SlideShare a Scribd company logo
Manajemen
Investasi TI
Muhammad, S.Kom., M.Kom
Contoh Teori Informasion Ecomonics Teori
biaya transaksi berdasarkan logika bahwa
perusahaan bagaimana menghemat biaya-
biaya transaksi yang akan dikeluarkan. Teori
ini diusulkan oleh Ronald H.Coase pada
tahun 1937, teori ini mengusulkan bahwa
investasi dalam TI antara lain, membantu
mengurangi biaya transaksi dan pada
gilirannya mengurangi ukuran perusahaan,
sehingga lebih produktif (Putterman dan
Kroszner, 1995).
Evaluasi Peluang Investasi
Teknologi Informasi
Seperti yang bisa kita lihat pada gambar 1,
pergeseran biaya transaksi dari "B" menjadi
"b", yang diukur dengan biaya transaksi "A"
ke "C", menghasilkan penurunan ukuran
perusahaan (yaitu, karyawan, fisik fasilitas,
dll) dari "a" ke "c".2.
Evaluasi Peluang Investasi
Teknologi Informasi
Mengapa Harus Mengukur Investasi TI
Mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola manfaat dan
biaya TI adalah hal penting dan dapat dikatakan tugas
untuk manajer TI. Tugas-tugas ini harus dilakukan agar
sistem pengukuran kinerja secara keseluruhan dapat
dimasukkan ke dalam tempat dan digunakan untuk
mengevaluasi fungsi investasi TI. Pengukuran kinerja
memungkinkan para pengambil keputusan untuk menilai nilai
bisnis, dan efisiensi dan efektivitas TI.

Recommended for you

Pasar Saham -27 financial ratio 01
Pasar Saham -27 financial ratio  01Pasar Saham -27 financial ratio  01
Pasar Saham -27 financial ratio 01

Dokumen tersebut membahas berbagai rasio keuangan (financial ratios) yang digunakan untuk menganalisis laporan keuangan perusahaan. Terdapat empat jenis rasio keuangan yang dijelaskan yaitu profitability ratios, leverage ratios, valuation ratios, dan operating ratios, dengan profitability ratios lebih dikembangkan seperti EBITDA Margin, PAT Margin, ROE, ROA, dan ROCE.

pasar sahaminvestasipasar modal
ppt mata kuliah kewirwusahaan kwlompok 5.pptx
ppt mata kuliah kewirwusahaan kwlompok 5.pptxppt mata kuliah kewirwusahaan kwlompok 5.pptx
ppt mata kuliah kewirwusahaan kwlompok 5.pptx

bussines negotiation

fidelia2004
Jurnal pengaruh ukuran perusahaan, niai perusahaan profitabiltas dan financia...
Jurnal pengaruh ukuran perusahaan, niai perusahaan profitabiltas dan financia...Jurnal pengaruh ukuran perusahaan, niai perusahaan profitabiltas dan financia...
Jurnal pengaruh ukuran perusahaan, niai perusahaan profitabiltas dan financia...

Jurnal ilmiah ini membahas pengaruh ukuran perusahaan, nilai perusahaan, profitabilitas, dan leverage keuangan terhadap tindakan perataan laba pada perusahaan manufaktur di BEI periode 2009-2012. Penelitian ini menggunakan data sekunder 10 perusahaan dan analisis regresi berganda untuk menguji pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial dan simultan terhadap perataan laba. Hasilnya menunjukkan pengaruh signifikan secara

pengaruh ukuran perusahaaanprofitabilitas dan financial leverage terhadap tinnilai perusahaan
Mengapa Harus Mengukur Investasi TI
Sebuah sistem pengukuran kinerja mengevaluasi efek dari
TI dan dapat digunakan untuk membenarkan investasi TI
awal dan kemudian untuk menilai dampaknya setelah
implementasi dan penggunaan. Pengukuran kinerja TI
menyediakan pembuat keputusan dengan fakta-fakta yang
dapat digunakan untuk mengalokasikan sumber daya
dengan cara yang optimal. Melakukan pengukuran kinerja
dapat memberikan nilai pada beberapa waktu yang berbeda
di seluruh siklus hidup TI dan untuk melakukannya pada
berbagai tingkat organisasi
Mengukur Nilai Bisnis TI Nilai bisnis TI
didefinisikan sebagai nilai keseluruhan TI untuk
organisasi tertentu. Menilai nilai bisnis TI mencoba
untuk memberikan wawasan kedalam efek dari investasi
TI terhadap kinerja dari lapisan paling bawah dari
sebuah organisasi. Investasi TI dapat berkontribusi
terhadap kinerja organisasi secara keseluruhan dengan
meningkatkan kinerja keuangan, kinerja bisnis, dan
kinerja strategis dari suatu organisasi.
Mengukur Nilai Bisnis TI Nilai bisnis TI
Langkah pertama untuk menentukan nilai bisnis TI
adalah untuk mengidentifikasi tujuan investasi TI di
masing-masing tiga bidang yang disebutkan
sebelumnya. Langkah Kedua Setelah tujuan telah
diidentifikasi, seseorang harus memilih setidaknya satu
ukuran, sebaiknya lebih dari satu, untuk menilai
masing-masing tujuan. Seperti yang akan terlihat pada
bagian berikut, ada beberapa langkah untuk masing-
masing dari tiga daerah, namun hanya langkah yang
paling tepat harus dipilih dan digunakan untuk
mengevaluasi nilai bisnis TI.
U k u r a n K i n e r j a K e u a n g a n T I
Untuk menghitung nilai bisnis dari suatu teknologi informasi
yang akan diimplementasikan didalam organisasi
/perusahaan, ukuran kinerja keuangan harus dinilai. Ukuran
kinerja keuangan termasuk didalamnya Return on Assetss
(ROA), Earnings Per Share (EPS), dan Return on
Investment (ROI). Perlunya menilai kinerja keuangan
didalam organisasi yang akan mengimplementasikan TI
adalah pentingnya kita menilai apakah investasi teknologi
informasi di dalam organisasi kita nantinya dapat
memberikan nilai bisnis terhadap organisasi.

Recommended for you

139 277-1-sm
139 277-1-sm139 277-1-sm
139 277-1-sm

Analisis laporan keuangan PT Mayora Indah Tbk untuk menilai kinerja keuangannya antara 2013-2017 menunjukkan beberapa hal: (1) rasio likuiditas, leverage, dan aktivitas mengalami peningkatan yang mengindikasikan kondisi keuangan yang baik; (2) rasio profitabilitas seperti ROA, ROE, NPM juga meningkat yang mengindikasikan kinerja keuangan perusahaan baik. Faktor dominan yang mendorong kinerja baik adalah peningk

Materi ke 3
Materi ke 3Materi ke 3
Materi ke 3

akmen

tugas akmen
Artikel Ilmiah Manajemen Keuangan (Analisa Penilaian dan Penerapan Keputusan ...
Artikel Ilmiah Manajemen Keuangan (Analisa Penilaian dan Penerapan Keputusan ...Artikel Ilmiah Manajemen Keuangan (Analisa Penilaian dan Penerapan Keputusan ...
Artikel Ilmiah Manajemen Keuangan (Analisa Penilaian dan Penerapan Keputusan ...

Artikel Ilmiah Manajemen Keuangan (Analisa Penilaian dan Penerapan Keputusan Investasi) TUGAS KULIAH NAMA : WARDAH MEGA URJUWAN NIM : 43219010100 MATKUL : MANAJEMEN KEUANGAN

U k u r a n K i n e r j a K e u a n g a n T I
Penilaian rasio profitabilitas khususnya akan membantu
perusahaan dalam menilai apakah investasi terhadap
teknologi informasi perlu dilakukan dan pengambilan
keputusan terhadap investasi teknologi informasi haruslah
diputuskan dengan mempertimbangkan kinerja keuangan
perusahaan yang dikategorikan menjadi beberapa rasio
profitabilitas. Return on Asset (ROA) merupakan rasio untuk
mengukur kemampuan manajemen dalam menghasilkan
pendapatan dari pengelolaan asset (Kasmir,2003).
U k u r a n K i n e r j a K e u a n g a n T I
Semakin tinggi rasio ini berarti perusahaan semakin efektif
dalam memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan laba bersih
setelah pajak. Adapun rumus untuk menghitung ROA adalah
ROA = Return of Asset
Laba Bersih = keuntungan yang didapat dan sudah dikurangi
biaya pengeluaran lainnya.
Total Aktiva = Total aset
Semakin besar nilai ROA, menunjukkan kinerja perusahaan
yang semakin baik pula, karena tingkat pengembalian
investasi semakin besar.
U k u r a n K i n e r j a K e u a n g a n T I
Return on Equity (ROE) merupakan rasio untuk mengukur
kemampuan manajemen bank dalam mengelola modal yang
ada untuk mendapatkan net income (Kasmir,2003).
Semakin tinggi ROE, maka kinerja perusahaan semakin
efektif. Rasio ini juga digunakan untuk mengukur
kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan
keuntungan bagi seluruh pemegang saham, baik saham
biasa maupun saham preferen. Adapun rumus untuk
menghitung ROE adalah :
ROE = indikator kinerja perusahaan dengan membandingkan
laba bersih dan total modal.
Stockholder Equity = uang/keuntungan yang akan diberikan
kepada pemegang saham ketika aset telah dicairkan.
U k u r a n K i n e r j a K e u a n g a n T I
Return on Investment (ROI) adalah suatu bentuk dari rasio
profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur
kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang
ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasinya
perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Besarnya ROI
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu tingkat perputaran aktiva
yang digunakan untuk operasi dan profit margin, yaitu
besarnya keuntungan operasi yang dinyatakan dalam
prosentase dan jumlah penjualan bersih. Profit margin ini
mengukur tingkat keuntungan yang dapat dicapai oleh
perusahaan dihubungkan dengan penjualannya. Adapun
rumus untung menghitung ROI adalah sebagai berikut :
Laba setelah pajak (Earning after tax : EAT) = laba yang
diperoleh oleh perusahaan setelah dikurangi dengan pajak.

Recommended for you

Usaha14,iwan muklas,hapzi ali,permodalan, break evnet point (bep) dan net pre...
Usaha14,iwan muklas,hapzi ali,permodalan, break evnet point (bep) dan net pre...Usaha14,iwan muklas,hapzi ali,permodalan, break evnet point (bep) dan net pre...
Usaha14,iwan muklas,hapzi ali,permodalan, break evnet point (bep) dan net pre...

Semoga bermanfaat

facebookinstagramlinkedin
Dasar-Dasar Aspek Keuangan_bagi Eksekutif Non Keuangan_ Training "FINANCE For...
Dasar-Dasar Aspek Keuangan_bagi Eksekutif Non Keuangan_ Training "FINANCE For...Dasar-Dasar Aspek Keuangan_bagi Eksekutif Non Keuangan_ Training "FINANCE For...
Dasar-Dasar Aspek Keuangan_bagi Eksekutif Non Keuangan_ Training "FINANCE For...

Narasumber Training : Kanaidi, SE., M.Si., cSAP WA. 0877 5871 1905 HP. Kanaidi : 0812 2353 284, e-mail : kanaidi63@gmail.com -----------------------------------------

pemateri training : kanaidihp. kanaidi : 0812 2353 284wa. kanaidi : 0877 5871 1905
Perkuliahan 11 - Manajemen Keuangan.pdf
Perkuliahan 11 - Manajemen Keuangan.pdfPerkuliahan 11 - Manajemen Keuangan.pdf
Perkuliahan 11 - Manajemen Keuangan.pdf

financial management

U k u r a n K i n e r j a K e u a n g a n T I
Earning per share (EPS) merupakan komponen penting
pertama yang harus diperhatikan dalam analisis keuangan
dalam suatu perusahaan. Informasi EPS suatu perusahaan
menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap
dibagikan untuk semua pemegang saham perusahaan.
Menurut (Tjiptono dan Hendry, 2001), EPS merupakan rasio
yang menunjukkan berapa besar keuntungan (return) yang
diperoleh investor atau pemegang saham per lembar saham.
Adapun rumus untuk menghitung EPS adalah sebagai
berikut :
EPS = hasil perhitungan dari laba bersih perusahaan dibagi
dengan jumlah saham yang beredar.
U k u r a n K i n e r j a K e u a n g a n T I
Pada umumnya dalam menanamkan modalnya, investor
mengharapkan manfaat yang akan dihasilkan dalam bentuk
laba per saham (EPS). Sedangkan jumlah laba per lembar
saham (EPS) yang didistribusikan kepada para investor
tergantung pada kebijakan perusahaan dalam hal
pembayaran deviden. EPS dapat menunjukkan tingkat
kesejahteraan perusahaan, jadi apabila laba per lembar
saham yang dibagikan kepada para investor tinggi naka
menandakan bahwa perusahaan tersebut mampu
memberikan tingkat kesejahteraan yang baik kepada
pemegang saham, dan sebaliknya.
U k u r a n K i n e r j a B i s n i s T I
Kinerja bisnis dalam suatu perusahaan dipengaruhi oleh
banyak factor internal dan Eksternal termasuk didalamnya
implementasi dan penggunaan teknologi informasi guna
mensupport proses bisnis perusahaan. Kinerja bisnis sendiri
merupakan hasil dari eksekusi proses bisnis dan sumber
daya yang dimiliki oleh perusahaan yang dialokasikan ke
dalam proses bisnis sehingga kegiatan operasional
perusahaan dapat terus berjalan.Peran utama dari teknologi
informasi adalah mensupport bisnis proses perusahaan agar
kinerja bisnis perusahaan dapat terus berkembang dan
mencapai tujuan / goal perusahaan.
U k u r a n K i n e r j a B i s n i s T I
Untuk mengukur performa / kinerja bisnis perusahaan dapat
diukur dengan menggunakan “balanced scorecard”.
Balanced scorecard adalah salah satu alat analisis
pengukuran kinerja yang dikembangkan oleh Robert S.
Kaplan dan David P. Norton pada tahun 1990. Menurut
Atkinson, dalam buku Sony Yuwono (2007), Balanced
scorecard adalah pengukuran dan system manajemen
penilaian kinerja dengan empat perspektif yaitu
keuangan,pelanggan, proses bisnis internal, serta
pembelajaran dan pertumbuhan. Balanced Scorecard (BSC)
mampu menerjemahkan visi dan strategi
organisasi/perusahaan ke dalam tindakan nyata di lapangan.
Melalui BSC, perusahaan mampu mengimplementasikan
strategi bisnisnya. Adapun keunggulan dari pendekatan BSC
dalam sistem perencanaan strategis menurut Mulyadi (2001)
adalah mampu menghasilkan rencana strategis yang
memiliki karakteristik komprehensif, koheren, seimbang dan
terukur.

Recommended for you

80+ Variabel Key performance indicators
80+ Variabel Key performance indicators80+ Variabel Key performance indicators
80+ Variabel Key performance indicators

Apabila anda tertarik dengan materi ini, silahkan email ke miradzji@yahoo.com... :)

Makalah bsc
Makalah bscMakalah bsc
Makalah bsc

Dokumen tersebut membahas tentang Balanced Scorecard yang merupakan sistem pengukuran kinerja perusahaan yang menilai kinerja dari empat perspektif yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan. Dokumen ini juga menjelaskan definisi, keunggulan, dan proses penerapan Balanced Scorecard.

Kmpk 1 ppt.pdf
Kmpk 1 ppt.pdfKmpk 1 ppt.pdf
Kmpk 1 ppt.pdf

Laporan keuangan merangkum 5 jenis laporan keuangan utama yaitu laporan laba rugi, laporan ekuitas, neraca, arus kas, dan pajak dalam laporan keuangan. Laporan keuangan memberikan informasi kondisi keuangan suatu entitas pada periode tertentu.

U k u r a n K i n e r j a B i s n i s T I
Balanced scorecard memungkinkan perusahaan untuk
mencatat hasil kerja kinerja keuangan sekaligus membantu
kemajuan perusahaan dalam membangun kemampuan dan
mendapatkan aktiva tak berwujud yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan masa depan. Menyajikan keseimbangan tujuan
yang ingin dicapai perusahaan dalam bentuk sistem kuran
kinerja strategis yang mencakup empat perspektif sebagai
berikut (Kaplan dan Norton,2000).
1. Perspektif Keuangan
Tujuan dan ukuran financial harus memainkan peran ganda
yaitu menentukan kinerja financial yang diharapkan dari
strategi dan menjadi sasaran akhir dari tujuan dan ukuran
perspektif lainnya. Balanced scorecard membaginya menjadi
tiga tahap, yaitu (Sony Yuwono, Edy Sukarno, Muchamad
Ichsan, 2007).
U k u r a n K i n e r j a B i s n i s T I
a. Growth (Pertumbuhan)
Tahapan awal siklus kehidupan perusahaan, dimana
perusahaan memiliki produk atau jasa yang secara signifikan
memiliki potensi pertumbuhan terbaik. Dalam tahap
pertumbuhan, perusahaan biasanya beroperasi dengan arus
kas yang negative dengan tingkat pengembalian modal yang
rendah. Dengan demikian, tolak ukur kinerja yang cocok
dalam tahap ini adalah tingkat pertumbuhan pendapatan atau
penjualan dalam segmen pasar yang telah ditargetkan.
b. Sustain (Bertahan)
Tahapan kedua, dimana perusahaan masih melakukan
investasi dan reinvestasi dengan mengisyaratkan tingkat
pengembalian terbaik. Dalam tahap ini, perusahaan
mencoba mempertahankan pangsa pasar yang ada, bahkan
mengembangkannya jika mungkin. Sasaran keuangan pada
tahap ini diarahkan pada besarnya tingkat pengembalian
atas investasi yang dilakukan.
U k u r a n K i n e r j a B i s n i s T I
c. Harvest (Kedewasaan)
Tahapan ketiga, dimana perusahaan benar –benar menuai
hasil investasi pada tahap-tahap sebelumnya.Tidak ada lagi
investasi besar, baik ekspansi maupun pembangunan
kemampuan baru, kecuali pengeluaran untuk pemeliharaan
dan perbaikan fasilitas. Sasaran keuangan utama dalam
tahap ini, sehingga diambil sebagai tolak ukur adalah
memaksimalkan arus kas masuk dan pengurangan modal
kerja.
U k u r a n K i n e r j a B i s n i s T I
2. Perspektif Pelanggan
Perspektif ini dalam balanced scorecard mengidentifikasi
bagaimana kondisi pelanggan dan segmen pasar yang telah
dipilih oleh perusahaan untuk bersaing dengan kompetitor.
Segmen yang dipilih mencerminkan keberadaan pelanggan
sebagai sumber pendapatan. Dalam perspektif ini,
pengukuran dilakukan dengan lima aspek utama, yaitu (Sony
Yuwono, Edy Sukarno, Muchamad Ichsan, 2007).
a. Market Share (Pangsa Pasar)
Pengukuran ini mencerminkan bagian yang dikuasai
perusahaan atas keseluruhan pasar yang ada.
b. Customer Retention (Mempertahankan Pelanggan)
Mengukur tingkat dimana perusahaan dapat
mempertahankan hubungan dengan konsumen. Pengukuran
dapat dilakukan dengan mengetahui besarnya presentase
pertumbuhan bisnis dengan jumlah pelanggan yang saat ini
dimiliki perusahaan.

Recommended for you

modul-manajemen-stratejik-bab-9-mei-2010.ppt
modul-manajemen-stratejik-bab-9-mei-2010.pptmodul-manajemen-stratejik-bab-9-mei-2010.ppt
modul-manajemen-stratejik-bab-9-mei-2010.ppt

Evaluasi kinerja perusahaan melibatkan pengukuran kinerja aktual dibandingkan dengan standar yang ditetapkan, serta mengambil tindakan bila terjadi penyimpangan. Beberapa ukuran kinerja yang digunakan misalnya return on investment, earning per share, dan balanced scorecard. Audit strategi dapat dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas strategi dengan mempertimbangkan faktor internal dan eksternal perusahaan.

Makalah Analisis Bisnis dan Kinerja Keuangan PT Indosat Tbk dan PT Telkom Tbk...
Makalah Analisis Bisnis dan Kinerja Keuangan PT Indosat Tbk dan PT Telkom Tbk...Makalah Analisis Bisnis dan Kinerja Keuangan PT Indosat Tbk dan PT Telkom Tbk...
Makalah Analisis Bisnis dan Kinerja Keuangan PT Indosat Tbk dan PT Telkom Tbk...

Analisa Keuangan dan Bisnis

220204-penerapan-balanced-scorecard-sebagai-ala.pdf
220204-penerapan-balanced-scorecard-sebagai-ala.pdf220204-penerapan-balanced-scorecard-sebagai-ala.pdf
220204-penerapan-balanced-scorecard-sebagai-ala.pdf

Balance Scorecard

U k u r a n K i n e r j a B i s n i s T I
c. Customer Acquisition (Memperoleh Pelanggan Baru)
Mengukur dimana suatu unit bisnis mampu menarik
pelanggan baru atau memenangkan bisnis baru. Pengukuran
dapat dilakukan melalui presentase jumlah penambahan
pelanggan baru dan perbandingan total penjualan baru
dengan jumlah pelanggan baru yang ada.
d. Customer Satisfaction (Kepuasan Pelanggan)
Mengukur tingkat kepuasan pelanggan terkait dengan kriteria
kinerja spesisifik dalam value proporsition. Pengukuran
dapat dilakukan dengan berbagai macam teknik, seperti
survey, interview melalui telepon atau personal interview.
e. Customer Profitabilitas (Keuntungan Pelanggan)
Mengukur laba bersih dari seorang pelanggan atau segmen
setelah dikurangi biaya yang khusus diperlukan untuk
mendukung pelanggan tersebut.
U k u r a n K i n e r j a B i s n i s T I
3. Perspektif Proses Bisnis internal
Setiap bisnis memiliki rangkaian proses tertentu untuk
menciptakan nilai bagi pelanggan dan memberikan hasil
financial yang baik. Balanced scorecard membaginya dalam
tiga model dari proses bisnis utama, yaitu (Sony Yuwono,
Edy Sukarno, Muchamad Ichsan, 2007)
a. Proses inovasi
Proses inovasi dalam perusahaan biasanya dilakukan oleh
bagian R dan D, sehingga setiap keputusan pengeluaran
suatu produk ke pasar telah memenuhi syarat-syarat
pemasaran dapat dikomersialkan (didasarkan pada
kebutuhan pasar).
b. Proses Operasi
Merupakan proses untuk membuat dan menyampaikan
produk atau jasa. Aktivitas didalam proses operasi terbagi ke
dalam dua bagian : proses pembuatan produk dan proses
penyampaian produk kepada pelanggan.
c. Layanan Purna Jual
Proses ini merupakan jasa pelayanan kepada pelanggan
setelah penjualan produk atau jasa.
U k u r a n K i n e r j a B i s n i s T I
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Menurut Sony Yuwono, Edy Sukarno,Muchamad Ichsan
(2007), mengemukakan bahwa proses pembelajaran dan
pertumbuhan ini bersumber dari faktor sumber daya
manusia, sistem, dan prosedur organisasi. Termasuk dalam
perspektif ini adalah pelatihan pegawai dan budaya
perusahaan yang berhubungan dengan perbaikan individu
dan organisasi.
Ukuran Kinerja Strategis TI
Investasi teknologi informasi akan mempengaruhi performa
perusahaan tersebut. Implementasi teknologi informasi dapat
meningkatkan kinerja strategis perusahaan. Pengukuran
terhadap kinerja strategis yang melibatkan investasi teknologi
informasi dapat diukur dengan menggunakan Critical
Success Factors (CSF). CSF merupakan indikator/faktor
yang mempengaruhi kesuksesan suatu perusahaan dan
mengidentifikasi elemen penting dari suksesnya sebuah
perusahaan. Analisa CSF merupakan suatu ketentuan dari
organisasi dan lingkungannya yang berpengaruh pada
keberhasilan atau kegagalan. CSF dapat ditentukan jika
objektif organisasi telah diidentifikasi.
Tujuan dari analisa CSF adalah mengintepretasikan objektif
secara lebih jelas untuk menentukan aktivitas yang harus
dilakukan dan informasi apa yang dibutuhkan (Pipin,
2012).Dengan adanya CSF, perusahaan akan lebih mudah
memfokuskan proses perencanaan sistem informasi ada
area yang strategis.

Recommended for you

Chapter 11 evaluasi dan pengawasan
Chapter 11 evaluasi dan pengawasanChapter 11 evaluasi dan pengawasan
Chapter 11 evaluasi dan pengawasan

Dokumen tersebut membahas proses evaluasi dan pengawasan kinerja perusahaan dengan menggunakan berbagai metode pengukuran seperti ROI, EVA, balance scorecard, pengukuran berdasarkan aktivitas, manajemen resiko, dan benchmarking terhadap kompetitor. Dokumen ini juga membahas berbagai masalah dalam mengukur kinerja seperti orientasi jangka pendek manajemen serta pergeseran tujuan yang dapat menghambat evaluasi yang efektif.

1 2. tinjauan analisis laporan keuangan
1 2. tinjauan analisis laporan keuangan1 2. tinjauan analisis laporan keuangan
1 2. tinjauan analisis laporan keuangan

Tinjauan Analisis Laporan Keuangan

univesitas teknokrat indonesiaspadauti
Presentasi cp, tp, atp dan modul ajar.pptx
Presentasi cp, tp, atp dan modul ajar.pptxPresentasi cp, tp, atp dan modul ajar.pptx
Presentasi cp, tp, atp dan modul ajar.pptx

Penejalsan tentang CP, ATP dan Modul Ajar

Ukuran Kinerja Strategis TI
Menurut Ward dan Peppard (2002), manfaat dari analisa
CSF adalah sebagai berikut :
a. Teknik yang paling efektif
b. Berkorelasi dengan tujuan pembuatan Sistem Informasi
c. Perantara informasi yang baik
d. Prioritas potensi investasi modal
e. Mengoptimalkan konsentrasi Penyelesaian masalah-
masalah penting
f. Mempermudah identifikasi proses
g. Memberikan gambaran lengkap tentang informasi
Ukuran Kinerja Strategis TI
Untuk menerapkan CSF ini, maka dilakukan analisa CSF
yang dimaksudkan untuk merumuskan faktor-faktor kritis apa
saja yang harus diperhatikan oleh suatu
organisasi/perusahaan. Faktor penentu kesuksesan adalah
menginterpretasikan tujuan secara lebih jelas untuk
menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi
apa yang dibutuhkan. Peranan CSF dalam perencanaan
strategis yaitu sebagai penghubung antara strategi bisnis
organisasi dengan strategi sistem informasinya,
memfokuskan proses perencanaan strategis sistem informasi
pada area yang strategis, memprioritaskan usulan aplikasi
sistem informasi dan mengevaluasi sistem informasi.
Biaya dari Teknologi Informasi
Bagi sebagian perusahaan, Teknologi Informasi merupakan
diferensiasi penting. Namun, perlu diingat pula bahwa
diferensiasi amat terkait dengan keunikan. Dengan kata lain,
apabila diferensiasi mudah ditiru pesaing, maka hilanglah
diferensiasi itu karena tidak unik lagi. Pertanyaan kritikal
pada setiap investasi TI di dalam perusahaan adalah “Apa
dan berapa Nilai Bisnis TI ?” dalam perusahaan tersebut.
Ada tiga tahapan untuk memperoleh nilai bisnis TI di dalam
perusahaan secara sistematis :
a. Tahap pertama adalah melakukan identifikasi nilai bisnis
b. Menentukan ukuran nilai bisnis tersebut
c. menentukan metoda/cara pengukurannya.
Biaya dari Teknologi Informasi
Tahap identifikasi bisa dipermudah dengan melakukan
pengelompokan terhadap nilai bisnis ke dalam 3 kategori:
Nilai bisnis yang memperbaiki efisiensi, nilai bisnis yang
memperbaiki efektivitas dan nilai bisnis yang memberikan
keunggulan strategis perusahaan. Gambar dibawah
menunjukkan kategorisasi dari Biaya TI.

Recommended for you

Modul Ajar Seni Rupa Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Seni Rupa Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Seni Rupa Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Seni Rupa Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Seni Rupa Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com

modul ajarmodul ajar kurikulum merdekakurikulum merdeka
Capaian Pembelajaran informatika terbaru
Capaian Pembelajaran informatika terbaruCapaian Pembelajaran informatika terbaru
Capaian Pembelajaran informatika terbaru

Capaian pembelajaran informatika

PPT RUKOL 1.2 Sesi 1.pptx guru penggerak
PPT RUKOL 1.2 Sesi 1.pptx guru penggerakPPT RUKOL 1.2 Sesi 1.pptx guru penggerak
PPT RUKOL 1.2 Sesi 1.pptx guru penggerak

PPT RUKOL 1.2 Sesi 1.pptx guru penggerak

Biaya dari Teknologi Informasi
Data biaya TI dapat digunakan dalam analisis nilai bisnis dari
TI. Van der Zee (2002) menyarankan menggunakan langkah-
langkah berikut untuk mendukung dan melengkapi langkah-
langkah untuk menilai suatu nilai bisnis IT: Biaya TI sebagai
persentase dari pendapatan, tingkat pertumbuhan anggaran
TI, pengeluaran IT sebagai resource dan kegiatan.
Mengukur nilai dari Efektivitas TI
Kata efektif berasal dari bahasa Inggris yaitu effective yang
berarti berhasil atau sesuatu yang dilakukan berhasil dengan
baik. Efektivitas merupakan unsur pokok untuk mencapai
tujuan atau sasaran yang telah ditentukan di dalam setiap
organisasi, kegiatan ataupun program. Disebut efektif apabila
tercapai tujuan ataupun sasaran seperti yang telah
ditentukan. Efektifitas dapat diartikan sebagai “Doing the right
thing”, dalam artian manajemen mampu melakukan produk
dan servis yang baik dengan fitur yang baik, pelayanan yang
terbaik dan pada waktu yang terbaik. Dari beberapa
pendapat di atas mengenai efektivitas, dapat disimpulkan
bahwa efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan
seberapa jauh target (kuantitas,kualitas dan waktu) yang
telah dicapai oleh manajemen, yang mana target tersebut
sudah ditentukan terlebih dahulu.
Mengukur nilai dari Efektivitas TI
Irwansyah (2003) dalam Jumaili (2005) mengemukakan
bahwa penggunaan teknologi dalam sistem informasi
perusahaan hendaknya mempertimbangkan pemakai. Tidak
jarang ditemukan bahwa teknologi yang diterapkan dalam
sistem informasi sering tidak tepat atau tidak dimanfaatkan
secara maksimal oleh individu pemakai sistem informasi,
sehingga sistem informasi kurang memberikan manfaat
dalam meningkatkan kinerja individual. Efektivitas
penggunaan atau pengimplementasian teknologi informasi
dalam suatu perusahaan dapat dilihat dari kemudahan
pemakai dalam mengidentifikasi data, mengakses data dan
menginterpretasikan data tersebut.
Mengukur nilai dari Efektivitas TI
Irwansyah (2003) dalam Jumaili (2005) mengemukakan
bahwa penggunaan teknologi dalam sistem informasi
perusahaan hendaknya mempertimbangkan pemakai. Tidak
jarang ditemukan bahwa teknologi yang diterapkan dalam
sistem informasi sering tidak tepat atau tidak dimanfaatkan
secara maksimal oleh individu pemakai sistem informasi,
sehingga sistem informasi kurang memberikan manfaat
dalam meningkatkan kinerja individual. Efektivitas
penggunaan atau pengimplementasian teknologi informasi
dalam suatu perusahaan dapat dilihat dari kemudahan
pemakai dalam mengidentifikasi data, mengakses data dan
menginterpretasikan data tersebut.

Recommended for you

2.2.A.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.2.pdf
2.2.A.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.2.pdf2.2.A.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.2.pdf
2.2.A.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.2.pdf

2.2.A.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.2.pdf

drive
SABDA Ministry Learning Center - Growing Together Juli "Pemuridan Abad ke-22?!"
SABDA Ministry Learning Center - Growing Together Juli "Pemuridan Abad ke-22?!"SABDA Ministry Learning Center - Growing Together Juli "Pemuridan Abad ke-22?!"
SABDA Ministry Learning Center - Growing Together Juli "Pemuridan Abad ke-22?!"

Sepanjang Juli 2024, kelompok Growing Together (GT) akan membahas bersama tentang "Pemuridan Abad ke-22!?". Lho, sekarang 'kan masih abad ke-21, kenapa kita sudah membahas pemuridan abad ke-22? Penting banget loh untuk kita bahas bersama karena tugas pemuridan ini adalah tugas semua orang percaya. So, mari kita diskusikan tema tersebut dalam 4 topik utama: Pemuridan Abad ke-21, Pemuridan dari Generasi ke Generasi, Peran AI dalam Pemuridan, serta Quo Vadis Pemuridan dengan Teknologi. Segera daftarkan diri Anda untuk berdiskusi bersama dalam Growing Together Juli di https://bit.ly/form-mlc atau melalui WA Admin di: 0821-3313-3315. Pengarahan akan dilaksanakan pada Jumat, 28 Juni 2024, pkl. 11.00 WIB—selesai, melalui Zoom. Diskusi berlangsung pada 1—27 Juli 2024 melalui grup WA. Mari bergabung dan berdiskusi bersama untuk belajar tentang pemuridan sampai quo vadis pemuridan ya. Kami tunggu! #YLSA #SABDA #SABDAAcademy #GrowingTogether #pemuridankristen #pemuridanabad22 #ArtificialIntelligence

sabdaylsasabdamlc
TP ATP INFOR FASE E SMA - HERRY (2425).pdf
TP ATP INFOR FASE E SMA - HERRY (2425).pdfTP ATP INFOR FASE E SMA - HERRY (2425).pdf
TP ATP INFOR FASE E SMA - HERRY (2425).pdf

alur tujuan pembelajaran fase e informatika

tp atp informatika fase e sma
Mengukur nilai dari Efektivitas TI
Untuk menentukan efektivitas Teknologi Informasi bisa
dengan cara mengevaluasi tiga aspek bisnis berikut:
1. Sejauh mana TI mendukung bisnis proses;
2. Sejauh mana TI mendukung karyawan
3. Sejauh mana sourcing TI berfungsi memenuhi
kebutuhan bisnis.
Untuk mengevaluasi sejauh mana TI mendukung bisnis
proses, yang pertama dilakukan adalah identifikasi bisnis
proses didalam perusahaan dan mengidentifikasi perbedaan
tipe dari TI. Setelah mengidentifikasi bisnis proses,
manajemen mengidentifikasi perbedaan kategori dari TI.
Kategori IT bisa saja unik di tiap organisasi.
The End
See You the Next

More Related Content

Similar to INVESTASI IT

13. KWH. Ananda Putri Pratami. Hapzi Ali. Manajemen Keuangan, Universitas Mer...
13. KWH. Ananda Putri Pratami. Hapzi Ali. Manajemen Keuangan, Universitas Mer...13. KWH. Ananda Putri Pratami. Hapzi Ali. Manajemen Keuangan, Universitas Mer...
13. KWH. Ananda Putri Pratami. Hapzi Ali. Manajemen Keuangan, Universitas Mer...
Ananda Putri Pratami
 
ARUS KAS & ALK.pptx
ARUS KAS & ALK.pptxARUS KAS & ALK.pptx
ARUS KAS & ALK.pptx
HilmanFauzan4
 
Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi
apryani rahmawati
 
Pasar Saham -27 financial ratio 01
Pasar Saham -27 financial ratio  01Pasar Saham -27 financial ratio  01
Pasar Saham -27 financial ratio 01
KuliahKita
 
ppt mata kuliah kewirwusahaan kwlompok 5.pptx
ppt mata kuliah kewirwusahaan kwlompok 5.pptxppt mata kuliah kewirwusahaan kwlompok 5.pptx
ppt mata kuliah kewirwusahaan kwlompok 5.pptx
fidelhandini
 
Jurnal pengaruh ukuran perusahaan, niai perusahaan profitabiltas dan financia...
Jurnal pengaruh ukuran perusahaan, niai perusahaan profitabiltas dan financia...Jurnal pengaruh ukuran perusahaan, niai perusahaan profitabiltas dan financia...
Jurnal pengaruh ukuran perusahaan, niai perusahaan profitabiltas dan financia...
LUSI2
 
139 277-1-sm
139 277-1-sm139 277-1-sm
139 277-1-sm
ReginaLouisaSimanjun
 
Materi ke 3
Materi ke 3Materi ke 3
Materi ke 3
AlFait
 
Artikel Ilmiah Manajemen Keuangan (Analisa Penilaian dan Penerapan Keputusan ...
Artikel Ilmiah Manajemen Keuangan (Analisa Penilaian dan Penerapan Keputusan ...Artikel Ilmiah Manajemen Keuangan (Analisa Penilaian dan Penerapan Keputusan ...
Artikel Ilmiah Manajemen Keuangan (Analisa Penilaian dan Penerapan Keputusan ...
wardahmega
 
Usaha14,iwan muklas,hapzi ali,permodalan, break evnet point (bep) dan net pre...
Usaha14,iwan muklas,hapzi ali,permodalan, break evnet point (bep) dan net pre...Usaha14,iwan muklas,hapzi ali,permodalan, break evnet point (bep) dan net pre...
Usaha14,iwan muklas,hapzi ali,permodalan, break evnet point (bep) dan net pre...
IwanMuklas
 
Dasar-Dasar Aspek Keuangan_bagi Eksekutif Non Keuangan_ Training "FINANCE For...
Dasar-Dasar Aspek Keuangan_bagi Eksekutif Non Keuangan_ Training "FINANCE For...Dasar-Dasar Aspek Keuangan_bagi Eksekutif Non Keuangan_ Training "FINANCE For...
Dasar-Dasar Aspek Keuangan_bagi Eksekutif Non Keuangan_ Training "FINANCE For...
Kanaidi ken
 
Perkuliahan 11 - Manajemen Keuangan.pdf
Perkuliahan 11 - Manajemen Keuangan.pdfPerkuliahan 11 - Manajemen Keuangan.pdf
Perkuliahan 11 - Manajemen Keuangan.pdf
ssuser4522cc
 
80+ Variabel Key performance indicators
80+ Variabel Key performance indicators80+ Variabel Key performance indicators
80+ Variabel Key performance indicators
Rahmat Taufiq Sigit
 
Makalah bsc
Makalah bscMakalah bsc
Makalah bsc
rindhamareta
 
Kmpk 1 ppt.pdf
Kmpk 1 ppt.pdfKmpk 1 ppt.pdf
Kmpk 1 ppt.pdf
WindiLarasati
 
modul-manajemen-stratejik-bab-9-mei-2010.ppt
modul-manajemen-stratejik-bab-9-mei-2010.pptmodul-manajemen-stratejik-bab-9-mei-2010.ppt
modul-manajemen-stratejik-bab-9-mei-2010.ppt
AxellaLivi
 
Makalah Analisis Bisnis dan Kinerja Keuangan PT Indosat Tbk dan PT Telkom Tbk...
Makalah Analisis Bisnis dan Kinerja Keuangan PT Indosat Tbk dan PT Telkom Tbk...Makalah Analisis Bisnis dan Kinerja Keuangan PT Indosat Tbk dan PT Telkom Tbk...
Makalah Analisis Bisnis dan Kinerja Keuangan PT Indosat Tbk dan PT Telkom Tbk...
destaputranto
 
220204-penerapan-balanced-scorecard-sebagai-ala.pdf
220204-penerapan-balanced-scorecard-sebagai-ala.pdf220204-penerapan-balanced-scorecard-sebagai-ala.pdf
220204-penerapan-balanced-scorecard-sebagai-ala.pdf
SriyaniWindarti1
 
Chapter 11 evaluasi dan pengawasan
Chapter 11 evaluasi dan pengawasanChapter 11 evaluasi dan pengawasan
Chapter 11 evaluasi dan pengawasan
pangarso_adi
 
1 2. tinjauan analisis laporan keuangan
1 2. tinjauan analisis laporan keuangan1 2. tinjauan analisis laporan keuangan
1 2. tinjauan analisis laporan keuangan
VeraBm
 

Similar to INVESTASI IT (20)

13. KWH. Ananda Putri Pratami. Hapzi Ali. Manajemen Keuangan, Universitas Mer...
13. KWH. Ananda Putri Pratami. Hapzi Ali. Manajemen Keuangan, Universitas Mer...13. KWH. Ananda Putri Pratami. Hapzi Ali. Manajemen Keuangan, Universitas Mer...
13. KWH. Ananda Putri Pratami. Hapzi Ali. Manajemen Keuangan, Universitas Mer...
 
ARUS KAS & ALK.pptx
ARUS KAS & ALK.pptxARUS KAS & ALK.pptx
ARUS KAS & ALK.pptx
 
Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi
 
Pasar Saham -27 financial ratio 01
Pasar Saham -27 financial ratio  01Pasar Saham -27 financial ratio  01
Pasar Saham -27 financial ratio 01
 
ppt mata kuliah kewirwusahaan kwlompok 5.pptx
ppt mata kuliah kewirwusahaan kwlompok 5.pptxppt mata kuliah kewirwusahaan kwlompok 5.pptx
ppt mata kuliah kewirwusahaan kwlompok 5.pptx
 
Jurnal pengaruh ukuran perusahaan, niai perusahaan profitabiltas dan financia...
Jurnal pengaruh ukuran perusahaan, niai perusahaan profitabiltas dan financia...Jurnal pengaruh ukuran perusahaan, niai perusahaan profitabiltas dan financia...
Jurnal pengaruh ukuran perusahaan, niai perusahaan profitabiltas dan financia...
 
139 277-1-sm
139 277-1-sm139 277-1-sm
139 277-1-sm
 
Materi ke 3
Materi ke 3Materi ke 3
Materi ke 3
 
Artikel Ilmiah Manajemen Keuangan (Analisa Penilaian dan Penerapan Keputusan ...
Artikel Ilmiah Manajemen Keuangan (Analisa Penilaian dan Penerapan Keputusan ...Artikel Ilmiah Manajemen Keuangan (Analisa Penilaian dan Penerapan Keputusan ...
Artikel Ilmiah Manajemen Keuangan (Analisa Penilaian dan Penerapan Keputusan ...
 
Usaha14,iwan muklas,hapzi ali,permodalan, break evnet point (bep) dan net pre...
Usaha14,iwan muklas,hapzi ali,permodalan, break evnet point (bep) dan net pre...Usaha14,iwan muklas,hapzi ali,permodalan, break evnet point (bep) dan net pre...
Usaha14,iwan muklas,hapzi ali,permodalan, break evnet point (bep) dan net pre...
 
Dasar-Dasar Aspek Keuangan_bagi Eksekutif Non Keuangan_ Training "FINANCE For...
Dasar-Dasar Aspek Keuangan_bagi Eksekutif Non Keuangan_ Training "FINANCE For...Dasar-Dasar Aspek Keuangan_bagi Eksekutif Non Keuangan_ Training "FINANCE For...
Dasar-Dasar Aspek Keuangan_bagi Eksekutif Non Keuangan_ Training "FINANCE For...
 
Perkuliahan 11 - Manajemen Keuangan.pdf
Perkuliahan 11 - Manajemen Keuangan.pdfPerkuliahan 11 - Manajemen Keuangan.pdf
Perkuliahan 11 - Manajemen Keuangan.pdf
 
80+ Variabel Key performance indicators
80+ Variabel Key performance indicators80+ Variabel Key performance indicators
80+ Variabel Key performance indicators
 
Makalah bsc
Makalah bscMakalah bsc
Makalah bsc
 
Kmpk 1 ppt.pdf
Kmpk 1 ppt.pdfKmpk 1 ppt.pdf
Kmpk 1 ppt.pdf
 
modul-manajemen-stratejik-bab-9-mei-2010.ppt
modul-manajemen-stratejik-bab-9-mei-2010.pptmodul-manajemen-stratejik-bab-9-mei-2010.ppt
modul-manajemen-stratejik-bab-9-mei-2010.ppt
 
Makalah Analisis Bisnis dan Kinerja Keuangan PT Indosat Tbk dan PT Telkom Tbk...
Makalah Analisis Bisnis dan Kinerja Keuangan PT Indosat Tbk dan PT Telkom Tbk...Makalah Analisis Bisnis dan Kinerja Keuangan PT Indosat Tbk dan PT Telkom Tbk...
Makalah Analisis Bisnis dan Kinerja Keuangan PT Indosat Tbk dan PT Telkom Tbk...
 
220204-penerapan-balanced-scorecard-sebagai-ala.pdf
220204-penerapan-balanced-scorecard-sebagai-ala.pdf220204-penerapan-balanced-scorecard-sebagai-ala.pdf
220204-penerapan-balanced-scorecard-sebagai-ala.pdf
 
Chapter 11 evaluasi dan pengawasan
Chapter 11 evaluasi dan pengawasanChapter 11 evaluasi dan pengawasan
Chapter 11 evaluasi dan pengawasan
 
1 2. tinjauan analisis laporan keuangan
1 2. tinjauan analisis laporan keuangan1 2. tinjauan analisis laporan keuangan
1 2. tinjauan analisis laporan keuangan
 

Recently uploaded

Presentasi cp, tp, atp dan modul ajar.pptx
Presentasi cp, tp, atp dan modul ajar.pptxPresentasi cp, tp, atp dan modul ajar.pptx
Presentasi cp, tp, atp dan modul ajar.pptx
dewifujii
 
Modul Ajar Seni Rupa Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Seni Rupa Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Seni Rupa Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Seni Rupa Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Capaian Pembelajaran informatika terbaru
Capaian Pembelajaran informatika terbaruCapaian Pembelajaran informatika terbaru
Capaian Pembelajaran informatika terbaru
DINNYSARTIKADEWI
 
PPT RUKOL 1.2 Sesi 1.pptx guru penggerak
PPT RUKOL 1.2 Sesi 1.pptx guru penggerakPPT RUKOL 1.2 Sesi 1.pptx guru penggerak
PPT RUKOL 1.2 Sesi 1.pptx guru penggerak
edysutrisno33
 
2.2.A.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.2.pdf
2.2.A.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.2.pdf2.2.A.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.2.pdf
2.2.A.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.2.pdf
Thahir9
 
SABDA Ministry Learning Center - Growing Together Juli "Pemuridan Abad ke-22?!"
SABDA Ministry Learning Center - Growing Together Juli "Pemuridan Abad ke-22?!"SABDA Ministry Learning Center - Growing Together Juli "Pemuridan Abad ke-22?!"
SABDA Ministry Learning Center - Growing Together Juli "Pemuridan Abad ke-22?!"
SABDA
 
TP ATP INFOR FASE E SMA - HERRY (2425).pdf
TP ATP INFOR FASE E SMA - HERRY (2425).pdfTP ATP INFOR FASE E SMA - HERRY (2425).pdf
TP ATP INFOR FASE E SMA - HERRY (2425).pdf
smabarunawati
 
modul 1.2 tugas ruang kolaborasi kelompok 2.pptx
modul 1.2 tugas ruang kolaborasi kelompok 2.pptxmodul 1.2 tugas ruang kolaborasi kelompok 2.pptx
modul 1.2 tugas ruang kolaborasi kelompok 2.pptx
septiyaniputri49
 
Filsafat ilmu kelompok 5 universitas 17 agustus 1945.pdf
Filsafat ilmu kelompok 5 universitas 17 agustus 1945.pdfFilsafat ilmu kelompok 5 universitas 17 agustus 1945.pdf
Filsafat ilmu kelompok 5 universitas 17 agustus 1945.pdf
BagasPrasetiyo2
 
TUGAS GABUNGAN PPT FILSAFAT KELOMPOK 10.pdf
TUGAS GABUNGAN PPT FILSAFAT KELOMPOK 10.pdfTUGAS GABUNGAN PPT FILSAFAT KELOMPOK 10.pdf
TUGAS GABUNGAN PPT FILSAFAT KELOMPOK 10.pdf
Yoyenyerikony1
 
Alur tujuan pembelajaran Kimia Fase F Kelas XI TH 24.docx
Alur tujuan pembelajaran  Kimia Fase F Kelas XI TH 24.docxAlur tujuan pembelajaran  Kimia Fase F Kelas XI TH 24.docx
Alur tujuan pembelajaran Kimia Fase F Kelas XI TH 24.docx
Sigitratulangi1
 
Pengenalan Budaya Lokal dalam setiap daerah di Indonesia24.pptx
Pengenalan Budaya Lokal dalam setiap daerah di Indonesia24.pptxPengenalan Budaya Lokal dalam setiap daerah di Indonesia24.pptx
Pengenalan Budaya Lokal dalam setiap daerah di Indonesia24.pptx
MarioNamang
 
Modul Ajar Geografi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Geografi Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Geografi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Geografi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah_LITERASI DIGITAL
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah_LITERASI DIGITALMasa Pengenalan Lingkungan Sekolah_LITERASI DIGITAL
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah_LITERASI DIGITAL
DeriSeptiEfendi
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
2.1.c.2. Kuatkan Pemahaman - Penyajian Tugas Gerak.pptx
2.1.c.2. Kuatkan Pemahaman - Penyajian Tugas Gerak.pptx2.1.c.2. Kuatkan Pemahaman - Penyajian Tugas Gerak.pptx
2.1.c.2. Kuatkan Pemahaman - Penyajian Tugas Gerak.pptx
MariaDefloraHee1
 
Modul Ajar Kimia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PROGRAM MPLS SD kelas 1 SD N 1 Karang Anyar
PROGRAM MPLS SD kelas 1 SD N 1 Karang AnyarPROGRAM MPLS SD kelas 1 SD N 1 Karang Anyar
PROGRAM MPLS SD kelas 1 SD N 1 Karang Anyar
laksmi471
 
Kelompok 8 Hasil Pembelajaran Mata Kuliah Pengantar Filsafat Ilmu
Kelompok 8 Hasil Pembelajaran Mata Kuliah Pengantar Filsafat IlmuKelompok 8 Hasil Pembelajaran Mata Kuliah Pengantar Filsafat Ilmu
Kelompok 8 Hasil Pembelajaran Mata Kuliah Pengantar Filsafat Ilmu
intanayup65
 
PPT SMA SOSIOLOGI KELAS 10 BAB 3 KURIKULUM MERDEKA
PPT SMA SOSIOLOGI KELAS 10 BAB 3 KURIKULUM MERDEKAPPT SMA SOSIOLOGI KELAS 10 BAB 3 KURIKULUM MERDEKA
PPT SMA SOSIOLOGI KELAS 10 BAB 3 KURIKULUM MERDEKA
yesnikah
 

Recently uploaded (20)

Presentasi cp, tp, atp dan modul ajar.pptx
Presentasi cp, tp, atp dan modul ajar.pptxPresentasi cp, tp, atp dan modul ajar.pptx
Presentasi cp, tp, atp dan modul ajar.pptx
 
Modul Ajar Seni Rupa Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Seni Rupa Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Seni Rupa Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Seni Rupa Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Capaian Pembelajaran informatika terbaru
Capaian Pembelajaran informatika terbaruCapaian Pembelajaran informatika terbaru
Capaian Pembelajaran informatika terbaru
 
PPT RUKOL 1.2 Sesi 1.pptx guru penggerak
PPT RUKOL 1.2 Sesi 1.pptx guru penggerakPPT RUKOL 1.2 Sesi 1.pptx guru penggerak
PPT RUKOL 1.2 Sesi 1.pptx guru penggerak
 
2.2.A.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.2.pdf
2.2.A.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.2.pdf2.2.A.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.2.pdf
2.2.A.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.2.pdf
 
SABDA Ministry Learning Center - Growing Together Juli "Pemuridan Abad ke-22?!"
SABDA Ministry Learning Center - Growing Together Juli "Pemuridan Abad ke-22?!"SABDA Ministry Learning Center - Growing Together Juli "Pemuridan Abad ke-22?!"
SABDA Ministry Learning Center - Growing Together Juli "Pemuridan Abad ke-22?!"
 
TP ATP INFOR FASE E SMA - HERRY (2425).pdf
TP ATP INFOR FASE E SMA - HERRY (2425).pdfTP ATP INFOR FASE E SMA - HERRY (2425).pdf
TP ATP INFOR FASE E SMA - HERRY (2425).pdf
 
modul 1.2 tugas ruang kolaborasi kelompok 2.pptx
modul 1.2 tugas ruang kolaborasi kelompok 2.pptxmodul 1.2 tugas ruang kolaborasi kelompok 2.pptx
modul 1.2 tugas ruang kolaborasi kelompok 2.pptx
 
Filsafat ilmu kelompok 5 universitas 17 agustus 1945.pdf
Filsafat ilmu kelompok 5 universitas 17 agustus 1945.pdfFilsafat ilmu kelompok 5 universitas 17 agustus 1945.pdf
Filsafat ilmu kelompok 5 universitas 17 agustus 1945.pdf
 
TUGAS GABUNGAN PPT FILSAFAT KELOMPOK 10.pdf
TUGAS GABUNGAN PPT FILSAFAT KELOMPOK 10.pdfTUGAS GABUNGAN PPT FILSAFAT KELOMPOK 10.pdf
TUGAS GABUNGAN PPT FILSAFAT KELOMPOK 10.pdf
 
Alur tujuan pembelajaran Kimia Fase F Kelas XI TH 24.docx
Alur tujuan pembelajaran  Kimia Fase F Kelas XI TH 24.docxAlur tujuan pembelajaran  Kimia Fase F Kelas XI TH 24.docx
Alur tujuan pembelajaran Kimia Fase F Kelas XI TH 24.docx
 
Pengenalan Budaya Lokal dalam setiap daerah di Indonesia24.pptx
Pengenalan Budaya Lokal dalam setiap daerah di Indonesia24.pptxPengenalan Budaya Lokal dalam setiap daerah di Indonesia24.pptx
Pengenalan Budaya Lokal dalam setiap daerah di Indonesia24.pptx
 
Modul Ajar Geografi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Geografi Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Geografi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Geografi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah_LITERASI DIGITAL
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah_LITERASI DIGITALMasa Pengenalan Lingkungan Sekolah_LITERASI DIGITAL
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah_LITERASI DIGITAL
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
2.1.c.2. Kuatkan Pemahaman - Penyajian Tugas Gerak.pptx
2.1.c.2. Kuatkan Pemahaman - Penyajian Tugas Gerak.pptx2.1.c.2. Kuatkan Pemahaman - Penyajian Tugas Gerak.pptx
2.1.c.2. Kuatkan Pemahaman - Penyajian Tugas Gerak.pptx
 
Modul Ajar Kimia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
PROGRAM MPLS SD kelas 1 SD N 1 Karang Anyar
PROGRAM MPLS SD kelas 1 SD N 1 Karang AnyarPROGRAM MPLS SD kelas 1 SD N 1 Karang Anyar
PROGRAM MPLS SD kelas 1 SD N 1 Karang Anyar
 
Kelompok 8 Hasil Pembelajaran Mata Kuliah Pengantar Filsafat Ilmu
Kelompok 8 Hasil Pembelajaran Mata Kuliah Pengantar Filsafat IlmuKelompok 8 Hasil Pembelajaran Mata Kuliah Pengantar Filsafat Ilmu
Kelompok 8 Hasil Pembelajaran Mata Kuliah Pengantar Filsafat Ilmu
 
PPT SMA SOSIOLOGI KELAS 10 BAB 3 KURIKULUM MERDEKA
PPT SMA SOSIOLOGI KELAS 10 BAB 3 KURIKULUM MERDEKAPPT SMA SOSIOLOGI KELAS 10 BAB 3 KURIKULUM MERDEKA
PPT SMA SOSIOLOGI KELAS 10 BAB 3 KURIKULUM MERDEKA
 

INVESTASI IT

  • 2. Contoh Teori Informasion Ecomonics Teori biaya transaksi berdasarkan logika bahwa perusahaan bagaimana menghemat biaya- biaya transaksi yang akan dikeluarkan. Teori ini diusulkan oleh Ronald H.Coase pada tahun 1937, teori ini mengusulkan bahwa investasi dalam TI antara lain, membantu mengurangi biaya transaksi dan pada gilirannya mengurangi ukuran perusahaan, sehingga lebih produktif (Putterman dan Kroszner, 1995). Evaluasi Peluang Investasi Teknologi Informasi
  • 3. Seperti yang bisa kita lihat pada gambar 1, pergeseran biaya transaksi dari "B" menjadi "b", yang diukur dengan biaya transaksi "A" ke "C", menghasilkan penurunan ukuran perusahaan (yaitu, karyawan, fisik fasilitas, dll) dari "a" ke "c".2. Evaluasi Peluang Investasi Teknologi Informasi
  • 4. Mengapa Harus Mengukur Investasi TI Mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola manfaat dan biaya TI adalah hal penting dan dapat dikatakan tugas untuk manajer TI. Tugas-tugas ini harus dilakukan agar sistem pengukuran kinerja secara keseluruhan dapat dimasukkan ke dalam tempat dan digunakan untuk mengevaluasi fungsi investasi TI. Pengukuran kinerja memungkinkan para pengambil keputusan untuk menilai nilai bisnis, dan efisiensi dan efektivitas TI.
  • 5. Mengapa Harus Mengukur Investasi TI Sebuah sistem pengukuran kinerja mengevaluasi efek dari TI dan dapat digunakan untuk membenarkan investasi TI awal dan kemudian untuk menilai dampaknya setelah implementasi dan penggunaan. Pengukuran kinerja TI menyediakan pembuat keputusan dengan fakta-fakta yang dapat digunakan untuk mengalokasikan sumber daya dengan cara yang optimal. Melakukan pengukuran kinerja dapat memberikan nilai pada beberapa waktu yang berbeda di seluruh siklus hidup TI dan untuk melakukannya pada berbagai tingkat organisasi
  • 6. Mengukur Nilai Bisnis TI Nilai bisnis TI didefinisikan sebagai nilai keseluruhan TI untuk organisasi tertentu. Menilai nilai bisnis TI mencoba untuk memberikan wawasan kedalam efek dari investasi TI terhadap kinerja dari lapisan paling bawah dari sebuah organisasi. Investasi TI dapat berkontribusi terhadap kinerja organisasi secara keseluruhan dengan meningkatkan kinerja keuangan, kinerja bisnis, dan kinerja strategis dari suatu organisasi.
  • 7. Mengukur Nilai Bisnis TI Nilai bisnis TI Langkah pertama untuk menentukan nilai bisnis TI adalah untuk mengidentifikasi tujuan investasi TI di masing-masing tiga bidang yang disebutkan sebelumnya. Langkah Kedua Setelah tujuan telah diidentifikasi, seseorang harus memilih setidaknya satu ukuran, sebaiknya lebih dari satu, untuk menilai masing-masing tujuan. Seperti yang akan terlihat pada bagian berikut, ada beberapa langkah untuk masing- masing dari tiga daerah, namun hanya langkah yang paling tepat harus dipilih dan digunakan untuk mengevaluasi nilai bisnis TI.
  • 8. U k u r a n K i n e r j a K e u a n g a n T I Untuk menghitung nilai bisnis dari suatu teknologi informasi yang akan diimplementasikan didalam organisasi /perusahaan, ukuran kinerja keuangan harus dinilai. Ukuran kinerja keuangan termasuk didalamnya Return on Assetss (ROA), Earnings Per Share (EPS), dan Return on Investment (ROI). Perlunya menilai kinerja keuangan didalam organisasi yang akan mengimplementasikan TI adalah pentingnya kita menilai apakah investasi teknologi informasi di dalam organisasi kita nantinya dapat memberikan nilai bisnis terhadap organisasi.
  • 9. U k u r a n K i n e r j a K e u a n g a n T I Penilaian rasio profitabilitas khususnya akan membantu perusahaan dalam menilai apakah investasi terhadap teknologi informasi perlu dilakukan dan pengambilan keputusan terhadap investasi teknologi informasi haruslah diputuskan dengan mempertimbangkan kinerja keuangan perusahaan yang dikategorikan menjadi beberapa rasio profitabilitas. Return on Asset (ROA) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan manajemen dalam menghasilkan pendapatan dari pengelolaan asset (Kasmir,2003).
  • 10. U k u r a n K i n e r j a K e u a n g a n T I Semakin tinggi rasio ini berarti perusahaan semakin efektif dalam memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak. Adapun rumus untuk menghitung ROA adalah ROA = Return of Asset Laba Bersih = keuntungan yang didapat dan sudah dikurangi biaya pengeluaran lainnya. Total Aktiva = Total aset Semakin besar nilai ROA, menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik pula, karena tingkat pengembalian investasi semakin besar.
  • 11. U k u r a n K i n e r j a K e u a n g a n T I Return on Equity (ROE) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola modal yang ada untuk mendapatkan net income (Kasmir,2003). Semakin tinggi ROE, maka kinerja perusahaan semakin efektif. Rasio ini juga digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi seluruh pemegang saham, baik saham biasa maupun saham preferen. Adapun rumus untuk menghitung ROE adalah : ROE = indikator kinerja perusahaan dengan membandingkan laba bersih dan total modal. Stockholder Equity = uang/keuntungan yang akan diberikan kepada pemegang saham ketika aset telah dicairkan.
  • 12. U k u r a n K i n e r j a K e u a n g a n T I Return on Investment (ROI) adalah suatu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasinya perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Besarnya ROI dipengaruhi oleh dua faktor yaitu tingkat perputaran aktiva yang digunakan untuk operasi dan profit margin, yaitu besarnya keuntungan operasi yang dinyatakan dalam prosentase dan jumlah penjualan bersih. Profit margin ini mengukur tingkat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan dihubungkan dengan penjualannya. Adapun rumus untung menghitung ROI adalah sebagai berikut : Laba setelah pajak (Earning after tax : EAT) = laba yang diperoleh oleh perusahaan setelah dikurangi dengan pajak.
  • 13. U k u r a n K i n e r j a K e u a n g a n T I Earning per share (EPS) merupakan komponen penting pertama yang harus diperhatikan dalam analisis keuangan dalam suatu perusahaan. Informasi EPS suatu perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan untuk semua pemegang saham perusahaan. Menurut (Tjiptono dan Hendry, 2001), EPS merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan (return) yang diperoleh investor atau pemegang saham per lembar saham. Adapun rumus untuk menghitung EPS adalah sebagai berikut : EPS = hasil perhitungan dari laba bersih perusahaan dibagi dengan jumlah saham yang beredar.
  • 14. U k u r a n K i n e r j a K e u a n g a n T I Pada umumnya dalam menanamkan modalnya, investor mengharapkan manfaat yang akan dihasilkan dalam bentuk laba per saham (EPS). Sedangkan jumlah laba per lembar saham (EPS) yang didistribusikan kepada para investor tergantung pada kebijakan perusahaan dalam hal pembayaran deviden. EPS dapat menunjukkan tingkat kesejahteraan perusahaan, jadi apabila laba per lembar saham yang dibagikan kepada para investor tinggi naka menandakan bahwa perusahaan tersebut mampu memberikan tingkat kesejahteraan yang baik kepada pemegang saham, dan sebaliknya.
  • 15. U k u r a n K i n e r j a B i s n i s T I Kinerja bisnis dalam suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak factor internal dan Eksternal termasuk didalamnya implementasi dan penggunaan teknologi informasi guna mensupport proses bisnis perusahaan. Kinerja bisnis sendiri merupakan hasil dari eksekusi proses bisnis dan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan yang dialokasikan ke dalam proses bisnis sehingga kegiatan operasional perusahaan dapat terus berjalan.Peran utama dari teknologi informasi adalah mensupport bisnis proses perusahaan agar kinerja bisnis perusahaan dapat terus berkembang dan mencapai tujuan / goal perusahaan.
  • 16. U k u r a n K i n e r j a B i s n i s T I Untuk mengukur performa / kinerja bisnis perusahaan dapat diukur dengan menggunakan “balanced scorecard”. Balanced scorecard adalah salah satu alat analisis pengukuran kinerja yang dikembangkan oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton pada tahun 1990. Menurut Atkinson, dalam buku Sony Yuwono (2007), Balanced scorecard adalah pengukuran dan system manajemen penilaian kinerja dengan empat perspektif yaitu keuangan,pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Balanced Scorecard (BSC) mampu menerjemahkan visi dan strategi organisasi/perusahaan ke dalam tindakan nyata di lapangan. Melalui BSC, perusahaan mampu mengimplementasikan strategi bisnisnya. Adapun keunggulan dari pendekatan BSC dalam sistem perencanaan strategis menurut Mulyadi (2001) adalah mampu menghasilkan rencana strategis yang memiliki karakteristik komprehensif, koheren, seimbang dan terukur.
  • 17. U k u r a n K i n e r j a B i s n i s T I Balanced scorecard memungkinkan perusahaan untuk mencatat hasil kerja kinerja keuangan sekaligus membantu kemajuan perusahaan dalam membangun kemampuan dan mendapatkan aktiva tak berwujud yang dibutuhkan untuk pertumbuhan masa depan. Menyajikan keseimbangan tujuan yang ingin dicapai perusahaan dalam bentuk sistem kuran kinerja strategis yang mencakup empat perspektif sebagai berikut (Kaplan dan Norton,2000). 1. Perspektif Keuangan Tujuan dan ukuran financial harus memainkan peran ganda yaitu menentukan kinerja financial yang diharapkan dari strategi dan menjadi sasaran akhir dari tujuan dan ukuran perspektif lainnya. Balanced scorecard membaginya menjadi tiga tahap, yaitu (Sony Yuwono, Edy Sukarno, Muchamad Ichsan, 2007).
  • 18. U k u r a n K i n e r j a B i s n i s T I a. Growth (Pertumbuhan) Tahapan awal siklus kehidupan perusahaan, dimana perusahaan memiliki produk atau jasa yang secara signifikan memiliki potensi pertumbuhan terbaik. Dalam tahap pertumbuhan, perusahaan biasanya beroperasi dengan arus kas yang negative dengan tingkat pengembalian modal yang rendah. Dengan demikian, tolak ukur kinerja yang cocok dalam tahap ini adalah tingkat pertumbuhan pendapatan atau penjualan dalam segmen pasar yang telah ditargetkan. b. Sustain (Bertahan) Tahapan kedua, dimana perusahaan masih melakukan investasi dan reinvestasi dengan mengisyaratkan tingkat pengembalian terbaik. Dalam tahap ini, perusahaan mencoba mempertahankan pangsa pasar yang ada, bahkan mengembangkannya jika mungkin. Sasaran keuangan pada tahap ini diarahkan pada besarnya tingkat pengembalian atas investasi yang dilakukan.
  • 19. U k u r a n K i n e r j a B i s n i s T I c. Harvest (Kedewasaan) Tahapan ketiga, dimana perusahaan benar –benar menuai hasil investasi pada tahap-tahap sebelumnya.Tidak ada lagi investasi besar, baik ekspansi maupun pembangunan kemampuan baru, kecuali pengeluaran untuk pemeliharaan dan perbaikan fasilitas. Sasaran keuangan utama dalam tahap ini, sehingga diambil sebagai tolak ukur adalah memaksimalkan arus kas masuk dan pengurangan modal kerja.
  • 20. U k u r a n K i n e r j a B i s n i s T I 2. Perspektif Pelanggan Perspektif ini dalam balanced scorecard mengidentifikasi bagaimana kondisi pelanggan dan segmen pasar yang telah dipilih oleh perusahaan untuk bersaing dengan kompetitor. Segmen yang dipilih mencerminkan keberadaan pelanggan sebagai sumber pendapatan. Dalam perspektif ini, pengukuran dilakukan dengan lima aspek utama, yaitu (Sony Yuwono, Edy Sukarno, Muchamad Ichsan, 2007). a. Market Share (Pangsa Pasar) Pengukuran ini mencerminkan bagian yang dikuasai perusahaan atas keseluruhan pasar yang ada. b. Customer Retention (Mempertahankan Pelanggan) Mengukur tingkat dimana perusahaan dapat mempertahankan hubungan dengan konsumen. Pengukuran dapat dilakukan dengan mengetahui besarnya presentase pertumbuhan bisnis dengan jumlah pelanggan yang saat ini dimiliki perusahaan.
  • 21. U k u r a n K i n e r j a B i s n i s T I c. Customer Acquisition (Memperoleh Pelanggan Baru) Mengukur dimana suatu unit bisnis mampu menarik pelanggan baru atau memenangkan bisnis baru. Pengukuran dapat dilakukan melalui presentase jumlah penambahan pelanggan baru dan perbandingan total penjualan baru dengan jumlah pelanggan baru yang ada. d. Customer Satisfaction (Kepuasan Pelanggan) Mengukur tingkat kepuasan pelanggan terkait dengan kriteria kinerja spesisifik dalam value proporsition. Pengukuran dapat dilakukan dengan berbagai macam teknik, seperti survey, interview melalui telepon atau personal interview. e. Customer Profitabilitas (Keuntungan Pelanggan) Mengukur laba bersih dari seorang pelanggan atau segmen setelah dikurangi biaya yang khusus diperlukan untuk mendukung pelanggan tersebut.
  • 22. U k u r a n K i n e r j a B i s n i s T I 3. Perspektif Proses Bisnis internal Setiap bisnis memiliki rangkaian proses tertentu untuk menciptakan nilai bagi pelanggan dan memberikan hasil financial yang baik. Balanced scorecard membaginya dalam tiga model dari proses bisnis utama, yaitu (Sony Yuwono, Edy Sukarno, Muchamad Ichsan, 2007) a. Proses inovasi Proses inovasi dalam perusahaan biasanya dilakukan oleh bagian R dan D, sehingga setiap keputusan pengeluaran suatu produk ke pasar telah memenuhi syarat-syarat pemasaran dapat dikomersialkan (didasarkan pada kebutuhan pasar). b. Proses Operasi Merupakan proses untuk membuat dan menyampaikan produk atau jasa. Aktivitas didalam proses operasi terbagi ke dalam dua bagian : proses pembuatan produk dan proses penyampaian produk kepada pelanggan. c. Layanan Purna Jual Proses ini merupakan jasa pelayanan kepada pelanggan setelah penjualan produk atau jasa.
  • 23. U k u r a n K i n e r j a B i s n i s T I 4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Menurut Sony Yuwono, Edy Sukarno,Muchamad Ichsan (2007), mengemukakan bahwa proses pembelajaran dan pertumbuhan ini bersumber dari faktor sumber daya manusia, sistem, dan prosedur organisasi. Termasuk dalam perspektif ini adalah pelatihan pegawai dan budaya perusahaan yang berhubungan dengan perbaikan individu dan organisasi.
  • 24. Ukuran Kinerja Strategis TI Investasi teknologi informasi akan mempengaruhi performa perusahaan tersebut. Implementasi teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja strategis perusahaan. Pengukuran terhadap kinerja strategis yang melibatkan investasi teknologi informasi dapat diukur dengan menggunakan Critical Success Factors (CSF). CSF merupakan indikator/faktor yang mempengaruhi kesuksesan suatu perusahaan dan mengidentifikasi elemen penting dari suksesnya sebuah perusahaan. Analisa CSF merupakan suatu ketentuan dari organisasi dan lingkungannya yang berpengaruh pada keberhasilan atau kegagalan. CSF dapat ditentukan jika objektif organisasi telah diidentifikasi. Tujuan dari analisa CSF adalah mengintepretasikan objektif secara lebih jelas untuk menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa yang dibutuhkan (Pipin, 2012).Dengan adanya CSF, perusahaan akan lebih mudah memfokuskan proses perencanaan sistem informasi ada area yang strategis.
  • 25. Ukuran Kinerja Strategis TI Menurut Ward dan Peppard (2002), manfaat dari analisa CSF adalah sebagai berikut : a. Teknik yang paling efektif b. Berkorelasi dengan tujuan pembuatan Sistem Informasi c. Perantara informasi yang baik d. Prioritas potensi investasi modal e. Mengoptimalkan konsentrasi Penyelesaian masalah- masalah penting f. Mempermudah identifikasi proses g. Memberikan gambaran lengkap tentang informasi
  • 26. Ukuran Kinerja Strategis TI Untuk menerapkan CSF ini, maka dilakukan analisa CSF yang dimaksudkan untuk merumuskan faktor-faktor kritis apa saja yang harus diperhatikan oleh suatu organisasi/perusahaan. Faktor penentu kesuksesan adalah menginterpretasikan tujuan secara lebih jelas untuk menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa yang dibutuhkan. Peranan CSF dalam perencanaan strategis yaitu sebagai penghubung antara strategi bisnis organisasi dengan strategi sistem informasinya, memfokuskan proses perencanaan strategis sistem informasi pada area yang strategis, memprioritaskan usulan aplikasi sistem informasi dan mengevaluasi sistem informasi.
  • 27. Biaya dari Teknologi Informasi Bagi sebagian perusahaan, Teknologi Informasi merupakan diferensiasi penting. Namun, perlu diingat pula bahwa diferensiasi amat terkait dengan keunikan. Dengan kata lain, apabila diferensiasi mudah ditiru pesaing, maka hilanglah diferensiasi itu karena tidak unik lagi. Pertanyaan kritikal pada setiap investasi TI di dalam perusahaan adalah “Apa dan berapa Nilai Bisnis TI ?” dalam perusahaan tersebut. Ada tiga tahapan untuk memperoleh nilai bisnis TI di dalam perusahaan secara sistematis : a. Tahap pertama adalah melakukan identifikasi nilai bisnis b. Menentukan ukuran nilai bisnis tersebut c. menentukan metoda/cara pengukurannya.
  • 28. Biaya dari Teknologi Informasi Tahap identifikasi bisa dipermudah dengan melakukan pengelompokan terhadap nilai bisnis ke dalam 3 kategori: Nilai bisnis yang memperbaiki efisiensi, nilai bisnis yang memperbaiki efektivitas dan nilai bisnis yang memberikan keunggulan strategis perusahaan. Gambar dibawah menunjukkan kategorisasi dari Biaya TI.
  • 29. Biaya dari Teknologi Informasi Data biaya TI dapat digunakan dalam analisis nilai bisnis dari TI. Van der Zee (2002) menyarankan menggunakan langkah- langkah berikut untuk mendukung dan melengkapi langkah- langkah untuk menilai suatu nilai bisnis IT: Biaya TI sebagai persentase dari pendapatan, tingkat pertumbuhan anggaran TI, pengeluaran IT sebagai resource dan kegiatan.
  • 30. Mengukur nilai dari Efektivitas TI Kata efektif berasal dari bahasa Inggris yaitu effective yang berarti berhasil atau sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik. Efektivitas merupakan unsur pokok untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan di dalam setiap organisasi, kegiatan ataupun program. Disebut efektif apabila tercapai tujuan ataupun sasaran seperti yang telah ditentukan. Efektifitas dapat diartikan sebagai “Doing the right thing”, dalam artian manajemen mampu melakukan produk dan servis yang baik dengan fitur yang baik, pelayanan yang terbaik dan pada waktu yang terbaik. Dari beberapa pendapat di atas mengenai efektivitas, dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,kualitas dan waktu) yang telah dicapai oleh manajemen, yang mana target tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu.
  • 31. Mengukur nilai dari Efektivitas TI Irwansyah (2003) dalam Jumaili (2005) mengemukakan bahwa penggunaan teknologi dalam sistem informasi perusahaan hendaknya mempertimbangkan pemakai. Tidak jarang ditemukan bahwa teknologi yang diterapkan dalam sistem informasi sering tidak tepat atau tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh individu pemakai sistem informasi, sehingga sistem informasi kurang memberikan manfaat dalam meningkatkan kinerja individual. Efektivitas penggunaan atau pengimplementasian teknologi informasi dalam suatu perusahaan dapat dilihat dari kemudahan pemakai dalam mengidentifikasi data, mengakses data dan menginterpretasikan data tersebut.
  • 32. Mengukur nilai dari Efektivitas TI Irwansyah (2003) dalam Jumaili (2005) mengemukakan bahwa penggunaan teknologi dalam sistem informasi perusahaan hendaknya mempertimbangkan pemakai. Tidak jarang ditemukan bahwa teknologi yang diterapkan dalam sistem informasi sering tidak tepat atau tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh individu pemakai sistem informasi, sehingga sistem informasi kurang memberikan manfaat dalam meningkatkan kinerja individual. Efektivitas penggunaan atau pengimplementasian teknologi informasi dalam suatu perusahaan dapat dilihat dari kemudahan pemakai dalam mengidentifikasi data, mengakses data dan menginterpretasikan data tersebut.
  • 33. Mengukur nilai dari Efektivitas TI Untuk menentukan efektivitas Teknologi Informasi bisa dengan cara mengevaluasi tiga aspek bisnis berikut: 1. Sejauh mana TI mendukung bisnis proses; 2. Sejauh mana TI mendukung karyawan 3. Sejauh mana sourcing TI berfungsi memenuhi kebutuhan bisnis. Untuk mengevaluasi sejauh mana TI mendukung bisnis proses, yang pertama dilakukan adalah identifikasi bisnis proses didalam perusahaan dan mengidentifikasi perbedaan tipe dari TI. Setelah mengidentifikasi bisnis proses, manajemen mengidentifikasi perbedaan kategori dari TI. Kategori IT bisa saja unik di tiap organisasi.
  • 34. The End See You the Next