Hands On: Sedikit Lebih Dekat dengan Kamera Galaxy Z Fold5

bayJoee
Options

image

Kamis, 27 Juli 2023, saya berkesempatan mencoba Galaxy Z Fold5 secara langsung. Kesempatan ini juga dirasakan oleh para Stars yang menghadiri acara Hands On di Jakarta. Dalam utas kali ini, saya sedikit berbagai pengalaman saya saat mencoba Galaxy Z Fold5 terutama sektor kamera. Sebelum melanjutkan, apabila penasaran dengan keseruan acara selama di Jakarta kemarin, Members dapat membaca tulisan singkat saya melalui tautan berikut:

Sepenggal Cerita Kembali ke Jakarta - Watch Party Bagian Pertama

Watch Party #GalaxyUnpacked - Sebuah Kenangan Manis


Desain dan Layar
Hal pertama yang ingin saya sampaikan adalah perkara desain. Seperti yang sudah diketahui, Galaxy Z Fold5 ini memiliki desain lipat yang membuatnya tergolong tebal saat gawai dilipat. Meskipun begitu, saat gawai terlipat, masih nyaman dipakai menggunakan satu tangan. Hal berbeda muncul ketika gawai dibuka penuh. Mau tidak mau memakai kedua tangan harus dipakai agar nyaman.

Hal lainnya yang menjadi perhatian saya saat memegang Galaxy Z Flod5 adalah kerapatan layar saat dilipat. Jika Members memperhatikan generasi sebelumnya, Galaxy Z Fold4, ada sebuah celah ketika layar dilipat. Pada Galaxy Z Fold5, celah itu sudah sangat diminimalkan.

Layar pada Galaxy Z Fold5 tidak begitu banyak berubah dari generasi sebelumnya. Samsung dengan layar Amoled-nya merupakan perpaduan yang menarik! Baik layar pada cover maupun utama, dibekali layar Dynamic Amoled 2x dengan refresh rate 120Hz. Secara keseluruhan, desain pada Galaxy Z Fold5 ini memang cakep. Terlihat simple, tapi menawan.

image

image


S Pen
Meskipun Galaxy Z Fold5 mendukung S Pen, tetapi keberadaan S Pen terpisah dari gawai. Galaxy Z Fold5 batal memiliki slot S Pen. Bagi saya, gawai ini akan menarik lagi apabila slot S Pen dapat diterapkan pada Galaxy Z Fold5.


Chipset dan Performa
Galaxy Z Fold5 dibekali chipset yang sama dengan Galaxy S23 Series yaitu Snapdragon 8 Gen 2 for Galaxy. Dibandingkan dengan Galaxy Z Fold4 yang dibekali Snapdragon 8+ Gen 1, boleh jadi ada yang beranggapan bahwa hanya terjadi sedikit peningkatan. Namun, jangan salah kira. Snapdragon 8 Gen 2 for Galaxy ini diam-diam menghanyutkan.

Secara generasi memang tidak terpaut jauh, tetapi Snapdragon 8 Gen 2 for Galaxy benar-benar sebuah chipset yang sangat mumpuni. Hal ini akan lebih terasa saat memakai. Soal performa, saya kira patut diperhitungkan. Snapdragon 8 Gen 2 for Galaxy adalah kuncinya! Berkaca dari Galaxy S23 Series, Galaxy Z Fold5 yang dipadukan dengan Snapdragon 8 gen 2 for Galaxy akan menjanjikan!


Kamera
Nah, ini yang menjadi perhatian saya saat diberikan kesempatan mencoba Galaxy Z Fold5 kemarin. Sebagai pegiat fotografi berbasis ponsel pintar, saya penasaran sejauh mana kamera Galxay Z fold5 ini dapat saya maksimalkan. Semoga saja, saya dapat menjajal lebih lama Galaxy Z Fold5 nantinya.

Pada saat Hands On, saya memiliki keterbatasan waktu untuk mencoba Galaxy Z Fold5 termasuk sektor kamera. Oleh karena itu, saya tidak dapat menjajal semua fitur kamera yang ada di Galaxy Z Fold5. Dan berikut beberapa pandangan saya terhadap kamera Galaxy Z Fold5.

Konfigurasi Kamera Galaxy Z Fold5:
  • 50 MP, f/1.8, 23mm (wide), 1.0µm, Dual Pixel PDAF, OIS
  • 10 MP, f/2.4, (telephoto), PDAF, OIS, 3x optical zoom
  • 12 MP, f/2.2, 123˚, 12mm (ultrawide), 1.12µm
  • 4 MP, f/1.8, 26mm (wide), 2.0µm, under display
  • Cover camera: 10 MP, f/2.2, 24mm (wide), 1/3", 1.22µm


Mode Auto
Mode Auto di gawai Samsung sangat nyaman dan hal ini juga terjadi saat saya mengambil foto secara auto dengan kamera Galaxy Z Fold5. Untuk software yang masih mentah, hasil kamera Galaxy Z Fold5 terbilang bagus. Saya suka bagaimana Galaxy Z Fold5 menangani area highlight pada foto. Cakep! Detail yang dihasilkan juga cukup dan tidak terlalu berlebihan dalam hal penajaman foto.

Output gambar yang dihasilkan boleh jadi ada yang tidak suka. Karakter foto yang terjadi sedikit "grainy". Ini sering terjadi di area wajah dan rambut. Sepengalaman saya dengan Galaxy S22 Ultra, hal ini dapat diredam dengan menggunakan Expert RAW.

Lalu, dalam kondisi yang mulai gelap, saat memakai Mode Auto, Galaxy Z Fold5 masih bisa menangkap detail yang baik. Secara umum, saya suka dengan hasil Mode Auto di Galaxy Z Fold5 ini.

image

image


Mode 50MP
Mode 50MP yang ada di Galaxy Z Fold5 ini masih perlu pembenahan software. Yang kurang pada mode ini adalah kemampuan dalam meredam highlight. Meskipun begitu, saya suka dengan karakter yang dihasilkan saat memakai Mode 50MP ini. Detail yang ada di area wajah pas bagi saya. Tidak terlalu lembut maupun tajam.

Saya berharap, dengan statusnya yang masuk dalam kategori sultan, sektor kamera di Galaxy Z Fold5 menjadi suatu prioritas tersendiri.

image


Mode Potret
Fitur yang saya coba selanjutnya adalah Mode Potret. Secara singkat, saya sangat suka Mode Potret di Galaxy Z Fold5 ini. Rapi! Satu kata yang dapat menggambarkan hasil foto saat memakai Mode Potret. Di sisi lain, penggunaan 3x Zoom meningkatkan karakter foto yang "grainy" meskipun sudah memakai lensa telefoto. Ini yang jadi salah satu pekerjaan rumah pada kamera Galaxy Z Fold5.

image

image

image

image


Mode Malam
Ketika berbicara tentang Mode Malam, boleh jadi yang terbesit adalah Galaxy S Series. Tidak dapat dipungkiri bahwa Seri S memiki kemampuan Mode Malam yang baik. Lantas, Bagaimana dengan Galaxy Z Fold5 ini?

Mode Malam di Galaxy Z Fold5 termasuk baik. Pengendalian noise-nya sangat baik. Namun, saya masih belum bisa berbicara banyak ketika Mode Malam digunakan untuk memotret yang memiliki bentangan luas seperti memotret di jalanan. Untuk jarak yang dekat, Mode Malam di Galaxy Z Fold5 terbilang bagus.

image

image

image


Kamera Depan
Saya baru sempat mencoba kamera depan Galaxy Z Fold5 yang berada di layar cover. Dan hasilnya cukup baik mengingat kondisi saat saya swafoto tersebut sudah malam. Pengendalian noise-nya juga baik meski di area rambut ada detail yang berkurang.

image


Hal Lain Selama Mencoba Kamera
Selama mencoba kamera Galaxy Z Fold5, ada hal yang membuat saya agak bingung. Hal tersebut saat saya menggunakan 3x Zoom. Dalam beberapa foto, lensa yang digunakan tetap lensa utama dengan memakai pembesaran secara digital. Di sisi lain, ada yang memakai lensa telefoto. Boleh jadi, ada pengaturan kamera yang belum saya ubah seperti peralihan lensa otomatis. Contoh fotonya seperti di bawah ini:

image

image

Saya menggunakan 3x Zoom saat memotret, tetapi ketika melihat hasilnya ini bukan seperti menggunakan lensa telefoto melainkan pembesaran digital. Saat melihat EXIF foto, memang menggunakan pembesaran 3x secara digital.

Selain itu, saat mengambil video dengan Galaxy Z Fold5, hasilnya ada sedikit jeda. Video yang saya ambil menggunakan format FHD 30fps. Boleh jadi ini masalah software yang masih mentah. Dua hal ini yang mengganggu saya saat menggunakan kamera Galaxy Z Fold5.



***

Hands On ini menitikberatkan pada sektor kamera yang biasanya jarang sekali dibahas sedikit lebih dalam. Bagi saya, Galaxy Z Fold5 memang tidak diperuntukkan bagi mereka yang menggunakan gawai untuk kebutuhan fotografi! Meskipun begitu, kamera Galaxy Z Fold5 ini cukup layak diperhitungkan mengingat pula saat saya mencoba kameranya, gawai masih "mentah" secara software terutama di sektor kamera.

Kamera di Galaxy Z Fold5 ini memiliki banyak hal yang dapat ditingkatkan. Saya berharap Samsung dapat menambal celah-celah yang ada di sektor kamera agar kamera di Galaxy Z Fold5 ini kian maksimal hasilnya.


Dokumentasi lainnya:

image

image

image

image

image

image

image


Sekian dan terima kasih.
Selamat berkreasi dan berkreativitas. Maksimalkan gawai yang dimiliki.
Sampai berjumpa pada utas selanjutnya.


Catatan Tambahan: 
1. Jangan pernah takut bermain warna dan terpaku terhadap sebuah preset. Ciptakan warna dan preset-mu sendiri.

2. Jangan malu dengan hasil fotomu sendiri. Semakin terbiasa memotret akan dapat menemukan rasa yang tepat sesuai dengan karakter masing-masing. 

11 Comments