Bandung: Kenangan dan yang Terkenang

bayJoee
Options

image

Bandung, awal Mei 2024. Saya tidak mengira apabila akan kembali ke kota tempat salah satu perempuan idola saya, Inggit Garnasih, tinggal dan menghabiskan masa tuanya setelah mengantarkan Engkus—panggilan kesayangan Inggit kepada Bung Karno—ke muka gerbang kemerdekaan Indonesia. Beragam rasa saling bercampur menjadi satu: Kenangan dan yang Terkenang.

Ular besi yang membawa saya kembali ke Bandung perlahan meninggalkan Solo Balapan. Awal Mei 2024, saya berkesempatan berkunjung ke Kota Kembang. Ada ikatan emosional tersendiri terhadap kota ini. Saat berangkat menuju Bandung, perasaan saya menjadi tidak menentu. Saya senang bisa bertemu dengan orang-orang baru. Namun, ada kenangan lama yang tiba-tiba muncul. Kenangan lama yang tidak ingin saya ulangi lagi.

Alunan nada Sabilulungan menyambut saya ketika sampai di Stasiun Hall atau yang sekarang lebih akrab dengan sebutan Stasiun Bandung. Pagi adalah waktu yang magis untuk sebuah kota. Hiruk pikuk serta aktivitas kota mulai gencar. Pun begitu dengan Stasiun Hall. Lalu-lalang menuju pintu masuk dan keluar sudah sangat ramai meskipun waktu baru menunjukkan pukul 6.15 pagi dan sembari berjalan menuju pintu kedatangan, saya menyempatkan memotret sudut-sudut Stasiun Hall pada waktu pagi.

image

“Akhirnya ke Bandung juga.”

Sepotong kalimat yang menyambut saya di Bandung ketika bertemu dengan Mas Uqi di depan stasiun. Dalam berbalas pesan pun percakapan, Mas Uqi sering berujar kepada saya untuk main ke Bandung. Begitu juga saat Mas Uqi mudik ke Solo. Sebelum kembali ke Bandung, Mas Uqi kembali berkata, “Ditunggu di Bandung, ya.

Pagi itu, kami menuju ke kawasan Braga. Dalam perjalanan ke sana, obrolan-obrolan unik dari Mas Uqi pun keluar. Hehehe. Beberapa hari sebelumnya ke Bandung, saya berkirim pesan kepada Mas Arif, salah satu Samsung Makers, jika saya akan ke Bandung. Mas Arif mengajak bertemu di kawasan Braga sekaligus berburu foto di sana.

image

image

Setelah sampai di Braga, saya berkelling sebentar dengan Mas Uqi dan tidak berselang lama, ada Mas Fazri yang juga menyusul kami. Lalu, kami bertiga menyusuri Braga selagi menunggu Mas Arif datang.

Ketika sedang asyik memotret, Mas Arif tahu-tahu sudah di belakang saya. Ini adalah pertama kali saya bertemu dengan Mas Arif. Dalam perjalanan saya menjadi Samsung Members Stars 2023, Mas Arif adalah salah satu orang yang memberi dukungan serta dorongan kepada saya untuk mengikuti seleksi Samsung Members Stars 2023. Pagi itu, kami menikmati Braga hingga berkeliling sampai di Alun-Alun Bandung.

image

Perjalanan saya ke Bandung kali ini untuk menghadiri kegiatan Monthly Gathering Samsung Members yang bertempat di BEC. Saya tidak sendirian. Ada teman-teman dari luar kota Bandung yang ikut menghadiri kegiatan Monthly Gathering ini. Mereka adalah teman-teman Members dari Jakarta. Ada Mas Angga, Mas Junbe, Mas Kris, Mas Abdur, Mas Iqbal, dan Mas Dendy. Sebelum menuju ke BEC, kami menyempatkan berkeliling Bandung terlebih dahulu.

Sekitar pukul 15.30, kami sudah berada di Samsung Multiexperince Store BEC. Di sana sudah ada Mas Rey dan beberapa teman-teman Members Bandung. Tidak berselang lama, acara Monthly Gathering Bandung pun dimulai. Pada kegiatan ini, kami diajak mengenal lebih dalam Galaxy AI untuk merencanakan liburan. Seberapa membantunya Galaxy AI untuk merencanakan liburan dikupas tuntas pada Monthy Gathering Bandung.

Saya sangat menyukai saat berkumpul dengan teman-teman Members Bandung. Sebagai orang introver, saya sangat bersyukur bisa langsung nyaman ketika bertemu dengan teman-teman Members Bandung. Suasana hangat langsung menyambut saya ketika berkumpul.

Usai acara, kami tidak langsung pulang. Kami masih berkumpul terlebih dahulu. Selagi menikmati makanan, kami saling bercengkerama satu sama lain. Melihat antusiasme teman-teman Members Bandung, saya menjadi “iri”. “Iri” bukan dalam konotasi negatif, melainkan karena seseru ini berkumpul dengan teman-teman Members Bandung.

Waktu memang berlalu dengan cepat ketika hal-hal menyenangkan terjadi. Tidak terasa, waktu sudah menunjukkan sekitar pukul delapan malam lebih dan kegiatan Monthly Gathering Bandung resmi berakhir. Namun, perjalanan saya di Bandung belum usai.

image

Esok paginya, saya, Mas Uqi, Mas Angga, Mas Junbe, Mas Kris, dan Mas Abdur kembali menikmati Bandung. Pagi itu kami mencicipi salah satu makan khas Bandung yaitu surabi. Saya mencicipi surabi oncom serta surabi peuyeum susu. Lidah wong Solo saya lebih cocok dengan surabi peuyeum susu.

Setelah sarapan dengan surabi yang ditemani segelas bajigur, kami melanjutkan perjalanan ke salah satu hutan kota yang ada di Bandung. Udara di Bandung sangat nyaman. Meskipun siang hari, tidak terlalu menyengat kulit. Kami cukup lama berkeliling di hutan kota ini. Banyak hal seru yang terjadi di sini.

Setelah menikmati hutan kota yang begitu nyaman, kami berangkat menuju youare.at yang berkolaborasi dengan Samsung Indonesia. Di sini, kami ditemani Mas Rey. Youare.at merupakan sebuah apartemen yang memberikan pengalaman dengan produk-produk Samsung mulai dari Freestyle, Windfree, dan beberapa produk Samsung lainnya.

Pengalaman mencoba apartemen ini sangat menarik. Nuansa ala-ala Korea sangat terlihat ketika berada di sini. Pun dengan warna-warna dinding yang cerah nan beragam yang membuat pengalaman di sini makin terasa Korea.

image

image

image

image

Waktu tidak terasa sudah menunjukkan pukul 17.45 dan saya berpamitan untuk pulang. Saya “benci” dengan momen perpisahan seperti ini. Rasanya masih ingin terus berkumpul. Namun, hidup memang seperti ini. Ada hal-hal yang tidak dapat dipaksakan. Sama hal dengan Inggit yang hanya mengantarkan Engkus ke muka gerbang kemerdekaan Indonesia dan tidak menjadi pendamping Bung Karno ketika lelaki yang ia cintai itu menjadi presiden pertama Indonesia.

***

Ternyata, benar apa yang selama ini orang bijak katakan bahwa setiap orang mempunyai alur waktu perjalanan hidupnya masing-masing. Pada usia yang sudah memasuki kepala tiga ini, saya tidak menyangka apabila bertemu dengan banyak orang hebat. Pun dengan pahatan-pahatan kisah yang begitu mengesankan.

Bandung, kota yang pernah memberikan saya pengalaman menyakitkan tentang asmara, malah memberikan saya kenangan yang begitu manis ketika kembali lagi ke sini pada awal Mei 2024. Terima kasih Bandung, Mas Uqi, teman-teman Stars, dan teman-teman Samsung Members Bandung yang sudah memberikan kenangan manis nan indah. Kini, Bandung jadi kota yang tidak lagi menyakitkan untuk saya. Dan seperti kata Bung Karno,“Hanya ke Bandunglah aku kembali kepada cintaku yang sesungguhnya."



Bandung
Kenangan dan yang Terkenang

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image


21 Comments