SlideShare a Scribd company logo
Portofolio investasi-bab-11-penilaian-saham
OVERVIEW
 Nilai intrinsik dan nilai pasar saham.
 Berbagai pendekatan yang digunakan dalam
penilaian saham.
 Menentukan tingkat return yang disyaratkan.
 Menentukan tingkat pertumbuhan.
1/45
NILAI INTRINSIK DAN NILAI PASAR
 Dalam penilaian saham dikenal adanya tiga
jenis nilai, yaitu:
 Nilai buku.
Nilai yang dihitung berdasarkan pembukuan
perusahaan penerbit saham (emiten).
 Nilai pasar.
Nilai saham di pasar.
 Nilai intrinsik (teoritis) saham.
Nilai saham yang sebenarnya atau
seharusnya terjadi.
2/45
ILUSTRASI NILAI NOMINAL, NILAI
BUKU, DAN NILAI PASAR
Nilai nominal, nilai buku, dan nilai pasar (harga penutupan) akhir tahun pada
tahun 2001 s.d. 2003 (dalam rupiah perlembar saham).
PT Telekomunikasi Tbk
2001 2002 2003
Nilai nominal: 500 500 500
Nilai buku: 925 1.450 1.718
Nilai pasar: 3.200 3.850 6.750
PT Indofood Sukses Makmur Tbk
2001 2002 2003
Nilai nominal: 100 100 100
Nilai buku: 389 390 434
Nilai pasar: 625 600 800
PT Astra International Tbk
2001 2002 2003
Nilai nominal: 500 500 500
Nilai buku: 1.011 2.492 2.902
Nilai pasar: 1.950 3.150 5.000
PT BankCentral Asia Tbk
2001 2002 2003
Nilai nominal: 500 250 250
Nilai buku: 3.287 1.912 2.059
Nilai pasar: 1.475 2.500 3.325
PT Ekadharma Tape Industry Tbk
2001 2002 2003
Nilai nominal: 500 500 500
Nilai buku: 1.040 1.086 1.113
Nilai pasar: 450 500 950
3/45
NILAI INTRINSIK DAN NILAI PASAR
 Investor berkepentingan untuk mengetahui
ketiga nilai tersebut sebagai informasi penting
dalam pengambilan keputusan investasi yang
tepat.
 Dalam membeli atau menjual saham, investor
akan membandingkan nilai intrinsik dengan
nilai pasar saham bersangkutan (overvalued
atau undervalued).
4/45
NILAI INTRINSIK DAN NILAI PASAR
5/45
PENDEKATAN NILAI SEKARANG
 Perhitungan nilai saham dilakukan dengan
mendiskontokan semua aliran kas yang diharapkan
di masa datang dengan tingkat diskonto sebesar
tingkat return yang disyaratkan investor.
 Nilai intrinsik atau disebut juga nilai teoritis suatu
saham nantinya akan sama dengan nilai diskonto
semua aliran kas yang akan diterima investor di
masa datang.
 Tingkat return yang disyaratkan merupakan tingkat
return minimum yang diharapkan atas pembelian
suatu saham.
6/45
 Proses penilaian saham meliputi:
1. Estimasi aliran kas saham di masa depan.
2. Estimasi tingkat return yang disyaratkan.
3. Mendiskontokan setiap aliran kas dengan
tingkat diskonto sebesar tingkat return yang
disyaratkan.
4. Nilai sekarang setiap aliran kas tersebut
dijumlahkan, sehingga diperoleh nilai
intrinsik saham bersangkutan.
7/45
PENDEKATAN NILAI SEKARANG
  0 1 2 t n
CF1 CF2 CFt CFn
PV CF1 k1
PV CF2 k2
PV CFt kt
PV CFn kn
Vo
PROSES PENENTUAN NILAI SEKARANG
dimana:
Vo = Nilai sekarang dari suatu saham
CFt
= Aliran kas yang diharapkan pada periode t
kt
= return yang disyaratkan pada periode t
n = jumlah periode aliran kas
8/45
n
n
n
t
t
t
2
2
2
1
1
1
)k(1
CF
........
)k(1
CF
..........
)k(1
CF
)k(1
CF
Vo
+
+
+
++
+
+
+
=
∑= +
=
n
1t
t
t
t
)k1(
CF
 Model ini untuk menentukan estimasi harga
saham dengan mendiskontokan semua aliran
dividen yang akan diterima di masa datang.
 Perumusan model secara matematis:
MODEL DISKONTO DIVIDEN
∞
∞
+
+
+
+
+
+
+
=
k)(1
D
........
k)(1
D
k)(1
D
k)(1
D
Pˆ
3
3
2
21
0
∑
∞
= +
=
1t
t
t
0
k)(
D
Pˆ
1
dima
na:
0Pˆ
= Nilai intrinsik saham dengan model diskonto dividen
D1
, D2
, … D∞
= Dividen yang akan diterima di masa datang
k = tingkat return yang disyaratkan
9/45
 Model ini berasumsi bahwa dividen yang
dibayarkan perusahaan tidak akan mengalami
pertumbuhan.
 Rumus untuk menilai saham dengan model ini
adalah:
MODEL PERTUMBUHAN NOL
k
D
Pˆ 0
0 =
10/45
 Contoh: misalkan saham A menawarkan dividen
tetap sebesar Rp. 800. Tingkat return yang
disyaratkan investor adalah 20%.
 Nilai saham A sebesar Rp. 4000.
4000Rp.
0,20
800
Pˆ
0 ==
MODEL PERTUMBUHAN NOL
11/45
MODEL PERTUMBUHAN KONSTAN
 Model ini dipakai untuk menentukan nilai saham, jika
dividen yang akan dibayarkan mengalami pertumbuhan
secara konstan selama waktu tak terbatas, dimana gt+1 =
gt untuk semua waktu t.
 Persamaan model pertumbuhan konstan ini bisa
dituliskan sebagai berikut:
g-k
D
Pˆ 1
0 =
∞
∞
+
+
++
+
+
+
+
+
+
+
+
=
k)(1
g)(1D
.......
k)(1
g)(1D
k)(1
g)(1D
k)(1
g)(1D
Pˆ 0
3
3
0
2
2
00
0
12/45
 Contoh: Misalkan PT Omega membayarkan
dividen Rp. 1.000, per tahun. Pertumbuhan
dividen direncanakan sebesar 5% per tahun.
Tingkat return yang disyaratkan investor
sebesar 15%. dan harga pasar saham PT Omega
saat ini adalah Rp. 10.000.
10.500Rp.
0,10
1050
0,05-0,15
)05,0(11000
Pˆ
0 ==
+
=
MODEL PERTUMBUHAN KONSTAN
13/45
 Adakalanya, perusahaan mengalami pertumbuhan
yang sangat baik jauh di atas pertumbuhan normal
dan sangat menjanjikan selama beberapa tahun,
tetapi lambat laun menurun terus.
 Misalnya, suatu perusahaan yang mengalami
pertumbuhan fantastis selama 5 tahun mungkin
bisa membayarkan tingkat dividen dengan
pertumbuhan 20% per tahun (selama lima tahun),
dan setelah itu hanya akan membayarkan dividen
dengan tingkat pertumbuhan hanya 10% per tahun
(sampai tahun- tahun berikutnya).
MODEL PERTUMBUHAN KONSTAN
14/45
 Proses untuk menghitung nilai saham dengan
menggunakan model pertumbuhan dividen tidak
konstan dapat dilakukan dengan rumus berikut:
k)(1
1
g-k
)1(D
k)(1
)g(1D
Pˆ
n
c
cn
n
1t
t
t
10
0
+
+
+
+
+
= ∑=
g
dalam hal
ini:
0Pˆ = nilai intrinsik saham dengan model pertumbuhan tidak konstan
n = jumlah tahun selama periode pembayaran dividen supernormal
D0
= dividen saat ini (tahun pertama)
g1
= pertumbuhan dividen supernormal
Dn
= dividen pada akhir tahun pertumbuhan dividen supernormal
gc
= pertumbuhan dividen yang konstan
k = tingkat return yang disyaratkan investor
MODEL PERTUMBUHAN KONSTAN
15/45
CONTOH
 Misalkan data saham PT SGPC adalah sebagai
berikut:
n = 3 tahun D0 = Rp. 1000
gc = 10% k = 15%
g1 = 20% per tahun selama 3 tahun pertama
 Carilah nilai intrinsik saham.
16/45
0,10-0,15
1.900,8
g-k
D
Pˆ
c
4
3 ==
0 g=20% 1 g=20% 2 g=20% 3 g=10% 4
g=10%n
A B
D0
= Rp. 1.000 D1
= Rp. 1.200 D2
= Rp. 1.440 D3
= Rp. 1.728 D4
= Rp.
1.900,8
Rp. 1.043,48 k
1.088,85 k1.136,19 k
24.996,14 = Rp.
38.016
k
Rp. 28.264,66
CONTOH
17/45
MENENTUKAN RETURN YANG
DISYARATKAN
 Tingkat return yang disyaratkan, k, digunakan
sebagai tingkat diskonto dalam model diskonto
dividen.
 Tingkat return yang disyaratkan merupakan
tingkat return minimal yang diharapkan
investor sebagai kompensasi atas risiko untuk
bersedia berinvestasi.
18/45
 Untuk berinvestasi pada aset yang berisiko,
investor akan mensyaratkan adanya tambahan
return sebagai premi risiko.
 Tingkat return yang disyaratkan (k) merupakan
tingkat return minimal yang diharapkan
investor sebagai kompensasi atas risiko untuk
bersedia berinvestasi.
k = tingkat return bebas risiko + premi risiko
MENENTUKAN RETURN YANG
DISYARATKAN
19/45
 Sebagai contoh pada tahun 2003, tingkat bunga tiga
bulanan SBI adalah sekitar 8,15 persen, sedangkan
tingkat bunga per tahun untuk deposito di bank BUMN
sekitar 10 persen. Anggap tingkat return bebas risiko
yang dipilih adalah 10 persen. Selanjutnya anggap
investor menentukan 3 persen sebagai premi risiko
untuk berinvestasi pada saham Telekomunikasi
Indonesia. Dengan demikian, tingkat return yang
disyaratkan investor untuk saham Telekomunikasi
Indonesia adalah:
k (Telekomunikasi Indonesia) = 10% + 3% = 13 persen.
MENENTUKAN RETURN YANG
DISYARATKAN
20/45
 Cara lain untuk menentukan tingkat return
yang disyaratkan adalah menggunakan CAPM:
k = kRF + β(kM – kRF)
MENENTUKAN RETURN YANG
DISYARATKAN
21/45
 Contoh: tingkat return yang disyaratkan untuk saham
Ekadharma Tape Industry ditentukan dengan
menggunakan CAPM. Anggap pada tahun 2003, investor
menetapkan premi risiko pasar saham di BEJ adalah
(kM – kRF) = 6 persen. Diketahui beta saham Ekadharma
Tape Industry (EKAD) untuk periode 1998 s.d. 2002
telah diestimasi sebesar 0,756. Dengan tingkat return
bebas risiko 10 persen, maka tingkat return yang
disyaratkan untuk saham Ekadharma Tape Industry
dihitung berikut:
k (Ekadharma Tape Industry) = 10% + 0,756 x 6% = 15,292 %.
MENENTUKAN RETURN YANG
DISYARATKAN
22/45
MENENTUKAN TINGKAT PERTUMBUHAN
 Tingkat pertumbuhan di masa mendatang tidaklah
selalu mudah diprediksi.
 Analis sekuritas dan investor memang tidak dapat
dengan mudahnya menggunakan tingkat
pertumbuhan saat ini atau masa lalu untuk
memprediksi tingkat pertumbuhan masa
mendatang.
 Namun dengan mengetahui tingkat pertumbuhan
masa lalu dan saat ini baik tingkat pertumbuhan
perusahaan, industri, atau perekonomian, analis
sekuritas dan investor akan mempunyai kemudahan
dalam memprediksi tingkat pertumbuhan masa
mendatang.
23/45
 Salah satu cara untuk mengestimasi tingkat
pertumbuhan dividen adalah menggunakan laba
perusahaan.
 Tingkat pertumbuhan dividen ini dikenal sebagai
tingkat pertumbuhan berkelanjutan (sustainable
growth rate).
Tingkat pertumbuhan berkelanjutan = ROE x retention ratio
atau
Tingkat pertumbuhan berkelanjutan = ROE x (1 – payout ratio)
dimana ROE = Laba bersih / Ekuitas
MENENTUKAN TINGKAT PERTUMBUHAN
24/45
 Sebagai contoh anggap sebuah perusahaan
mempunyai ROE = 10 persen. Proyeksi
menunjukkan bahwa laba per lembar saham
(earning per share), EPS = Rp500 dan dividen
per lembar saham (dividend per share), DPS =
Rp200. Berapakah rasio tingkat laba ditahan
dan tingkat pertumbuhan berkelanjutan?
MENENTUKAN TINGKAT PERTUMBUHAN
26/45
 Jawab:
 Dividend payout perusahaan adalah Rp200 /
Rp500 = 0,4 atau 40 persen. Maka rasio tingkat
laba ditahan adalah 1 – 0,40 = 0,60 atau 60
persen. Dengan demikian tingkat pertumbuhan
berkelanjutan adalah 10 persen x 60 persen =
0,40 x 60 persen = 24 persen.
MENENTUKAN TINGKAT PERTUMBUHAN
26/45
PENERAPAN MODEL DISKONTO DIVIDEN
 Pengalaman personal dan judgment juga
mempengaruhi analisis penilaian saham.
 Model diskonto dividen dapat diperluas dengan
mempertimbangkan pertumbuhan dividen,
dengan cara mengestimasi tingkat
pertumbuhan (g).
27/45
 g dapat diestimasi dengan menggunakan
tingkat pertumbuhan berkelanjutan yang telah
dibahas sebelumnya atau tingkat pertumbuhan
perekonomian.
 Sedangkan k dapat di ditentukan dengan
menggunakan CAPM.
PENERAPAN MODEL DISKONTO DIVIDEN
28/45
Sebagai contoh pada tahun 2003, PT Telekomunikasi
Indonesia Tbk memberikan dividen Rp331 per lembar saham.
Besarnya dividen Rp331 ini tidak mengalami perubahan dari
tahun sebelumnya (tahun 2002). Model pertumbuhan nol
mengasumsikan bahwa dividen tidak mengalami perubahan
dari tahun ke tahun. Anggap investor ingin menerapkan
model pertumbuhan nol untuk mengestimasi nilai saham ini.
Tingkat return yang disyaratkan investor adalah 13 persen.
Maka, dengan menggunakan model pertumbuhan nol,
estimasi nilai saham Telekomunikasi Indonesia adalah:
= Rp331 / 0,13 = Rp2.546,150Pˆ
PENERAPAN MODEL DISKONTO DIVIDEN
29/45
 Bagaimana estimasi harga saham ini jika
dibandingkan dengan harga pasarnya pada
waktu itu?
 Pada akhir tahun 2003, saham Telekomunikasi
Indonesia diperdagangkan pada harga Rp6.750.
Estimasi harga saham Rp Rp2.546,15 adalah
jauh lebih kecil dibandingkan dengan harga
pasarnya Rp6.750.
 Contoh ini mungkin memperlihatkan tidak
realistisnya model pertumbuhan nol untuk
diterapkan dalam penilaian saham.
PENERAPAN MODEL DISKONTO DIVIDEN
30/45
 Pada tahun 2003 PT Telekomunikasi Indonesia
Tbk membagikan dividen Rp331 per lembar
saham. Besarnya dividen tidak mengalami
perubahan dari tahun sebelumnya (tahun
2002). Namun gambaran lebih optimis
diperoleh dari tingkat pertumbuhan
perekonomian.
PENERAPAN MODEL DISKONTO DIVIDEN
31/45
 Pada tahun 2003, tingkat pertumbuhan
perekonomian Indonesia adalah sekitar 5
persen dan beberapa proyeksi pada tahun
mendatang adalah sekitar 6 persen,. Dengan
menggunakan g = 6 persen dan tingkat return
yang disyaratkan investor, k = 13 persen,
berapakah nilai saham Telekomunikasi
Indonesia?
PENERAPAN MODEL DISKONTO DIVIDEN
32/45
 Nilai saham Telekomunikasi Indonesia adalah:
= Rp331 (1 + 0,06) / (0,13 – 0,06) = Rp5.012,29
 Dibandingkan dengan harga Rp2.546,15 dari
estimasi dengan model pertumbuhan nol,
model pertumbuhan konstan memberikan
estimasi harga Rp5.012,29 yang lebih
mendekati harga pasar Rp6.750 pada akhir
tahun 2003.
0Pˆ
PENERAPAN MODEL DISKONTO DIVIDEN
33/45
 Seperti yang telah dibahas sebelumnya, g dapat
diestimasi dengan menggunakan tingkat
pertumbuhan berkelanjutan, dan k ditentukan
dengan CAPM.
PENERAPAN MODEL DISKONTO DIVIDEN
34/45
 Berikut adalah data pada tahun 2003 yang
digunakan untuk menilai saham Ekadharma
Tape Industry:
 Dividen per lembar saham = Rp10.
 Dividend payout ratio = 10,3 persen.
 ROE = 8,72 persen.
 Return aset bebas risiko = 10%
 Beta saham = 0,756.
 Premi risiko pasar = 6%.
PENERAPAN MODEL DISKONTO DIVIDEN
35/45
 Dengan menggunakan CAPM, tingkat return yang
disyaratkan adalah 10% + 0,756 x 6% = 15,292 persen.
Sedangkan tingkat pertumbuhan berkelanjutan adalah
0,0872 x (1 – 0,103) = 0,0782 = 7,82 persen. Dengan
demikian, nilai saham Ekadharma Tape Industry adalah:
= Rp10 (1 + 0,0782) / (0,15292 – 0,0782) = Rp144,3
 Nilai saham lebih tinggi dibandingkan harga pasar
Rp105 pada akhir tahun 2003. Hal ini menyarankan
bahwa saham Ekadharma Tape Industry adalah
undervalued berdasarkan model pertumbuhan konstan.
0Pˆ
PENERAPAN MODEL DISKONTO DIVIDEN
36/45
PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO
 Dalam pendekatan PER atau disebut juga pendekatan
multiplier, investor menghitung berapa kali (multiplier)
nilai earning yang tercermin dalam harga suatu saham.
 Rumus untuk menghitung PER:
 Rumus lainnya untuk menghitung PER suatu saham bisa
diturunkan dari rumus yang dipakai dalam model
diskonto dividen:
sahamlembarper
sahamHarga
PER
Earning
=
g-k
E/D
/EPˆ 11
10 =
37/45
 Contoh: Misalnya harga saham DX saat ini
adalah Rp10.000 per lembar, dan tahun ini
perusahaan memperoleh earning sebesar 900
juta rupiah. Jumlah saham beredar saat ini
adalah 900 ribu lembar saham.
 Dari data tersebut kita bisa menghitung PER
dengan cara sebagai berikut:
PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO
38/45
 Menghitung earning per lembar saham DX.
= Rp1.000 per lembar saham
 Menghitung PER dengan menggunakan rumus:
 Jadi PER saham DX adalah 10 kali. Artinya, untuk
memperoleh Rp1 dari earning perusahaan DX,
investor harus membayar Rp10.
beredarsahamjumlah
perusahaan
lembarper
earning
Earning =
kali.10
1.000Rp.
10.000Rp.
PER ==
PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO
39/45
 Contoh: Seorang investor membeli saham
DPS. Misalkan perusahaan DPS tersebut hanya
akan membagikan 80% (D1/E1 = 0,8) dari
earning yang diperolehnya bagi investor
dalam bentuk dividen. Pertumbuhan dividen
sebesar 5% dan tingkat return yang
disyaratkan investor adalah 15%.
 Dari data tersebut, kita bisa menghitung PER
sebagai berikut:
P/E = 8 kali
PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO
40/45
PENDEKATAN PENILAIAN SAHAM LAINNYA
 Rasio Harga/Nilai Buku.
 Hubungan antara harga pasar dan nilai buku per
lembar saham dapat dipakai untuk menentukan nilai
saham.
 Rasio harga terhadap nilai buku banyak digunakan
untuk menilai saham-saham sektor perbankan.
 Hasil penelitian menemukan bahwa saham-saham
yang memiliki rasio harga/nilai buku yang rendah
akan menghasilkan return yang secara signifikan
lebih tinggi dibanding saham-saham yang memiliki
rasio harga/nilai buku yang tinggi.
41/45
 Rasio Harga/Aliran Kas.
 Pendekatan ini mendasarkan diri pada aliran kas
perusahaan, bukannya earning perusahaan.
 Dalam penilaian saham perusahaan, investor bisa
menggunakan informasi rasio harga/aliran kas ini
sebagai pelengkap informasi PER, karena data
aliran kas perusahaan bisa memberikan
pemahaman yang lebih mendalam bagi investor
tentang perubahan nilai saham yang akan
terjadi.
PENDEKATAN PENILAIAN SAHAM LAINNYA
42/45
 Economic Value Added (EVA).
 EVA mengukur keberhasilan manajemen dalam
meningkatkan nilai tambah (value added) bagi
perusahaan.
 Asumsinya adalah bahwa jika kinerja manajemen
baik/efektif (dilihat dari besarnya nilai tambah yang
diberikan), maka akan tercermin pada peningkatan
harga saham perusahaan.
 EVA dihitung dengan mengurangkan keuntungan
operasi perusahaan dengan biaya modal perusahaan,
baik untuk biaya hutang (cost of debt) maupun
modal sendiri (cost of equity).
PENDEKATAN PENILAIAN SAHAM LAINNYA
43/45
Secara matematis, EVA suatu perusahaan dapat
dituliskan sebagai berikut:
EVA = Laba bersih operasi setelah dikurangi pajak –
besarnya biaya modal operasi dalam rupiah setelah
dikurangi pajak
EVA = [EBIT (1 – pajak)] – [(modal operasi)
(persentase biaya modal setelah pajak)
PENDEKATAN PENILAIAN SAHAM LAINNYA
44/45
CONTOH PERHITUNGAN EVA
45/45

More Related Content

What's hot

risk and return
risk and returnrisk and return
risk and return
Fariz Mido
 
Mk07 obligasi
Mk07 obligasiMk07 obligasi
Mk07 obligasi
iyandri tiluk wahyono
 
Penilaian saham
Penilaian sahamPenilaian saham
Penilaian saham
Benny Siallagan
 
Teori markowitz ppt
Teori markowitz pptTeori markowitz ppt
Teori markowitz ppt
Annisa Paramitha
 
Portofolio investasi-bab-21-estimasi-beta
Portofolio investasi-bab-21-estimasi-betaPortofolio investasi-bab-21-estimasi-beta
Portofolio investasi-bab-21-estimasi-beta
Judianto Nugroho
 
Portofolio investasi-bab-9-penilaian-obligasi
Portofolio investasi-bab-9-penilaian-obligasiPortofolio investasi-bab-9-penilaian-obligasi
Portofolio investasi-bab-9-penilaian-obligasi
Judianto Nugroho
 
Penilaian Obligasi (Manajemen Keuangan)
Penilaian Obligasi (Manajemen Keuangan)Penilaian Obligasi (Manajemen Keuangan)
Penilaian Obligasi (Manajemen Keuangan)
Hayy
 
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioReturn Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Amrul Rizal
 
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian SahamSuku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Ninnasi Muttaqiin
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasi
Fransisco Laben
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa full
shandyaa
 
Obligasi konversi akuntansi bagian 2 b
Obligasi konversi akuntansi bagian 2 bObligasi konversi akuntansi bagian 2 b
Obligasi konversi akuntansi bagian 2 b
Futurum2
 
Analisis investasi dan manajemen portofolio
Analisis investasi dan manajemen portofolioAnalisis investasi dan manajemen portofolio
Analisis investasi dan manajemen portofolio
andinipredita
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5
Judianto Nugroho
 
Manajemen Risiko 08 Risiko perubahan tingkat bunga
Manajemen Risiko 08 Risiko perubahan tingkat bungaManajemen Risiko 08 Risiko perubahan tingkat bunga
Manajemen Risiko 08 Risiko perubahan tingkat bunga
Judianto Nugroho
 
Model indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal pptModel indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal ppt
Anisa Kirana
 
Portofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangka
Portofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangkaPortofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangka
Portofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangka
Judianto Nugroho
 
Nilai saham
Nilai sahamNilai saham
Nilai saham
Adelina Yusyak
 
PPT Manajemen Keuangan - Leasing
PPT Manajemen Keuangan - LeasingPPT Manajemen Keuangan - Leasing
PPT Manajemen Keuangan - Leasing
Doni Ramdhani
 
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsiPortofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
Judianto Nugroho
 

What's hot (20)

risk and return
risk and returnrisk and return
risk and return
 
Mk07 obligasi
Mk07 obligasiMk07 obligasi
Mk07 obligasi
 
Penilaian saham
Penilaian sahamPenilaian saham
Penilaian saham
 
Teori markowitz ppt
Teori markowitz pptTeori markowitz ppt
Teori markowitz ppt
 
Portofolio investasi-bab-21-estimasi-beta
Portofolio investasi-bab-21-estimasi-betaPortofolio investasi-bab-21-estimasi-beta
Portofolio investasi-bab-21-estimasi-beta
 
Portofolio investasi-bab-9-penilaian-obligasi
Portofolio investasi-bab-9-penilaian-obligasiPortofolio investasi-bab-9-penilaian-obligasi
Portofolio investasi-bab-9-penilaian-obligasi
 
Penilaian Obligasi (Manajemen Keuangan)
Penilaian Obligasi (Manajemen Keuangan)Penilaian Obligasi (Manajemen Keuangan)
Penilaian Obligasi (Manajemen Keuangan)
 
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioReturn Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
 
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian SahamSuku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasi
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa full
 
Obligasi konversi akuntansi bagian 2 b
Obligasi konversi akuntansi bagian 2 bObligasi konversi akuntansi bagian 2 b
Obligasi konversi akuntansi bagian 2 b
 
Analisis investasi dan manajemen portofolio
Analisis investasi dan manajemen portofolioAnalisis investasi dan manajemen portofolio
Analisis investasi dan manajemen portofolio
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5
 
Manajemen Risiko 08 Risiko perubahan tingkat bunga
Manajemen Risiko 08 Risiko perubahan tingkat bungaManajemen Risiko 08 Risiko perubahan tingkat bunga
Manajemen Risiko 08 Risiko perubahan tingkat bunga
 
Model indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal pptModel indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal ppt
 
Portofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangka
Portofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangkaPortofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangka
Portofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangka
 
Nilai saham
Nilai sahamNilai saham
Nilai saham
 
PPT Manajemen Keuangan - Leasing
PPT Manajemen Keuangan - LeasingPPT Manajemen Keuangan - Leasing
PPT Manajemen Keuangan - Leasing
 
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsiPortofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
 

Similar to Portofolio investasi-bab-11-penilaian-saham

EKSI 4203 - Modul 4 Penilaian Saham
 EKSI 4203 - Modul 4 Penilaian Saham EKSI 4203 - Modul 4 Penilaian Saham
EKSI 4203 - Modul 4 Penilaian Saham
Ancilla Kustedjo
 
Pert.9_Valuation.ppt
Pert.9_Valuation.pptPert.9_Valuation.ppt
Pert.9_Valuation.ppt
hermanantho2
 
Tugas Makalah Ekonomi Teknik 2
Tugas Makalah Ekonomi Teknik 2Tugas Makalah Ekonomi Teknik 2
Tugas Makalah Ekonomi Teknik 2
Iqbal Surya
 
Analisis Rate of Return
Analisis Rate of ReturnAnalisis Rate of Return
Analisis Rate of Return
Ahmad Musdikar
 
Penilaian saham
Penilaian sahamPenilaian saham
Penilaian saham
Constantianus Christiadji
 
Konsep Capital Recovery mata kuliah ekonomi teknik
Konsep Capital Recovery mata kuliah ekonomi teknikKonsep Capital Recovery mata kuliah ekonomi teknik
Konsep Capital Recovery mata kuliah ekonomi teknik
SafrizaAhmad2
 
KRITERIA INVESTASI [Autosaved] 13.pptx
KRITERIA INVESTASI [Autosaved] 13.pptxKRITERIA INVESTASI [Autosaved] 13.pptx
KRITERIA INVESTASI [Autosaved] 13.pptx
NATASYATasya14
 
Analisa Investasi & Kelayakannya _ Training "FINANCE For NON FINANCE".
Analisa Investasi & Kelayakannya  _ Training "FINANCE For NON FINANCE".Analisa Investasi & Kelayakannya  _ Training "FINANCE For NON FINANCE".
Analisa Investasi & Kelayakannya _ Training "FINANCE For NON FINANCE".
Kanaidi ken
 
ANALISIS-KELAYAKAN-FINANSIAL-KWU1 (1).pptx
ANALISIS-KELAYAKAN-FINANSIAL-KWU1 (1).pptxANALISIS-KELAYAKAN-FINANSIAL-KWU1 (1).pptx
ANALISIS-KELAYAKAN-FINANSIAL-KWU1 (1).pptx
ilmarianse1
 
Penilaian Saham bagi para investor untuk menginvestasikan dananya
Penilaian Saham bagi para investor untuk menginvestasikan dananyaPenilaian Saham bagi para investor untuk menginvestasikan dananya
Penilaian Saham bagi para investor untuk menginvestasikan dananya
KaptenNabil
 
11-penilaian_saham.ppt
11-penilaian_saham.ppt11-penilaian_saham.ppt
11-penilaian_saham.ppt
pintulima
 
penilaian_saham.pptCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC
penilaian_saham.pptCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCpenilaian_saham.pptCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC
penilaian_saham.pptCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC
RizkaWahyuningsih2
 
11-penilaiansaham-240130033853-2ba0b0ae.ppt
11-penilaiansaham-240130033853-2ba0b0ae.ppt11-penilaiansaham-240130033853-2ba0b0ae.ppt
11-penilaiansaham-240130033853-2ba0b0ae.ppt
IkhsanUiandraPutraSi
 
9-penilaian_saham.ppt
9-penilaian_saham.ppt9-penilaian_saham.ppt
9-penilaian_saham.ppt
mitrafotocopy4
 
CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4
CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4
CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4
Yoyo Sudaryo
 
Kelompok 7_Penilaian Saham.pptx
Kelompok 7_Penilaian Saham.pptxKelompok 7_Penilaian Saham.pptx
Kelompok 7_Penilaian Saham.pptx
Salsabila456197
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
tonyherman87
 
Aminullah assagaf p4 manj keu 2 (19 maret 2020)
Aminullah assagaf p4 manj keu 2 (19 maret 2020)Aminullah assagaf p4 manj keu 2 (19 maret 2020)
Aminullah assagaf p4 manj keu 2 (19 maret 2020)
Aminullah Assagaf
 
Penilaian saham dan valuasinya
Penilaian saham dan valuasinyaPenilaian saham dan valuasinya
Penilaian saham dan valuasinya
Rizky Akbar
 
Summary of Stock Valuation
Summary of Stock ValuationSummary of Stock Valuation
Summary of Stock Valuation
Felicia Celins
 

Similar to Portofolio investasi-bab-11-penilaian-saham (20)

EKSI 4203 - Modul 4 Penilaian Saham
 EKSI 4203 - Modul 4 Penilaian Saham EKSI 4203 - Modul 4 Penilaian Saham
EKSI 4203 - Modul 4 Penilaian Saham
 
Pert.9_Valuation.ppt
Pert.9_Valuation.pptPert.9_Valuation.ppt
Pert.9_Valuation.ppt
 
Tugas Makalah Ekonomi Teknik 2
Tugas Makalah Ekonomi Teknik 2Tugas Makalah Ekonomi Teknik 2
Tugas Makalah Ekonomi Teknik 2
 
Analisis Rate of Return
Analisis Rate of ReturnAnalisis Rate of Return
Analisis Rate of Return
 
Penilaian saham
Penilaian sahamPenilaian saham
Penilaian saham
 
Konsep Capital Recovery mata kuliah ekonomi teknik
Konsep Capital Recovery mata kuliah ekonomi teknikKonsep Capital Recovery mata kuliah ekonomi teknik
Konsep Capital Recovery mata kuliah ekonomi teknik
 
KRITERIA INVESTASI [Autosaved] 13.pptx
KRITERIA INVESTASI [Autosaved] 13.pptxKRITERIA INVESTASI [Autosaved] 13.pptx
KRITERIA INVESTASI [Autosaved] 13.pptx
 
Analisa Investasi & Kelayakannya _ Training "FINANCE For NON FINANCE".
Analisa Investasi & Kelayakannya  _ Training "FINANCE For NON FINANCE".Analisa Investasi & Kelayakannya  _ Training "FINANCE For NON FINANCE".
Analisa Investasi & Kelayakannya _ Training "FINANCE For NON FINANCE".
 
ANALISIS-KELAYAKAN-FINANSIAL-KWU1 (1).pptx
ANALISIS-KELAYAKAN-FINANSIAL-KWU1 (1).pptxANALISIS-KELAYAKAN-FINANSIAL-KWU1 (1).pptx
ANALISIS-KELAYAKAN-FINANSIAL-KWU1 (1).pptx
 
Penilaian Saham bagi para investor untuk menginvestasikan dananya
Penilaian Saham bagi para investor untuk menginvestasikan dananyaPenilaian Saham bagi para investor untuk menginvestasikan dananya
Penilaian Saham bagi para investor untuk menginvestasikan dananya
 
11-penilaian_saham.ppt
11-penilaian_saham.ppt11-penilaian_saham.ppt
11-penilaian_saham.ppt
 
penilaian_saham.pptCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC
penilaian_saham.pptCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCpenilaian_saham.pptCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC
penilaian_saham.pptCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC
 
11-penilaiansaham-240130033853-2ba0b0ae.ppt
11-penilaiansaham-240130033853-2ba0b0ae.ppt11-penilaiansaham-240130033853-2ba0b0ae.ppt
11-penilaiansaham-240130033853-2ba0b0ae.ppt
 
9-penilaian_saham.ppt
9-penilaian_saham.ppt9-penilaian_saham.ppt
9-penilaian_saham.ppt
 
CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4
CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4
CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4
 
Kelompok 7_Penilaian Saham.pptx
Kelompok 7_Penilaian Saham.pptxKelompok 7_Penilaian Saham.pptx
Kelompok 7_Penilaian Saham.pptx
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
 
Aminullah assagaf p4 manj keu 2 (19 maret 2020)
Aminullah assagaf p4 manj keu 2 (19 maret 2020)Aminullah assagaf p4 manj keu 2 (19 maret 2020)
Aminullah assagaf p4 manj keu 2 (19 maret 2020)
 
Penilaian saham dan valuasinya
Penilaian saham dan valuasinyaPenilaian saham dan valuasinya
Penilaian saham dan valuasinya
 
Summary of Stock Valuation
Summary of Stock ValuationSummary of Stock Valuation
Summary of Stock Valuation
 

More from Judianto Nugroho

Chap14 en-id
Chap14 en-idChap14 en-id
Chap14 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap19 en-id
Chap19 en-idChap19 en-id
Chap19 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap18 en-id
Chap18 en-idChap18 en-id
Chap18 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap16 en-id
Chap16 en-idChap16 en-id
Chap16 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap15 en-id
Chap15 en-idChap15 en-id
Chap15 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap17 en-id
Chap17 en-idChap17 en-id
Chap17 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap13 en-id
Chap13 en-idChap13 en-id
Chap13 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap12 en-id
Chap12 en-idChap12 en-id
Chap12 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap11 en-id
Chap11 en-idChap11 en-id
Chap11 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap10 en-id
Chap10 en-idChap10 en-id
Chap10 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap09 en-id
Chap09 en-idChap09 en-id
Chap09 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap08 en-id
Chap08 en-idChap08 en-id
Chap08 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap05 en-id
Chap05 en-idChap05 en-id
Chap05 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap07 en-id
Chap07 en-idChap07 en-id
Chap07 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap06 en-id
Chap06 en-idChap06 en-id
Chap06 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap04 en-id
Chap04 en-idChap04 en-id
Chap04 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap03 en-id
Chap03 en-idChap03 en-id
Chap03 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap02 en-id
Chap02 en-idChap02 en-id
Chap02 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap01 en-id
Chap01 en-idChap01 en-id
Chap01 en-id
Judianto Nugroho
 
Spss session 1 and 2
Spss session 1 and 2Spss session 1 and 2
Spss session 1 and 2
Judianto Nugroho
 

More from Judianto Nugroho (20)

Chap14 en-id
Chap14 en-idChap14 en-id
Chap14 en-id
 
Chap19 en-id
Chap19 en-idChap19 en-id
Chap19 en-id
 
Chap18 en-id
Chap18 en-idChap18 en-id
Chap18 en-id
 
Chap16 en-id
Chap16 en-idChap16 en-id
Chap16 en-id
 
Chap15 en-id
Chap15 en-idChap15 en-id
Chap15 en-id
 
Chap17 en-id
Chap17 en-idChap17 en-id
Chap17 en-id
 
Chap13 en-id
Chap13 en-idChap13 en-id
Chap13 en-id
 
Chap12 en-id
Chap12 en-idChap12 en-id
Chap12 en-id
 
Chap11 en-id
Chap11 en-idChap11 en-id
Chap11 en-id
 
Chap10 en-id
Chap10 en-idChap10 en-id
Chap10 en-id
 
Chap09 en-id
Chap09 en-idChap09 en-id
Chap09 en-id
 
Chap08 en-id
Chap08 en-idChap08 en-id
Chap08 en-id
 
Chap05 en-id
Chap05 en-idChap05 en-id
Chap05 en-id
 
Chap07 en-id
Chap07 en-idChap07 en-id
Chap07 en-id
 
Chap06 en-id
Chap06 en-idChap06 en-id
Chap06 en-id
 
Chap04 en-id
Chap04 en-idChap04 en-id
Chap04 en-id
 
Chap03 en-id
Chap03 en-idChap03 en-id
Chap03 en-id
 
Chap02 en-id
Chap02 en-idChap02 en-id
Chap02 en-id
 
Chap01 en-id
Chap01 en-idChap01 en-id
Chap01 en-id
 
Spss session 1 and 2
Spss session 1 and 2Spss session 1 and 2
Spss session 1 and 2
 

Recently uploaded

Slide Pengantar Filsafat IlmuKelompok 8.pptx
Slide Pengantar Filsafat IlmuKelompok 8.pptxSlide Pengantar Filsafat IlmuKelompok 8.pptx
Slide Pengantar Filsafat IlmuKelompok 8.pptx
xyurashi05
 
Modul Ajar Ekonomi kelas xii kurikulum merdeka.pdf
Modul Ajar Ekonomi kelas xii kurikulum merdeka.pdfModul Ajar Ekonomi kelas xii kurikulum merdeka.pdf
Modul Ajar Ekonomi kelas xii kurikulum merdeka.pdf
raffasyaarfan23
 
Modul Ajar Geografi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Geografi Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Geografi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Geografi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Kelompok 9_Hasil Pembelajaran Mata Kuliah Pengantar Filsafat Ilmu
Kelompok 9_Hasil Pembelajaran Mata Kuliah Pengantar Filsafat IlmuKelompok 9_Hasil Pembelajaran Mata Kuliah Pengantar Filsafat Ilmu
Kelompok 9_Hasil Pembelajaran Mata Kuliah Pengantar Filsafat Ilmu
izanurheta
 
Slides Share Hasil Pembelajaran Filsafat Ilmu. Kelompok 5, Dosen Pengampu : D...
Slides Share Hasil Pembelajaran Filsafat Ilmu. Kelompok 5, Dosen Pengampu : D...Slides Share Hasil Pembelajaran Filsafat Ilmu. Kelompok 5, Dosen Pengampu : D...
Slides Share Hasil Pembelajaran Filsafat Ilmu. Kelompok 5, Dosen Pengampu : D...
adirachmad07
 
TERKINI Slaid Penataran Pengesanan Awal Literasi dan Numerasi serta PIT1 2506...
TERKINI Slaid Penataran Pengesanan Awal Literasi dan Numerasi serta PIT1 2506...TERKINI Slaid Penataran Pengesanan Awal Literasi dan Numerasi serta PIT1 2506...
TERKINI Slaid Penataran Pengesanan Awal Literasi dan Numerasi serta PIT1 2506...
AINULRUWAIDIBINOTHMA
 
Filsafat ilmu kelompok 5 universitas 17 agustus 1945.pdf
Filsafat ilmu kelompok 5 universitas 17 agustus 1945.pdfFilsafat ilmu kelompok 5 universitas 17 agustus 1945.pdf
Filsafat ilmu kelompok 5 universitas 17 agustus 1945.pdf
BagasPrasetiyo2
 
Slide Share Mata Kuliah Filsafat Ilmu-Kelompok 4
Slide Share Mata Kuliah Filsafat Ilmu-Kelompok 4Slide Share Mata Kuliah Filsafat Ilmu-Kelompok 4
Slide Share Mata Kuliah Filsafat Ilmu-Kelompok 4
Nela Amelia
 
TP ATP EKONOMI KELAS 11 & 12 PKBM VIRTUAL.pdf
TP ATP EKONOMI KELAS 11 & 12 PKBM VIRTUAL.pdfTP ATP EKONOMI KELAS 11 & 12 PKBM VIRTUAL.pdf
TP ATP EKONOMI KELAS 11 & 12 PKBM VIRTUAL.pdf
ferryst03
 
Tugas KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.2.pdf
Tugas KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.2.pdfTugas KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.2.pdf
Tugas KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.2.pdf
Thahir9
 
Program kerja kurikulum tahun pelajaran.
Program kerja kurikulum tahun pelajaran.Program kerja kurikulum tahun pelajaran.
Program kerja kurikulum tahun pelajaran.
DwiHariNastiti
 
Presentasi cp, tp, atp dan modul ajar.pptx
Presentasi cp, tp, atp dan modul ajar.pptxPresentasi cp, tp, atp dan modul ajar.pptx
Presentasi cp, tp, atp dan modul ajar.pptx
dewifujii
 
PPT SMA SOSIOLOGI KELAS 10 BAB 3 KURIKULUM MERDEKA
PPT SMA SOSIOLOGI KELAS 10 BAB 3 KURIKULUM MERDEKAPPT SMA SOSIOLOGI KELAS 10 BAB 3 KURIKULUM MERDEKA
PPT SMA SOSIOLOGI KELAS 10 BAB 3 KURIKULUM MERDEKA
yesnikah
 
TUGAS GABUNGAN PPT FILSAFAT KELOMPOK 10.pdf
TUGAS GABUNGAN PPT FILSAFAT KELOMPOK 10.pdfTUGAS GABUNGAN PPT FILSAFAT KELOMPOK 10.pdf
TUGAS GABUNGAN PPT FILSAFAT KELOMPOK 10.pdf
Yoyenyerikony1
 
Hasil Pembelajaran Mata Kuliah Pengantar Filsafat IlmuKelompok 10
Hasil Pembelajaran Mata Kuliah Pengantar Filsafat IlmuKelompok 10Hasil Pembelajaran Mata Kuliah Pengantar Filsafat IlmuKelompok 10
Hasil Pembelajaran Mata Kuliah Pengantar Filsafat IlmuKelompok 10
tyorini34
 
Paparan Seragam Sekolah di SD Negeri sesuai aturan 2024
Paparan Seragam Sekolah di SD Negeri sesuai aturan 2024Paparan Seragam Sekolah di SD Negeri sesuai aturan 2024
Paparan Seragam Sekolah di SD Negeri sesuai aturan 2024
NurulHuriyah2
 
Alur tujuan pembelajaran Kimia Fase F Kelas XI TH 24.docx
Alur tujuan pembelajaran  Kimia Fase F Kelas XI TH 24.docxAlur tujuan pembelajaran  Kimia Fase F Kelas XI TH 24.docx
Alur tujuan pembelajaran Kimia Fase F Kelas XI TH 24.docx
Sigitratulangi1
 
Paparan PEMBATIK (Pembelajaran Berbasis TIK) 2024
Paparan PEMBATIK (Pembelajaran Berbasis TIK) 2024Paparan PEMBATIK (Pembelajaran Berbasis TIK) 2024
Paparan PEMBATIK (Pembelajaran Berbasis TIK) 2024
elia442
 
Aksi nyata Modul 1.1.pptx Filosofi Ki Hajar Dewantara
Aksi nyata Modul 1.1.pptx Filosofi Ki Hajar DewantaraAksi nyata Modul 1.1.pptx Filosofi Ki Hajar Dewantara
Aksi nyata Modul 1.1.pptx Filosofi Ki Hajar Dewantara
SudarmiatiSudarmiati3
 
LAPORAN PPDB MIS PILADANG TP.2024-2025.docx
LAPORAN PPDB MIS PILADANG TP.2024-2025.docxLAPORAN PPDB MIS PILADANG TP.2024-2025.docx
LAPORAN PPDB MIS PILADANG TP.2024-2025.docx
salimahathira
 

Recently uploaded (20)

Slide Pengantar Filsafat IlmuKelompok 8.pptx
Slide Pengantar Filsafat IlmuKelompok 8.pptxSlide Pengantar Filsafat IlmuKelompok 8.pptx
Slide Pengantar Filsafat IlmuKelompok 8.pptx
 
Modul Ajar Ekonomi kelas xii kurikulum merdeka.pdf
Modul Ajar Ekonomi kelas xii kurikulum merdeka.pdfModul Ajar Ekonomi kelas xii kurikulum merdeka.pdf
Modul Ajar Ekonomi kelas xii kurikulum merdeka.pdf
 
Modul Ajar Geografi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Geografi Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Geografi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Geografi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Kelompok 9_Hasil Pembelajaran Mata Kuliah Pengantar Filsafat Ilmu
Kelompok 9_Hasil Pembelajaran Mata Kuliah Pengantar Filsafat IlmuKelompok 9_Hasil Pembelajaran Mata Kuliah Pengantar Filsafat Ilmu
Kelompok 9_Hasil Pembelajaran Mata Kuliah Pengantar Filsafat Ilmu
 
Slides Share Hasil Pembelajaran Filsafat Ilmu. Kelompok 5, Dosen Pengampu : D...
Slides Share Hasil Pembelajaran Filsafat Ilmu. Kelompok 5, Dosen Pengampu : D...Slides Share Hasil Pembelajaran Filsafat Ilmu. Kelompok 5, Dosen Pengampu : D...
Slides Share Hasil Pembelajaran Filsafat Ilmu. Kelompok 5, Dosen Pengampu : D...
 
TERKINI Slaid Penataran Pengesanan Awal Literasi dan Numerasi serta PIT1 2506...
TERKINI Slaid Penataran Pengesanan Awal Literasi dan Numerasi serta PIT1 2506...TERKINI Slaid Penataran Pengesanan Awal Literasi dan Numerasi serta PIT1 2506...
TERKINI Slaid Penataran Pengesanan Awal Literasi dan Numerasi serta PIT1 2506...
 
Filsafat ilmu kelompok 5 universitas 17 agustus 1945.pdf
Filsafat ilmu kelompok 5 universitas 17 agustus 1945.pdfFilsafat ilmu kelompok 5 universitas 17 agustus 1945.pdf
Filsafat ilmu kelompok 5 universitas 17 agustus 1945.pdf
 
Slide Share Mata Kuliah Filsafat Ilmu-Kelompok 4
Slide Share Mata Kuliah Filsafat Ilmu-Kelompok 4Slide Share Mata Kuliah Filsafat Ilmu-Kelompok 4
Slide Share Mata Kuliah Filsafat Ilmu-Kelompok 4
 
TP ATP EKONOMI KELAS 11 & 12 PKBM VIRTUAL.pdf
TP ATP EKONOMI KELAS 11 & 12 PKBM VIRTUAL.pdfTP ATP EKONOMI KELAS 11 & 12 PKBM VIRTUAL.pdf
TP ATP EKONOMI KELAS 11 & 12 PKBM VIRTUAL.pdf
 
Tugas KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.2.pdf
Tugas KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.2.pdfTugas KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.2.pdf
Tugas KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.2.pdf
 
Program kerja kurikulum tahun pelajaran.
Program kerja kurikulum tahun pelajaran.Program kerja kurikulum tahun pelajaran.
Program kerja kurikulum tahun pelajaran.
 
Presentasi cp, tp, atp dan modul ajar.pptx
Presentasi cp, tp, atp dan modul ajar.pptxPresentasi cp, tp, atp dan modul ajar.pptx
Presentasi cp, tp, atp dan modul ajar.pptx
 
PPT SMA SOSIOLOGI KELAS 10 BAB 3 KURIKULUM MERDEKA
PPT SMA SOSIOLOGI KELAS 10 BAB 3 KURIKULUM MERDEKAPPT SMA SOSIOLOGI KELAS 10 BAB 3 KURIKULUM MERDEKA
PPT SMA SOSIOLOGI KELAS 10 BAB 3 KURIKULUM MERDEKA
 
TUGAS GABUNGAN PPT FILSAFAT KELOMPOK 10.pdf
TUGAS GABUNGAN PPT FILSAFAT KELOMPOK 10.pdfTUGAS GABUNGAN PPT FILSAFAT KELOMPOK 10.pdf
TUGAS GABUNGAN PPT FILSAFAT KELOMPOK 10.pdf
 
Hasil Pembelajaran Mata Kuliah Pengantar Filsafat IlmuKelompok 10
Hasil Pembelajaran Mata Kuliah Pengantar Filsafat IlmuKelompok 10Hasil Pembelajaran Mata Kuliah Pengantar Filsafat IlmuKelompok 10
Hasil Pembelajaran Mata Kuliah Pengantar Filsafat IlmuKelompok 10
 
Paparan Seragam Sekolah di SD Negeri sesuai aturan 2024
Paparan Seragam Sekolah di SD Negeri sesuai aturan 2024Paparan Seragam Sekolah di SD Negeri sesuai aturan 2024
Paparan Seragam Sekolah di SD Negeri sesuai aturan 2024
 
Alur tujuan pembelajaran Kimia Fase F Kelas XI TH 24.docx
Alur tujuan pembelajaran  Kimia Fase F Kelas XI TH 24.docxAlur tujuan pembelajaran  Kimia Fase F Kelas XI TH 24.docx
Alur tujuan pembelajaran Kimia Fase F Kelas XI TH 24.docx
 
Paparan PEMBATIK (Pembelajaran Berbasis TIK) 2024
Paparan PEMBATIK (Pembelajaran Berbasis TIK) 2024Paparan PEMBATIK (Pembelajaran Berbasis TIK) 2024
Paparan PEMBATIK (Pembelajaran Berbasis TIK) 2024
 
Aksi nyata Modul 1.1.pptx Filosofi Ki Hajar Dewantara
Aksi nyata Modul 1.1.pptx Filosofi Ki Hajar DewantaraAksi nyata Modul 1.1.pptx Filosofi Ki Hajar Dewantara
Aksi nyata Modul 1.1.pptx Filosofi Ki Hajar Dewantara
 
LAPORAN PPDB MIS PILADANG TP.2024-2025.docx
LAPORAN PPDB MIS PILADANG TP.2024-2025.docxLAPORAN PPDB MIS PILADANG TP.2024-2025.docx
LAPORAN PPDB MIS PILADANG TP.2024-2025.docx
 

Portofolio investasi-bab-11-penilaian-saham

  • 2. OVERVIEW  Nilai intrinsik dan nilai pasar saham.  Berbagai pendekatan yang digunakan dalam penilaian saham.  Menentukan tingkat return yang disyaratkan.  Menentukan tingkat pertumbuhan. 1/45
  • 3. NILAI INTRINSIK DAN NILAI PASAR  Dalam penilaian saham dikenal adanya tiga jenis nilai, yaitu:  Nilai buku. Nilai yang dihitung berdasarkan pembukuan perusahaan penerbit saham (emiten).  Nilai pasar. Nilai saham di pasar.  Nilai intrinsik (teoritis) saham. Nilai saham yang sebenarnya atau seharusnya terjadi. 2/45
  • 4. ILUSTRASI NILAI NOMINAL, NILAI BUKU, DAN NILAI PASAR Nilai nominal, nilai buku, dan nilai pasar (harga penutupan) akhir tahun pada tahun 2001 s.d. 2003 (dalam rupiah perlembar saham). PT Telekomunikasi Tbk 2001 2002 2003 Nilai nominal: 500 500 500 Nilai buku: 925 1.450 1.718 Nilai pasar: 3.200 3.850 6.750 PT Indofood Sukses Makmur Tbk 2001 2002 2003 Nilai nominal: 100 100 100 Nilai buku: 389 390 434 Nilai pasar: 625 600 800 PT Astra International Tbk 2001 2002 2003 Nilai nominal: 500 500 500 Nilai buku: 1.011 2.492 2.902 Nilai pasar: 1.950 3.150 5.000 PT BankCentral Asia Tbk 2001 2002 2003 Nilai nominal: 500 250 250 Nilai buku: 3.287 1.912 2.059 Nilai pasar: 1.475 2.500 3.325 PT Ekadharma Tape Industry Tbk 2001 2002 2003 Nilai nominal: 500 500 500 Nilai buku: 1.040 1.086 1.113 Nilai pasar: 450 500 950 3/45
  • 5. NILAI INTRINSIK DAN NILAI PASAR  Investor berkepentingan untuk mengetahui ketiga nilai tersebut sebagai informasi penting dalam pengambilan keputusan investasi yang tepat.  Dalam membeli atau menjual saham, investor akan membandingkan nilai intrinsik dengan nilai pasar saham bersangkutan (overvalued atau undervalued). 4/45
  • 6. NILAI INTRINSIK DAN NILAI PASAR 5/45
  • 7. PENDEKATAN NILAI SEKARANG  Perhitungan nilai saham dilakukan dengan mendiskontokan semua aliran kas yang diharapkan di masa datang dengan tingkat diskonto sebesar tingkat return yang disyaratkan investor.  Nilai intrinsik atau disebut juga nilai teoritis suatu saham nantinya akan sama dengan nilai diskonto semua aliran kas yang akan diterima investor di masa datang.  Tingkat return yang disyaratkan merupakan tingkat return minimum yang diharapkan atas pembelian suatu saham. 6/45
  • 8.  Proses penilaian saham meliputi: 1. Estimasi aliran kas saham di masa depan. 2. Estimasi tingkat return yang disyaratkan. 3. Mendiskontokan setiap aliran kas dengan tingkat diskonto sebesar tingkat return yang disyaratkan. 4. Nilai sekarang setiap aliran kas tersebut dijumlahkan, sehingga diperoleh nilai intrinsik saham bersangkutan. 7/45 PENDEKATAN NILAI SEKARANG
  • 9.   0 1 2 t n CF1 CF2 CFt CFn PV CF1 k1 PV CF2 k2 PV CFt kt PV CFn kn Vo PROSES PENENTUAN NILAI SEKARANG dimana: Vo = Nilai sekarang dari suatu saham CFt = Aliran kas yang diharapkan pada periode t kt = return yang disyaratkan pada periode t n = jumlah periode aliran kas 8/45 n n n t t t 2 2 2 1 1 1 )k(1 CF ........ )k(1 CF .......... )k(1 CF )k(1 CF Vo + + + ++ + + + = ∑= + = n 1t t t t )k1( CF
  • 10.  Model ini untuk menentukan estimasi harga saham dengan mendiskontokan semua aliran dividen yang akan diterima di masa datang.  Perumusan model secara matematis: MODEL DISKONTO DIVIDEN ∞ ∞ + + + + + + + = k)(1 D ........ k)(1 D k)(1 D k)(1 D Pˆ 3 3 2 21 0 ∑ ∞ = + = 1t t t 0 k)( D Pˆ 1 dima na: 0Pˆ = Nilai intrinsik saham dengan model diskonto dividen D1 , D2 , … D∞ = Dividen yang akan diterima di masa datang k = tingkat return yang disyaratkan 9/45
  • 11.  Model ini berasumsi bahwa dividen yang dibayarkan perusahaan tidak akan mengalami pertumbuhan.  Rumus untuk menilai saham dengan model ini adalah: MODEL PERTUMBUHAN NOL k D Pˆ 0 0 = 10/45
  • 12.  Contoh: misalkan saham A menawarkan dividen tetap sebesar Rp. 800. Tingkat return yang disyaratkan investor adalah 20%.  Nilai saham A sebesar Rp. 4000. 4000Rp. 0,20 800 Pˆ 0 == MODEL PERTUMBUHAN NOL 11/45
  • 13. MODEL PERTUMBUHAN KONSTAN  Model ini dipakai untuk menentukan nilai saham, jika dividen yang akan dibayarkan mengalami pertumbuhan secara konstan selama waktu tak terbatas, dimana gt+1 = gt untuk semua waktu t.  Persamaan model pertumbuhan konstan ini bisa dituliskan sebagai berikut: g-k D Pˆ 1 0 = ∞ ∞ + + ++ + + + + + + + + = k)(1 g)(1D ....... k)(1 g)(1D k)(1 g)(1D k)(1 g)(1D Pˆ 0 3 3 0 2 2 00 0 12/45
  • 14.  Contoh: Misalkan PT Omega membayarkan dividen Rp. 1.000, per tahun. Pertumbuhan dividen direncanakan sebesar 5% per tahun. Tingkat return yang disyaratkan investor sebesar 15%. dan harga pasar saham PT Omega saat ini adalah Rp. 10.000. 10.500Rp. 0,10 1050 0,05-0,15 )05,0(11000 Pˆ 0 == + = MODEL PERTUMBUHAN KONSTAN 13/45
  • 15.  Adakalanya, perusahaan mengalami pertumbuhan yang sangat baik jauh di atas pertumbuhan normal dan sangat menjanjikan selama beberapa tahun, tetapi lambat laun menurun terus.  Misalnya, suatu perusahaan yang mengalami pertumbuhan fantastis selama 5 tahun mungkin bisa membayarkan tingkat dividen dengan pertumbuhan 20% per tahun (selama lima tahun), dan setelah itu hanya akan membayarkan dividen dengan tingkat pertumbuhan hanya 10% per tahun (sampai tahun- tahun berikutnya). MODEL PERTUMBUHAN KONSTAN 14/45
  • 16.  Proses untuk menghitung nilai saham dengan menggunakan model pertumbuhan dividen tidak konstan dapat dilakukan dengan rumus berikut: k)(1 1 g-k )1(D k)(1 )g(1D Pˆ n c cn n 1t t t 10 0 + + + + + = ∑= g dalam hal ini: 0Pˆ = nilai intrinsik saham dengan model pertumbuhan tidak konstan n = jumlah tahun selama periode pembayaran dividen supernormal D0 = dividen saat ini (tahun pertama) g1 = pertumbuhan dividen supernormal Dn = dividen pada akhir tahun pertumbuhan dividen supernormal gc = pertumbuhan dividen yang konstan k = tingkat return yang disyaratkan investor MODEL PERTUMBUHAN KONSTAN 15/45
  • 17. CONTOH  Misalkan data saham PT SGPC adalah sebagai berikut: n = 3 tahun D0 = Rp. 1000 gc = 10% k = 15% g1 = 20% per tahun selama 3 tahun pertama  Carilah nilai intrinsik saham. 16/45
  • 18. 0,10-0,15 1.900,8 g-k D Pˆ c 4 3 == 0 g=20% 1 g=20% 2 g=20% 3 g=10% 4 g=10%n A B D0 = Rp. 1.000 D1 = Rp. 1.200 D2 = Rp. 1.440 D3 = Rp. 1.728 D4 = Rp. 1.900,8 Rp. 1.043,48 k 1.088,85 k1.136,19 k 24.996,14 = Rp. 38.016 k Rp. 28.264,66 CONTOH 17/45
  • 19. MENENTUKAN RETURN YANG DISYARATKAN  Tingkat return yang disyaratkan, k, digunakan sebagai tingkat diskonto dalam model diskonto dividen.  Tingkat return yang disyaratkan merupakan tingkat return minimal yang diharapkan investor sebagai kompensasi atas risiko untuk bersedia berinvestasi. 18/45
  • 20.  Untuk berinvestasi pada aset yang berisiko, investor akan mensyaratkan adanya tambahan return sebagai premi risiko.  Tingkat return yang disyaratkan (k) merupakan tingkat return minimal yang diharapkan investor sebagai kompensasi atas risiko untuk bersedia berinvestasi. k = tingkat return bebas risiko + premi risiko MENENTUKAN RETURN YANG DISYARATKAN 19/45
  • 21.  Sebagai contoh pada tahun 2003, tingkat bunga tiga bulanan SBI adalah sekitar 8,15 persen, sedangkan tingkat bunga per tahun untuk deposito di bank BUMN sekitar 10 persen. Anggap tingkat return bebas risiko yang dipilih adalah 10 persen. Selanjutnya anggap investor menentukan 3 persen sebagai premi risiko untuk berinvestasi pada saham Telekomunikasi Indonesia. Dengan demikian, tingkat return yang disyaratkan investor untuk saham Telekomunikasi Indonesia adalah: k (Telekomunikasi Indonesia) = 10% + 3% = 13 persen. MENENTUKAN RETURN YANG DISYARATKAN 20/45
  • 22.  Cara lain untuk menentukan tingkat return yang disyaratkan adalah menggunakan CAPM: k = kRF + β(kM – kRF) MENENTUKAN RETURN YANG DISYARATKAN 21/45
  • 23.  Contoh: tingkat return yang disyaratkan untuk saham Ekadharma Tape Industry ditentukan dengan menggunakan CAPM. Anggap pada tahun 2003, investor menetapkan premi risiko pasar saham di BEJ adalah (kM – kRF) = 6 persen. Diketahui beta saham Ekadharma Tape Industry (EKAD) untuk periode 1998 s.d. 2002 telah diestimasi sebesar 0,756. Dengan tingkat return bebas risiko 10 persen, maka tingkat return yang disyaratkan untuk saham Ekadharma Tape Industry dihitung berikut: k (Ekadharma Tape Industry) = 10% + 0,756 x 6% = 15,292 %. MENENTUKAN RETURN YANG DISYARATKAN 22/45
  • 24. MENENTUKAN TINGKAT PERTUMBUHAN  Tingkat pertumbuhan di masa mendatang tidaklah selalu mudah diprediksi.  Analis sekuritas dan investor memang tidak dapat dengan mudahnya menggunakan tingkat pertumbuhan saat ini atau masa lalu untuk memprediksi tingkat pertumbuhan masa mendatang.  Namun dengan mengetahui tingkat pertumbuhan masa lalu dan saat ini baik tingkat pertumbuhan perusahaan, industri, atau perekonomian, analis sekuritas dan investor akan mempunyai kemudahan dalam memprediksi tingkat pertumbuhan masa mendatang. 23/45
  • 25.  Salah satu cara untuk mengestimasi tingkat pertumbuhan dividen adalah menggunakan laba perusahaan.  Tingkat pertumbuhan dividen ini dikenal sebagai tingkat pertumbuhan berkelanjutan (sustainable growth rate). Tingkat pertumbuhan berkelanjutan = ROE x retention ratio atau Tingkat pertumbuhan berkelanjutan = ROE x (1 – payout ratio) dimana ROE = Laba bersih / Ekuitas MENENTUKAN TINGKAT PERTUMBUHAN 24/45
  • 26.  Sebagai contoh anggap sebuah perusahaan mempunyai ROE = 10 persen. Proyeksi menunjukkan bahwa laba per lembar saham (earning per share), EPS = Rp500 dan dividen per lembar saham (dividend per share), DPS = Rp200. Berapakah rasio tingkat laba ditahan dan tingkat pertumbuhan berkelanjutan? MENENTUKAN TINGKAT PERTUMBUHAN 26/45
  • 27.  Jawab:  Dividend payout perusahaan adalah Rp200 / Rp500 = 0,4 atau 40 persen. Maka rasio tingkat laba ditahan adalah 1 – 0,40 = 0,60 atau 60 persen. Dengan demikian tingkat pertumbuhan berkelanjutan adalah 10 persen x 60 persen = 0,40 x 60 persen = 24 persen. MENENTUKAN TINGKAT PERTUMBUHAN 26/45
  • 28. PENERAPAN MODEL DISKONTO DIVIDEN  Pengalaman personal dan judgment juga mempengaruhi analisis penilaian saham.  Model diskonto dividen dapat diperluas dengan mempertimbangkan pertumbuhan dividen, dengan cara mengestimasi tingkat pertumbuhan (g). 27/45
  • 29.  g dapat diestimasi dengan menggunakan tingkat pertumbuhan berkelanjutan yang telah dibahas sebelumnya atau tingkat pertumbuhan perekonomian.  Sedangkan k dapat di ditentukan dengan menggunakan CAPM. PENERAPAN MODEL DISKONTO DIVIDEN 28/45
  • 30. Sebagai contoh pada tahun 2003, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk memberikan dividen Rp331 per lembar saham. Besarnya dividen Rp331 ini tidak mengalami perubahan dari tahun sebelumnya (tahun 2002). Model pertumbuhan nol mengasumsikan bahwa dividen tidak mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Anggap investor ingin menerapkan model pertumbuhan nol untuk mengestimasi nilai saham ini. Tingkat return yang disyaratkan investor adalah 13 persen. Maka, dengan menggunakan model pertumbuhan nol, estimasi nilai saham Telekomunikasi Indonesia adalah: = Rp331 / 0,13 = Rp2.546,150Pˆ PENERAPAN MODEL DISKONTO DIVIDEN 29/45
  • 31.  Bagaimana estimasi harga saham ini jika dibandingkan dengan harga pasarnya pada waktu itu?  Pada akhir tahun 2003, saham Telekomunikasi Indonesia diperdagangkan pada harga Rp6.750. Estimasi harga saham Rp Rp2.546,15 adalah jauh lebih kecil dibandingkan dengan harga pasarnya Rp6.750.  Contoh ini mungkin memperlihatkan tidak realistisnya model pertumbuhan nol untuk diterapkan dalam penilaian saham. PENERAPAN MODEL DISKONTO DIVIDEN 30/45
  • 32.  Pada tahun 2003 PT Telekomunikasi Indonesia Tbk membagikan dividen Rp331 per lembar saham. Besarnya dividen tidak mengalami perubahan dari tahun sebelumnya (tahun 2002). Namun gambaran lebih optimis diperoleh dari tingkat pertumbuhan perekonomian. PENERAPAN MODEL DISKONTO DIVIDEN 31/45
  • 33.  Pada tahun 2003, tingkat pertumbuhan perekonomian Indonesia adalah sekitar 5 persen dan beberapa proyeksi pada tahun mendatang adalah sekitar 6 persen,. Dengan menggunakan g = 6 persen dan tingkat return yang disyaratkan investor, k = 13 persen, berapakah nilai saham Telekomunikasi Indonesia? PENERAPAN MODEL DISKONTO DIVIDEN 32/45
  • 34.  Nilai saham Telekomunikasi Indonesia adalah: = Rp331 (1 + 0,06) / (0,13 – 0,06) = Rp5.012,29  Dibandingkan dengan harga Rp2.546,15 dari estimasi dengan model pertumbuhan nol, model pertumbuhan konstan memberikan estimasi harga Rp5.012,29 yang lebih mendekati harga pasar Rp6.750 pada akhir tahun 2003. 0Pˆ PENERAPAN MODEL DISKONTO DIVIDEN 33/45
  • 35.  Seperti yang telah dibahas sebelumnya, g dapat diestimasi dengan menggunakan tingkat pertumbuhan berkelanjutan, dan k ditentukan dengan CAPM. PENERAPAN MODEL DISKONTO DIVIDEN 34/45
  • 36.  Berikut adalah data pada tahun 2003 yang digunakan untuk menilai saham Ekadharma Tape Industry:  Dividen per lembar saham = Rp10.  Dividend payout ratio = 10,3 persen.  ROE = 8,72 persen.  Return aset bebas risiko = 10%  Beta saham = 0,756.  Premi risiko pasar = 6%. PENERAPAN MODEL DISKONTO DIVIDEN 35/45
  • 37.  Dengan menggunakan CAPM, tingkat return yang disyaratkan adalah 10% + 0,756 x 6% = 15,292 persen. Sedangkan tingkat pertumbuhan berkelanjutan adalah 0,0872 x (1 – 0,103) = 0,0782 = 7,82 persen. Dengan demikian, nilai saham Ekadharma Tape Industry adalah: = Rp10 (1 + 0,0782) / (0,15292 – 0,0782) = Rp144,3  Nilai saham lebih tinggi dibandingkan harga pasar Rp105 pada akhir tahun 2003. Hal ini menyarankan bahwa saham Ekadharma Tape Industry adalah undervalued berdasarkan model pertumbuhan konstan. 0Pˆ PENERAPAN MODEL DISKONTO DIVIDEN 36/45
  • 38. PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO  Dalam pendekatan PER atau disebut juga pendekatan multiplier, investor menghitung berapa kali (multiplier) nilai earning yang tercermin dalam harga suatu saham.  Rumus untuk menghitung PER:  Rumus lainnya untuk menghitung PER suatu saham bisa diturunkan dari rumus yang dipakai dalam model diskonto dividen: sahamlembarper sahamHarga PER Earning = g-k E/D /EPˆ 11 10 = 37/45
  • 39.  Contoh: Misalnya harga saham DX saat ini adalah Rp10.000 per lembar, dan tahun ini perusahaan memperoleh earning sebesar 900 juta rupiah. Jumlah saham beredar saat ini adalah 900 ribu lembar saham.  Dari data tersebut kita bisa menghitung PER dengan cara sebagai berikut: PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO 38/45
  • 40.  Menghitung earning per lembar saham DX. = Rp1.000 per lembar saham  Menghitung PER dengan menggunakan rumus:  Jadi PER saham DX adalah 10 kali. Artinya, untuk memperoleh Rp1 dari earning perusahaan DX, investor harus membayar Rp10. beredarsahamjumlah perusahaan lembarper earning Earning = kali.10 1.000Rp. 10.000Rp. PER == PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO 39/45
  • 41.  Contoh: Seorang investor membeli saham DPS. Misalkan perusahaan DPS tersebut hanya akan membagikan 80% (D1/E1 = 0,8) dari earning yang diperolehnya bagi investor dalam bentuk dividen. Pertumbuhan dividen sebesar 5% dan tingkat return yang disyaratkan investor adalah 15%.  Dari data tersebut, kita bisa menghitung PER sebagai berikut: P/E = 8 kali PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO 40/45
  • 42. PENDEKATAN PENILAIAN SAHAM LAINNYA  Rasio Harga/Nilai Buku.  Hubungan antara harga pasar dan nilai buku per lembar saham dapat dipakai untuk menentukan nilai saham.  Rasio harga terhadap nilai buku banyak digunakan untuk menilai saham-saham sektor perbankan.  Hasil penelitian menemukan bahwa saham-saham yang memiliki rasio harga/nilai buku yang rendah akan menghasilkan return yang secara signifikan lebih tinggi dibanding saham-saham yang memiliki rasio harga/nilai buku yang tinggi. 41/45
  • 43.  Rasio Harga/Aliran Kas.  Pendekatan ini mendasarkan diri pada aliran kas perusahaan, bukannya earning perusahaan.  Dalam penilaian saham perusahaan, investor bisa menggunakan informasi rasio harga/aliran kas ini sebagai pelengkap informasi PER, karena data aliran kas perusahaan bisa memberikan pemahaman yang lebih mendalam bagi investor tentang perubahan nilai saham yang akan terjadi. PENDEKATAN PENILAIAN SAHAM LAINNYA 42/45
  • 44.  Economic Value Added (EVA).  EVA mengukur keberhasilan manajemen dalam meningkatkan nilai tambah (value added) bagi perusahaan.  Asumsinya adalah bahwa jika kinerja manajemen baik/efektif (dilihat dari besarnya nilai tambah yang diberikan), maka akan tercermin pada peningkatan harga saham perusahaan.  EVA dihitung dengan mengurangkan keuntungan operasi perusahaan dengan biaya modal perusahaan, baik untuk biaya hutang (cost of debt) maupun modal sendiri (cost of equity). PENDEKATAN PENILAIAN SAHAM LAINNYA 43/45
  • 45. Secara matematis, EVA suatu perusahaan dapat dituliskan sebagai berikut: EVA = Laba bersih operasi setelah dikurangi pajak – besarnya biaya modal operasi dalam rupiah setelah dikurangi pajak EVA = [EBIT (1 – pajak)] – [(modal operasi) (persentase biaya modal setelah pajak) PENDEKATAN PENILAIAN SAHAM LAINNYA 44/45