SlideShare a Scribd company logo
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
“Pengenalan E_Learning”.
Nama : Krisna Nurzaman (43215010097)
Nim : (43215010097)
Jurusan : S1 Akuntansi
Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen
Dosen : Prof. Dr, Hapzi Ali.,MM
UNIVERSITAS MERCU BUANA
TAHUN 2017/2018
FORUM & QUIS 14
Manfaat sisten elearning :
1.Pembelajaran lebih realistis dan kontekstual
2. Penggunaan media E-Learning sangat efisien dan praktis
3. Penggunaan E-Learning bisa menghemat biaya
4. E-Learning sebagai sumber belajar
5.Berfungsi sebagai media pembelajaran
6.Membuat siswa lebih pekah dengan kemajuan teknologi
7.Kelas online
8.Memudahkan pelaksanaan ujian nasional
9. Pembelajaran menjadi lebih meyenangkan.
Elearning pada kampua harus banyak perbaikan karena sering ada trouble terjadi pada sistem yg
sangat merugikan bagi mahasiswa maupun dosen
Sistem pembelajaran elektronik atau e-pembelajaran dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk
teknologi informasi yang diterapkan di bidang pendidikan berupa website yang dapat diakses di
mana saja.
Komponen dari elearning :
Infrastruktur e-Learning
Infrastruktur e-Learning dapat berupa personal computer (PC), jaringan komputer, internet dan
perlengkapan multimedia. Termasuk didalamnya peralatanteleconference apabila kita
memberikan layanan synchronous learning melaluiteleconference.[2] synchronous
learningmengacu pada sekelompok orang belajar hal yang sama pada saat yang sama di tempat
yang sama. Ini adalah jenis pedagogi dipraktekkan di sebagian besar sekolah dan program
sarjana, tapi tidak di program pascasarjana. Kuliah adalah contoh pembelajaran sinkronisasi di
lingkungan tatap muka dan dengan munculnya alat-alatweb conferencing, orang dapat belajar
pada saat yang sama di tempat yang berbeda juga. Sebagai contoh, penggunaan instant
messaging (pesan singkat) atau live chat(obrol langsung), webinar (web-based seminar) dan
konferensi video memungkinkan siswa dan guru untuk berkolaborasi dan belajar dalam real
time(waktu nyata).[3]
2. Learning Management System/Sistem Belajar Manajemen (LMS)
LMS adalah Sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses belajar mengajar
konvensional. Bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau konten, forum diskusi,
sistem penilaian (rapor), sistem ujian online dan segala fitur yang berhubungan dengan
manajemen proses belajar mengajar. LMS merupakanplatform (rencana kerja/progam) untuk
pengembangan e-learning, karena mempunyai banyak fungsi yang tidak terbatas hanya pada
distribusi materi pembelajaran, tetapi juga dalam hal manajemen dan evaluasi hasil-hasil
pembelajaran. LMS banyak yang berupaopen source (sumber terbuka), sehingga bisa kita
manfaatkan dengan mudah dan murah untuk dibangun di sekolah dan universitas kita.
Fitur LMS terdiri dari:
a. Manajemen siswa dan kompetensi.
b. Manajemen dan distribusi materi/content(isi).
c. Manajemen sumber daya (fasilitas, instruktur, dll).
d. Manajemen program.
e. Manajemen data.
f. Anggaran.
3. Knowledge Management System/Sistem Manajemen Pengetahuan (KMS)
KMS digunakan untuk merekam dan menyimpan knowledge (pengetahuan), baik formal maupun
berdasarkan pengalaman, kedalam bentuk digital untuk memudahkan akses bagi para pengguna
tergantung tingkat otorisasi masing-masing.
Fitur KMS terdiri dari:
a. Data collection adalah kumpulan (gambar, benda bersejarah, lukisan, dsb) yg sering
dikaitkan dengan minat atau hobi objek (yg lengkap); atau kumpulan yg berhubungan dengan
studi penelitian.
b. Data digitalization adalah data yg berhubungan dengan angka untuk sistem perhitungan
tertentu.
c. Indexing and knowledge sharing/Pengindeksan dan berbagi pengetahuan
4. Learning Content Management System/ Sistem Belajar ManajemenKonten (LCMS)
LCMS memungkinkan trainer/pelatih, dosen, dan instruktur untuk membuat dan
mengembangkan materi/e-learning contentsendiri dengan mudah, walaupun mereka tidak
menguasai pemrogaman komputer.
Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk Multimedia-based Content (konten berbentuk
multimedia interaktif) atau Text-based Content(konten berbentuk teks seperti pada buku
pelajaran biasa). Biasa disimpan dalam Learning Management System (LMS) sehingga dapat
dijalankan oleh siswa kapanpun dan dimanapun. Depdiknas cukup aktif bergerak dengan
membuat banyak kompetisi pembuatan multimedia pembelajaran. Pustekkom juga
mengembangkan e-dukasi.net yang mem-free-kan multimedia pembelajaran untuk SMP, SMA
dan SMK. Ini langkah menarik untuk mempersiapkan perkembangan e-Learning dari sisi
konten.[4]
Fitur LCMS terdiri dari:
a. Template outline (kerangka templat) kursus/mata pelajaran/mata kuliyah
b. Manajemen gambar, animasi, dan konten audio-video
c. Kustomisasi konten : kursus, test, simulasi
d. Manajemen obyek pembelajaran
5. Electronic Library/perpustakaan elektronik (E-Library)
E-Library merupakan layanan IT (Information Technology) terintegrasi untuk manajemen
perpustakaan digital (digital library). LEN menyediakan e-library yang fleksibel dan
customized/disesuaikan sesuai kebutuhan pengguna.
6. Mobile Learning/pembelajaran memakai ponsel.
Mobile learning menambah kegunaan sistem e-learning. Mobile learning meliputi: konten,
sarana pengembangan konten (mobile learning author), dan ponselpelacakan sistem (mobile
device tracking system).
7. E-Content Development/elektronik pengembangan materi (isi)
E-Content merupakan bagian penting dari proses e-learning yang memainkan peranan utama. E-
content memungkinkan pengguna untuk mengembangkan konten yang secara visual menarik dan
interaktif. Media E-content dapat berupa format CD (stand alone) maupun format standar e-
content seperti SCROM and AICC
2.Berikut implementasi dari elearning :
1. Membekali para pengajar dengan kecakapan dan pengetahuan serta kompetisi pelajaran
yang diajarkan. Hal ini penting karena sebelum seorang guru menggunakan metode e-
learning maka wajib atas dirinya untuk mengenali dan mendeteksi ejauhmana pola
pembelajaran efektif melalui e-learning akan dicapai dengan maksimal. Agar siswa dan
guru merasa nyaman dan e-learning memiliki andil dan peranan penting.
2. Menyiapkan sarana pendukung baik teknis maupun non-teknis. Sarana pendukung teknis
ialah tersedianya instalasi yang cukup dan mudah untuk diakses, sedangkan sarana non-
teknis ialah fasilitas-fasilitas pendukung baik itu sumber belajar hingga tempat yang
memadai demi terciptanya pendidikan e-learning berkelanjutan.
3. Komunikasi internal dan ektsernal, sebagaimana disinggung di penjelasan sebelumnya.
Bahwa institusi pendidikan adalah institusi jasa yang menjunjung tinggi pelanggan. Para
pelanggan tersebut berasal dari dalam institusi seperti guru dan staf, sedangkan institusi
eksternal yakni para wali/orang tua murid dan sebagainya. Perlunya institusi pendidikan
menjalankan komunikasi dapat menjadi dukungan positif terciptanya pembelajaran e-
learning yang berguna..
4. Ketersediaan alat bantu pengajaran, e-learning bukanlah sesuatu yang sulit apabila
ketersediaan media belajar memadai. Akan tetapi permasalahan yang kini ada ialah
implementasi e-learning kekurangan alat bantu, terlebih hal tersebut arus dibeli dengan
harga yang tidak murah.
5. Koneksivitas, hal ini menjadi penting untuk menjadikan pembelajaran e-learning dapat
dilaksanakan. Ketersediaan pasokan listrik yang optimal, media bantu dan pokok yang
ditunjang dengan baik, serta adanya jaringan internet yang senantiasa stabil juga menjadi
penentu keberhasilan pembelajaran e-learning tidak terkecuali untuk jenjang pendidikan
dasar.
Refeeensi: -http://oktanemamah.blogspot.co.id/?m=1
¬https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran_elektronik
¬https://www.google.co.id/amp/s/pergipagi.wordpress.com/2011/10/19/e-learning-implementasi-
peluang-dan-tantangan/amp/

More Related Content

Pengenalan E-learning Pada Sistem Informasi Manajemen

  • 1. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN “Pengenalan E_Learning”. Nama : Krisna Nurzaman (43215010097) Nim : (43215010097) Jurusan : S1 Akuntansi Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Dosen : Prof. Dr, Hapzi Ali.,MM UNIVERSITAS MERCU BUANA TAHUN 2017/2018
  • 2. FORUM & QUIS 14 Manfaat sisten elearning : 1.Pembelajaran lebih realistis dan kontekstual 2. Penggunaan media E-Learning sangat efisien dan praktis 3. Penggunaan E-Learning bisa menghemat biaya 4. E-Learning sebagai sumber belajar 5.Berfungsi sebagai media pembelajaran 6.Membuat siswa lebih pekah dengan kemajuan teknologi 7.Kelas online 8.Memudahkan pelaksanaan ujian nasional 9. Pembelajaran menjadi lebih meyenangkan. Elearning pada kampua harus banyak perbaikan karena sering ada trouble terjadi pada sistem yg sangat merugikan bagi mahasiswa maupun dosen Sistem pembelajaran elektronik atau e-pembelajaran dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang pendidikan berupa website yang dapat diakses di mana saja. Komponen dari elearning : Infrastruktur e-Learning Infrastruktur e-Learning dapat berupa personal computer (PC), jaringan komputer, internet dan perlengkapan multimedia. Termasuk didalamnya peralatanteleconference apabila kita memberikan layanan synchronous learning melaluiteleconference.[2] synchronous learningmengacu pada sekelompok orang belajar hal yang sama pada saat yang sama di tempat yang sama. Ini adalah jenis pedagogi dipraktekkan di sebagian besar sekolah dan program sarjana, tapi tidak di program pascasarjana. Kuliah adalah contoh pembelajaran sinkronisasi di lingkungan tatap muka dan dengan munculnya alat-alatweb conferencing, orang dapat belajar pada saat yang sama di tempat yang berbeda juga. Sebagai contoh, penggunaan instant messaging (pesan singkat) atau live chat(obrol langsung), webinar (web-based seminar) dan
  • 3. konferensi video memungkinkan siswa dan guru untuk berkolaborasi dan belajar dalam real time(waktu nyata).[3] 2. Learning Management System/Sistem Belajar Manajemen (LMS) LMS adalah Sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses belajar mengajar konvensional. Bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau konten, forum diskusi, sistem penilaian (rapor), sistem ujian online dan segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar. LMS merupakanplatform (rencana kerja/progam) untuk pengembangan e-learning, karena mempunyai banyak fungsi yang tidak terbatas hanya pada distribusi materi pembelajaran, tetapi juga dalam hal manajemen dan evaluasi hasil-hasil pembelajaran. LMS banyak yang berupaopen source (sumber terbuka), sehingga bisa kita manfaatkan dengan mudah dan murah untuk dibangun di sekolah dan universitas kita. Fitur LMS terdiri dari: a. Manajemen siswa dan kompetensi. b. Manajemen dan distribusi materi/content(isi). c. Manajemen sumber daya (fasilitas, instruktur, dll). d. Manajemen program. e. Manajemen data. f. Anggaran. 3. Knowledge Management System/Sistem Manajemen Pengetahuan (KMS) KMS digunakan untuk merekam dan menyimpan knowledge (pengetahuan), baik formal maupun berdasarkan pengalaman, kedalam bentuk digital untuk memudahkan akses bagi para pengguna tergantung tingkat otorisasi masing-masing. Fitur KMS terdiri dari:
  • 4. a. Data collection adalah kumpulan (gambar, benda bersejarah, lukisan, dsb) yg sering dikaitkan dengan minat atau hobi objek (yg lengkap); atau kumpulan yg berhubungan dengan studi penelitian. b. Data digitalization adalah data yg berhubungan dengan angka untuk sistem perhitungan tertentu. c. Indexing and knowledge sharing/Pengindeksan dan berbagi pengetahuan 4. Learning Content Management System/ Sistem Belajar ManajemenKonten (LCMS) LCMS memungkinkan trainer/pelatih, dosen, dan instruktur untuk membuat dan mengembangkan materi/e-learning contentsendiri dengan mudah, walaupun mereka tidak menguasai pemrogaman komputer. Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk Multimedia-based Content (konten berbentuk multimedia interaktif) atau Text-based Content(konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran biasa). Biasa disimpan dalam Learning Management System (LMS) sehingga dapat dijalankan oleh siswa kapanpun dan dimanapun. Depdiknas cukup aktif bergerak dengan membuat banyak kompetisi pembuatan multimedia pembelajaran. Pustekkom juga mengembangkan e-dukasi.net yang mem-free-kan multimedia pembelajaran untuk SMP, SMA dan SMK. Ini langkah menarik untuk mempersiapkan perkembangan e-Learning dari sisi konten.[4] Fitur LCMS terdiri dari: a. Template outline (kerangka templat) kursus/mata pelajaran/mata kuliyah b. Manajemen gambar, animasi, dan konten audio-video
  • 5. c. Kustomisasi konten : kursus, test, simulasi d. Manajemen obyek pembelajaran 5. Electronic Library/perpustakaan elektronik (E-Library) E-Library merupakan layanan IT (Information Technology) terintegrasi untuk manajemen perpustakaan digital (digital library). LEN menyediakan e-library yang fleksibel dan customized/disesuaikan sesuai kebutuhan pengguna. 6. Mobile Learning/pembelajaran memakai ponsel. Mobile learning menambah kegunaan sistem e-learning. Mobile learning meliputi: konten, sarana pengembangan konten (mobile learning author), dan ponselpelacakan sistem (mobile device tracking system). 7. E-Content Development/elektronik pengembangan materi (isi) E-Content merupakan bagian penting dari proses e-learning yang memainkan peranan utama. E- content memungkinkan pengguna untuk mengembangkan konten yang secara visual menarik dan interaktif. Media E-content dapat berupa format CD (stand alone) maupun format standar e- content seperti SCROM and AICC 2.Berikut implementasi dari elearning : 1. Membekali para pengajar dengan kecakapan dan pengetahuan serta kompetisi pelajaran yang diajarkan. Hal ini penting karena sebelum seorang guru menggunakan metode e- learning maka wajib atas dirinya untuk mengenali dan mendeteksi ejauhmana pola pembelajaran efektif melalui e-learning akan dicapai dengan maksimal. Agar siswa dan guru merasa nyaman dan e-learning memiliki andil dan peranan penting. 2. Menyiapkan sarana pendukung baik teknis maupun non-teknis. Sarana pendukung teknis ialah tersedianya instalasi yang cukup dan mudah untuk diakses, sedangkan sarana non-
  • 6. teknis ialah fasilitas-fasilitas pendukung baik itu sumber belajar hingga tempat yang memadai demi terciptanya pendidikan e-learning berkelanjutan. 3. Komunikasi internal dan ektsernal, sebagaimana disinggung di penjelasan sebelumnya. Bahwa institusi pendidikan adalah institusi jasa yang menjunjung tinggi pelanggan. Para pelanggan tersebut berasal dari dalam institusi seperti guru dan staf, sedangkan institusi eksternal yakni para wali/orang tua murid dan sebagainya. Perlunya institusi pendidikan menjalankan komunikasi dapat menjadi dukungan positif terciptanya pembelajaran e- learning yang berguna.. 4. Ketersediaan alat bantu pengajaran, e-learning bukanlah sesuatu yang sulit apabila ketersediaan media belajar memadai. Akan tetapi permasalahan yang kini ada ialah implementasi e-learning kekurangan alat bantu, terlebih hal tersebut arus dibeli dengan harga yang tidak murah. 5. Koneksivitas, hal ini menjadi penting untuk menjadikan pembelajaran e-learning dapat dilaksanakan. Ketersediaan pasokan listrik yang optimal, media bantu dan pokok yang ditunjang dengan baik, serta adanya jaringan internet yang senantiasa stabil juga menjadi penentu keberhasilan pembelajaran e-learning tidak terkecuali untuk jenjang pendidikan dasar. Refeeensi: -http://oktanemamah.blogspot.co.id/?m=1 ¬https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran_elektronik ¬https://www.google.co.id/amp/s/pergipagi.wordpress.com/2011/10/19/e-learning-implementasi- peluang-dan-tantangan/amp/