Dokumen tersebut membahas berbagai pendekatan yang digunakan dalam penilaian saham, termasuk perbedaan antara nilai intrinsik dan nilai pasar saham, model diskonto dividen, dan bagaimana menentukan tingkat return dan pertumbuhan yang diperlukan dalam penilaian saham."
Bab 7 membahas karakteristik dan penilaian obligasi. Obligasi adalah instrumen hutang jangka panjang dengan nilai nominal, tingkat bunga tetap, dan tanggal jatuh tempo. Nilai obligasi dipengaruhi oleh tingkat bunga pasar dibanding kupon. Jika pasar lebih rendah, akan ada premi; jika lebih tinggi, akan ada diskonto. Risiko kegagalan dipengaruhi oleh keuangan penerbit dan ketentuan kontrak.
[Ringkasan]
Bab ini membahas model-model keseimbangan dalam analisis investasi dan memberikan gambaran komprehensif tentang berbagai kendala dan solusi untuk mengatasi persoalan beta, meliputi metode penelitian untuk mengestimasi beta, isu-isu relevan seperti pengukuran return dan asumsi model regresi, serta perbedaan hasil estimasi beta akibat cara pengukuran return yang berbeda pada studi empiris 18 perusahaan.
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian obligasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi harga obligasi seperti tingkat bunga pasar, maturitas, tingkat kupon, dan durasi obligasi."
Dokumen tersebut merangkum pengertian dan konsep dasar tentang obligasi, termasuk nilai nominal, tanggal jatuh tempo, pembayaran bunga kupon, perhitungan nilai wajar obligasi menggunakan rumus diskonto arus kas, perubahan harga obligasi, pengertian yield to maturity dan current yield, serta jenis-jenis obligasi seperti obligasi callable.
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioAmrul Rizal
Dokumen tersebut membahas tentang return dan risiko portofolio investasi. Ia menjelaskan bahwa tujuan investor adalah memaksimalkan return dengan mempertimbangkan risiko. Return diestimasi berdasarkan return yang diharapkan dan risikonya diukur dengan variansi dan deviasi standar. Diversifikasi dapat meminimalkan risiko portofolio tanpa mengurangi returnnya.
Dokumen tersebut memberikan contoh soal tentang penerbitan obligasi oleh dua perusahaan beserta jawabannya yang mencakup jurnal akuntansi untuk mencatat transaksi penerbitan, pembayaran bunga, dan pelunasan obligasi. Jawaban juga menghitung amortisasi diskonto dan premium obligasi dengan metode garis lurus beserta tabelnya.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi sewa, termasuk definisi sewa, klasifikasi sewa menjadi sewa operasi dan sewa pembiayaan, serta akuntansi untuk masing-masing klasifikasi sewa dari perspektif lessor dan lessee. Dibahas pula kriteria penentuan sewa pembiayaan dan contoh penerapan akuntansi sewa operasi dan sewa pembiayaan untuk lessor dan lessee.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas akuntansi penerbitan obligasi konversi menurut IFRS, khususnya cara memisahkan komponen liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas, (2) IFRS mensyaratkan pemisahan komponen tersebut dengan menentukan nilai wajar liabilitas keuangan terlebih dahulu, dan sisa dialokasikan ke ekuitas, (3) Metode ini dikenal sebagai "split accounting"
Manajemen Risiko 08 Risiko perubahan tingkat bungaJudianto Nugroho
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko perubahan tingkat bunga, termasuk karakteristik, pengukuran, dan metode mitigasi risiko tersebut. Risiko perubahan tingkat bunga dapat berdampak pada pendapatan dan nilai pasar suatu perusahaan. Metode repricing dan maturity model digunakan untuk mengukur eksposur risiko tersebut.
Nilai saham merupan nilai yang dimiliki oleh selsmbar saham di pasar modal. nilai saham terdiri dari tiga nilai, yaitu : nilai buku, nilai pasar, dan nilai intrinsik
Dokumen tersebut membahas tentang leasing, mulai dari pengertian, sejarah, jenis-jenis transaksi, dan metode pembayaran leasing. Terdapat juga contoh perhitungan pembayaran leasing dengan asumsi berbeda.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, mekanisme, karakteristik, dan strategi perdagangan opsi serta contoh kasus perdagangan opsi saham di Bursa Efek Indonesia."
Makalah ini membahas tentang analisis Rate of Return (ROR) dan konsep dasar analisis ROR. ROR adalah tingkat pengembalian investasi investor yang terdiri atas capital gain dan yield. Makalah ini menjelaskan pengertian ROR dan jenis-jenisnya seperti Average ROR dan Internal ROR beserta contoh perhitungannya. Metode ROR dapat digunakan untuk memilih alternatif investasi yang paling ekonomis.
Makalah ini membahas analisis Rate of Return (ROR) dan konsep dasar analisis ROR. ROR adalah tingkat pengembalian investasi yang terdiri atas capital gain dan yield. Ada dua jenis return yaitu return realisasi dan ekspektasi. Makalah ini juga menjelaskan beberapa metode analisis ROR seperti Average ROR, Internal ROR, dan contoh penyelesaian kasus-kasus analisis ROR untuk memilih alternatif investasi.
Analisa Investasi & Kelayakannya _ Training "FINANCE For NON FINANCE".Kanaidi ken
Dokumen tersebut membahas tentang analisis investasi dan kelayakannya, termasuk prinsip-prinsip dan metode-metode analisis kualitatif dan kuantitatif seperti NPV, IRR, payback period, serta tahapan identifikasi kesempatan investasi dan aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam menilai kelayakan suatu investasi."
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian saham dan hak investor saham, karakteristik saham biasa dan preferen, tujuan penilaian saham, dan berbagai model penilaian saham seperti nilai buku, nilai pasar, nilai intrinsik dengan pendekatan nilai sekarang, model pertumbuhan dividen konstan dan tidak konstan.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen keuangan khususnya capital budgeting. Terdapat penjelasan mengenai konsep cash flow, metode-metode penilaian investasi seperti payback period, net present value, profitability index, internal rate of return, dan accounting rate of return. Juga terdapat contoh soal penerapan metode-metode tersebut dalam mengevaluasi investasi pembelian mesin.
Dokumen tersebut membahas tentang keputusan investasi yang meliputi beberapa metode penilaian investasi seperti Accounting Rate of Return, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return, dan Profitability Index. Dokumen tersebut juga memberikan contoh perhitungan keputusan investasi pada suatu kasus.
Dokumen tersebut merupakan ringkasan materi pertemuan pada mata kuliah Prinsip Keuangan Manajerial. Materi yang disajikan meliputi penilaian obligasi, saham preferen, dan saham biasa dengan menggunakan berbagai pendekatan seperti nilai sekarang, kapitalisasi pendapatan, dan model satu periode.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian saham dan valuasinya, termasuk pengertian saham, jenis-jenis saham, penentuan nilai intrinsik saham melalui pendekatan nilai sekarang, price earning ratio, dan lainnya. Dokumen tersebut juga memberikan contoh-contoh perhitungan nilai saham dengan menggunakan beberapa model valuasi seperti model pertumbuhan nol, konstan, dan
Dokumen tersebut merangkum berbagai metode penilaian saham seperti present value of common stocks, constant growth model, dan price earnings ratio. Dokumen tersebut juga menjelaskan konsep dasar valuasi saham, perhitungan parameter seperti tingkat pertumbuhan dividen, dan contoh soal terkait metode-metode valuasi saham.
Similar to Portofolio investasi-bab-11-penilaian-saham (20)
Bab ini membahas dua pertanyaan tentang kebijakan stabilisasi makroekonomi: (1) apakah kebijakan sebaiknya aktif atau pasif, dan (2) apakah kebijakan sebaiknya dijalankan berdasarkan aturan atau kebijaksanaan. Pendukung kebijakan aktif berargumen bahwa fluktuasi ekonomi dapat dikurangi, sementara pendukung pasif lebih khawatir tentang ketidakefektifan dan ketid
Dokumen tersebut membahas tentang uang beredar dan permintaan uang. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bagaimana sistem perbankan "menciptakan" uang melalui pinjaman bank, tiga instrumen kebijakan moneter yang digunakan oleh The Fed untuk mengendalikan jumlah uang beredar, serta dua teori utama mengenai permintaan uang yaitu teori portofolio dan teori transaksi.
Bab ini membahas teori-teori utama konsumsi, termasuk hipotesis Keynes tentang pengaruh pendapatan saat ini terhadap konsumsi, model pilihan antarwaktu Irving Fisher, hipotesis siklus hidup Franco Modigliani, hipotesis pendapatan permanen Milton Friedman, dan implikasi teori-teori tersebut terhadap perilaku konsumsi.
Bab 15 membahas utang pemerintah, termasuk tingkat utang berbagai negara, pandangan tradisional dan Ricardian terhadap utang, dan perspektif lain seperti anggaran berimbang versus kebijakan fiskal optimal."
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas model Mundell-Fleming dan rejim nilai tukar untuk perekonomian terbuka kecil.
2. Model Mundell-Fleming menggunakan kurva IS dan LM untuk menganalisis efek kebijakan fiskal, moneter, dan perdagangan di bawah sistem nilai tukar mengambang dan tetap.
3. Dokumen tersebut juga membahas penyebab perbedaan suku bunga antara d
Bab ini membahas bagaimana model Solow dapat diperluas untuk menggabungkan kemajuan teknologi, temuan empiris tentang pertumbuhan ekonomi, dan kebijakan untuk mendorong pertumbuhan. Topik utama termasuk bagaimana kemajuan teknologi dapat dimasukkan ke dalam model Solow, bukti konvergensi pendapatan antar negara, dan kebijakan untuk meningkatkan tingkat tabungan dan mengalokasikan investasi.
Dokumen tersebut membahas tentang perekonomian terbuka dan model perekonomian terbuka kecil, termasuk identitas akuntansi, faktor-faktor yang mempengaruhi neraca perdagangan dan nilai tukar, serta dampak kebijakan fiskal dan permintaan investasi terhadap variabel-variabel makroekonomi.
Bab ini membahas model pertumbuhan ekonomi Solow dan bagaimana tingkat tabungan dan pertumbuhan penduduk mempengaruhi standar hidup jangka panjang suatu negara. Model Solow menunjukkan bahwa negara dengan tingkat tabungan yang lebih tinggi akan memiliki tingkat modal dan pendapatan per kapita yang lebih tinggi dalam jangka panjang."
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep data makroekonomi penting seperti Produk Domestik Bruto, indeks harga konsumen, dan tingkat pengangguran. Produk Domestik Bruto didefinisikan sebagai total pengeluaran untuk barang dan jasa yang diproduksi dalam negeri, sedangkan indeks harga konsumen digunakan untuk mengukur tingkat inflasi.
This document provides an overview of key statistical analysis techniques used in research methods, including descriptive statistics, validity testing, reliability testing, hypothesis testing, and techniques for comparing means such as t-tests and ANOVA. Descriptive statistics like mean and standard deviation are used to summarize variables measured on interval/ratio scales, while frequency and percentage summarize nominal/ordinal scales. Validity is assessed through exploratory factor analysis (EFA) to establish underlying dimensions. Reliability is measured using Cronbach's alpha. Hypothesis testing involves stating null and alternative hypotheses and making decisions based on statistical tests and p-values. T-tests compare two means and ANOVA compares three or more means, both assuming equal variances based on Levene
Kelompok 9_Hasil Pembelajaran Mata Kuliah Pengantar Filsafat Ilmuizanurheta
Hasil Pembelajaran Mata Kuliah Pengantar Filsafat Ilmu
Dosen Pengampu : Dr. Sigit Sardjono M. EC.
Slide Tugas Akhir Mata Kuliah Pengantar Filsafat Ilmu
Slide Share Mata Kuliah Filsafat Ilmu-Kelompok 4Nela Amelia
Tugas Akhir Mata Kuliah Filsafat Ilmu
Kelompok 4 Kelas E Manajemen Tahun 2024
Anggota Kelompok 4:
1. Maria Trivonia Somi - 1212300196
2. Mochamad Shafrial Ilham - 1212300199
3. Nela Amelia Maharani - 1212300201
Dosen Pengampu: DR. Sigit Sardjono, M.Ec
TUGAS GABUNGAN PPT FILSAFAT KELOMPOK 10.pdfYoyenyerikony1
Tugas pengantar filsafat ilmu
Kelompok 10:
SINTHIKE TERESA EKOWATI BOTTO (1212300222)
NANDATHIA INTAN SUNUR (1212300224)
Dosen pengampuh:
Dr.sigit sardjono, M.S.
salah satu tugas di pendidikan guru penggerak. Modul 1.1 adalah dilosofi pendidikan KHD. Bahwa seorang guru harus bisa menuntun murid untk mecapai kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
2. OVERVIEW
Nilai intrinsik dan nilai pasar saham.
Berbagai pendekatan yang digunakan dalam
penilaian saham.
Menentukan tingkat return yang disyaratkan.
Menentukan tingkat pertumbuhan.
1/45
3. NILAI INTRINSIK DAN NILAI PASAR
Dalam penilaian saham dikenal adanya tiga
jenis nilai, yaitu:
Nilai buku.
Nilai yang dihitung berdasarkan pembukuan
perusahaan penerbit saham (emiten).
Nilai pasar.
Nilai saham di pasar.
Nilai intrinsik (teoritis) saham.
Nilai saham yang sebenarnya atau
seharusnya terjadi.
2/45
4. ILUSTRASI NILAI NOMINAL, NILAI
BUKU, DAN NILAI PASAR
Nilai nominal, nilai buku, dan nilai pasar (harga penutupan) akhir tahun pada
tahun 2001 s.d. 2003 (dalam rupiah perlembar saham).
PT Telekomunikasi Tbk
2001 2002 2003
Nilai nominal: 500 500 500
Nilai buku: 925 1.450 1.718
Nilai pasar: 3.200 3.850 6.750
PT Indofood Sukses Makmur Tbk
2001 2002 2003
Nilai nominal: 100 100 100
Nilai buku: 389 390 434
Nilai pasar: 625 600 800
PT Astra International Tbk
2001 2002 2003
Nilai nominal: 500 500 500
Nilai buku: 1.011 2.492 2.902
Nilai pasar: 1.950 3.150 5.000
PT BankCentral Asia Tbk
2001 2002 2003
Nilai nominal: 500 250 250
Nilai buku: 3.287 1.912 2.059
Nilai pasar: 1.475 2.500 3.325
PT Ekadharma Tape Industry Tbk
2001 2002 2003
Nilai nominal: 500 500 500
Nilai buku: 1.040 1.086 1.113
Nilai pasar: 450 500 950
3/45
5. NILAI INTRINSIK DAN NILAI PASAR
Investor berkepentingan untuk mengetahui
ketiga nilai tersebut sebagai informasi penting
dalam pengambilan keputusan investasi yang
tepat.
Dalam membeli atau menjual saham, investor
akan membandingkan nilai intrinsik dengan
nilai pasar saham bersangkutan (overvalued
atau undervalued).
4/45
7. PENDEKATAN NILAI SEKARANG
Perhitungan nilai saham dilakukan dengan
mendiskontokan semua aliran kas yang diharapkan
di masa datang dengan tingkat diskonto sebesar
tingkat return yang disyaratkan investor.
Nilai intrinsik atau disebut juga nilai teoritis suatu
saham nantinya akan sama dengan nilai diskonto
semua aliran kas yang akan diterima investor di
masa datang.
Tingkat return yang disyaratkan merupakan tingkat
return minimum yang diharapkan atas pembelian
suatu saham.
6/45
8. Proses penilaian saham meliputi:
1. Estimasi aliran kas saham di masa depan.
2. Estimasi tingkat return yang disyaratkan.
3. Mendiskontokan setiap aliran kas dengan
tingkat diskonto sebesar tingkat return yang
disyaratkan.
4. Nilai sekarang setiap aliran kas tersebut
dijumlahkan, sehingga diperoleh nilai
intrinsik saham bersangkutan.
7/45
PENDEKATAN NILAI SEKARANG
9. 0 1 2 t n
CF1 CF2 CFt CFn
PV CF1 k1
PV CF2 k2
PV CFt kt
PV CFn kn
Vo
PROSES PENENTUAN NILAI SEKARANG
dimana:
Vo = Nilai sekarang dari suatu saham
CFt
= Aliran kas yang diharapkan pada periode t
kt
= return yang disyaratkan pada periode t
n = jumlah periode aliran kas
8/45
n
n
n
t
t
t
2
2
2
1
1
1
)k(1
CF
........
)k(1
CF
..........
)k(1
CF
)k(1
CF
Vo
+
+
+
++
+
+
+
=
∑= +
=
n
1t
t
t
t
)k1(
CF
10. Model ini untuk menentukan estimasi harga
saham dengan mendiskontokan semua aliran
dividen yang akan diterima di masa datang.
Perumusan model secara matematis:
MODEL DISKONTO DIVIDEN
∞
∞
+
+
+
+
+
+
+
=
k)(1
D
........
k)(1
D
k)(1
D
k)(1
D
Pˆ
3
3
2
21
0
∑
∞
= +
=
1t
t
t
0
k)(
D
Pˆ
1
dima
na:
0Pˆ
= Nilai intrinsik saham dengan model diskonto dividen
D1
, D2
, … D∞
= Dividen yang akan diterima di masa datang
k = tingkat return yang disyaratkan
9/45
11. Model ini berasumsi bahwa dividen yang
dibayarkan perusahaan tidak akan mengalami
pertumbuhan.
Rumus untuk menilai saham dengan model ini
adalah:
MODEL PERTUMBUHAN NOL
k
D
Pˆ 0
0 =
10/45
12. Contoh: misalkan saham A menawarkan dividen
tetap sebesar Rp. 800. Tingkat return yang
disyaratkan investor adalah 20%.
Nilai saham A sebesar Rp. 4000.
4000Rp.
0,20
800
Pˆ
0 ==
MODEL PERTUMBUHAN NOL
11/45
13. MODEL PERTUMBUHAN KONSTAN
Model ini dipakai untuk menentukan nilai saham, jika
dividen yang akan dibayarkan mengalami pertumbuhan
secara konstan selama waktu tak terbatas, dimana gt+1 =
gt untuk semua waktu t.
Persamaan model pertumbuhan konstan ini bisa
dituliskan sebagai berikut:
g-k
D
Pˆ 1
0 =
∞
∞
+
+
++
+
+
+
+
+
+
+
+
=
k)(1
g)(1D
.......
k)(1
g)(1D
k)(1
g)(1D
k)(1
g)(1D
Pˆ 0
3
3
0
2
2
00
0
12/45
14. Contoh: Misalkan PT Omega membayarkan
dividen Rp. 1.000, per tahun. Pertumbuhan
dividen direncanakan sebesar 5% per tahun.
Tingkat return yang disyaratkan investor
sebesar 15%. dan harga pasar saham PT Omega
saat ini adalah Rp. 10.000.
10.500Rp.
0,10
1050
0,05-0,15
)05,0(11000
Pˆ
0 ==
+
=
MODEL PERTUMBUHAN KONSTAN
13/45
15. Adakalanya, perusahaan mengalami pertumbuhan
yang sangat baik jauh di atas pertumbuhan normal
dan sangat menjanjikan selama beberapa tahun,
tetapi lambat laun menurun terus.
Misalnya, suatu perusahaan yang mengalami
pertumbuhan fantastis selama 5 tahun mungkin
bisa membayarkan tingkat dividen dengan
pertumbuhan 20% per tahun (selama lima tahun),
dan setelah itu hanya akan membayarkan dividen
dengan tingkat pertumbuhan hanya 10% per tahun
(sampai tahun- tahun berikutnya).
MODEL PERTUMBUHAN KONSTAN
14/45
16. Proses untuk menghitung nilai saham dengan
menggunakan model pertumbuhan dividen tidak
konstan dapat dilakukan dengan rumus berikut:
k)(1
1
g-k
)1(D
k)(1
)g(1D
Pˆ
n
c
cn
n
1t
t
t
10
0
+
+
+
+
+
= ∑=
g
dalam hal
ini:
0Pˆ = nilai intrinsik saham dengan model pertumbuhan tidak konstan
n = jumlah tahun selama periode pembayaran dividen supernormal
D0
= dividen saat ini (tahun pertama)
g1
= pertumbuhan dividen supernormal
Dn
= dividen pada akhir tahun pertumbuhan dividen supernormal
gc
= pertumbuhan dividen yang konstan
k = tingkat return yang disyaratkan investor
MODEL PERTUMBUHAN KONSTAN
15/45
17. CONTOH
Misalkan data saham PT SGPC adalah sebagai
berikut:
n = 3 tahun D0 = Rp. 1000
gc = 10% k = 15%
g1 = 20% per tahun selama 3 tahun pertama
Carilah nilai intrinsik saham.
16/45
18. 0,10-0,15
1.900,8
g-k
D
Pˆ
c
4
3 ==
0 g=20% 1 g=20% 2 g=20% 3 g=10% 4
g=10%n
A B
D0
= Rp. 1.000 D1
= Rp. 1.200 D2
= Rp. 1.440 D3
= Rp. 1.728 D4
= Rp.
1.900,8
Rp. 1.043,48 k
1.088,85 k1.136,19 k
24.996,14 = Rp.
38.016
k
Rp. 28.264,66
CONTOH
17/45
19. MENENTUKAN RETURN YANG
DISYARATKAN
Tingkat return yang disyaratkan, k, digunakan
sebagai tingkat diskonto dalam model diskonto
dividen.
Tingkat return yang disyaratkan merupakan
tingkat return minimal yang diharapkan
investor sebagai kompensasi atas risiko untuk
bersedia berinvestasi.
18/45
20. Untuk berinvestasi pada aset yang berisiko,
investor akan mensyaratkan adanya tambahan
return sebagai premi risiko.
Tingkat return yang disyaratkan (k) merupakan
tingkat return minimal yang diharapkan
investor sebagai kompensasi atas risiko untuk
bersedia berinvestasi.
k = tingkat return bebas risiko + premi risiko
MENENTUKAN RETURN YANG
DISYARATKAN
19/45
21. Sebagai contoh pada tahun 2003, tingkat bunga tiga
bulanan SBI adalah sekitar 8,15 persen, sedangkan
tingkat bunga per tahun untuk deposito di bank BUMN
sekitar 10 persen. Anggap tingkat return bebas risiko
yang dipilih adalah 10 persen. Selanjutnya anggap
investor menentukan 3 persen sebagai premi risiko
untuk berinvestasi pada saham Telekomunikasi
Indonesia. Dengan demikian, tingkat return yang
disyaratkan investor untuk saham Telekomunikasi
Indonesia adalah:
k (Telekomunikasi Indonesia) = 10% + 3% = 13 persen.
MENENTUKAN RETURN YANG
DISYARATKAN
20/45
22. Cara lain untuk menentukan tingkat return
yang disyaratkan adalah menggunakan CAPM:
k = kRF + β(kM – kRF)
MENENTUKAN RETURN YANG
DISYARATKAN
21/45
23. Contoh: tingkat return yang disyaratkan untuk saham
Ekadharma Tape Industry ditentukan dengan
menggunakan CAPM. Anggap pada tahun 2003, investor
menetapkan premi risiko pasar saham di BEJ adalah
(kM – kRF) = 6 persen. Diketahui beta saham Ekadharma
Tape Industry (EKAD) untuk periode 1998 s.d. 2002
telah diestimasi sebesar 0,756. Dengan tingkat return
bebas risiko 10 persen, maka tingkat return yang
disyaratkan untuk saham Ekadharma Tape Industry
dihitung berikut:
k (Ekadharma Tape Industry) = 10% + 0,756 x 6% = 15,292 %.
MENENTUKAN RETURN YANG
DISYARATKAN
22/45
24. MENENTUKAN TINGKAT PERTUMBUHAN
Tingkat pertumbuhan di masa mendatang tidaklah
selalu mudah diprediksi.
Analis sekuritas dan investor memang tidak dapat
dengan mudahnya menggunakan tingkat
pertumbuhan saat ini atau masa lalu untuk
memprediksi tingkat pertumbuhan masa
mendatang.
Namun dengan mengetahui tingkat pertumbuhan
masa lalu dan saat ini baik tingkat pertumbuhan
perusahaan, industri, atau perekonomian, analis
sekuritas dan investor akan mempunyai kemudahan
dalam memprediksi tingkat pertumbuhan masa
mendatang.
23/45
25. Salah satu cara untuk mengestimasi tingkat
pertumbuhan dividen adalah menggunakan laba
perusahaan.
Tingkat pertumbuhan dividen ini dikenal sebagai
tingkat pertumbuhan berkelanjutan (sustainable
growth rate).
Tingkat pertumbuhan berkelanjutan = ROE x retention ratio
atau
Tingkat pertumbuhan berkelanjutan = ROE x (1 – payout ratio)
dimana ROE = Laba bersih / Ekuitas
MENENTUKAN TINGKAT PERTUMBUHAN
24/45
26. Sebagai contoh anggap sebuah perusahaan
mempunyai ROE = 10 persen. Proyeksi
menunjukkan bahwa laba per lembar saham
(earning per share), EPS = Rp500 dan dividen
per lembar saham (dividend per share), DPS =
Rp200. Berapakah rasio tingkat laba ditahan
dan tingkat pertumbuhan berkelanjutan?
MENENTUKAN TINGKAT PERTUMBUHAN
26/45
27. Jawab:
Dividend payout perusahaan adalah Rp200 /
Rp500 = 0,4 atau 40 persen. Maka rasio tingkat
laba ditahan adalah 1 – 0,40 = 0,60 atau 60
persen. Dengan demikian tingkat pertumbuhan
berkelanjutan adalah 10 persen x 60 persen =
0,40 x 60 persen = 24 persen.
MENENTUKAN TINGKAT PERTUMBUHAN
26/45
28. PENERAPAN MODEL DISKONTO DIVIDEN
Pengalaman personal dan judgment juga
mempengaruhi analisis penilaian saham.
Model diskonto dividen dapat diperluas dengan
mempertimbangkan pertumbuhan dividen,
dengan cara mengestimasi tingkat
pertumbuhan (g).
27/45
29. g dapat diestimasi dengan menggunakan
tingkat pertumbuhan berkelanjutan yang telah
dibahas sebelumnya atau tingkat pertumbuhan
perekonomian.
Sedangkan k dapat di ditentukan dengan
menggunakan CAPM.
PENERAPAN MODEL DISKONTO DIVIDEN
28/45
30. Sebagai contoh pada tahun 2003, PT Telekomunikasi
Indonesia Tbk memberikan dividen Rp331 per lembar saham.
Besarnya dividen Rp331 ini tidak mengalami perubahan dari
tahun sebelumnya (tahun 2002). Model pertumbuhan nol
mengasumsikan bahwa dividen tidak mengalami perubahan
dari tahun ke tahun. Anggap investor ingin menerapkan
model pertumbuhan nol untuk mengestimasi nilai saham ini.
Tingkat return yang disyaratkan investor adalah 13 persen.
Maka, dengan menggunakan model pertumbuhan nol,
estimasi nilai saham Telekomunikasi Indonesia adalah:
= Rp331 / 0,13 = Rp2.546,150Pˆ
PENERAPAN MODEL DISKONTO DIVIDEN
29/45
31. Bagaimana estimasi harga saham ini jika
dibandingkan dengan harga pasarnya pada
waktu itu?
Pada akhir tahun 2003, saham Telekomunikasi
Indonesia diperdagangkan pada harga Rp6.750.
Estimasi harga saham Rp Rp2.546,15 adalah
jauh lebih kecil dibandingkan dengan harga
pasarnya Rp6.750.
Contoh ini mungkin memperlihatkan tidak
realistisnya model pertumbuhan nol untuk
diterapkan dalam penilaian saham.
PENERAPAN MODEL DISKONTO DIVIDEN
30/45
32. Pada tahun 2003 PT Telekomunikasi Indonesia
Tbk membagikan dividen Rp331 per lembar
saham. Besarnya dividen tidak mengalami
perubahan dari tahun sebelumnya (tahun
2002). Namun gambaran lebih optimis
diperoleh dari tingkat pertumbuhan
perekonomian.
PENERAPAN MODEL DISKONTO DIVIDEN
31/45
33. Pada tahun 2003, tingkat pertumbuhan
perekonomian Indonesia adalah sekitar 5
persen dan beberapa proyeksi pada tahun
mendatang adalah sekitar 6 persen,. Dengan
menggunakan g = 6 persen dan tingkat return
yang disyaratkan investor, k = 13 persen,
berapakah nilai saham Telekomunikasi
Indonesia?
PENERAPAN MODEL DISKONTO DIVIDEN
32/45
34. Nilai saham Telekomunikasi Indonesia adalah:
= Rp331 (1 + 0,06) / (0,13 – 0,06) = Rp5.012,29
Dibandingkan dengan harga Rp2.546,15 dari
estimasi dengan model pertumbuhan nol,
model pertumbuhan konstan memberikan
estimasi harga Rp5.012,29 yang lebih
mendekati harga pasar Rp6.750 pada akhir
tahun 2003.
0Pˆ
PENERAPAN MODEL DISKONTO DIVIDEN
33/45
35. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, g dapat
diestimasi dengan menggunakan tingkat
pertumbuhan berkelanjutan, dan k ditentukan
dengan CAPM.
PENERAPAN MODEL DISKONTO DIVIDEN
34/45
36. Berikut adalah data pada tahun 2003 yang
digunakan untuk menilai saham Ekadharma
Tape Industry:
Dividen per lembar saham = Rp10.
Dividend payout ratio = 10,3 persen.
ROE = 8,72 persen.
Return aset bebas risiko = 10%
Beta saham = 0,756.
Premi risiko pasar = 6%.
PENERAPAN MODEL DISKONTO DIVIDEN
35/45
37. Dengan menggunakan CAPM, tingkat return yang
disyaratkan adalah 10% + 0,756 x 6% = 15,292 persen.
Sedangkan tingkat pertumbuhan berkelanjutan adalah
0,0872 x (1 – 0,103) = 0,0782 = 7,82 persen. Dengan
demikian, nilai saham Ekadharma Tape Industry adalah:
= Rp10 (1 + 0,0782) / (0,15292 – 0,0782) = Rp144,3
Nilai saham lebih tinggi dibandingkan harga pasar
Rp105 pada akhir tahun 2003. Hal ini menyarankan
bahwa saham Ekadharma Tape Industry adalah
undervalued berdasarkan model pertumbuhan konstan.
0Pˆ
PENERAPAN MODEL DISKONTO DIVIDEN
36/45
38. PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO
Dalam pendekatan PER atau disebut juga pendekatan
multiplier, investor menghitung berapa kali (multiplier)
nilai earning yang tercermin dalam harga suatu saham.
Rumus untuk menghitung PER:
Rumus lainnya untuk menghitung PER suatu saham bisa
diturunkan dari rumus yang dipakai dalam model
diskonto dividen:
sahamlembarper
sahamHarga
PER
Earning
=
g-k
E/D
/EPˆ 11
10 =
37/45
39. Contoh: Misalnya harga saham DX saat ini
adalah Rp10.000 per lembar, dan tahun ini
perusahaan memperoleh earning sebesar 900
juta rupiah. Jumlah saham beredar saat ini
adalah 900 ribu lembar saham.
Dari data tersebut kita bisa menghitung PER
dengan cara sebagai berikut:
PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO
38/45
40. Menghitung earning per lembar saham DX.
= Rp1.000 per lembar saham
Menghitung PER dengan menggunakan rumus:
Jadi PER saham DX adalah 10 kali. Artinya, untuk
memperoleh Rp1 dari earning perusahaan DX,
investor harus membayar Rp10.
beredarsahamjumlah
perusahaan
lembarper
earning
Earning =
kali.10
1.000Rp.
10.000Rp.
PER ==
PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO
39/45
41. Contoh: Seorang investor membeli saham
DPS. Misalkan perusahaan DPS tersebut hanya
akan membagikan 80% (D1/E1 = 0,8) dari
earning yang diperolehnya bagi investor
dalam bentuk dividen. Pertumbuhan dividen
sebesar 5% dan tingkat return yang
disyaratkan investor adalah 15%.
Dari data tersebut, kita bisa menghitung PER
sebagai berikut:
P/E = 8 kali
PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO
40/45
42. PENDEKATAN PENILAIAN SAHAM LAINNYA
Rasio Harga/Nilai Buku.
Hubungan antara harga pasar dan nilai buku per
lembar saham dapat dipakai untuk menentukan nilai
saham.
Rasio harga terhadap nilai buku banyak digunakan
untuk menilai saham-saham sektor perbankan.
Hasil penelitian menemukan bahwa saham-saham
yang memiliki rasio harga/nilai buku yang rendah
akan menghasilkan return yang secara signifikan
lebih tinggi dibanding saham-saham yang memiliki
rasio harga/nilai buku yang tinggi.
41/45
43. Rasio Harga/Aliran Kas.
Pendekatan ini mendasarkan diri pada aliran kas
perusahaan, bukannya earning perusahaan.
Dalam penilaian saham perusahaan, investor bisa
menggunakan informasi rasio harga/aliran kas ini
sebagai pelengkap informasi PER, karena data
aliran kas perusahaan bisa memberikan
pemahaman yang lebih mendalam bagi investor
tentang perubahan nilai saham yang akan
terjadi.
PENDEKATAN PENILAIAN SAHAM LAINNYA
42/45
44. Economic Value Added (EVA).
EVA mengukur keberhasilan manajemen dalam
meningkatkan nilai tambah (value added) bagi
perusahaan.
Asumsinya adalah bahwa jika kinerja manajemen
baik/efektif (dilihat dari besarnya nilai tambah yang
diberikan), maka akan tercermin pada peningkatan
harga saham perusahaan.
EVA dihitung dengan mengurangkan keuntungan
operasi perusahaan dengan biaya modal perusahaan,
baik untuk biaya hutang (cost of debt) maupun
modal sendiri (cost of equity).
PENDEKATAN PENILAIAN SAHAM LAINNYA
43/45
45. Secara matematis, EVA suatu perusahaan dapat
dituliskan sebagai berikut:
EVA = Laba bersih operasi setelah dikurangi pajak –
besarnya biaya modal operasi dalam rupiah setelah
dikurangi pajak
EVA = [EBIT (1 – pajak)] – [(modal operasi)
(persentase biaya modal setelah pajak)
PENDEKATAN PENILAIAN SAHAM LAINNYA
44/45