SlideShare a Scribd company logo
“KOMPONENESENSIAL KURIKULUM”
PRESENTASI
By:Kelompok2
• AHMAD JAYADI
(1910130210030)
• MUHAMMAD ASSAZILI
(1910130310006)
• RAHMATULLAH
(1910130210037)
• RAUDAH
(1910130220011)
TOPIK BAHASAN
Pengertian dari komponen
esensial kurikulum?
Apa saja yang termasuk dalam
komponen esensial kurikulum?
Komponen esensial kurikulum
dalam perspektif pendidikan?
Keterkaitan antara komponen
satu dengan yang lainnya?
 Pengertian Komponen
Esensial Kurikulum
Komponen merupakan satu sistem yang saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan satu
sama lainnya, sebab kalau satu komponen saja tidak ada atau tidak berjalan
sebagaimana mestinya.
Komponen esensial (dasar, inti, pokok, penting, sesuatu yang mendasar) adalah
bagian yang integral dan fungsional yang tidak terpisahkan dari suatu sistem kurikulum
karena komponen itu sendiri mempunyai peranan dalam pembentukan sistem kurikulum.
1
2
3
4
Tujuan apa yang harus dicapai sekolah?
Bagaimana memilih bahan pelajaran guna
mencapai tujuan itu?
Bagaimana bahan disajikan agar efektif diajarkan?
Bagaimana efektivitas belajar dapat dinilai?
 Komponen Esensial kurikulum
Ralph W. Tyler
mengajukan 4
pertanyaan
pokok yakni:
1
2
3
4 Pertanyaan keempat berkenaan
dengan evaluasi atau penilaian
pencapaian tujuan
Pertanyaan ketiga berkenaan
dengan strategi atau kegiatan
pelaksanaan
Pertanyaan kedua berkenaan dengan
isi atau bahan ajar yang harus di
berikan untuk mencapai tujuan
Pertanyaan pertama hakikatnya
merupakan arah dari suatu
program atau tujuan kurikulum
Interelasi komponen
kurikulum tersebut
dalam suatu siklus
Tujuan
Bahan
Kegiatan
Evaluasi
Merumuskan
tujuan
Memilihbahan
pelajaran
Menentukanproses
belajarmengajar
Membuat
alatpenilai
S. Nasution dalam bukunya
“Kurikulum dan Pengajaran”
(1989: 93) menggambarkan
proses pengembangan
kurikulum
Komponen Tujuan
Komponen tujuan berhubungan dengan arah atau hasil yang diharapkan.
• Dalam skala makro, rumusan tujuan kurikulum erat kaitannya dengan filsafat atau
system nilai yang dianut masyarakat.
• Dalam skala mikro, tujuan kurikulum berhubungan dengan misi dan visi sekolah
serta tujuan-tujuan yang lebih sempit, seperti tujuan setiap mata pelajaran dan
tujuan proses pembelajaran.
Tujuan pendidikan nasional
Tujuan institusional
Tujuan kurikuler
Tujuan instruksional/pembelajaran
Tujuan pendidikan
diklasifikasikan
menjadi empat
Tujuan institusional adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap lembaga
pendidikan.
Sebagai kualifikasi yang harus dimiliki oleh setiap siswa setelah mereka menempuh
atau dapat menyelesaikan program di suatu lembaga pendidikan tertentu.
Merupakan tujuan antara untuk mencapai tujuan umum yang dirumuskan dalam
bentuk kompetensi lulusan setiap jenjang pendidikan,
misalnya standar kompetensi pendidikan dasar, menengah, kejuruan,
dan jenjang pendidikan tinggi.
Tujuan pendidikan nasional adalah tujuan yang bersifat paling umum dan
merupakan sasaran akhir yang harus dijadikan pedoman setiap usaha pendidikan
Dirumuskan dalam bentuk perilaku ideal sesuia dengan pandangan hidup dan
filsafat suatu bangsa yang dirumuskan oleh pemerintah dalam bentuk
undang-undang.
tujuan pendidikan nasional yang bersumber dari sistem nilai Pancasila
dirumuskan dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, Pasal 3
Tujuan instruksional/pembelajaran
• dapat didefinisikan sebagai kemampuan yang harus dimiliki oleh anak didik
setelah mereka mempelajari bahasan tertentu dalam bidang studi tertentu
dalam satu kali pertemuan.
• Karena hanya guru yang memahami kondisi lapangan, termasuk memahami
karakteristik siswa yang akan melakukan pembelajaran di suatu sekolah,
maka menjabarkan tujuan pembelajaran adalah tugas guru.
Tujuan kurikuler
• tujuan yang harus dicapai oleh setiap bidang studi atau mata pelajaran.
• Tujuan kurikuler harus dapat mendukung dan diarahkan untuk mencapai tujuan
institusional.
• Contoh tujuan kurikuler adalah tujuan bidang studi matematika di SD, tujuan
pelajaran IPS di SLTP, dan sebagainya.
Menurut Bloom,
dalam bukunya “Taxonomy
of Educational Objectives”
1965,
bentuk perilaku sebagai
tujuan yang harus
dirumuskan dapat
digolongkan ke dalam 3
klasifikasi atau 3 domain
(bidang)
Domain Kognitif
Domain Afektif
Domain Psikomotor
Domain kognitif
adalahtujuanpendidilkanyangberhubungandengankemampuanintelektualataukemampuanberpiki
rsepertikemampuan
mengingatdankemampuanmemecahkanmasalah.
Pengetahuan (knowledge)
Pemahaman (comprehension)
Penerapan (application)
Analisis
Sintesis
Evaluasi
Domain afektif
berkenaandengansikap,nilai-nilai,danapresiasi.
seseoranghanyaakanmemiliki sikaptertentuterhadapterhadapsuatuobjekmanakala
telahmemilikikemampuankognitiftingkattinggi.
MenurutKrathwohldan kawan-kawan(1964),dalambukunya“TaxonomyofEducationalObjectives:AffectiveDomain”,domainafektif
memilikitingkatan,yaitu:
Penerimaan Merespons Menghargai mengorganisasi Karakterisasi nilai
Domain psikomotor
adalahtujuanyangberhubungandengankemampuan,
keterampilan,atauskilseseorang.
Persepsi
Membiasakan
Meniru Menyesuaikan
MenciptakanKesiapan
Komponen Isi/Materi
Saylor dan Alexander mengemukakan bahwa isi kurikulum itu meliputi fakta-fakta,
observasi, data, persepsi, penginderaan, pemecahan masalah, yang berasal dari
pemikiran manusia dan pengalaman yang diatur dan di organisasikan dalam
bentuk gagasan, konsep, generalisasi, prinsip-prinsip dan pemecahan masalah.
Keterampilan ini dibedakan menjadi dua katergori yaitu keterampilan fisik dan
keterampilan intelektual
1
2
3
4 Isi kurikulum harus sesuai de
ngan perkembangan individu
Isi kurikulum sesuai
minat siswa
Isi kurikulum memiliki tingkat
kebermaknaan yang tinggi
Isi kurikulum bernilai
guna bagi kehidupan
Kriteriadalam melakukan pemilihan isi /materi kurikulum menurut Zais
S. Nasution pengurutan bahan kurikulum sebagai berikut:
 Urutan secara kronologis, yaitu menurut terjadinya suatu peristiwa
 Urutan secara logis yang dilakukan menurut logika
 Urutan bahan dari sederhana menuju yang lebih kompleks
 Urutan bahan dari yang mudah menuju yang lebih sulit
 Urutan bahan dari spesifik menuju yang lebih umum.
 Urutan bahan berdasarkan psikologi unsur, yaitu dari bagian – bagian kepada keseluruha
n
 Urutan bahan berdasarkan psikologi gestalt, yaitu dari keseluruhan menuju bagian – bagian
.
Komponen Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran berkaitan dengan cara atau sistem penyampaian isi
kurikulum atau implementasi kurikulum dalam rangka penyampaian tujuan
yang telah dirumuskan.
Strategi pembelajaran pada hakikatnya adalah tindakan nyata dari guru dalam
melaksanakan pembelajaran melalui cara tertentu yang dinilai lebih efektif
dan lebih efisien.
Hal yang perlu dicermati dalam strategi pembelajaran
• Pertama, strategi pembelajaran merupakan
rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk
penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai
sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran.
• Kedua, strategi disusun untuk mencapai tujuan
tertentu.
strategi berbeda dengan metode.
Strategi menunjuk pada a plan of operation achieving something,
sedangkan metode adalah a way in achieving something
(Toto Ruhimat, 2011: 54).
Upaya untuk mengimplementasikan rencana
yang sudah disusun dalam kegiatan nyata
agar tujuan yang telah disusun tercapai
secara optimal, dinamakan metode.
metode pembelajaran:
 metode ceramah
 Diskusi
 Tanya jawab
 Menggunakan media
 dll
Komponen Evaluasi
Pengembangan kurikulum merupakan proses yang tidak
pernah berakhir (Oliva, 1988).
Proses tersebut meliputi perencanaan, implementas, dan evaluasi.
Fungsi evaluasi dalam konteks kurikulum
Fungsi sumatif, evaluasi dapat berfungsi
untuk mengetahui apakah tujuan yang telah
ditetapkan telah tercapai atau belum
Fungsi formatif, evaluasi digunakan
sebagai umpan balik dalam perbaikan
strategi yang ditetapkan.
Evaluasi sebagai alat
untuk melihat
keberhasilan
pencapaian tujuan
Tes
Notes adalah alat evaluasi yang
biasanya digunakan untuk menilai
aspek tingkah laku termasuk sikap,
minat, dan motivasi.
Ada beberapa nontes sebagai alat
evaluasi, diantaranya wawancara,
observasi, studi kasus, dan skala
penilaian.
Notes
• digunakan untuk mengukur
kemampuan siswa dalam aspek
kognitif atau tingkat penguasaan
materi pembelajran.
• Dilihat dari fungsinya ada 2:
• Tes sumatif, setelah selesai satu s
emester.
• Tes formatif, setelah belajar menga
jar/satu pokok bahasan
• Dimensi kuantitas, berhubungan dengan berapa banyak
program - program yang dievaluasi.
• Dimensi kualitas, berhubungan dengan tujuan - tujuan
apa yang disoroti dalam evaluasi dan bagaimana
kualitas dari pencapaian tujuan - tujuan tersebut.
variabelnya mencakup karakteristik siswa, apa yang
diperoleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran
dan metode mengajar, materi pelajaran, ukuran kelas,
karakteristik siswa dan karakteristik guru
Dua dimensi yang harus ada dalam evaluasi kurikulum
 Komponen Kurikulum Dalam
Perspektif Pendidikan
Ralfh W. Tyler dalam Muhammad Joko Susilo me
ngajukan 4 (empat) pertanyaan pokok yang mend
asari ditemukannya komponen kurikulum, yakni:
4 pertanyaan pokok yang
mendasari ditemukannya
Komponen kurikulum:
(Ralfh W. Tyler)
 Tujuan apa yang harus dicapai sekolah?
 Bagaimana memilih bahan pelajaran guna mencapai
tujuan itu?
 Bagaimanakah bahan disajikan agar efektif diajarkan?
 Bagaimana efektivitas belajar dapat dinilai?
 Keterkaitan Antara Komponen
Satu Dengan yang Lainnya
 Masing-masing dari komponen esensial tersebut sangat penting
dalam pembetukan kurikulum.
 Setiap komponen harus saling berkaitan satu sama lain.
Komponen esensial kurikulum
Sekian
terima kasih
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

More Related Content

Komponen esensial kurikulum

  • 2. • AHMAD JAYADI (1910130210030) • MUHAMMAD ASSAZILI (1910130310006) • RAHMATULLAH (1910130210037) • RAUDAH (1910130220011)
  • 3. TOPIK BAHASAN Pengertian dari komponen esensial kurikulum? Apa saja yang termasuk dalam komponen esensial kurikulum? Komponen esensial kurikulum dalam perspektif pendidikan? Keterkaitan antara komponen satu dengan yang lainnya?
  • 4.  Pengertian Komponen Esensial Kurikulum Komponen merupakan satu sistem yang saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya, sebab kalau satu komponen saja tidak ada atau tidak berjalan sebagaimana mestinya. Komponen esensial (dasar, inti, pokok, penting, sesuatu yang mendasar) adalah bagian yang integral dan fungsional yang tidak terpisahkan dari suatu sistem kurikulum karena komponen itu sendiri mempunyai peranan dalam pembentukan sistem kurikulum.
  • 5. 1 2 3 4 Tujuan apa yang harus dicapai sekolah? Bagaimana memilih bahan pelajaran guna mencapai tujuan itu? Bagaimana bahan disajikan agar efektif diajarkan? Bagaimana efektivitas belajar dapat dinilai?  Komponen Esensial kurikulum Ralph W. Tyler mengajukan 4 pertanyaan pokok yakni:
  • 6. 1 2 3 4 Pertanyaan keempat berkenaan dengan evaluasi atau penilaian pencapaian tujuan Pertanyaan ketiga berkenaan dengan strategi atau kegiatan pelaksanaan Pertanyaan kedua berkenaan dengan isi atau bahan ajar yang harus di berikan untuk mencapai tujuan Pertanyaan pertama hakikatnya merupakan arah dari suatu program atau tujuan kurikulum
  • 7. Interelasi komponen kurikulum tersebut dalam suatu siklus Tujuan Bahan Kegiatan Evaluasi Merumuskan tujuan Memilihbahan pelajaran Menentukanproses belajarmengajar Membuat alatpenilai S. Nasution dalam bukunya “Kurikulum dan Pengajaran” (1989: 93) menggambarkan proses pengembangan kurikulum
  • 8. Komponen Tujuan Komponen tujuan berhubungan dengan arah atau hasil yang diharapkan. • Dalam skala makro, rumusan tujuan kurikulum erat kaitannya dengan filsafat atau system nilai yang dianut masyarakat. • Dalam skala mikro, tujuan kurikulum berhubungan dengan misi dan visi sekolah serta tujuan-tujuan yang lebih sempit, seperti tujuan setiap mata pelajaran dan tujuan proses pembelajaran.
  • 9. Tujuan pendidikan nasional Tujuan institusional Tujuan kurikuler Tujuan instruksional/pembelajaran Tujuan pendidikan diklasifikasikan menjadi empat
  • 10. Tujuan institusional adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap lembaga pendidikan. Sebagai kualifikasi yang harus dimiliki oleh setiap siswa setelah mereka menempuh atau dapat menyelesaikan program di suatu lembaga pendidikan tertentu. Merupakan tujuan antara untuk mencapai tujuan umum yang dirumuskan dalam bentuk kompetensi lulusan setiap jenjang pendidikan, misalnya standar kompetensi pendidikan dasar, menengah, kejuruan, dan jenjang pendidikan tinggi. Tujuan pendidikan nasional adalah tujuan yang bersifat paling umum dan merupakan sasaran akhir yang harus dijadikan pedoman setiap usaha pendidikan Dirumuskan dalam bentuk perilaku ideal sesuia dengan pandangan hidup dan filsafat suatu bangsa yang dirumuskan oleh pemerintah dalam bentuk undang-undang. tujuan pendidikan nasional yang bersumber dari sistem nilai Pancasila dirumuskan dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, Pasal 3
  • 11. Tujuan instruksional/pembelajaran • dapat didefinisikan sebagai kemampuan yang harus dimiliki oleh anak didik setelah mereka mempelajari bahasan tertentu dalam bidang studi tertentu dalam satu kali pertemuan. • Karena hanya guru yang memahami kondisi lapangan, termasuk memahami karakteristik siswa yang akan melakukan pembelajaran di suatu sekolah, maka menjabarkan tujuan pembelajaran adalah tugas guru. Tujuan kurikuler • tujuan yang harus dicapai oleh setiap bidang studi atau mata pelajaran. • Tujuan kurikuler harus dapat mendukung dan diarahkan untuk mencapai tujuan institusional. • Contoh tujuan kurikuler adalah tujuan bidang studi matematika di SD, tujuan pelajaran IPS di SLTP, dan sebagainya.
  • 12. Menurut Bloom, dalam bukunya “Taxonomy of Educational Objectives” 1965, bentuk perilaku sebagai tujuan yang harus dirumuskan dapat digolongkan ke dalam 3 klasifikasi atau 3 domain (bidang) Domain Kognitif Domain Afektif Domain Psikomotor
  • 14. Domain afektif berkenaandengansikap,nilai-nilai,danapresiasi. seseoranghanyaakanmemiliki sikaptertentuterhadapterhadapsuatuobjekmanakala telahmemilikikemampuankognitiftingkattinggi. MenurutKrathwohldan kawan-kawan(1964),dalambukunya“TaxonomyofEducationalObjectives:AffectiveDomain”,domainafektif memilikitingkatan,yaitu: Penerimaan Merespons Menghargai mengorganisasi Karakterisasi nilai
  • 16. Komponen Isi/Materi Saylor dan Alexander mengemukakan bahwa isi kurikulum itu meliputi fakta-fakta, observasi, data, persepsi, penginderaan, pemecahan masalah, yang berasal dari pemikiran manusia dan pengalaman yang diatur dan di organisasikan dalam bentuk gagasan, konsep, generalisasi, prinsip-prinsip dan pemecahan masalah. Keterampilan ini dibedakan menjadi dua katergori yaitu keterampilan fisik dan keterampilan intelektual
  • 17. 1 2 3 4 Isi kurikulum harus sesuai de ngan perkembangan individu Isi kurikulum sesuai minat siswa Isi kurikulum memiliki tingkat kebermaknaan yang tinggi Isi kurikulum bernilai guna bagi kehidupan Kriteriadalam melakukan pemilihan isi /materi kurikulum menurut Zais
  • 18. S. Nasution pengurutan bahan kurikulum sebagai berikut:  Urutan secara kronologis, yaitu menurut terjadinya suatu peristiwa  Urutan secara logis yang dilakukan menurut logika  Urutan bahan dari sederhana menuju yang lebih kompleks  Urutan bahan dari yang mudah menuju yang lebih sulit  Urutan bahan dari spesifik menuju yang lebih umum.  Urutan bahan berdasarkan psikologi unsur, yaitu dari bagian – bagian kepada keseluruha n  Urutan bahan berdasarkan psikologi gestalt, yaitu dari keseluruhan menuju bagian – bagian .
  • 19. Komponen Strategi Pembelajaran Strategi pembelajaran berkaitan dengan cara atau sistem penyampaian isi kurikulum atau implementasi kurikulum dalam rangka penyampaian tujuan yang telah dirumuskan. Strategi pembelajaran pada hakikatnya adalah tindakan nyata dari guru dalam melaksanakan pembelajaran melalui cara tertentu yang dinilai lebih efektif dan lebih efisien.
  • 20. Hal yang perlu dicermati dalam strategi pembelajaran • Pertama, strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran. • Kedua, strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. strategi berbeda dengan metode. Strategi menunjuk pada a plan of operation achieving something, sedangkan metode adalah a way in achieving something (Toto Ruhimat, 2011: 54).
  • 21. Upaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal, dinamakan metode. metode pembelajaran:  metode ceramah  Diskusi  Tanya jawab  Menggunakan media  dll
  • 22. Komponen Evaluasi Pengembangan kurikulum merupakan proses yang tidak pernah berakhir (Oliva, 1988). Proses tersebut meliputi perencanaan, implementas, dan evaluasi.
  • 23. Fungsi evaluasi dalam konteks kurikulum Fungsi sumatif, evaluasi dapat berfungsi untuk mengetahui apakah tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai atau belum Fungsi formatif, evaluasi digunakan sebagai umpan balik dalam perbaikan strategi yang ditetapkan.
  • 24. Evaluasi sebagai alat untuk melihat keberhasilan pencapaian tujuan Tes Notes adalah alat evaluasi yang biasanya digunakan untuk menilai aspek tingkah laku termasuk sikap, minat, dan motivasi. Ada beberapa nontes sebagai alat evaluasi, diantaranya wawancara, observasi, studi kasus, dan skala penilaian. Notes • digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif atau tingkat penguasaan materi pembelajran. • Dilihat dari fungsinya ada 2: • Tes sumatif, setelah selesai satu s emester. • Tes formatif, setelah belajar menga jar/satu pokok bahasan
  • 25. • Dimensi kuantitas, berhubungan dengan berapa banyak program - program yang dievaluasi. • Dimensi kualitas, berhubungan dengan tujuan - tujuan apa yang disoroti dalam evaluasi dan bagaimana kualitas dari pencapaian tujuan - tujuan tersebut. variabelnya mencakup karakteristik siswa, apa yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran dan metode mengajar, materi pelajaran, ukuran kelas, karakteristik siswa dan karakteristik guru Dua dimensi yang harus ada dalam evaluasi kurikulum
  • 26.  Komponen Kurikulum Dalam Perspektif Pendidikan Ralfh W. Tyler dalam Muhammad Joko Susilo me ngajukan 4 (empat) pertanyaan pokok yang mend asari ditemukannya komponen kurikulum, yakni:
  • 27. 4 pertanyaan pokok yang mendasari ditemukannya Komponen kurikulum: (Ralfh W. Tyler)  Tujuan apa yang harus dicapai sekolah?  Bagaimana memilih bahan pelajaran guna mencapai tujuan itu?  Bagaimanakah bahan disajikan agar efektif diajarkan?  Bagaimana efektivitas belajar dapat dinilai?
  • 28.  Keterkaitan Antara Komponen Satu Dengan yang Lainnya  Masing-masing dari komponen esensial tersebut sangat penting dalam pembetukan kurikulum.  Setiap komponen harus saling berkaitan satu sama lain.

Editor's Notes

  1. Anatomi tubuh manusia (Sistem rangka, otot,saraf, pencernaan, pernafasan, reproduksi )Sebagai sebuah sistem, kurikulum mempunyai komponen-komponen. Seperti halnya dalam sistem manapun, kurikulum harus mempunyai komponen lengkap dan fungsional baru bisa dikatakan baik. Sebaliknya kurikulum tidak dikatakan baik apabila didalamnya terdapat komponen yang tidak lengkap ataupun tidak sempurna.
  2. salah satu bukunya yang paling berpengaruh dalam pengembangan kurikulum,
  3. Pertanyaan-pertanyaan tersebut menjadi komponen utama yang harus dipenuhi dalam pengembangan suatu kurikulum, komponen ini tidak berdiri sendiri akan tetapi saling mempengaruhi, berinteraksi dan membentuk suatu sistem
  4. Bahkan, rumusan tujuan menggambarkan suatu masyarakat yang dicita-citakan. Misalkan filsafat atau sistem nilai yang dianut masyarakat Indonesia adalah Pancasila, maka tujuan yang diharapkan tercapai oleh suatu kurikulum adalah terbentuknya masyarakat yang Pancasilais.
  5. pengetahuan
  6. Sikap, nilai
  7. Skil, praktek
  8. Bahkan, rumusan tujuan menggambarkan suatu masyarakat yang dicita-citakan. Misalkan filsafat atau sistem nilai yang dianut masyarakat Indonesia adalah Pancasila, maka tujuan yang diharapkan tercapai oleh suatu kurikulum adalah terbentuknya masyarakat yang Pancasilais.
  9. Pertanyaan-pertanyaan tersebut menjadi komponen utama yang harus dipenuhi dalam pengembangan suatu kurikulum, komponen ini tidak berdiri sendiri akan tetapi saling mempengaruhi, berinteraksi dan membentuk suatu sistem
  10. ), salah satu bukunya yang paling berpengaruh dalam pengembangan kurikulum,
  11. Bahkan, rumusan tujuan menggambarkan suatu masyarakat yang dicita-citakan. Misalkan filsafat atau sistem nilai yang dianut masyarakat Indonesia adalah Pancasila, maka tujuan yang diharapkan tercapai oleh suatu kurikulum adalah terbentuknya masyarakat yang Pancasilais.
  12. Bahkan, rumusan tujuan menggambarkan suatu masyarakat yang dicita-citakan. Misalkan filsafat atau sistem nilai yang dianut masyarakat Indonesia adalah Pancasila, maka tujuan yang diharapkan tercapai oleh suatu kurikulum adalah terbentuknya masyarakat yang Pancasilais.
  13. karena masing-masingnya saling menunjang dalam tercapainya tujuan pembelajarn yang berkesinambungan dan sesuai tujuan kurikulum yang telah dirancang sebelumnya. Manakah salah satu komponen yang membentuk sistem kurikulum tergantung atau tidak berkaitan dengan komponen lainnya, maka sistem kurikulum juga akan terganggu.