Tugas Sesi 12 (Review Skrpsi TAM)_Fintech.pdf
•
0 likes•10 views
Review Skripsi TAM
Report
Share
More Related Content
Similar to Tugas Sesi 12 (Review Skrpsi TAM)_Fintech.pdf
Similar to Tugas Sesi 12 (Review Skrpsi TAM)_Fintech.pdf (20)
More from ItaSetyawati1
Recently uploaded
Recently uploaded (20)
Tugas Sesi 12 (Review Skrpsi TAM)_Fintech.pdf
- 1. FINANCIAL TEGHNOLOGY FINANCIAL TEGHNOLOGY Nama Kelompok: I Gusti Ayu Ita Setyawati (2201030014) I Gusti Ayu Intan Pradayanti (2201030016) Ni Kadek Sudiani (2201030027)
- 2. FUNGSI MODEL TAM 2.1.1 Financial Technology (FinTech) menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) FinTech merupakan suatu inovasi dalam dunia industri jasa keuangan yang menggunakan teknologi dalam pemanfaatannya. Umumnya produk FinTech berupa sistem yang dikembangkan untuk menyelenggarakan mekanisme transaksi keuangan agar lebih spesifik Ada empat klasifikasi FinTech menurut Bank Indonesia, yaitu: a. Crowdfunding dan Peer to Peer (P2P) Lending Crowdfunding dan Peer to Peer (P2P) Lending merupakan suatu konsep dengan memanfaatkan teknologi informasi dalam menciptakan sebuah layanan pinjam meminjam keuangan yang dimana melibatkan tiga pihak, yaitu pihak yang memberikan bantuan berupa dana, pihak pemilik project, serta pihak penyedia platform. b. Market Agregator Market aggregator adalah sebuah portal untuk menghimpun dan mengoleksi data keuangan agar dapat diberikan untuk pengguna. Dalam portal ini pengguna dapat melakukan perbandingan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari data keuangan tersebut untuk menentukan keputusan yang terbaik. c. Risk and Investment Management Risk and Investment Management merupakan sebuah platform yang membantu dalam mengetahui bagaimana kondisi keuangan dari seseorang melalui aplikasi yang ada dan sebagai platform untuk membuat perencanaan keuangan sesuai dengan kebutuhan. d. Payment, Settlement, dan Clearing Payment, Settlement, dan Clearing adalah jenis FinTech yang digunakan untuk menyederhanakan proses transaksi keuangan secara online [16]. Salah satu bentuk dari layanan ini yaitu pembayaran digital berupa e-wallet atau e-money (uang elektronik) yang dapat digunakan kapanpun dan dimanapun [17]. 2.1.2 Pembayaran Digital (Digital Payment) Pembayaran digital atau digital payment merupakan sebuah layanan keuangan dimana umumnya juga dikenal sebagai uang elektronik yang terdapat dua bentuk dasar berupa jaringan komputer dan sistem digital 2.1.3 Jenis Transaksi Pada Uang Elektronik Berdasarkan Bank Indonesia (2006), secara umum, dijelaskan jenis transaksi dengan uang elektronik, yaitui sebagai berikut: a . Penerbitan dan pengisian ulang atau top up Sebelum dijual kepada pemegangeng, penerbit dapat melakukan pengisian nilai uang kedalam media uang elektronik tersebut. Pemegang uang elektronik dapat melakukan pengisian ulang melalui penyetoran uang tunai, pendebitan uang dari rekening bank, atau terminal yang menyediakan pengisian ulang. b. Transaksi Pembayaran Transaksi pembayaran melalui uang elektronik pada dasarnya dilakukan penukaran nilai uang dalam bentuk data elektronik dengan barang antara pemegang uang elektronik dan pedagang menggunakan alat yang telah ditetapkan. Adapun yang termasuk kedalam transksi pembayaran, 3) Refund atau Redeem Refund atau redeem merupakan suatu kegiatan penukaran kembali nilai uang elektronik kepada penerbit, dimana dilakukan oleh pemegang pada saat nilai uang elektronik tidak terpakai atau masih tersisa pada saat pemegang menyelesaikan penggunaan uang elektronik. 2.1.4 Quick Response (QR) Code Quick Response (QR) Code merupakan sebuah teknik dalam melakukan pengiriman pembayaran secara non-tunai dengan memindai kode Quick Response yang disediakan pelaku usaha atau yang disebut dengan merchant dan melakukan pengiriman pembayaran QR Code yang dapat Berdasarkan NDRC (National Digital Research Center) FinTechin adalah istilah untuk menjelaskan terobosan baru pada bidang jasa finansial. Saat ini perkembangan industri FinTech menjadi semakin beragam, dan tidak hanya pada aplikasi layanan perbankan, namun terus memiliki perkembangan di bidang jasa keuangan lainnya seperti pembayaran digital uang elektronik (e-payment), pendanaan (funding), pasar modal (capital market), perasuransian (insurtech), dan jasa pendukung layanan keuangan lainnya (supporting fintech Dalam kehidupan saat ini, transaksi keuangan dan ekonomi digital telah menjadi bagian yang tidak dapat terpisahkan. Perkembangan teknologi diikuti dengan adanya perubahan sistem pembayaran yang berevolusi dari era tunai menuju non-tunai salah satunya melalui implementasi kode QR (Quick Response). Melalui Bank Indonesia (BI) pemerintah telah mengeluarkan kebijakan baru dalam merespons perubahan tersebut dengan mengeluarkan standarisasi pembayaran QRIS (Quick Response code Indonesia Standard). QRIS merupakan alat pembayaran yang dimana untuk mendukung urgensi faktor contactless, cleanliness, health, safety and environment sustainability (CCHSE) yang sesuai dengan rekomendasi WHO (World Health Organization) di masa pandemi. Transaksi digital dengan kode QR ditujukan untuk mempercepat proses pembayaran seperti Gopay, LinkAja, ShopeePay, Paytren, Dana, OVO, dan Perbankan.yang menyediakan uang elektronik.
- 3. VARIABEL MODEL TAM VERSI ORIGINAL Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) atau Model Penerimaan Teknologi Informasi merupakan teori yang menjelaskan tentang penggunaan sistem teknologi yang dianggap memiliki pengaruh dan digunakan sebagai dasar model untuk menjelaskan penerimaan individu, dalam penggunaan sistem teknologi . Pikkarainen et(2004) mendefinisikan TAM adalah sebuah model yang menjelaskan sebagian besar varians dalam minat dan perilaku penggunaan sistem informasi. TAM merupakan adaptasi dari teori yang dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen (1975), yaitu Theory of Reasoned Action (TRA) merupakan teori tindakan yang berlandaskan dengan satu asumsi dimana reaksi serta persepsi suatu individu terhadap sesuatu hal akan menentukan sikap dan perilaku orang tersebut. Model yang dikenalkan oleh Davis (1989) ini adalah model yang paling banyak dipergunakan dalam penelitian sistem informasi, karena menghasilkan validitas yang baik. Berdasarkan gambar tersebut, terdapat 4 (empat) konstruk yang ada dalam model original TAM, yaitu sebagi berikut: 1. Perceived Usefulness (Persepsi Kegunaan) Konstruk ini menunjukkan tingkatan dimana seseorang merasa percaya bahwa dengan menggunakan sistem dapat meningkatkan kinerja dari prestasi kerja yang dilakukannya. 2. Perceived Easy of Use (Persepsi Kemudahan) Konstruk yang kedua menunjukkan Easy (kemudahan) yang dimana dapat diartikan tidak perlu adanya usaha keras untuk melakukan sesuatu atau tanpa adanya kesulitan, jadi tingkatan dimana seseorang percaya bahwa mengerjakan sesuatu dengan menggunakan sistem tertentu dapat mengurangi usaha atas pekerjaannya. 3. Attitude Toward Using (Sikap Terhadap Penggunaan) Konstruk ini yaitu menunjukkan perasaan pengguna untuk melakukan perilaku atau tindakan yang sudah ditentukan, baik secara perasaan positif maupun negative. 4. Actual System Use (Penggunaan Sistem yang Sebenarnya) Konstruk ini menujukkan kondisi nyata atas penggunaan suatu sistem
- 4. Kerangka Konseptual Pada bagian ini penulis menguraikan kerangka konseptual yang dijadikan sebagai gambaran umum dari mekanisme peneliatan kedepannya. Model yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menerapkan model TAM yang dimodifikasi dengan trust dan enjoyment. Dalam TAM ini, peneliti dapat mengetahui keyakinan akan manfaat sistem informasi dan kemudahan bagi penggunanya serta perilaku dari per pengguna sistem informasi tersebut [32]. Adapun variabel baru yang ditambahkan dalam penelitian ini, yaitu: Pertama menambahkan variabel enjoyment (kenyamanan). Pikkarainen et al (2004) menjelaskan bahwa kenyamanan merupakan keadaan dimana seorang individu menggunakan suatu teknologi dalam melakukan aktivitasnya dan dianggap menyenangkan untuk dirinya sendiri. Penambahan variabel baru ini dapat dilakukan karena adanya penelitian terdahulu oleh Priestiani Putri Rahayu yang menjelaskan bahwa variabel enjoyment memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap intention of use (niat penggunaan) dalam penerimaan teknologi informasi [33]. Kedua menambahkan variąbel trust (kepercayaan). Menurut Lau dan Lee (1999) kepercayaan diartikan berupa suatu kesediaan individu untuk bergantung dengan individu lain dengan adanya suatu risiko tertentu. Penambahan variabel baru ini dapat dilakukan karena adanya penelitian terdahulu oleh Rahayu Setiani yang menjelaskan kepercayaan memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap intention of use [34]. Davis (1989) menyampaikan bahwa terdapat variabel intention of use yang dapat menentukan pengguna dalam memutuskan untuk menggunakan teknologi informasi [11]. Intention of use merupakan niat atau kecenderungan seseorang untuk menggunakan teknologi. Berdasarkan pemaparan dari penelitian terdahulu diatas, maka penulis membuat gambar kerangka konseptual sebagai berikut. MODIFIKASI MODEL TAM
- 5. IMPLEMENTASI MODEL TAM UNTUK PENERIMAAN FINTECH Implementasi pelaku usaha di pasar seni sukawati pada sistem pembayaran QIRIS. Dari hasil pengujian hipotesis yang dilakukan, maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Hasil analisis intention of use pelaku usaha dalam implementasi pembayaran digital Quick Response Indonesia Standard (QRIS) di Pasar Seni Sukawati menunjukkan niat pelaku usaha dari sisi kegunaan (usefulness), kemudahan (ease of use), serta kenyamanan (enjoyment) dalam implementasi pembayaran digital ditolak, sedangkan dari sisi trust atau kepercayaan terhadap pembayaran digital dapat diterima. 2) Hasil pengujian perceived usefulness terhadap intention of use menunjukkan perceived usefulness tidak berpengaruh signifikan terhadap intention of use. 3) Hasil pengujian variabel perceived ease of use terhadap intention of use menunjukkan perceived ease of use tidak berpengaruh signifikan terhadap intention of use. 4) Hasil pengujian variabel enjoyment terhadap intention of use menunjukkan perceived enjoyment tidak berpengaruh signifikan terhadap intention of use. 5) Hasil pengujian variabel trust terhadap intention of use menunjukkan trust berpengaruh positif dan secara signifikan terhadap intention of use