[Tips Foto] Kreatif dalam Menghasilkan Foto Bulan

bayJoee
Options
30 Agustus 2023, sebuah fenomena alam yang menarik datang menyapa. Fenomena tersebut adalah supermoon. Agustus 2023 diberkahi dua fenomena supermoon. Yang pertama pada tanggal 1 Agustus 2023 kemarin dan menjelang akhir Agustus fenomena supermoon menjadi penutup bulan yang lekat dengan serba-serbi kemerdekaan Indonesia ini.

Kiwari, memotret bulan berbekal kamera ponsel pintar sudah lazim dilakukan. Meskipun begitu, akan ada satu titik jenuh karena foto yang dihasilkan kebanyakan hanya menampilkan potret bulan saja. Banyak cara dalam memotret bulan agar foto yang dihasilkan lebih kreatif lagi. Salah satunya memakai teknik framing. Framing merupakan teknik foto yang membingkai subjek foto.

Fenomena supermoon yang terjadi pada akhir Agustus nanti patut diabadikan. Bagi Members yang meyukai fotografi, kesempatan ini sebaiknya tidak terlewatkan. Dan dalam utas ini, saya sedikit berbagai mengenai memotret bulan yang hasilnya tidak sekadar potret bulan. Berikut beberapa hal yang dapat Members perhatikan untuk memotret bulan agar hasilnya lebih kreatif lagi.

1. Lokasi dan Posisi Pemotretan
Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah lokasi dan posisi pemotretan. Lokasi pemotretan menjadi bagian yang krusial agar foto yang dihasilkan tidak sekadar potret bulan. Members dapat memilih pedesaan atau pantai sebagai lokasinya. Meskipun begitu, berada di tengah kota pun juga tidak mengapa. Yang perlu dipastikan yaitu terdapat objek-objek lain yang dapat dimasukkan dalam bingkai foto.

Setelah lokasi, posisi saat memotret bulan juga penting. Posisi saat memotret sebaiknya berada di tempat yang tinggi. Hal ini untuk memberikan ruang dan pandangan yang lebih luas saat memotret. Apabila tidak dapat berada di tempat yang tinggi, Members dapat memilih lokasi yang memiliki hamparan luas seperti tepi pantai. Poin pentingnya, saat memotret tidak terhalang benda-benda di sekitar lokasi pemotretan.

image
Lokasi dengan pandangan yang luas.

2. Waktu
Waktu menjadi hal yang sudah pasti penting! Waktu terbaik memotret bulan agar hasil fotonya tidak sekadar bulan yaitu ketika bulan baru saja terbit. Pada fenomena supermoon, bulan akan menghasilkan sinar yang lebih terang. Hal ini menjadi suatu keuntungan yang harus dimanfaatkan.

Saat bulan terbit, biasanya lokasi masih sedikit terang meskipun matahari sudah terbenam. Sejauh pengalaman saya, waktu yang nyaman memotret bulan dalam kondisi seperti di atas yaitu maksimal 30 menit setelah bulan muncul. Untuk mengetahui kapan matahari tenggelam dan bulan muncul, Members dapat memanfaatkan aplikasi Cuaca yang ada di gawai masing-masing.

image
Mengetahui waktu terbenamnya matahari dan terbitnya bulan melalui Widget Cuaca.

3. Foto Format RAW
Hal selanjutnya yaitu mengambil foto secara mentah atau dalam format RAW. Mengapa RAW? Hal ini karena foto dapat menyimpan data yang lebih kaya ketimbang langsung diolah menjadi JPEG. Selain itu, mengambil foto secara RAW dapat mempermudah dalam menyunting foto agar hasilnya maksimal. Apabila gawai yang Members miliki mendukung Expert RAW, maka menggunakan aplikasi ini merupakan hal yang tepat. Expert RAW merupakan aplikasi yang sangat berguna untuk fotografi ponsel pintar khususnya gawai Samsung!

image
Aplikasi Expert RAW.

image
Hasil foto dalam format RAW.

4. Lensa Telefoto
Dalam memotret bulan, lensa tele merupakan pilihan utamanya. Bagi saya, penggunaan 10x optik zoom sudah cukup. Fotografi tidak serta merta bahwa gawai saya bisa zoom sampai 100x! Fotografi juga tentang seberapa bijak kita menggunakan kemampuan zoom yang dimiliki sebuah gawai.

5. Tripod (opsional)
Hal selanjutnya yaitu penggunaan tripod. Penggunaan tripod ini hanya opsional saja. Apabila Members lebih nyaman tanpa memanfaatkan tripod, hal tersebut juga tidak masalah. Yang terpenting adalah kenyamanan saat memotret!

6. Survei dan Uji Coba (jika bisa)
Sebelum memotret pada hari H, sebaiknya Members melakukan survei lokasi dan mengambil beberapa foto di tempat tersebut. Hal ini akan memudahkan Members dalam memotret bulan. Lantas, bagaimana jika lokasi yang dipilih jauh dari tempat tinggal? Members dapat mencoba memotret di sekitar tempat tinggal sebagai pemanasan.

7. Inspirasi Foto
Apabila masih bingung hendak memotret bulan seperti apa, Members dapat mencari inspirasi dari media sosial. Banyak sekali foto-foto bulan saat supermoon yang dapat dijadikan sebagai inspirasi. Salah satu cara yang mudah yaitu memanfaatkan Instagram.

image
Inspirasi foto-foto supermoon.


Pengaturan Foto
Hal-hal yang sudah saya sebutkan di atas merupakan bagian dari persiapan. Lalu, bagaimana dengan pengaturan saat memotret bulan? Berikut saya bagikan pengaturan yang sering saya lakukan saat memotret bulan agar hasilnya tidak sekadar bulan saja.

1. Kecepatan Rana (Shutter Speed)
Hal pertama yang sering saya atur adalah kecepatan rana alias shutter speed. Dalam kondisi supermoon, saya biasanya memakai kecepatan rana dalam rentang 1/30-1/60. Nilai kecepatan rana ini tentunya berkaitan dengan tingkat gelap-terang di lokasi pemotretan. Jangan ragu untuk mencoba nilai kecepatan rana di luar rentang nilai di atas!

image
Contoh pengaturan shutter speed (kecepatan rana)

2. ISO dan EV
Hal selanjutnya yang saya atur adalah ISO. Perihal ISO ini sangat berkorelasi dengan penggunaan kecepatan rana dan lokasi pemotretan. Saya biasa mengatur pada rentang 100-800 tergantung dari lokasi pemotretannya. Saran saya, jangan terpaku pada nilai-nilai di atas. Kuncinya yaitu jika terlalu gelap, ISO dinaikkan dan jika terlalu terang, ISO diturunkan.

Pada kasus tertentu, ISO sudah diturunkan pada nilai terendah yang bisa diatur. Meskipun begitu, hasil fotonya masih over exposure. Lantas bagaimana langkah selanjutnya? Members dapat memanfaatkan EV. Atur nilai EV agar hasilnya sesuai dengan yang diharapkan. 

image
Contoh pengaturan ISO dan EV.

3. Fokus
Saya lebih suka mengatur fokus secara manual dengan menggeser nilai fokus. Meskipun begitu, Members dapat menggunakan Tap Focus apabila kesulitan mengatur fokus secara manual. Mana yang paling nyaman, maka gunakanlah! Fotografi tidak melulu soal "mengatur secara manual" semata.

image
Contoh penggunaan fokus manual.

image
Contoh penggunaan Tap Focus.

4. White Balance (WB)
White Balance dapat Members atur mendekati kondisi di lokasi pemotretan. Perihal WB ini akan sangat nyaman jika Members memotret foto dalam format RAW. Penyesuaian WB saat menyunting foto akan lebih nyaman.

image
Contoh pengaturan White Balance (WB)

5. Metering
Hal selanjutnya adalah Metering. Metering merupakan hal yang sering dianaktirikan dalam sebuah tutorial fotografi ponsel pintar. Metering menjadi bagian yang penting juga. Penggunaan Metering mempengaruhi sebaran eksposur pada sebuah foto. Dalam memotret bulan, Members dapat menggunakan Matriks agar sebaran eksposur yang dihasilkan merata.

image
Pengaturan Metering.

image
Jenis-Jenis Metering.


***

Fenomena supermoon yang terjadi pada 30 Agustus 2023 nanti merupakan fenomena yang patut diabadikan melalu mata lensa meskipun hanya melalui mata lensa kamera ponsel pintar. Dalam memotret bulan, banyak cara yang dapat digunakan agar foto yang dihasilkan tidak sekadar potret bulan saja. Jadilah kreatif dan lebih kreatif lagi ketika gawai yang dimiliki sudah sangat mumpuni. Dan sebagai penutup dari utas ini, saya akan menyematkan kreatif foto bulan yang saya abadikan menggunakan Galaxy S22 Ultra. Berikut foto-foto tersebut:

image

image

image

image

image

image

image

image

Sekian dan terima kasih.
Selamat berkreasi dan berkreativitas. Maksimalkan gawai yang dimiliki.


Catatan Tambahan:
1. Jangan pernah takut bermain warna dan terpaku terhadap sebuah preset. Ciptakan warna dan preset-mu sendiri.

2. Jangan malu dengan hasil fotomu sendiri. Semakin terbiasa memotret akan dapat menemukan rasa yang tepat sesuai dengan karakter masing-masing. 


28 Comments