Terdapat beberapa teknik yang dapat dipakai untuk melakukan analisis terhadap laporan keuangan, berikut beberapa teknik yang digunakan dengan berbagai metode.
1. Teknik Analisis Sumber dan Penggunaan Dana
2. Teknik common size statement.
3. Teknik Analisis Tren.
4. Teknik Analisis Rasio.
5. Analisis Kebangkrutan Z-Score
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian penganggaran sektor publik, tujuan, karakteristik, jenis, dan prinsip-prinsip penganggaran sektor publik. Penganggaran sektor publik merupakan rencana kegiatan pemerintah dalam bentuk perolehan pendapatan dan belanja dengan menyatakan biaya rencana dan sumber pendanaannya. Proses penganggaran meliputi perencanaan, pengendalian, dan akuntabilitas.
BAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT, BAB 4 PELAPORANMelanie Sinambella
Dokumen tersebut membahas tentang kertas kerja audit dan program audit dalam pengauditan manajemen. Kertas kerja audit adalah catatan yang dibuat auditor selama proses audit untuk mendokumentasikan langkah-langkah, pengujian, dan temuan audit. Program audit merupakan rencana kerja audit yang didasarkan pada tujuan dan sasaran audit untuk memandu pelaksanaan audit. Kertas kerja dan program audit diperlukan untuk mendukung proses pelaporan hasil audit.
Makalah ini membahas tentang fraud auditing dengan fokus pada konsep dasar fraud, gejala dan faktor penyebab fraud, kategori dan teknik deteksi fraud. Fraud dijelaskan sebagai penipuan kriminal yang bertujuan untuk keuntungan pribadi pelaku. Faktor penyebab fraud antara lain keserakahan, kesempatan, kebutuhan, dan risiko ketahuan. Fraud dikelompokkan menjadi fraud laporan keuangan, penyalahgunaan aset
Teks tersebut membahas metode pengukuran kinerja pusat investasi dengan menggunakan Tingkat Pengembalian Atas Investasi (ROI). ROI dihitung dengan membagi laba operasi dengan total aktiva rata-rata. ROI digunakan untuk mengevaluasi efisiensi investasi dan kinerja pusat investasi. Teks tersebut juga membahas keunggulan dan kelemahan pengukuran ROI serta beberapa ilustrasi penerapannya.
2. Organisasi Sektor Publik sebagai Entitas dalam Akuntansi Sektor Publik.pptxandueriganta
Organisasi sektor publik merupakan entitas dalam akuntansi sektor publik yang meliputi pemerintah, LSM, dan organisasi publik lainnya. Akuntansi sektor publik melibatkan proses identifikasi, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan transaksi ekonomi organisasi publik sebagai informasi untuk pengambilan keputusan. Entitas dalam akuntansi sektor publik terdiri atas entitas pelaporan dan entitas akuntansi.
Tiga kalimat:
Dokumen tersebut membahas tentang audit berbasis risiko, termasuk pengertian, tujuan, manfaat, ruang lingkup, peran, aspek yang perlu diperhatikan, dan metodologinya. Audit berbasis risiko bertujuan untuk memberikan keyakinan bahwa risiko telah dikelola sesuai batasan yang ditetapkan manajemen dengan berfokus pada penilaian dan evaluasi risiko-risiko strategis, finansial, operasional, dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang bukti audit, prosedur audit, dan temuan audit. Terdapat penjelasan mengenai pengertian bukti audit, jenis bukti audit, prosedur audit, dan hubungan antara bukti audit, prosedur audit, dan temuan audit.
IPPF dan standar IIA terbaru (2017) serta implikasinya terhadap aktivitas int...Abdiansyah Prahasto
1. Standar Praktik Profesional Audit Internal (IPPF) dan standar IIA terbaru (2017) mengatur perubahan misi audit internal, prinsip utama, dan beberapa standar audit internal. 2. Perubahan tersebut antara lain penambahan misi baru audit internal, penambahan dan perubahan beberapa standar, serta penjelasan implementasi yang lebih rinci. 3. Perubahan-perubahan tersebut berimplikasi pada perlunya merevisi piagam audit internal, penyesuaian proses dan dokumentasi
Makalah ini membahas tentang pengertian UMKM, cara mengelola UMKM, sasaran dan pembinaan UMKM, kekuatan dan kelemahan UMKM, serta upaya pengembangan UMKM. UMKM didefinisikan sebagai kelompok pelaku ekonomi terbesar di Indonesia yang berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Empat aspek pengelolaan UMKM dibahas yaitu keuangan, SDM, operasional, dan pemasaran. Kekuatan UMKM ant
Dokumen tersebut membahas pengendalian internal pada sistem informasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan. Ia menjelaskan pengertian pengendalian internal secara umum, peran pentingnya, dan kelima komponennya menurut kerangka COSO. Dokumen ini juga menganalisis kasus pengendalian internal pada perusahaan manufaktur kertas dan menemukan kelemahan pada informasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan terkait penjualan k
Manajemen strategis adalah ilmu tentang perumusan, pelaksanaan, dan evaluasi keputusan lintas fungsional untuk mencapai tujuan organisasi. Proses manajemen strategis terdiri dari perumusan strategi, pelaksanaan strategi, dan evaluasi strategi. Dalam perumusan strategi dilakukan audit internal dan eksternal, penetapan visi dan misi, serta pemilihan strategi. Pelaksanaan dan evaluasi strategi diperlukan untuk menyesuaikan dengan perubahan lingkungan.
Response 1:
Part 1
Memo:
Understanding Similarities and Differences between Financial and Managerial Accounting
Attention
: Susan Thompson
Susan-
In an effort to get you up to speed on our expectations, I wanted to provide some details on the differences you can expect to see between managerial and financial accounting and provide you some examples from both areas.
Financial accounting is the backbone of the day-to-day functions of accounting. From payables, to receivables to collections, this area ensures all of the outstanding bills and debts are paid so the organization can operate. The details received from the day to day management of financial accounting are provided to stakeholders’, creditors, vendors and management to ensure the organization is being forthcoming and so management can use the data to further the position of the company(MUSE: Financial and Managerial Accounting). Reports provided within financial accounting include the following:
Income Statement
Statement of Owners Equity
Balance Sheet
Cash Flow Statement
Each of these documents is used by managerial accounting team members to help make decisions about the future of the organization.
Managerial accounting is optional. This is a team of managers who are trying to plan for future business and need to understand the ebbs and flows of the business itself and how any of the business segments or areas can function more productivity. One thing to note is that Financial Accounting is handled by external persons who try to ensure the strength of financial decisions whereas Managerial Accounting is managed by internal managers responsible for the success of the organizations. Financial Accounting Reporting for the IRS is mandatory and GAAP accounting rules must be adhered too. Managerial Accounting has no set rules nor are they bound to any oversight group and are not required to provide any sort of mandatory reporting.
Additional reports used to analyze the health of an organization are horizontal and vertical analyzes.
Horizontal analysis is where we take a series of reports year over year and try to determine what trends were in assets, equity, cash flow, etc. Using these reports allows the management team to better understand the business and what could be coming in the future. Vertical analysis is where we analyze financial statements based on entries for assets, accounts, liabilities and equities. We review each of these as a proportion of the total account and try to understand what led to any inconsistencies.
If you need any further clarification regarding these concepts, reporting or analysis, please reach out to me directly.
Thank You
Part 2
Attn: Board of Directors
MEMO
In an effort to help our team better understand how we can use our current and previous accounting information to help plan and control for future business, I have broken down details on four key financial reports we receive regularly. These reports include the income sta ...
Ratio analysis involves calculating and analyzing financial ratios from a company's financial statements to evaluate aspects of the business such as profitability, liquidity, solvency, and efficiency. The presentation discusses four main types of financial ratios: liquidity ratios, which assess a company's ability to meet short-term debts; solvency ratios, which evaluate long-term viability; activity ratios, which measure efficiency of resource use; and profitability ratios, which determine ability to earn profits relative to expenses. Ratio analysis is useful for comparing performance over time and between competitors, identifying trends, and determining operational efficiency.
Original article from the Flevy business blog can be found here:
http://flevy.com/blog/whats-the-impact-of-ratios-in-financial-analysis/
Financial statement analysis can be referred as a process of understanding the risk and profitability of a company by analyzing reported financial info, especially annual and quarterly reports. In other words, financial statement analysis is a study about accounting ratios among various items included in the balance sheet.
Advantages of Financial Statement Analysis
The different advantages of financial statement analysis are listed below:
The most important benefit if financial statement analysis is that it provides an idea to the investors about deciding on investing their funds in a particular company.
Another advantage of financial statement analysis is that regulatory authorities can ensure the company following the required accounting standards.
Financial statement analysis is helpful to the government agencies in analyzing the taxation owed to the firm.
Above all, the company is able to analyze its own performance over a specific time period.
From the above, it is obvious that only way for financial analysis is ratio analysis.
What is Ratio analysis?
What is the role/Importance of ratio analysis in financial analysis?
What are its advantages?
How it helps out in decision making?
How it helps the auditor in assessment of the risk of material misstatement?
These are some questions the answer of each must be known by every professional, business man and by user of financial statement. Some of you may already know about these. The answer of these questions must be part of professional’s life and business man must know to keep check on the management progress.
In simple words, we can say that ratio analysis is “quantitative analysis of information contained in a company’s financial statements.” In fact, it is critical quantitative analysis.
financial management project- ratio analysisyogita varma
This document is a project report submitted by Miss Yogita Savarmal Varma to the University of Mumbai for an M.Com degree. The report analyzes the financial ratios of Idea Cellular Ltd for the academic year 2016-2017 under the guidance of Prof. Karim. The report includes a declaration by the student, acknowledgements, a table of contents, an introduction to financial management and ratio analysis, an introduction to Idea Cellular Ltd, financial statements of Idea Cellular Ltd, calculations of various financial ratios, and a conclusion.
This document analyzes the financial ratios of Sample Company using its financial statements from December 31, 2000. Various profitability ratios are calculated, including return on investment (ROI), return on equity (ROE), operating margin, net profit margin, and price-earnings ratio. Sample Company's ROI of 4.8% and ROE are below industry averages. Liquidity, activity, and financial leverage ratios are also examined but not discussed in detail. Historical trends and comparisons to industry benchmarks are used to evaluate Sample Company's financial performance. Recommendations for improvement are not provided.
1Running head FINANCIAL ANALYSIS11FINANCIAL ANALYSIS.docxeugeniadean34240
1
Running head: FINANCIAL ANALYSIS
11
FINANCIAL ANALYSIS
Financial Analysis
Argosy University Online
Module 1 Assignment 3
Katrina Caver
Argosy Online University states, “Finance is the study of the acquisition and disposal of money and financial assets, central to all organizations. When these organizations accurately apply generally accepted accounting and finance principles, their financial statements will reveal the firm’s performance,” (2012). Financial analysis is a very important measuring tool for determining a company’s stability. It analyzes the status of a company from time to time, whether it is quarterly or yearly. Many companies create an analysis report for the purpose of keeping financial status updated and allow managers to make proper changes as needed to improve managing finances, which is part of its planning process. The planning process includes planning for short-term (less than five years) and long-term (more than five years).
Planning helps managers identify problems and assist managers by allowing them to focus on solutions to solve them. It also helps grant that while meeting goals for improvement, it gives manager an idea that employees are all on the same page to meeting goals. As (Argosy University Online, 2012) mentioned, budgeting is usually used for short-term that allows managers to be evaluated and make sure that they are conducting business for the company properly and be able to make the appropriate changes as needed before it’s too late, while strategic planning is used for long-term that can help managers allocate the essential resources and achieve long-term goals. Yes, without planning for short-term and long-term, a company can fail.
Ratios, including liquidity, asset management, and financial leverage, profitability, and market value are used for financial analysis reporting. A profitability ratio is a measure of how profitable the business is and used to measure a company's performance. For a manager to know whether profits increased from one time period to the next time period, it is very crucial for the company as a whole. This allows a manager to take information gathered from analysis and be able to make adjustments that would be beneficial to the company. There is a general decline in gross margin thus the company’s profitability on goods and services are declining. Also, there is a rise in operating margin, which implies that the company spends more in production than in the previous financial years.
As a result, profits decrease. However, there is a steady upward trend of net profit margin; the company is considered to be in good standing. The liquidity ratio is a mathematical means of determining the company’s ability to pay its short-term debts. Anytime a company, as well as an individual is able to payoff any debts in a short period of time prove that managers are meeting the budget and not overspending. Current ratio is the most significant of the 3 methods. From.
This document appears to be a project report submitted for a Master's degree in Business Administration. It includes an introduction to ratio analysis, definitions of key terms, and outlines various types of ratios that will be analyzed in the report such as liquidity, activity, profitability, and leverage ratios. The objectives of the study are to analyze the financial position and performance of the company through ratio analysis and suggest measures to improve performance.
Finance is the lifeblood and lifeline of any business entity either commercial or non-commercial. The
Survival, Stability and Sustainability of a firm is highly associated with its financial wellness. It can be observed through its ability to pay(re) short-term as well as long term liabilities, meeting the regular financial obligations, to increase the value of firm and ability to generate profit. Financial analysis, evaluation, and assessment help in determines the financial position and financial strength of a firm. Among the plenty of methods and tolls available for financial performance, ratio analysis is more useful and meaningful. These ratios make it possible to analyze the evolution of the financial situation of a firm (trend analysis), cross-sectional analysis and comparative analysis.
Financial statement analysis involves calculating ratios to evaluate a company's liquidity, profitability, operational efficiency and growth potential. Key financial statements include the income statement, balance sheet, and cash flow statement. The income statement shows revenue, expenses and profits over time. The balance sheet outlines assets, liabilities and owner's equity at a point in time. Ratio analysis involves calculating ratios from the financial statements to analyze a company's activity, liquidity, solvency and profitability by comparing figures to industry averages and prior periods. Activity ratios measure asset usage efficiency, liquidity ratios assess short-term debt paying ability, and profitability ratios evaluate net income generation.
1. The document is a student's project report on the financial ratio analysis of Wipro. It includes an acknowledgment section thanking various professors and institutions for their support and guidance.
2. There is a declaration by the student stating that the project is their original work and submitted for their Master's degree program.
3. The project contains a certificate from the student's teacher guide confirming they completed the research project on the given topic under their guidance.
The document appears to be a student's project report on financial ratio analysis of Wipro. It includes an acknowledgment section thanking individuals who supported and guided the project. It also includes a declaration by the student stating that the work is original. The project report includes various chapters that will analyze Wipro's financial ratios to assess the company's performance and financial position. It provides an overview of the objectives and methodology that will be used in the ratio analysis.
1) The document analyzes the financial ratios of Unilever from 2011-2009 to evaluate the company's performance. Ratios like gross profit margin, net profit margin, return on assets, return on equity, current ratio, and debt-to-equity ratio are discussed.
2) Most of Unilever's profitability ratios improved from the previous years, indicating higher profits and returns. However, inventory turnover decreased, suggesting less efficient inventory management.
3) Overall, the ratio analysis shows that Unilever's financial position is stable and provides opportunities for future growth, although some areas could be improved through strategic planning.
1. Financial statements are prepared primarily for decision making and play a dominant role in setting the framework for management decisions. They provide information on a company's financial position, performance, and cash flows.
2. Financial statement analysis is the process of evaluating relationships between different components of financial statements to better understand a firm's financial position and performance. It helps identify trends and relationships to evaluate profitability, liquidity, and solvency.
3. Key methods of financial statement analysis include comparative analysis, common size analysis, ratio analysis, and trend analysis, which allow comparison of financial results to historical data and industry benchmarks.
This document provides an introduction to ratio analysis and its application to analyzing the financial statements of BHEL. It discusses ratio analysis as a technique to evaluate the financial position, performance, and trends of a company over time. The document outlines various ratio analysis tools including liquidity ratios, leverage ratios, turnover ratios, and profitability ratios. It also discusses the objectives, methodology, sources of data, and period of analysis for the ratio analysis study of BHEL's financial statements from 2005-2006 to 2010-2011.
The document outlines key aspects of a course on financial statement analysis, including:
- The course will cover the nature, purpose, and methods of financial statement analysis as well as ratio analysis and its importance.
- Students will learn about the objectives, users, and limitations of financial statement analysis to better evaluate the financial position and performance of companies.
- The course will help students understand various liquidity, profitability, and debt ratios and be able to classify accounting ratios to assess companies' financial health for decision making.
The document provides an introduction to financial statement analysis. It discusses that financial statement analysis involves reviewing a company's financial statements, including the income statement, balance sheet, and statement of cash flows, to assess performance. The document outlines the objectives and scope of analyzing the financial statements of Sitaram Textiles Ltd over a 5-year period from 2011-2015. It describes the sources of data, research methodology, limitations, and timeline of the study. Finally, it provides a literature review on financial statement analysis and what financial statements are.
The document summarizes how financial information supports decision making in accounting. It discusses how different branches of accounting like cost accounting, tax accounting, and managerial accounting use financial information. Financial statements like the income statement and balance sheet are analyzed. Various ratios used for purposes like operations, investments, and financing are explained. Studies on how financial information impacts decision making and performance are referenced. In conclusion, financial information is important for judgment but assumptions must be considered carefully.
This document discusses various techniques for analyzing financial statements, including horizontal analysis, vertical analysis, and financial ratios. It provides examples of how to perform horizontal and vertical analysis on statements of financial position and comprehensive income. Horizontal analysis involves comparing account balances and percentages between periods, while vertical analysis expresses each account as a percentage of the total. The document emphasizes that interpreting the results of these computations is crucial for making meaningful decisions.
This document contains information about accounting concepts and financial performance analysis. It discusses:
1. The key differences between financial accounting and managerial accounting, including their purposes, standards, systems, orientations, and certifications.
2. The importance of accounting policies for developing reliable financial statements and guiding accounting activities.
3. A financial performance analysis of SLT Group for 2019 and 2018, examining liquidity, profitability, efficiency, and solvency ratios.
4. The differences between depreciation of tangible assets and amortization of intangible assets, including calculation examples.
This document discusses various techniques for financial analysis, including ratios and fund flow statements, with a focus on DuPont analysis. It defines financial analysis and its goals of assessing profitability, solvency, liquidity, and stability. Common methods are comparing financial ratios over time, between companies, and using percentage and comparative analyses. DuPont analysis breaks down return on equity into net profit margin, asset turnover, and financial leverage. It provides insight into a company's strengths and weaknesses.
Similar to CARA MEMBACA ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ( How to Analysis Financial Statment) - By RIKI ARDONI (20)
Shift and Rotate - SHIFT RIGHT in SIEMENS TIA PORTAL.pdfRiki Ardoni
Anda dapat menggunakan instruksi "Shift Right" untuk menggeser konten operan pada
input IN sedikit demi sedikit ke kanan dan menanyakan hasilnya pada output OUT. Parameter
N untuk menentukan jumlah posisi bit yang akan menggeser nilai tertentu.
World Logic Operations - MULTIPLIXER [SWITCH - MEMILIH INPUT LEBIH DARI DU...Riki Ardoni
Anda dapat menggunakan instruksi "Multipleks" untuk menyalin konten input yang dipilih
ke output OUT. Jumlah input yang dapat dipilih dari kotak instruksi dapat diperluas. Anda
dapat mendeklarasikan maksimal 32 input.
World Logic Operations - DECODE IN SIEMENS TIA PORTAL.pdfRiki Ardoni
DECO [Decode]
Anda dapat menggunakan instruksi "Decode" untuk mengatur sedikit nilai keluaran yang ditentukan
oleh nilai masukan.
Instruksi “Decode” membaca nilai pada masukan IN dan menetapkan bit pada nilai keluaran yang
posisi bitnya sesuai dengan nilai baca.
Future value adalah nilai masa depan dari investasi yang dihitung berdasarkan tingkat bunga dan jangka waktu investasi. Rumus untuk menghitung future value menggunakan compound interest dengan memasukkan nilai saat ini, tingkat bunga, dan jangka waktu. Future value memberikan perkiraan nilai investasi di masa mendatang namun memiliki ketidakpastian karena berdasarkan estimasi tingkat bunga di masa depan.
Dokumen ini membahas tentang Growth Rate (Tingkat Pertumbuhan) dan cara menghitungnya untuk menganalisis kinerja keuangan suatu perusahaan. Growth rate digunakan untuk melihat pertumbuhan penjualan, laba, arus kas, dan metrik keuangan lainnya secara konsisten demi memilih perusahaan dengan kinerja baik. Dokumen ini juga menjelaskan rumus-rumus seperti CAGR (Compound Annual Growth Rate) dan CMGR (Compounding Monthly Growth
PERUBAHAN TARIF PAJAK PENGHASILAN (PPH) BADAN DI INDONESIA DARI WAKTU KE WAKTURiki Ardoni
Dokumen tersebut membahas perubahan tarif pajak penghasilan badan di Indonesia dari tahun ke tahun. Tarif pajak penghasilan badan pernah berkisar antara 28% pada tahun 2009, 25% pada 2010-2019, 22% pada 2020-2021, dan kembali menjadi 22% berdasarkan Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan tahun 2021.
10 VLOOKUP Alternative Formulas in ExcelRiki Ardoni
10 Rumus Alternatif VLOOKUP pada Excel
VLOOKUP mengambil nilai dari kolom berdasarkan nilai acuan yang diberikan kepadanya. Akan tetapi VLOOKUP itu sendiri memiliki sejumlah keterbatasan. yaitu fungsi Vlookup tidak bisa mengambil data disebelah kiri dari nilai acuan yang kita tentukan.
Sederhananya fungsi Vlookup hanya bisa mengambil data ke kanan (Lookup ke kanan) dan tidak bisa melakukan Lookup data ke kiri.
artikel ini membahas berbagai alternatif yang dapat digunakan sebagai gantinya. agar kita mampu mengambil data ke sebelah kiri dari nilai acuan.
A. Fungsi INDEX
Fungsi INDEX adalah rumus Excel yang digunakan untuk mendapatkan nilai suatu sel berdasarkan informasi nilai kolom dan nilai baris data.
RUMUS INDEX
= INDEX(Tabel Array; Baris; Kolom)
Intinya INDEX mencari data dalam Tabel Array berdasarkan Baris dan Kolom.
Rumus FIND & SEARCH pada EXCEL
FIND
Fungsi/rumus excel untuk menemukan teks (Case Sensitif) pada sebuah cell Excel.
Artinya FIND membedakan huruf besar dan kecil dalam pencariannya.
PENJELASAN ATAS KETENTUAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR...Riki Ardoni
PMK 9 Tahun 2018 merupakan Peraturan Menteri Keuangan Perubahan/ revisi atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 243/PMK.03/2014 Tentang Pemberitahuan (SPT) yang berlaku sejak 26 Januari 2018.
BATAS WAKTU PEMBAYARAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN PAJAKRiki Ardoni
Dokumen tersebut membahas batas waktu pelaporan dan pembayaran SPT Tahunan dan Masa untuk berbagai jenis pajak sesuai peraturan perpajakan. Termasuk batas waktu SPT Tahunan PPh untuk Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan, serta batas waktu SPT Masa untuk berbagai jenis pajak seperti PPh Pasal 21, PPN, dan lainnya yang berkisar antara 10-20 hari setelah akhir
Rumus DATE Excel digunakan untuk menambahkan atau mengurangi tanggal berdasarkan hari, bulan, dan tahun. Rumus ini berupa =DATE(tahun, bulan, hari). Contohnya menambahkan 3 hari menjadi =DATE(YEAR(tanggal awal);MONTH(tanggal awal);DAY(tanggal awal)+3). Rumus ini berguna untuk perhitungan tanggal yang akurat dalam dunia keuangan dan lainnya.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang sel absolut dalam Excel. Sel absolut adalah alamat sel yang keadaannya terkunci meskipun dicopy ke sel lain, kolom lain, atau sheet lain. Untuk mengunci baris atau kolom, tanda dolar ($) ditambahkan di depan nama kolom atau nomor baris. Tanda dolar dapat ditambahkan secara manual atau menggunakan tombol F4.
BUKU BESAR PEMBANTU (subsidiary ledger) & JURNAL KHUSUS (special journal) - R...Riki Ardoni
Pada jurnal umum, transaksi dicatat dengan menggunakan jurnal dua kolom. Setelah itu ayat jurnal di posting satu demi satu kedalam akun yang terdapat dalam buku besar.
Sistem akuntansi seperti ini sangat mudah dipahami ketika memiliki data transaksi dalam jumlah relatif kecil. Namun pada perkembangannya saat perusahaan sudah memiliki transaksi sejenis dalam jumlah besar, maka metode jurnal umum dua kolom menjadi tidak efektif dan tidak simpel dalam penyajian.
Maka dari itu, Buku Besar Pembantu dan Jurnal Khusus akan sangat membantu dan menyederhanakan sekali. Buku Besar Pembantu (subsidiary ledger) merupakan kumpulan dari akun-akun tersendiri yang memiliki kesamaan karakteristik yang dikumpulkan bersama dalam buku besar terpisah. sedangkan Jurnal khusus (special journal) digunakan untuk mencatat transaksi yang berulang kali terjadi. Sebagai contoh korporasi memiliki jumlah besar pembayaran kas, maka korporasi ini akan menggunakan jurnal khusus pembayaran kas untuk mencatat transaksi tersebut. Sebagai lawannya, perusahaan juga akan membuat jurnal khusus penerimaan kas.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang ayat jurnal balik yang dilakukan untuk menyesuaikan transaksi pendapatan dan beban yang diterima atau dibayar di muka antara periode akuntansi. Ayat jurnal balik diperlukan untuk memastikan perlakuan yang konsisten atas transaksi tersebut di periode berikutnya.
Suatu persamaan matematis yang menyatakan hubungan antara suatu aset perusahaan dengan utang dan ekuitas pemiliki dikenal sebagai Persamaan Akuntansi (Accounting equation). Liabilitas biasanya disebutkan yang pertama sebelum ekuitas pemilik dalam persamaan akuntansi karena kreditor memiliki hak pertama atas aset.
PETUNJUK UMUM DAN CONTOH PENGHITUNGAN PEMOTONGAN PPh PASAL 21 DAN/ATAU PPh PA...Riki Ardoni
Dokumen tersebut memberikan contoh penghitungan pemotongan PPh Pasal 21 dan PPh Pasal 26 untuk berbagai jenis penghasilan, meliputi:
1. Penghasilan pegawai tetap dengan gaji bulanan atau mingguan
2. Penghasilan pegawai tidak tetap seperti harian, borongan, satuan
3. Penghasilan lain seperti produksi, tantiem, pensiun
4. Penghasilan bukan pegawai seperti jasa dokter
Dokumen ini menjel
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai subjek pajak PPh Pasal 21 untuk bukan pegawai dan cara perhitungan PPh Pasal 21 untuk bukan pegawai yang menerima penghasilan berkesinambungan dan tidak berkesinambungan. Secara ringkas, bukan pegawai yang terkena PPh Pasal 21 meliputi tenaga ahli, seniman, olahragawan, pengajar dan pemberi jasa lainnya. Perhitungan PPh 21 memperhitungkan penghasilan kena p
Overview RUU Perubahan Kelima UU KUP 2021 - Riki ArdoniRiki Ardoni
Revisi UU KUP tak lepas dari kebutuhan akan peningkatan kemampuan fisikal untuk
membiayai pembangunan jangka panjang serta menjaga kesinambungan APBN.
Terlebih, selama pandemi covid-19, penerimaan perpajakan di Indonesia merosot.
Hal ini juga dialami oleh berbagai negara di seluruh dunia baik yang termasuk dalam
kategori negara maju maupun berkembang. Ada beberapa point kunci latar belakang Reformasi RUU KUP diantaranya:
1. APBN YANG SEHAT DAN BERKELANJUTAN dan
2. TAX RATIO INDONESIA RELATIF RENDAH
METODE PENYUSUTAN DALAM KETENTUAN PERPAJAKANRiki Ardoni
Metode penyusutan dalam ketentuan perpajakan di Indonesia terdiri dari metode garis lurus dan metode saldo menurun untuk aset non-bangunan, serta hanya metode garis lurus untuk bangunan. Penyusutan dimulai pada bulan pengeluaran aset atau selesainya proyek, dan dihitung secara proporsional untuk tahun pertama.
Unlocking Your Dream Home Understanding Government Subsidies for House and Ho...Kathiriyasubsidyhouse
Purchasing a home is a significant milestone, but the financial commitment can be daunting. Thankfully, various government subsidies and schemes can ease the burden. In this blog post, we'll delve into the intricacies of the government subsidy for house, the benefits of a government subsidy on home loan, and the attractive housing loan interest subsidy offered by Kathiriya Subsidy House. Understanding these can help you make informed decisions and potentially save a substantial amount of money on your home purchase.
The JD Euroway and Fritzgerald Zephir (Fritz) Financial Debacle.pptxsonalisaini008
In an astonishing series of events, Finance JD Euroway Inc. and its CEO Fritzgerald Zephir (Fritz) find themselves embroiled in a high-stakes legal battle, accused of orchestrating a fraudulent investment scheme.
Neither of excess is good for the society, it has to be balanced to achieve maximum social benefit. Dalton called this principle as "Maximum Social Advantage" and Pigou termed it as "Maximum Aggregate Welfare". It was introduced by Swedish Economist "Erik Lindahl in 1919". See my ppt for additional details.
Building Trust Through Transparency Kissht's Commitment during Regulatory Cr...Kissht Reviews
Kissht, a leading India fintech company, has shown an unwavering commitment to these principles, particularly during periods of regulatory crackdowns. By prioritizing transparency and robust compliance measures, Kissht has not only built trust among its users but also established itself as a reliable and ethical player in the fintech industry.
2. Riki Ardoni Universitas Mercu Buana Jakarta
Laporan keuangan adalah Peta jalan bagi kita untuk melihat pertumbuhan bisnis kita. Analisis
laporan keuangan adalah proses penerapan metode dan teknik analitis atas laporan
keuangan dan data / informasi lainnya untuk melihat dari laporan itu berbagai ukuran
dan hubungan tertentu yang sangat bermanfaat dalam proses pengambilan keputusan.
Analisis laporan keuangan memang sangat penting dilakukan oleh perusahaan atau pelaku
bisnis guna mengambil keputusan bisnis berdasarkan data atau sekedar memastikan bahwa
laporan keuangan usaha sudah benar.
Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Pada dasarnya tujuan dari ALK adalah untuk membantu para pengguna laporan
keuangan dalam memperkirakan masa yang akan datang suatu entitas dengan cara
membandingkan, mengevaluasi, dan juga menganalisis tendensi dari setiap aspek
keuangan suatu entitas. Point yang ingin kita capai dari Analisis laporan keuangan
adalah :
3. Riki Ardoni Universitas Mercu Buana Jakarta
Bisa dipakai sebagai pembanding dengan entitas lain yang sejenis mengenai hasil
yang berhasil mereka raih.
Melakukan penilaian terhadap kinerja manajemen perusahaan.
Mengetahui berbagai macam langkah perbaikan di masa yang akan datang
berdasarkan hasil analisis terhadap posisi keuangan.
Mengetahui berbagai kekuatan atau potensi yang dimiliki oleh perusahaan.
Mengetahui berbagai kelemahan atau kekurangan yang dimiliki oleh perusahaan.
Menilai kewajaran dari laporan keuangan yang disajikan.
Dari sudut pandang lain tujuan analisis laporan keuangan menurut Bernstein (1983:32)
yang disampaikan oleh Sofyan (2007:18) adalah sebagai berikut.
1. Screening
Proses analisis dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengetahui kondisi dan juga
situasi suatu entitas dan laporan keuangan tanpa harus terjun secara langsung ke
lapangan.
2. Understanding
Dengan melakukan proses analisis, informasi yang masih mentah dari laporan
keuangan akan menjadi lebih detail, mendalam, dan luas. Hubungan satu pos dengan
pos yang lainnya ini akan bisa menjadi suatu indicator atau tolak ukur tentang posisi
dan juga prestasi keuangan perusahaan serta memperlihatkan bukti kebenaran dalam
penyusunan laporan keuangan.
Oleh karena itu dapat memahami kondisi dari perusahaan, keuangannya, dan apa yang
dihasilkannya.
3. Forcasting
Proses analisis dipakai untuk bisa memprediksi atau meramalkan keadaan keuangan
suatu entitas atau perusahaan di masa depan.
4. Riki Ardoni Universitas Mercu Buana Jakarta
4. Diagnosis
Proses analisis dimaksudkan untuk dapat menggambarkan atau melihat berbagai
kemungkinan masalah yang terjadi, baik dalam manajemen, operasi, keuangan, atau
masalah lain yang ada di perusahaan.
5. Evaluation
Proses analisis dilakukan untuk menilai berbagai pencapaian atau prestasi yang sudah
di capai oleh semua pihak yang mengelola perusahaan.
Metode Analisis Laporan Keuangan
Terdapat 2 metode yang sangat umum dipakai dalam melakukan proses ALK, yaitu
sebagai berikut.
1. Metode Horisontal (Dinamis)
Metode horizontal adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara melakukan
perbandingan laporan keuangan untuk beberapa periode sehingga akan diketahui
perkembangannya.
Metode ini dikatakan dinamis karena metode ini bergerak dari tahun ke tahun. Artinya
metode ini menjadikan periode sebelumnya sebagai dasar untuk melakukan
perbandingan terhadap laporan pada periode sekarang dan seterusnya.
2. Metode Vertikal (Tetap/Statis)
Metode vertikal adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara menganalisis
laporan keuangan pada periode tertentu, yaitu dengan melakukan perbandingan antara
pos satu dengan yang lainnya pada laporan keuangan di periode yang sama.
Metode ini dikatakan statis atau tetap karena metode ini hanya membandingkan
berbagai pos laporan keuangan pada periode yang sama.
5. Riki Ardoni Universitas Mercu Buana Jakarta
Teknik Analisis Laporan Keuangan
Terdapat beberapa teknik yang dapat dipakai untuk melakukan analisis terhadap
laporan keuangan, berikut beberapa teknik yang digunakan dengan berbagai metode.
1. Teknik Analisis Sumber dan Penggunaan Dana
2. Teknik common size statement.
3. Teknik Analisis Tren.
4. Teknik Analisis Rasio.
5. Analisis Kebangkrutan Z-Score
1. TEKNIK ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA
Adalah teknik analisis yang dipakai untuk mempelajari bagaimana suatu entitas atau
perusahaan dalam mengaplikasikan kebijakan investasi-nya dan mengaplikasikan
kebijakan financial-nya selama periode tertentu dari kegiatan operasinya (pada
umumnya 1 tahun). Untuk memulai melakukan Analisis Laporan Keuangan, kita akan
menyajikan laporan keuangan standar berikut ini :
Penjualan 2.311
Harga pokok penjualan 1.344
Penyusutan 276
Laba sebelum bunga dan pajak 691
Bunga dibayarkan 141
Laba kena pajak 550
Pajak (34%) 187
Laba bersih 363
DIVIDEN 121
Tambahan pada laba ditahan 242
PT. Toyota Honda
Laporan Laba Rugi Tahun 2019
(dalam jutaan Dollar)
6. Riki Ardoni Universitas Mercu Buana Jakarta
Membaca Neraca PT. Toyota Honda kita dapat melihat bahwa terdapat cukup banyak
akun yang mengalami perubahan sepanjang tahun berjalan.
2.018 2.019 Change
84 98 14
165 188 23
393 422 29
642 708 66
2.731 2.880 149
3.373 3.588 215
312 344 32
231 196 -35
543 540 -3
531 457 -74
1.074 997 -77
500 550 50
1.799 2.041 242
2.299 2.591 292
3.373 3.588 215
Utang Obligasi
Liabilitas Jangka Panjang
PT. Toyota Honda
Neraca Tahun 2018 dan 2019
(dalam Jutaan Dollar)
Total Kewajiban dan Ekuitas
Aset
Aset Lancar
Aset Tetap
Peralatan
Total Aset
utang
Kewajiban dan Ekuitas
Liabilitas Jangka Pendek
KAS
Piutang
Persediaan
Total
Total Ekuitas
Total Liabilitas
Saham Biasa
Ekuitas Pemilik
Wesel Bayar
Total
Saldo Laba/ Laba Ditahan
32
50
242
324
23
29
35
149
74
310
14
Tambahan Kas Bersih
Sumber - sumber Kas :
Kenaikan Piutang Dagang
Penggunaan Kas
Liabilitas Jangka Panjang
Total Penggunaan
PT. Toyota Honda
sumber dan penggunaan Kas
(dalam jutaan Dollar)
Kenaikan Utang
Kenaikan Saham Biasa
Kenaikan Saldo Laba
Total Sumber
Kenaikan Persediaan
Penurunan Wesel Bayar
Akuisisi Aset Tetap
7. Riki Ardoni Universitas Mercu Buana Jakarta
2. TEKNIK ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERSENTASE
(COMMON SIZE STATEMENT)
Dengan Menyajikan Setiap akun dalam Neraca sebagai persentase terhadap Aset dan
laporan laba rugi terhadap penjualan.
a. Neraca Persentase ( common-size balance sheets)
Neraca Persentase ( common-size balance sheets) menyajikan semua akun sebagai
persentase dari total aset. Sebagai contoh akun Kas ; 84/3.373 x 100% = 2.5%.
2.018 2.019 Change
2,5% 2,7% 0,2%
4,9% 5,2% 0,3%
11,7% 11,8% 0,1%
19,1% 19,7% 0,6%
80,9% 80,3% -0,6%
100,0% 100,0% 0,0%
9,2% 9,6% 0,4%
6,8% 5,5% -1,3%
16,0% 15,1% -0,9%
15,7% 12,7% -3,0%
31,7% 27,8% -3,9%
14,8% 15,3% 0,5%
53,3% 56,9% 3,6%
68,1% 72,2% 4,1%
100,0% 100,0% 0,0%
Ekuitas Pemilik
Saham Biasa
Saldo Laba/ Laba Ditahan
Total Ekuitas
Total Kewajiban dan Ekuitas
Wesel Bayar
Total
Total Liabilitas
Utang Obligasi
Liabilitas Jangka Panjang
Total Aset
Kewajiban dan Ekuitas
Liabilitas Jangka Pendek
utang
Persediaan
Total
Aset Tetap
Peralatan
Aset
Aset Lancar
KAS
Piutang
PT. Toyota Honda
Neraca Persentase 2018 dan 2019
(dalam Jutaan Dollar)
8. Riki Ardoni Universitas Mercu Buana Jakarta
b. Laporan Laba Rugi persentase
Laporan Laba Rugi persentase merupakan persentase setiap akun terhadap
penjualannya. Akun HPP adalah 1.344/2.311 x 100% = 58.2
PT. Toyota Honda
Laporan Laba Rugi Persentase
Tahun 2019
Penjualan 100%
Harga pokok penjualan 58,2
Penyusutan 11,9
Laba sebelum bunga dan pajak 29,9
Bunga dibayarkan 6,1
Laba kena pajak 23,8
Pajak (34%) 8,1
Laba bersih 15,7
DIVIDEN 5,2%
Tambahan pada laba ditahan 10,5
3. TEKNIK ANALISIS TREN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN TAHUN DASAR ( COMMON-BASE YEAR
STATEMENTS)
Sebagai contoh, sejak 2018-2019, kas naik dari $84 menjadi $98. Kita memilih 2018
sebagai tahun dasar. Maka kita akan menentukan kas pada tahun tersebut (2018) sama
dengan 1,00. Berdasarkan Tahun dasar, kita menghitung kas 2019 relatif terhadap
tahun 2018 sebesar 98/84 x 100% = 1.17. Dalam hal ini kita dapat mengatakan kas
tumbuh 17% selama tahun tersebut.
ANALISIS GABUNGAN COMMON-SIZE DAN COMMON-BASE YEAR
Jika kita melakukan analisis tahun dasar seperti sebelumnya, maka didapat tahun 2019
menjadi 98/84 x 100% = 1.17. yang berarti ada kenaikan kas sebesar 17%. Namun jika
kita melakukan Gabungan common-size dan Common-base year, maka angka kas 2019
menjadi 2.7/2.5 = 1.08. ini menunjukkan kepada kita bahwa kas, sebagai persentase
dari total aset naik sebesar 8%. Secara kasat mata, apa yang kita lihat adalah bahwa dari
9. Riki Ardoni Universitas Mercu Buana Jakarta
kenaikan total sebesar 17%. Sekitar 9% (17% - 8%) sebenarnya disebabkan oleh
adanya peningkatan total aset.
4. TEKNIK ANALISIS RASIO
Cara kita menghindari masalah yang timbul dalam membandingkan perusahaan
dengan ukuran yang berbeda adalah dengan menghitung dan membandingkan rasio-
rasio keuangan (financial ratios). Dan yang perlu temen-temen ketahui bahwa
Penggunaan rasio ini nantinya akan menghilangkan masalah ukuran karena ukuran
akan secara efektif terbagi.
Kita akan melihat rasio keuangan yang begitu banyak jumlahnya. Ya benar saja setiap
orang memiliki rasio favoritnya. Maka dari itu kita akan mencoba rasio keuangan yang
umum digunakan, namun bukan berarti ini yang terbaik.
Hal yang perlu kita waspadai adalah bisa saja bahwa orang diluar sana menghitung
dengan cara yang berbeda dan jika ingin membandingkan angka yang kita punya
dengan angka yang orang lain gunakan, pastikan kita tau bagaimana angka-angka
tersebut di hitung dan apakah satuan yang digunakan.
dalam artikel ini akan dijelaskan 5 macam rasio keuangan yang sering digunakan yaitu.
Berdasar Tahun
(common - base
year) Aset
Gabungan
Common - Size
dan Base Year
Aset
2018 2019 2018 2019 2019 2019
Kas 84 98 2,5 2,7 1,17 1,08
Piutang 165 188 4,9 5,2 1,14 1,06
Persediaan 393 422 11,7 11,8 1,07 1,01
Total aset lancar 642 708 19,1 19,7 1,10 1,03
Pabrik dan peralatan 2731 2880 80,9 80,3 1,05 0,99
Total Aset 3373 3588 100,0 100,0 1,06 1,00
Aset tetap
PT. Toyota Honda
Ikhtisar Neraca Terstandardisasi
(Hanya Sisi Aset)
Aset
(dalam juta $)
Persentase
(common-size) Aset
Aset lancar
x 100%
10. Riki Ardoni Universitas Mercu Buana Jakarta
• Rasio Likuiditas
• Rasio Solvabilitas
• Rasio Profitabilitas
• Rasio Manajemen Aset (Asset Utilization)
• Rasio Nilai Pasar
RASIO LIKUIDITAS
Rasio likuiditas adalah rasio yang membicarakan apakah perusahaan bisa melunasi atau
membayar kewajiban jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancarnya (likuid)
atau tidak. Rasio-rasio likuiditas adalah sbb :
Rasio Lancar (Current ratio)
Rasio lancar adalah ukuran dari likuiditas jangka pendek. Bagi seorang kreditur,
terutama kreditur jangka pendek seperti pemasok, semakin tinggi rasio lancar
maka akan semakin bagus. Bagi perusahaan, Current ratio yang tinggi
menunjukkan Likuiditas, tetapi ini juga menandakan penggunaan kas dan Aset
lancar (jangka pendek) secara tidak efisien. Kita mengharapkan tentunya
mendapat Current ratio paling tidak 1. Karena Current ratio kurang dari 1 akan
berarti modal kerja bersih (aset lancar dikurangi utang jangka pendek) yang
negatif. ini petanda hal yang tidak wajar bagi perusahaan yang sehat. Paling tidak
dari kebanyakan jenis bisnis.
Terakhir, perlu di ingat!, bahwa rasio lancar yang terlihat rendah mungkin bukan
merupakan pertanda buruk bagi sebuah perusahaan yang memiliki banyak
cadangan alternatif peminjaman yang masih belum dipergunakan.
Berikut untuk Rasio lancar PT. Toyota Honda tahun 2019 :
Current Ratio
Aset Lancar
Utang Jangka Pendek
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜
708
540
1 31 𝑘𝑎𝑙𝑖
11. Riki Ardoni Universitas Mercu Buana Jakarta
Rasio Cepat (Acid-test ratio)
Persediaan sering kali merupakan aset lancar yang paling tidak likuid, saldo
persediaan yang relatif tinggi sering kali merupakan pertanda kesulitan jangka
pendek sebuah perusahaan.
Berikut untuk Acid-test ratio PT. Toyota Honda tahun 2019 :
Persediaan relatif tidak likuid dibanding kas. Dari angka diatas kita dapat melihat
bahwa persediaan menyumbang lebih dari setengah aset lancar kita.
Rasio Kas (Cash ratio)
Kreditur dengan jangka waktu sangat pendek akan tertarik melihat rasio kas
(Cash ratio) :
Cash ratio PT. Toyota Honda tahun 2019 adalah 98/ 540 = 0.18 kali.
Ukuran Interval (interval measure)
Bayangkan apabila PT. Toyota Honda menghadapi ancaman mogok kerja dan
arus kas masuk mulai kritis. Berapa lama bisnis tersebut dapat tetap berjalan?
Salah satu jawabannya dengan ukuran interval (interval measure) :
Biaya rata-rata Operasional per hari = HPP/ 365 =1.344/365 = 3.68 per hari
sehingga interval measure PT. Toyota Honda tahun 2019 adalah :
Rasio 𝐾𝑎𝑠 (𝑐𝑎𝑠ℎ 𝑟𝑎𝑡���𝑜)
Kas
Liabilitas Jangka pendek
Acid − test ratio
Aset Lancar − Persediaan
Liabilitas Jangka pendek
𝑈𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙
Aset Lancar
Rata − rata Biaya Operasional per hari
Acid − test ratio
708 − 422
540
0 53 𝑘𝑎𝑙𝑖
𝑈𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙
708
3 68
192 ℎ𝑎𝑟𝑖 ±6 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
12. Riki Ardoni Universitas Mercu Buana Jakarta
Berdasarkan angka ini, PT. Toyota Honda dapat bertahan hidup lebih kurang 6
bulan.
RASIO SOLVABILITAS
Rasio solvabilitas kadang juga dinamakan sebagai Leverage ratios. Rasio solvabilitas
adalah rasio yang berbicara apakah suatu entitas bisa melunasi semua utangnya
(solvent) atau tidak (insolvent). Untuk melihat solvabilitas ini kita akan menggunakan
tiga ukuran yang paling umum digunakan :
Rasio Total Utang (total debt ratio)
Atau
Rasio Total utang PT. Toyota Honda adalah 997/3.588 = $0.28. ini artinya PT.
Toyota Honda menggunakan 28% utang. Jadi untuk 1 aset PT. Toyota Honda
memiliki 0.28 Liabilitas dan $0.72 ekuitas ($1-0.28).
Rasio Utang-Ekuitas (Debt to Equity ratio, DER)
DER dari PT. Toyota Honda adalah 0.28/0.72 = 0.39 kali
Multiplier Ekuitas
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜
Total Utang
Total Ekuitas
Rasio Total Utang
Total Utang
Total Aset
Multiplier Ekuitas
Total Aset
Total Ekuitas
Rasio Total Utang
Total Aset − Total Ekuitas
Total Aset
13. Riki Ardoni Universitas Mercu Buana Jakarta
Dengan demikian multiplier ekuitas PT. Toyota Honda adalah $ 1 / $ 0.72 = 0.39
kali.
Atau kita dapat menggunakan rumus DER:
= 1+0.39 = 1.39 kali.
Rasio Utang Jangka Panjang (Long-term debt ratio)
Sering sekali analis keuangan lebih berkepentingan melihat utang jangka
panjang perusahaan dibanding utang jangka pendeknya.
= 457/ (457+2.591) = 457/3.048 = 0,15 kali
Utang jangka panjang dan ekuitas sebesar $3.048 disebut juga Total Kapitalisasi
Perusahaan, menejer keuangan sering kali akan memfokuskan pada angka ini
dari pada Total Aset. Angka ini memberikan makna bahwa PT. Toyota Honda
memiliki $0.15 utang jangka panjang untuk setiap $1 ekuitas.
Rasio Kelipatan Pembayaran Bunga (times interest earned – TIE)
TIE = 691/141 = 4,9 kali. Artinya PT. Totota Honda tagihan bunga nya akan
tertutup 4,9 kali.
Dan rasio ini sering dinamakan dengan Rasio Cakupan Bunga.
Multiplier Ekuitas 1 + 𝐷𝐸𝑅
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔
Utang Jangka Panjang
Utang Jangka Panjang + Total Ekuitas
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐾𝑒𝑙𝑖𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑎𝑦𝑎𝑟𝑎𝑛 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎
EBIT
Bunga
14. Riki Ardoni Universitas Mercu Buana Jakarta
RASIO MANAJEMEN ASET (ASSET UTILIZATION)
Rasio Perputaran Persediaan (inventory turnover)
inventory turnover PT. Toyota Honda adalah 1.344/422 = 3,2 kali. Angka ini
artinya PT. Toyota Honda menjual habis persediaanya sebanyak 3,2 kali selama
tahun berjalan.
Perputaran Piutang Usaha (Account receivable turnover)
Ukuran persediaan sebelumnya mengisyaratkan tentang seberapa cepat kita
menjual produk. Maka kali ini kita akan melihat seberapa cepat untuk menagih
penjualan kembali.
account receivable turnover dalam ilustrasi kita adalah 2.311/188 = 12.3 kali.
Dengan demikian entitas menagih akun kreditnya kembali sebanyak 12,3 kali
selama tahun berjalan.
Rasio Perputaran Aset
2.311/ 2.880 = 0.8 kali. Artinya setiap dollar dalam Aset tetap, Perusahaan akan
menghasilkan penjualan $0,8.
2.311/ 3.588 = 0.64 kali. Artinya setiap dollar dalam Aset, Perusahaan akan
menghasilkan penjualan $0,64.
𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Persediaan
𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Piutang
𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Aset tetap bersih
𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Total Aset
15. Riki Ardoni Universitas Mercu Buana Jakarta
Ilustrasi menarik mengenai rasio perputaran aset ini. misalkan berdasarkan laporan
keuangan terakhir, Sun Hung Kai Properties. memiliki angka Perputaran Total Aset 0.52
dibanding 0,86 Google LLC. Namun, kita akan melihat bahwa investasi pada Aset tetap
jauh lebih tinggi di perusahaan properti, Sun Hung Kai Properties. tercermin dalam
Perputaran Aset Tetap nya sebesar 0.70 dibanding Google LLC.
RASIO PROFITABILITAS
Rasio profitabilitas adalah rasio yang berbicara tentang apakah suatu entitas bisa
menghasilkan keuntungan (profitable) atau tidak.
Margin Laba
.
Margin Laba PT. Toyota Honda adalah 363/2.311 = 15.7%. dari kacamata
akuntansi, perusahaan menghasilkan laba sedikit yaitu dibawah 16 persen.
Rasio Pengembalian Aset ( return on asset - ROA)
ROA perusahaan adalah 363/3.588 = 10,12%.
Rasio Pengembalian Ekuitas ( Return On Equity - ROE)
𝑹 𝒕𝒖 𝑶 𝑬𝒒𝒖 𝒕𝒚
Laba Bersih
Total Ekuitas
𝑴 𝒈 𝑳 𝒃
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
Penjualan
𝑹 𝒕𝒖 𝑶 𝑨 𝒕
Laba Bersih
Total Aset
𝑹 𝒕𝒖 𝑶 𝑬𝒒𝒖 𝒕𝒚 ROA x Multiplier Ekuitas
𝑹𝑶𝑨 Margin Laba × Perputaran Total Aset
𝑹 𝒕𝒖 𝑶 𝑬𝒒𝒖 𝒕𝒚 𝑴 𝒈 𝑳 𝒃 × 𝑷 𝒑𝒖𝒕 𝑻 𝒕 𝒍 𝑨 𝒕 𝒙 𝑴𝒖𝒍𝒕 𝒑𝒍 𝑬𝒌𝒖 𝒕
16. Riki Ardoni Universitas Mercu Buana Jakarta
ROE perusahaan adalah 363/2.591 = 14%. Jadi setiap dollar ekuitas, PT. Toyota
Honda menghasilkan 14 sen laba.
Dari rumus terakhir ROE dipengaruhi oleh tiga hal:
1. Efisiensi Operasi (margin Laba)
2. Efisiensi Penggunaan Aset (Perputaran Total Aset)
3. Pengungkitan keuangan (Multiplier Ekuitas)
Hubungan ini dikenal dengan identitas du pont (du pont identity), yang merupakan
rumus populer yang membagi ROE menjadi tiga poin penting : Efisiensi operasi,
Efisiensi penggunaan aset dan pengungkitan keuangan.
RASIO NILAI PASAR
Rasio pasar adalah sekumpulan rasio yang membicarakan tentang nilai perusahaan
relative terhadap nilai buku perusahaan. Rasio ini terdiri dari Earning per Share (EPS),
Price Earning Ratio, earning yield, Dividen Yield, dan Price to Book Value.
Kita berasumsi bahwa PT. Toyota Honda ini memiliki 33juta saham beredar dan
sahamnya di jual pada harga $88 per lembar pada akhir tahun. Dan dividen tunai per
saham $1.25.
Laba per Lembar Saham (Earning per Share - EPS)
EPS PT. Toyota Honda adalah 363/33 = $11. Dengan demikian tiap lembar
saham akan menghasilkan laba bersih $11.
Rasio Harga-Laba (Price-earning, PE)
Rasio PE PT. Toyota Honda adalah 88/11 = 8 kali. Kita dapat katakan bahwa
saham PT. Toyota Honda terjual 8 kali labanya.
𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝐵𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑃𝑟𝑖𝑐𝑒 𝑒𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔
ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝐿𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚
17. Riki Ardoni Universitas Mercu Buana Jakarta
Hasil Laba (earning yield)
Earning yield PT. Toyota Honda adalah $11/$88 = 12,5%.
Hasil Dividen (Dividen Yield)
Dividen yield PT. Toyota Honda adalah $1,25/$88 = 1,42%.
Harga terhadap Nilai Buku (Price to Book Value) :
Price to Book Value PT. Toyota Honda adalah $88/ (2.591/33) = $88/$78,5 =
1,12 kali. Perhatikan, Nilai buku perlembar saham adalah total ekuitas
keseluruhan, bukan hanya saham biasa yang dibagi dengan jumlah saham
berdar.
𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 𝑌𝑖𝑒𝑙𝑑
𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 𝑃𝑒𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚
Price to Book Value
Harga per Lembar Saham
Book Value
𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑌𝑖𝑒𝑙𝑑
Earning per Share
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚
Book Value
Total Ekuitas
Jumlah Saham Beredar
18. Riki Ardoni Universitas Mercu Buana Jakarta
5. ANALISIS KEBANGKRUTAN Z-SCORE
Pada tahun 1968, Edward. I Altman memberikan formula yang berfungsi untuk
memprediksi potensi kebangkrutan suatu perusahaan dengan data laporan keuangan.
RUMUS ALTMAN Z-SCORE PUBLIC MANUFACTUR
Z-Score = 1.2T1 + 1.4T2 + 3.3T3 + 0.6T4 + 0.999T5
Dimana :
T1 = Modal Kerja Neto (Working Capital) / Total Aset (mengukur likuiditas)
T2 = Laba ditahan / Total Aset (mengukur profitabilitas)
T3 = Laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) / Total Aset (mengukur
produktivitas)
T4 = Nilai Pasar Ekuitas (Market value of equity) / Total Utang (Total
Liabilities).
T5 = Penjualan (sales) / Total Aset (mengukur efektivitas)
Akun Nominal
Total Aset 3.588
Total Utang 997
Penjualan 2.311
Laba ditahan (Retained Earnings ) 242
Modal Kerja Bersih 168
Laba Sebelum Bunga dan Pajak / EBIT 691
Market Value of Equity (Kapitalisasi Pasar) 2.904
Dimana :
• Modal Kerja bersih (Working Capital) = Total Aset lancar (Current
Assets) – Total Utang lancar (Current Liabilities)
• Market Value of Equity (Kapitalisasi Pasar) = Harga Saham x Jumlah Saham
beredar
19. Riki Ardoni Universitas Mercu Buana Jakarta
Variabel Parameter Nilai Koefisien
Nilai x
Koefisien
T1 Modal Kerja Neto / Total Aset 0,047 1,2 0,06
T2 Laba ditahan / Total Aset 0,067 1,4 0,09
T3 Laba usaha (EBIT) / Total Aset 0,193 3,3 0,64
T4 Market value of equity) / Total Utang 2,913 0,6 1,75
T5 Penjualan (sales) / Total Aset 0,644 0,999 0,64
Nilai Z Score 3,18
Pada hasil perhitungan analisis Financial distress dengan model Altman Z-Score.
didapatkan nilai Z-Score 3.18. artinya nilai Z-Score diatas nilai ambang batas >3.00.
hal ini menunjukkan bahwa PT Toyota Honda Tbk. Memiliki keuangan yang sehat
dab bebas dari risiko kebangrutan (financial distress). Dengan kata lain PT Toyota
Honda Tbk layak dijadikan tempat investasi jika dilihat dari financial distress
perusahaan.