Unit usaha pangan asal hewan diwajibkan untuk memiliki Nomor Kontrol Veteriner (NKV) berdasarkan persyaratan administrasi dan teknis. Pelaku usaha mengajukan permohonan NKV kepemerintah daerah, lalu dilakukan penilaian di unit usaha untuk memenuhi standar higiene dan sanitasi sebelum diterbitkannya sertifikat NKV. NKV bertujuan menjamin keamanan pangan asal hewan.
Dokumen tersebut membahas tentang Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) yang merupakan sistem untuk mengidentifikasi bahaya spesifik dan tindakan pencegahannya dalam produksi pangan untuk mengendalikan bahaya tersebut. Dokumen ini menjelaskan tujuh prinsip HACCP, jenis bahaya biologis, kimia dan fisika, serta contoh bahaya mikrobiologis dan kimia dalam berbagai jenis pangan.
Calon Dokter Hewan Sebagai Garda Keamanan Pangan - Kegiatan Mahasiswa FKH IPB...Tata Naipospos
Kaderisasi calon dokter hewan sangat penting untuk memastikan keamanan pangan sepanjang rantai pasokan. Calon dokter hewan perlu mempelajari penilaian risiko keamanan pangan dan sistem HACCP untuk mengidentifikasi faktor risiko dan menjamin keamanan produk hewan. Kerjasama antar disiplin ilmu dalam rantai pasokan pangan penting untuk mencegah penyakit dan menjaga kesehatan masyarakat.
1. Dokumen tersebut membahas tentang keamanan pangan khususnya susu, mulai dari pengertian keamanan pangan, bakteri dan virus yang berbahaya, tahapan rantai pasokan pangan, dan prinsip-prinsip sanitasi untuk mencegah kontaminasi pangan.
Teknologi pangan menerapkan ilmu pangan untuk mengolah, memproses, mengemas, dan mendistribusikan pangan agar aman, bergizi, dan dapat mengurangi ancaman kelaparan. Ilmu pangan mengintegrasikan prinsip biologi, kimia, fisika, dan teknik untuk mempelajari karakteristik, kerusakan, dan pengolahan pangan.
2 of 2 BAMBANG ARIF NUGRAHA _ Materi pelatihan keamanan pangan_sesi 5.pdfardi245796
S e c a r a g a r i s b e s a r , r u a n g l i n g k u p
Permen 72/2016 adalah 1) penerbitan
SKP; 2) persyaratan dan tata cara
penerbitan SKP; 3) pengawasan mutu;
d a n 4 ) p e m b i n a a n . T e r h a d a p U n i t
Pengolahan Ikan (“UPI”) yang telah
menerapkan Cara Pengolahan Ikan yang
B a i k d a n m e m e n u h i p e r s y a r a t a n
prosedur Operasi Sanitasi Standar,
diberikan SKP oleh Menteri.
Penerapan Cara Pengolahan Ikan yang
Baik pada UPI meliputi: a) seleksi bahan
baku; b) penanganan dan pengolahan; c)
penanganan dan penggunaan bahan
tambahan, bahan penolong dan bahan
kimia; d) pengemasan; dan e) penyimp a n a n . S e d a n g k a n p e r s y a r a t a n
Prosedur Operasi Sanitasi Standar
meliputi: a) keamanan air dan es; b)
kondisi dan kebersihan permukaan yang
kontak dengan bahan pangan; c) pencegahan kontaminasi silang; d) menjaga
fasilitas pencuci tangan, sanitasi, dan
toilet; e) proteksi dari bahan-bahan
kontaminan; f) pelabelan, penyimpanan,
dan penggunaan bahan toksin yang
benar; g) pengawasan kondisi kesehatan
personil; dan h) pengendalian binatang
pengganggu
Dokumen tersebut membahas tentang bioteknologi yang mencakup definisi, teknik-teknik dasar, dan berbagai penerapannya dalam bidang pertanian, kedokteran, dan industri."
Binomo Login - Perdagangan Online - Aplikasi di Google PlayBinomo Login
"Jelajahi dunia perdagangan online dengan Binomo Login Platform, solusi trading yang kini tersedia di Google Play. Nikmati akses cepat ke pasar global, antarmuka yang intuitif, dan alat analisis canggih langsung dari perangkat mobile Anda. Binomo menawarkan pengalaman trading yang aman dan efisien untuk trader pemula maupun berpengalaman. Unduh sekarang dan mulai perjalanan trading Anda dengan Binomo!"
Pemeriksaan Pajak Perusahaan, Ini yang perlu diketahui! enforcea.com EnforceA...EnforceA Real Solution
Pemeriksaan Pajak Perusahaan Kadang Tak Bisa Hindari karena pemeriksaan pajak adalah salah satu bentuk pengawasan pajak oleh DJP. Namun pemeriksaan pajak tidak dapat dilakukan sewenang-wenang, maka perlu perusaahan memahami pemeriksanaan pajak secara utuh.
Sistem self-assessment yang dianut oleh sistem perpajakan di Indonesia membuat Wajib Pajak harus menghitung, membayar, dan melapor sendiri pajaknya. Di sisi lain, untuk memastikan bahwa pajak yang sudah dihitung, dibayar, dan dilapor oleh wajib pajak sudah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan perpajakan yang berlaku, otoritas pajak di Indonesia yaitu Direktorat Jenderal Pajak (DJP) harus melakukan pengawasan. Salah satu bentuk pengawasan tersebut adalah dengan pemeriksaan pajak.
Pemeriksaan pajak yang dilakukan oleh DJP tidak bisa dilakukan sembarangan. Oleh karena itu, pemerintah juga mengatur pelaksanaannya melalui peraturan perpajakan. Tujuan, jenis, metode, jangka waktu, dan laporan hasil pemeriksaan merupakan beberapa hal yang diatur dalam peraturan perpajakan tersebut. Penting bagi wajib pajak untuk mengetahui dan memahami hal-hal tersebut agar dapat menghadapi proses pemeriksaan dengan menyadari hak dan kewajibannya sebagai wajib pajak.
enforceA mengajak Anda untuk mengupas tuntas pembahasan mengenai pemeriksaan pajak ini lewat webinar “Seluk Beluk Pemeriksaan Pajak” bersama narasumber yang kompeten.
Pembicara
I Wayan Sudiarta, S.E., M.M., C.W.M., B.K.P. – Managing Partner enforceA
Apa yang dipelajari dari seluk beluk Pemeriksaan Pajak :
A. Kebijakan Pemeriksaan Pajak
- Konsep pemeriksaan pajak
enforcea konsultan pajak
- tujuan pemeriksaan pajak
enforceadotcom konsultan pajak
B. Jenis, kriteria, & standar pemeriksaan pajak
prosedur pemeriksaan pajak
- Jenis & kriteria pemeriksaan pajak enforcea konsultan pajak
- Jenis Pemeriksaan pajak konsultan pajak enforcea
- alur kegiatan pemeriksaan pajak kantor
konsultan pajak jakarta enforcea
- summary pemeriksaan pajak enforcea.com
- standar pemeriksaan pajak
- wewenang pemeriksaan pajak
enforcea konsultan pajak jakarta
- Kewajiban pemeriksa pajak
- hak wajib pajak
- jangka waktu pemeriksaan pajak enforcea.com
C. Prosedur Pemeriksaan
- alur proses pemeriksaan pajak
- SP2 surat perintah pemeriksaan
- pedoman peminjaman dokumen pemeriksaan pajak
enforcea konsultan pajak jakarta
- metode pemeriksaan pajak
- Teknik-teknik pemeriksaan pajak enforcea real solution
- Pemberitahuan Hasil pemeriksaan pajak enforcea konsultan pajak
- Tidak menyampaikan SPHP, apa konsekuensinya enforcea.com
- WP tidak hadir dalam pembahasaan akhir pemeriksaan pajak enforcea pajak
- Quality assurance (QA) pemeriksaan pajak
- Penyelesaian Pemeriksaan dengan enforcea konsultan pajak jakarta
- Prosedur pemeriksaan data konkret
- jangka waktu pemeriksaan data konkret
- Ena Tips Menghadapi Pemeriksaan Pajak enforcea konsultan pajak jakarta enforcea konsultan pajak terdaftar enforcea konsultan pajak terbaik
https://enforcea.com/
SBOSLOT99 : SITUS SLOT ONLINE TERPERCAYA DAN DEPOSIT PULSA TANPA POTONGANSBOSLOT99
SBOSLOT99 : Situs slot online terpercaya dan pulsa tanpa potongan adalah suatu tempat untuk dapat menimati hobi dalam bermain slo online dan cara menentukan situs slot online resmi adalah dengan memberikan deposit pulsa tanpa potongan hal ini tentu sangat membantu para penghobi slot online karena jika deposit pulsa terkena potongan maka akan cukup membebani dari sisi pemain, Untuk itu dalam kali ini sboslot99 sebagai salah satu penyedia situs slot online resmi menyediakan fitur pulsa tanpa potongan hanya untuk pemain setia di sboslot99.
Untuk dapatkan akses ke situs slot online resmi sboslot99 anda bisa langsung klik link yang ada di bawah ini :
https://rebrand.ly/sboslot99situsterpercaya
Pastikan untuk bermain di situs situs resmi seperti sboslot99
Raja Jaya Wardhana E2_20240515_120143_0000.pdfRajaJayaW
KBRN, Pekalongan: Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPw BI) Tegal sosialisasikan “Cinta, Bangga dan Paham Rupiah”. Melalui pagelaran wayang kulit di Aula Kantor Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, Kamis (7/9/2023).
Wayang kulit dengan lakon "Kikis Turonggo" dimainkan oleh Dalang Ki Sigit Wardoyo. Pagelaran wayang kulit ini merupakan kerja sama antara BI Tegal dengan Komisi XI DPR RI.
Kepala Unit Data Statistik dan Kehumasan Perwakilan Wilayah BI Tegal, Taufik berharap, Melalui sosialisasi ini masyarakat bisa memahami makna, Cinta, Bangga dan Paham Rupiah, Edukasi publik ini disampaikan melalui Kebudayaan Wayang Kulit," terang Taufik.
“Cinta Rupiah” merupakan perwujudan dari kemampuan masyarakat untuk mengenal karakteristik dan desain rupiah, memperlakukan rupiah secara tepat, menjaga dirinya dari kejahatan uang palsu. “Cinta dimaknai dengan mengenali, merawat, dan menjaga rupiah,” terang Taufik.
Sedangkan “Bangga Rupiah” merupakan perwujudan dari kemampuan masyarakat memahami rupiah sebagai alat pembayaran yang sah, simbol kedaulatan NKRI dan alat pemersatu bangsa.
Adapun “Paham Rupiah” merupakan perwujudan kemampuan masyarakat memahami peran rupiah dalam peredaran uang, stabilitas ekonomi dan fungsinya sebagai alat penyimpan nilai kemampuan.
Hadiri melalui zoom, Anggota Komisi XI DPR RI, Prof.Dr Hendrawan Supratikno MBA dan Anggota Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah, H Ahmad Ridwan SE.MM. Selain itu, Komisioner KPU Kabupaten Batang dan Camat Subah dan Muspika, Sejumlah Kepala Desa, Tokoh Masyarakat dan Pemuda serta warga di wilayah Kecamatan Subah, Kabupaten Batang.
Mewakili Prof Dr Hendrawan Supratikno MBA yang tidak dapat hadir secara langsung, Koordinator Tenaga Ahli DPR-RI, H Dr Heriono Tardjono SH MKn menyampaikan, Untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) agar tetap kokoh dan tidak diakui negara lain, Hukumnya wajib atau fardhu ain transaksi menggunakan rupiah," tegas Heriono.
"Cinta, bangga dan paham rupiah dapat kita wujudkan dengan selalu menggunakan rupiah dalam bertransaksi jual beli, dulu di Bali sempat terjadi transaksi masyarakat menggunakan mata uang lain tapi akhirnya hingga sekarang sudah tidak diperbolehkan," jelas Koordinator TA DPR RI.
Anggota DPRD Provinsi Jateng, H. Ahmad Ridwan mengatakan, Kegiatan malam ini sesuai dengan bidang di Komisi E yaitu Kebudayaan, sosialisasi dengan media wayang kulit selain untuk mengedukasi masyarakat tentang “Cinta, Bangga dan Paham Rupiah”, sekaligus bisa merawat budaya.
“BI Tegal bersama Komisi XI DPR RI sudah kesekian kalinya menggelar kegiatan semacam ini, selain memberikan edukasi juga menjaga budaya asli bangsa jangan sampai hilang, kalah dengan budaya barat atau budaya negara lain, Masyarakat semakin mencintai produk asli Indonesia, termasuk mata uang Indonesia, rupiah," terang H Ahmad Ridwan.(Miftachudin/ Teddy).
Bank Indonesia merupakan Bank Sentral Indonesia. Sebagai lembaga negara, Bank Indonesia memiliki tujuan yaitu mencapai dan menjaga kestabilan
2. Kemajuan Teknologi Keamanan Pangan
(ROBOTICA, AI)
• Robotika & Otomatisasi dalam Pengemasan Makanan
• Internet of Things (IoT) dalam Keamanan Pangan
• Teknologi Blockchain dalam Manajemen Rantai Pasokan
• Kecerdasan Buatan dalam Pengendalian Mutu & Jaminan Keamanan
Pangan
• Pencetakan 3D dalam Produksi Makanan
• Kemajuan Teknologi Sinar-X Pangan
• Kemajuan dalam Detektor Logam
• Manfaat Adopsi Teknologi dalam Manufaktur Makanan
• Penemuan Solusi Keamanan Pangan Mutakhir
3. Kecerdasan Buatan dalam Pengendalian Mutu &
Jaminan Keamanan Pangan
• Kekuatan utama AI adalah kemampuannya memproses data dalam jumlah
besar dengan cepat dan menemukan pola. AI dapat:
• Pantau kondisi penyimpanan
• Melacak informasi bahan baku yang datang dari pemasok
• Membedah faktor-faktor yang mempengaruhi umur simpan suatu produk
• Pastikan kepatuhan fasilitas terhadap peraturan
• AI menyederhanakan pemeriksaan makanan, membuatnya lebih cepat,
konsisten, dan akurat.
4. Manfaat Adopsi Teknologi dalam Manufaktur
Makanan
• Produksi yang disederhanakan. Teknologi canggih menjadikan proses produksi pangan lebih
efisien dan hemat biaya, mulai dari penanaman dan pemanenan hingga pengemasan dan
distribusi.
• Keberlanjutan yang lebih tinggi. Dengan teknologi inovatif, lebih mudah untuk melacak dampak
lingkungan dari produksi pangan dan memilih proses yang tidak terlalu boros dan lebih ramah
lingkungan.
• Transparansi yang ditingkatkan. Teknologi canggih, seperti blockchain, memudahkan bisnis di
industri makanan untuk memastikan mereka mendapatkan bahan-bahan dari pemasok yang
beretika dan berkelanjutan.
• Kualitas makanan yang lebih baik. Teknologi baru, seperti kemasan atmosfer yang dimodifikasi
(MAP), dapat memperpanjang umur simpan dan menjaga makanan dalam kondisi prima lebih
lama.
5. KONSEP KE DEPAN
• udaya keamanan pangan, peraturan keamanan pangan untuk makanan yang
mengandung ganja, ketertelusuran, fasilitas dan peralatan warisan,
• keamanan pangan yang ulung untuk memajukan sistem pangan yang adil yang
meningkatkan kesehatan masyarakat dan mencegah penyakit bawaan
makanan, tantangan keamanan pangan saat ini dan kemajuan teknologi, dan
usulan reorganisasi Program Makanan Manusia FDA.
• kebersihan pribadi karyawan sangat penting dalam pemrosesan makanan dan
sanitasi fasilitas layanan makanan, dengan contoh nyata dan rekomendasi
praktik terbaik.
• Perempuan dalam bidang keamanan pangan, pengendalian alergen, masa
depan audit,
6. KONSEP KE DEPAN
• pentingnya pengelolaan hama terhadap keamanan unggas;
khususnya, untuk pengendalian kumbang gelap, yang dapat menjadi
sumber penting Salmonella dalam operasi produksi unggas.
• keamanan pangan jasa pangan, termasuk topik seperti kesalahan
umum keamanan pangan dan praktik mitigasinya, teknologi untuk
keamanan pangan ritel
• “Wawasan Keamanan Pangan” tentang pemikiran para profesional
keamanan pangan tentang masa depan pengujian cepat.
7. KONSEP KE DEPAN
• Program Makanan Manusia yang terpadu dan efektif, pentingnya
keterlibatan pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan
• reformasi pada Layanan Produk Teregulasi (RPS)
• cara mencegah, mempersiapkan, dan memulihkan dari penarikan
produk makanan.
• peningkatan sektor daging dan makanan laut hasil budidaya
8. Teknologi Intervensi Panas
• Lama : teknologi pemrosesan termal untuk menonaktifkan atau
mengurangi populasi mikroba di dalam atau pada produk makanan.
Sistem sterilisasi “panas dan mematikan” ini mencakup pasteurisasi
suhu tinggi, waktu singkat, dan suhu ultra-tinggi (UHT) yang dirancang
untuk pemrosesan makanan cair, dan retort atau pengalengan untuk
makanan padat olahan.
• Baru : frekuensi radio, gelombang mikro, pemanasan ohmik dan
inframerah selama pemrosesan.
9. Bahan kimia
• Kontaminasi bahan kimia pada makanan, minuman, dan air
mencakup bahan kimia yang digunakan dalam budidaya atau produksi
makanan, seperti pestisida atau obat-obatan hewan, serta bahan
kimia yang terdapat dalam pembersih, larutan pembersih, pelapis,
dan kemasan
10. Fisik
• Kontaminasi fisik pada makanan dan minuman mencakup bahan
asing yang masuk ke dalam produk pada suatu saat selama
pertumbuhan, pemanenan, penyimpanan, produksi, pemrosesan,
atau distribusi.
11. ALERGEN
• Alergen dalam makanan antara lain Big 9 (sebelumnya Big 8): susu,
telur, ikan, kerang, kacang pohon, kacang tanah, gandum (gluten),
kedelai, dan wijen per Januari 2023. Alergen makanan 9 Besar dan
residu dalam makanan adalah alasan untuk penarikan kembali Kelas 1
12. • Kontaminasi silang terjadi ketika bakteri patogen atau partikel virus
berpindah dari satu produk atau permukaan makanan ke produk atau
permukaan makanan lainnya
13. MIKROBIOLOGIS
• Kontaminasi mikrobiologis pada makanan mencakup bakteri patogen,
seperti Listeria monocytogenes, Escherichia coli (E.coli), Salmonella,
Cronobacter , dan banyak patogen lainnya yang dapat
mengkontaminasi makanan kapan saja dalam rantai pasokan,
sehingga menyebabkan penyakit bawaan makanan. Kategori ini juga
mencakup parasit bawaan makanan.
14. Pemrosesan Medan Listrik Frekuensi Microwave
dan Radio (RFEF)
• Pemanasan medan listrik frekuensi gelombang mikro dan radio
mengacu pada penggunaan gelombang elektromagnetik dengan
frekuensi tertentu untuk menghasilkan panas pada suatu material.
• Pemanasan dengan gelombang mikro dan frekuensi radio untuk
pasteurisasi dan sterilisasi mungkin lebih disukai daripada proses
pemanasan konvensional karena memerlukan lebih sedikit waktu
untuk mencapai suhu proses yang diinginkan, khususnya untuk
makanan padat dan semi padat dalam hal pemrosesan gelombang
mikro.
15. Inovasi Teknologi: Teknologi Keamanan Pangan
yang Menjanjikan
• Wabah penyakit bawaan makanan yang terjadi baru-baru ini terkait
dengan makanan siap saji (RTE), khususnya produk segar dan segar,
serta kasus kontaminasi selai kacang oleh strain Salmonella yang tidak
biasa
• Pengembangan teknologi intervensi mikroba yang mengurangi,
mengendalikan atau menghilangkan patogen bawaan makanan dari
produk makanan dan permukaan kontak.
16. • Teknologi intervensi, baik yang bersifat termal, nontermal atau kimia,
dirancang untuk memberikan inaktivasi atau penghambatan yang
signifikan terhadap populasi mikrobiologi dan dapat digunakan
sebagai langkah mematikan untuk meningkatkan atau menjamin
keamanan pangan.
• penelitian dasar dan terapan di bidang kimia pangan, mikrobiologi
pangan, iradiasi pangan, teknologi dan rekayasa pangan untuk
mendukung kebutuhan regulasi dan untuk meningkatkan keamanan
daging, unggas, buah-buahan segar dan segar, sayuran, kecambah
dan jus dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan. atribut kualitas
yang diinginkan
17. • Tujuan utamanya adalah untuk mengembangkan proses-proses baru
guna meningkatkan keamanan pasokan pangan dan untuk
menentukan kemanjuran dan kesesuaian teknologi biologis (yaitu,
pengecualian kompetitif), kimia, dan fisik non-termal baru (yaitu,
iradiasi pengion, vakum- uap-vakum, microwave, atau medan listrik)
untuk dekontaminasi makanan ini.
18. Tujuan
• 1. Pengembangan dan verifikasi/validasi teknologi pemrosesan
sebagai intervensi keamanan pangan dalam produksi makanan dan
minuman.
• 2. Penentuan efektivitas dan efikasi teknologi intervensi mikroba dan
kombinasi perlakuan (multiple hurdle approach) dalam
memperpanjang umur simpan, menjamin keamanan dan menjaga
mutu produk pangan.
• 3. Transfer teknologi dekontaminasi yang efektif pada industri
makanan untuk mengurangi risiko penyakit bawaan makanan.
19. Pemanasan Ohmik.
• Pemanasan ohmik adalah metode pemrosesan termal canggih di mana arus
listrik dialirkan melalui makanan untuk meningkatkan suhu dengan cepat baik
untuk keperluan memasak atau sterilisasi.
• Keunggulan utamanya adalah kemampuannya memanaskan produk cair yang
mengandung partikulat besar dengan cepat dan merata seperti sup, semur,
buah kaleng dalam sirup, serta produk telur cair dan jus.
• Dengan memanaskan seluruh massa makanan, proses termal ohmik
memberikan kualitas produk pasca-pemrosesan yang lebih baik dibandingkan
proses termal konvensional, yang karena konduksi dan perpindahan panasnya
yang lambat dapat merusak atribut sensorik makanan yang diinginkan.
• Makanan yang diproses secara ohmik juga memiliki umur simpan yang
sebanding dengan produk kalengan dan steril, produk yang diproses secara
aseptik, dan peralatannya.
20. Pemanasan Ohmik
• Sejumlah besar potensi penerapan pemanasan ohmik di masa depan,
termasuk penggunaannya dalam blansing, penguapan, dehidrasi,
fermentasi, dan ekstraksi makanan. Salah satu penerapan pemanasan
ohmik yang muncul adalah pengupasan buah, yang dapat sangat
mengurangi penggunaan alkali yang umum digunakan dalam operasi
tersebut, dan menghasilkan manfaat bagi lingkungan karena tidak ada
emisi yang dihasilkan dari listrik biasa.
21. Pemanasan Inframerah.
• telah dikomersialkan untuk pasteurisasi permukaan ham dan produk
daging lainnya.
• Lampu infra merah memancarkan panas pada suhu yang relatif
rendah, membantu mengurangi bakteri pada permukaan produk
daging siap saji sekaligus menjaga kualitas produk.
• Sistem pemanas inframerah dapat diterapkan secara efektif pada
produk daging RTE yang dikemas sebelumnya, dan sensor inframerah
yang dikombinasikan dengan teknologi intervensi lainnya memberikan
alat yang menjanjikan untuk inaktivasi bakteri pada produk pasca
kemasan.
22. Teknologi Pemrosesan Nontermal yang Inovatif
• Produsen makanan ingin mempertahankan atribut kualitas dan
memperpanjang umur simpan produknya sekaligus memastikan keamanan
produk. P
• enerapan panas pada produk seperti buah-buahan dan sayuran segar atau jus
tidak hanya mengurangi atau menghilangkan bakteri tetapi sering kali
berdampak buruk pada banyak karakteristik organoleptik makanan yang
terkait dengan makanan segar.
• teknologi pemrosesan alternatif, termasuk pemrosesan bertekanan tinggi,
medan listrik berdenyut, medan listrik frekuensi radio, sinar ultraviolet, dan
iradiasi, yang menjaga atribut kualitas produk sekaligus menurunkan tingkat
patogen bawaan makanan.
• Beberapa teknologi ini dapat digabungkan untuk mencapai tingkat
pembunuhan yang lebih baik.
23. Pemrosesan Tekanan Tinggi
• Metode pasteurisasi ini, yang dikomersialkan sejak pertengahan
1990an, telah berhasil diterapkan untuk menonaktifkan mikroba
dalam makanan cair dan padat yang peka terhadap panas seperti
guacamole, selai dan jeli, jus buah, salsa tomat, dan saus apel.
• HPP juga telah diterapkan pada ham, produk daging RTE yang
dimasak, dan produk makanan laut seperti tiram. Beberapa
perusahaan yang menggunakan HPP yang dikomersialkan termasuk
Hormel Corp., Avomex, dan divisi merek Minute Maid Coca Cola.
24. Medan Listrik Berdenyut
• Sebuah teknologi intervensi nontermal yang dikomersialkan sejak
tahun 2005, (pulsed electric field)PEF telah terbukti menjadi metode
inaktivasi mikroba yang sangat baik untuk produk cair.
• PEF dapat digunakan untuk mempasteurisasi makanan cair dan
makanan yang dapat dipompa. Saat ini, dua aplikasi industri yang
paling umum dari metode ini, di mana pulsa listrik intensif memecah
membran sel mikroorganisme, adalah pasteurisasi jus dan
pengolahan air limbah.
• Manfaat PEF adalah menjaga kualitas dan kesegaran produk.
Perbaikan dalam teknologi PEF telah menghasilkan teknologi
intervensi yang secara efektif membunuh bakteri vegetatif, ragi dan
jamur, mempertahankan kualitas dan kesegaran produk, dan tidak
mahal jika dibandingkan dengan sistem nontermal lainnya.
25. Sinar Ultraviolet (UV)
• emrosesan ultraviolet menggunakan radiasi dari wilayah ultraviolet spektrum
elektromagnetik.
• Sifat antimikroba pada penyinaran UV diduga disebabkan oleh rusaknya DNA
bakteri sehingga menurunkan kemampuan populasi mikroba untuk
bereproduksi pada produk makanan yang terkena sinar tersebut.
• Sinar ultraviolet telah digunakan untuk dekontaminasi udara di pabrik
makanan, untuk perawatan permukaan produk roti dan untuk pengolahan air
minum, air untuk formulasi makanan dan minuman, air pencuci dan air
limbah.
• Sistem pengolahan cairan UV cocok untuk makanan cair bening dan bening,
termasuk jus buah dan sayuran, terutama karena beberapa di antaranya
berubah rasa dan warna saat diolah secara termal
26. Iradiasi/Radiasi Pengion
• menggunakan radiasi pengion tingkat rendah untuk menonaktifkan
mikroorganisme, spora, racun kimia alami, ragi, jamur dan parasit
dalam makanan, telah diterapkan secara komersial dalam industri
rempah-rempah kering selama bertahun-tahun.
• Perkembangan terkini mencakup persetujuan peraturan iradiasi untuk
produk daging dan jus RTE.
27. Plasma Dingin/Plasma Nontermal (NTP).
• Metode intervensi nontermal baru ini adalah proses yang
menggunakan listrik bertegangan tinggi untuk mengionisasi gas
(seperti udara) guna menghasilkan medan plasma.
• Plasma dianggap sebagai materi keempat, dan dapat digambarkan
sebagai bentuk energi gas yang membuat molekul oksigen di udara
yang lewat di dekat elektroda terurai menjadi spesies oksigen reaktif.
• Bakteri, virus, dan spora yang terkena energi gas nontermal ini dalam
bentuk spesies kimia reaktif akan musnah jika bersentuhan, dan
plasma akan segera hilang saat elektroda dimatikan.
28. Intervensi Lain yang Menjanjikan
• Makanan yang sangat sensitif terhadap proses panas memerlukan
teknologi intervensi yang tidak memaparkan makanan tersebut pada
suhu yang lebih tinggi yang biasanya dikaitkan dengan metode
langkah mematikan.
• Dari sisi keamanan produk, pilihan teknologi inaktivasi mikroba
terbatas.
• Perawatan sanitasi kimia seperti ozon dan klorin dioksida, metode
pengendalian biologis seperti pengecualian kompetitif dan fag
mikrobiologis, serta pengemasan antimikroba menjanjikan intervensi
yang efektif untuk buah dan sayuran yang dipotong segar dan
diproses secara minimal.
29. • Kombinasi teknologi pemrosesan untuk mencapai pengurangan log
yang lebih besar terhadap patogen berbahaya dan organisme
pembusuk dalam produk makanan dan minuman. Kemasan
antimikroba adalah contoh bagus dari salah satu bidang ini.
• Pengemasan atmosfer yang dimodifikasi (MAP) adalah metode yang
ditetapkan untuk membatasi paparan oksigen produk dalam
kemasan. Tujuan MAP adalah untuk meningkatkan kualitas retensi
selama penyimpanan.
• Pengemasan antimikroba, sebaliknya, melibatkan penambahan zat
antimikroba ke dalam kemasan, yang dilepaskan ke produk untuk
menghambat pertumbuhan mikroorganisme dalam makanan selama
penyimpanan.
30. • Pemanasan dalam jumlah terbatas, dan pengemasan antimikroba
juga merupakan bidang pengembangan intervensi yang menjanjikan
• Keuntungan dari proses ini adalah panas tidak menembus bagian
dalam produk dan berpotensi menurunkan kualitas barang, namun
secara efektif mendekontaminasi permukaannya. Dengan
menggabungkan intervensi, pengurangan Listeria pada produk daging
ini dapat dikurangi sebanyak 5 log, yang sulit dilakukan jika
menggunakan teknik nontermal tunggal.