Lompat ke isi

Hangzhou

Koordinat: 30°16′01″N 120°09′11″E / 30.267°N 120.153°E / 30.267; 120.153
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Hangzhou
杭州市
Hangchow, Hang Tsei, Hangchou
Dari atas: Pertunjukan cahaya di Gedung Pusat Konferensi Internasional Hangzhou, CBD Hangzhou dilihat dari Sungai Qiantang, Pagoda Leifeng saat senja, Panorama Hangzhou dilihat dari Danau Barat
Dari kiri-kanan searah jarum jam: Jembatan Pagoda di Jalan lintas Su, Pagoda Liuhe, Starbucks Coffee di sebuah bangunan kuno di Taman Lahan Basah Nasional Xixi, Kuil Lingyin
Bawah: Paviliun Chenghuang bermandikan cahaya pada malam hari
Lokasi wilayah yurisdiksi Kota Hangzhou di Zhejiang
Lokasi wilayah yurisdiksi Kota Hangzhou di Zhejiang
Hangzhou di Tiongkok
Hangzhou
Hangzhou
Lokasinya di Tiongkok
Koordinat (Pemerintah Rakyat Zhejiang): 30°16′01″N 120°09′11″E / 30.267°N 120.153°E / 30.267; 120.153
NegaraTiongkok
ProvinsiZhejiang
Pemerintah kotaDistrik Jianggan
Pemerintahan
 • JenisKota subprovinsi
 • BadanKongres Rakyat Kota Hangzhou
 • Sekretaris PartaiZhou Jiangyong
 • Ketua Kongres Rakyat Kota HangzhouLi Huolin
 • Wali kotaLiu Xin[1]
 • Ketua KPPRTPan Jiawei
Luas
 • Kota setingkat prefektur & Kota subprovinsi16.821,1 km2 (64,947 sq mi)
 • Luas perkotaan
8.259,9 km2 (31,892 sq mi)
 • Luas metropolitan
8.107,9 km2 (31,305 sq mi)
Populasi
 (Sensus 2020[3])
 • Kota setingkat prefektur & Kota subprovinsi11.936.010
 • Kepadatan71/km2 (180/sq mi)
 • Perkotaan
9.942.000
 • Kepadatan perkotaan120/km2 (310/sq mi)
 • Metropolitan
13.035.329 di Wilayah Metropolitan Hangzhou (termasuk 9 distrik perkotaan Hangzhou kecuali Distrik Lin'an dan 3 distrik di Shaoxing)[2]
 • Peringkat nasional
ke−5
DemonimHangzhouian
Zona waktuUTC+8 (Waktu Standar Tiongkok)
Kode pos
310000
Kode ISO 3166CN-ZJ-01
PDB (Nominal)2018
 - TotalCN¥1,537 triliun
(US$236,15 miliar)
 - Per kapitaCN¥140.180
(US$21.184)
 - PertumbuhanKenaikan 6,7%
 - Metro (2018)CN¥2,651 triliun[2]
(US$400,7 miliar)
Pelat nomor kendaraan浙A
Varietas daerahWu: Dialek Hangzhou
Situs webCity of Hangzhou
Pohon kota
Camphor laurel (Cinnamomum camphora)
Bunga kota

Zaitun manis (Osmanthus fragrans)
Hangzhou

Aksara Han untuk "Hangzhou"
Hanzi: 杭州
Makna harfiah: "Prefektur Hang"
Qiantang
Hanzi sederhana: 钱塘
Hanzi tradisional: 錢塘

Hangzhou /hæŋˈ/[4] (Hanzi: 杭州, pengucapan Dialek Hangzhou [ɦɑ̃.tse], pengucapan Bahasa Mandarin baku: [xɑ̌ŋ.tʂóʊ] simak), terkadang diromanisasi menjadi Hangchow, adalah ibu kota dan kota terpadat di Zhejiang, Tiongkok. Terletak di bagian barat laut provinsi, berada di kepala Teluk Hangzhou, yang memisahkan Shanghai dengan Ningbo. Hangzhou menjadi ujung selatan Kanal Besar serta merupakan salah satu kota paling terkenal dan makmur di Tiongkok selama beberapa milenium terakhir. Danau Barat yang menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO, berada di sebelah barat kota dan menjadi atraksi wisata yang paling terkenal. Sebuah studi yang dilakukan oleh PwC dan Yayasan Penelitian Pengembangan Tiongkok, menempatkan Hangzhou pada peringkat pertama di antara "Kota-Kota yang memiliki banyak Peluang di Tiongkok". Menurut GaWC, Hangzhou adalah Kota Dunia kategori "Beta", bersama dengan Chongqing, Nanjing dan Tianjin di Tiongkok.[5] Hangzhou menjadi salah satu dari 100 pusat keuangan teratas dunia, versi Indeks Pusat Keuangan Global.[6]

Hangzhou diklasifikasikan sebagai kota subprovinsi[7] dan membentuk inti dari Wilayah Metropolitan Hangzhou,[2] yang merupakan wilayah metropolitan terbesar keempat di Tiongkok.[8] Hangzhou telah berulang kali dinilai sebagai kota komersial terbaik di Tiongkok Daratan oleh majalah Forbes. Rumah bagi markas besar para pemimpin industri internet dunia seperti Alibaba Group, Hangzhou dikenal karena menarik para profesional dan pengusaha yang bekerja pada bidang teknologi informasi. Sejak 2014, pertumbuhan penduduknya yang cepat telah menyebabkan kenaikan harga perumahan lokal yang stabil. Menurut Daftar Orang Kaya Global Hurun 2020, Hangzhou menempati peringkat ke-11 di dunia dan ke-6 di Tiongkok (setelah Beijing, Shanghai, Hong Kong, Shenzhen dan Guangzhou) dalam hal jumlah penduduk yang termasuk kategori miliarder.[9]

Hangzhou juga merupakan salah satu kota top dunia untuk penelitian ilmiah dan menempati peringkat ke-26 secara global versi Nature Index 2020.[10] Hangzhou memiliki beberapa universitas utama, seperti Universitas Zhejiang, yang menjadi salah satu universitas terkemuka di Tiongkok.[11][12][13]

Pada September 2015, Hangzhou ditetapkan sebagai tuan rumah Asian Games 2022, sehingga menjadi kota ketiga di Tiongkok yang menjadi tuan rumah Asian Games, setelah Beijing 1990 dan Guangzhou 2010.[14] Hangzhou juga menjadi tuan rumah KTT G20 ke-11 pada tahun 2016.[15]

Sejarah awal

[sunting | sunting sumber]
Giok Cong dari Kebudayaan Liangzhu.

Kebudayaan Hemudu neolitikum Tiongkok yang terkenal itu, diketahui telah mendiami Yuyao, 100 km tenggara Hangzhou, setidaknya sejak tujuh ribu tahun yang lalu.[16] Pada masa inilah padi pertama kali dibudidayakan di Tiongkok tenggara.[17] Hasil penggalian menemukan giok ukiran dari Kebudayaan Liangzhu (di barat laut Hangzhou), yang artinya mereka telah menghuni daerah sekitar kota Hangzhou yang kita kenal saat ini sekitar lima ribu tahun yang lalu.[18] Lingkungan di sekitar Hangzhou yang pertama kali muncul dalam catatan tertulis adalah Yuhang, yang saat itu menggunakan nama lama Baiyue.[19]

Sejarah Abad Pertengahan

[sunting | sunting sumber]
Prasasti bertuliskan 雷峰塔景区 (Area Pemandangan Pagoda Leifeng) dan Pagoda Leifeng di bagian belakang

Hangzhou dijadikan pusat pemerintahan "zhou" (sekarang istilah administrasi ini disebut prefektur) Hang pada tahun 589, sehingga perlu dibangun tembok kota sebagai benteng pertahanan yang dibangun dua tahun kemudian. Kebiasaan untuk menamakan sebuah kota dengan status administratifnya seperti Guangzhou dan Fuzhou, nama Hangzhou juga berasal dari Hang ditambah dengan status administratifnya "zhou". Hangzhou berada di ujung selatan Kanal Besar yang membentang hingga ke Beijing. Kanal ini telah berevolusi selama berabad-abad dan mencapai panjang seperti saat ini pada tahun 609.[20]

Pada masa Dinasti Tang, Bai Juyi diangkat menjadi Gubernur Hangzhou.[21] Selain menjadi penyair ulung, prestasinya selama menjabat di Hangzhou telah membuatnya dipuji sebagai gubernur yang hebat. Dia memperhatikan bahwa lahan pertanian di dekatnya bergantung pada air Danau Barat, tetapi karena kelalaian gubernur sebelumnya, tanggul yang lama telah runtuh sehingga membuat danau menjadi sangat kering yang mengakibatkan para petani lokal menderita kekeringan yang parah. Dia memerintahkan pembangunan tanggul yang lebih kuat dan lebih tinggi, dengan bendungan untuk mengendalikan aliran air, sehingga dapat menyediakan air untuk irigasi dan mengurangi masalah kekeringan. Dampaknya, mata pencaharian penduduk lokal Hangzhou meningkat selama tahun-tahun berikutnya. Bai Juyi menggunakan waktu luangnya untuk menikmati Danau Barat, bahkan mengunjunginya hampir setiap hari.

Jalan lintas Bai yang ada saat ini, yang menghubungkan Jembatan Rusak dengan Gushan sehingga memungkinkan untuk ditempuh dengan berjalan kaki, alih-alih menggunakan perahu, sering dikira dibangun oleh Bai Juyi (白居易) karena kesamaan nama marganya 白 dengan arti warna "putih" yang kebetulan sama aksara Han-nya. Tanggul buatan Bai Juyi yang asli sudah tidak ada lagi karena mengalami kerusakan dan lenyap tersapu banjir.

Hangzhou termasuk salah satu dari Tujuh Ibu Kota Kuno Tiongkok dan menjadi ibu kota pertama dari Kerajaan Wuyue dari tahun 907 hingga 978 selama Periode Lima Dinasti dan Sepuluh Kerajaan. Hangzhou yang saat itu dinamakan Xifu (西府 prefektur barat, xi = barat dan fǔ = divisi administratif, seperti prefektur),[22] merupakan salah satu dari tiga benteng budaya terbesar di Tiongkok Selatan selama abad ke-10, bersama dengan Nanjing dan Chengdu.[23] Para pemimpin Kerajaan Wuyue terkenal sebagai pelindung seni, khususnya arsitektur dan karya seni kuil Buddha. Tanggul yang dibangun untuk melindungi kota oleh Raja Qian Liu, membuat nama Sungai Qiantang (钱塘江 harfiah sungai tanggul Raja Qian) sering dikatakan diambil dari namanya terkait pembuatan tanggul tersebut.[24] Hangzhou juga menjadi pusat kosmopolitan, menarik banyak sarjana dari seluruh Tiongkok dan melakukan diplomasi dengan negara-negara tetangga Tiongkok, seperti dengan Jepang, Goryeo, dan Khitan Dinasti Liao.

Pada tahun 1089, ketika penyair terkenal lainnya Su Shi (Su Dongpo) diangkat menjadi Gubernur Hangzhou, dia menggunakan 200.000 pekerja untuk membangun jalan lintas sepanjang 2,8 km yang melintasi Danau Barat, sebuah danau terkenal yang pernah menjadi laguna puluhan ribu tahun yang lalu. Lanau menghalangi jalan air menuju laut sehingga Danau Barat terbentuk, asal-usulnya ini diketahui setelah dilakukan penelitian di dasar danau pada tahun 1975 yang menemukan adanya sedimen laut, kemudian dilakukan pelestarian buatan guna mencegah danau berkembang menjadi tanah rawa. Jalan lintas Su dibangun oleh Su Shi, penyair Dinasti Tang yang pernah menjadi Gubernur Hangzhou, jalan lintas tersebut dibangun dari lumpur yang dikeruk dari dasar danau. Danau Barat dikelilingi oleh perbukitan pada sisi utara dan barat. Pagoda Baochu berada di Bukit Baoshi di sebelah utara danau.

Para pedagang Arab tinggal di Hangzhou selama Dinasti Song, menjadi bukti bahwa perdagangan melalui jalur laut lebih diutamakan ketimbang perdagangan darat pada masa itu.[25] Terdapat juga peninggalan prasasti Arab dari abad ke-13 hingga abad ke-14. Selama periode akhir Dinasti Yuan, kaum Muslim teraniaya karena adanya larangan untuk melakukan tradisi mereka dan mereka juga berpartisipasi dalam pemberontakan melawan bangsa Mongol.[26] Masjid Fenghuang dibangun oleh seorang pedagang Mesir yang pindah ke Hangzhou.[27] Menurut Odorico da Pordenone, Hangzhou adalah kota terbesar di dunia. Dalam buku perjalanannya, dia mencatat bahwa Hangzhou merupakan kota padat penduduk, memiliki 12 ribu jembatan, dan dipenuhi oleh rumah-rumah yang dihuni oleh keluarga besar. Namun demikian, roti, daging babi, nasi, dan anggur tetap berlimpah meskipun populasinya besar.[28] Ibnu Batutah diketahui telah mengunjungi Hangzhou pada tahun 1345, dia mencatat pesona Kota Hangzhou dan menggambarkan kota itu memiliki danau yang menawan dan dikelilingi oleh perbukitan hijau yang lembut.[29] Selama tinggal di Hangzhou, dia sangat terkesan dengan banyaknya kapal kayu Tiongkok yang diukir dan dicat dengan bagus sekali, dilengkapi dengan layar berwarna-warni dan kerai sutra yang ada di kanal. Dia menghadiri perjamuan yang diadakan oleh Qurtai, orang Mongol Dinasti Yuan yang menjadi administrator kota dan menurut Ibnu Batutah, Qurtai sangat menyukai kemampuan pemanggil roh lokal.[30]

"Lanskap Xi Hu (Danau Barat)" karya Li Song (1190-1264), tampak Pagoda Leifeng pada masa Dinasti Song Selatan

Hangzhou menjadi ibu kota baru Dinasti Song Selatan pada tahun 1132,[31] ketika sebagian besar Tiongkok Utara telah ditaklukkan oleh Jurchen dalam Perang Jin-Song.[32] Keluarga kekaisaran yang masih hidup melarikan diri ke selatan setelah ibu kota aslinya Kaifeng, dikuasai oleh Jurchen pada Insiden Jingkang tahun 1127.[33][34] Kaisar Gaozong pindah ke Nanjing, lalu ke Shangqiu, kemudian ke Yangzhou pada tahun 1128 dan akhirnya ke Hangzhou pada tahun 1129.[33] Pemerintah Dinasti Song bermaksud untuk menjadikan Hangzhou sebagai ibu kota sementara, namun selama beberapa dekade, Hangzhou tumbuh menjadi pusat komersial dan budaya utama Dinasti Song, meningkat dari kota menengah yang tidak terlalu penting menjadi salah satu kota terbesar dan paling makmur di dunia.[35] Setelah peluang untuk merebut kembali Tiongkok Utara menipis, gedung-gedung pemerintah di Hangzhou diperbesar dan direnovasi agar lebih sesuai dengan statusnya sebagai ibu kota kekaisaran permanen. Istana kekaisaran di Hangzhou yang tadinya berukuran sedang, diperluas pada tahun 1133 dengan lorong-lorong beratap baru dan pada tahun 1148, tembok istana juga diperluas.[36]

Dari tahun 1138 hingga invasi Mongol pada tahun 1276, Hangzhou tetap menjadi ibu kota Dinasti Song Selatan yang disebut Lin'an (臨安 ). Hangzhou berfungsi sebagai pusat pemerintahan kekaisaran, pusat perdagangan, hiburan, dan penghubung cabang-cabang utama kantor pamong praja. Selama waktu itu, kota ini merupakan pusat gravitasi peradaban Tiongkok, sebuah wilayah yang dulu dianggap sebagai "pusat Tiongkok" di utara yang dikuasai oleh Dinasti Jin, sebuah dinasti etnis minoritas yang diperintah oleh orang-orang Jurchen.

"Rembulan musim gugur di atas danau yang tenteram" (平湖秋月, Pínghú qiūyuè), salah satu dari Sepuluh Pemandangan Indah Danau Barat

Banyak filsuf, politisi, dan sastrawan, termasuk beberapa penyair paling terkenal dalam sejarah Tiongkok seperti Su Shi, Lu You, dan Xin Qiji datang ke Hangzhou baik untuk hidup maupun untuk menghabiskan sisa hidup mereka. Hangzhou juga merupakan tempat kelahiran dan tempat peristirahatan terakhir ilmuwan Shen Kuo (1031-1095 M), makamnya berada di Distrik Yuhang.[37]

Selama Dinasti Song Selatan, ekspansi komersial, masuknya pengungsi dari utara karena telah ditaklukkan, pertumbuhan instansi resmi dan militer, menyebabkan peningkatan populasi yang pesat dan kota berkembang dengan baik hingga ke luar dari benteng kota yang dibangun pada abad ke-9. Menurut Encyclopædia Britannica, Hangzhou memiliki populasi lebih dari 2 juta pada waktu itu, sedangkan sejarawan Jacques Gernet memperkirakan bahwa populasi Hangzhou berjumlah lebih dari satu juta pada tahun 1276. (Sensus resmi Tiongkok pada tahun 1270 tercatat sekitar 186.330 keluarga yang tinggal di Hangzhou, kemungkinan tidak termasuk non-penduduk dan tentara). Hangzhou diyakini sebagai kota terbesar di dunia dari tahun 1180 hingga 1315 dan dari tahun 1348 hingga 1358.[38][39]

Mata air Hupao, tempat pemakaman Biksu Ji Gong

Karena memiliki populasi yang besar dan bangunan kayu yang padat (sering kali bertingkat), Hangzhou sangat rentan terhadap kebakaran. Kebakaran besar beberapa kali menghancurkan sebagian besar kota pada tahun 1132, 1137, 1208, 1229, 1237, dan 1275, ditambah dengan kebakaran kecil yang terjadi hampir setiap tahun. Pada kebakaran tahun 1237 saja, tercatat telah menghanguskan 30.000 rumah. Untuk mengatasi ancaman ini, pemerintah membentuk sistem yang cukup rumit untuk memadamkan api, antara lain dengan mendirikan menara pengawas, merancang sistem lentera dan sinyal bendera untuk mengidentifikasi sumber api dan mengendalikan situasi, serta menugaskan lebih dari 3.000 tentara yang bertugas sebagai pemadam kebakaran.

Hangzhou dikepung dan dikuasai oleh pasukan Mongol Kubilai Khan pada tahun 1276, tiga tahun sebelum keruntuhan terakhir Song Selatan.[40] Ibu kota baru Dinasti Yuan didirikan di kota Dadu (Beijing), tetapi Hangzhou tetap menjadi pusat komersial dan administrasi penting untuk wilayah selatan mereka.

Gambaran dari orang asing

[sunting | sunting sumber]

Yuan Tiongkok sangat terbuka untuk pengunjung asing, dan beberapa orang Barat, sesuai dengan pelafalan lidah mereka menyebut Hangzhou dengan nama Khinzai,[41] Quinsai,[42][note 1] Campsay,[44] &c.[note 2] sebagai salah satu kota terkemuka di dunia. Pedagang Venesia Marco Polo konon mengunjungi Hangzhou pada akhir abad ke-13. Dalam bukunya "Perjalanan Marco Polo", dia mencatat bahwa kota ini "lebih besar dari kota mana pun di dunia"[35] dan "jumlah serta kekayaan para pedagang, jumlah barang yang melewati tangan mereka, sangat besar sehingga tidak ada orang yang dapat memperkirakannya dengan tepat." Manuskrip catatan Marco Polo biasanya sangat melebih-lebihkan ukuran kota, beberapa pendapat mengatakan bahwa tulisannya mengenai panjang tembok "seratus mil" akan menjadi masuk akal jika dalam satuan mil Tiongkok dibandingkan dengan ukuran mil Italia[46] dan kalimat "12.000 jembatan batu", kemungkinan merupakan kesalahan penyalinan dari kalimat 12 gerbang kota.[47] Pada abad ke-14, pengelana asal Maroko Ibnu Batutah tiba di Hangzhou dan dia juga setuju serta menulis bahwa al-Khansā adalah "kota terbesar yang pernah saya lihat di muka bumi."[48][49][50]

Panorama Danau Barat

Sejarah modern

[sunting | sunting sumber]

Kota ini tetap menjadi pelabuhan penting sampai pertengahan zaman Dinasti Ming, hingga pelabuhannya perlahan-lahan mulai ditutupi lanau. Pada masa Dinasti Qing, Hangzhou menjadi situs garnisun pasukan kekaisaran.[51]

Pada tahun 1856 hingga 1860, Kerajaan Surgawi Taiping menduduki Hangzhou. Kota ini rusak berat selama penaklukan, pendudukan, dan akhirnya penaklukan kembali oleh tentara Qing.

CBD Hangzhou

Hangzhou di bawah pemerintahan Republik Tiongkok Kuomintang dari tahun 1927 hingga 1937. Selama Perang Sino-Jepang Kedua (1937-1945), kota ini diduduki oleh Jepang. Kuomintang kembali mengambil alih pada tahun 1945 dan memerintah hingga tahun 1949.[52][53] Pada 3 Mei 1949, Tentara Pembebasan Rakyat memasuki Hangzhou dan sejak itu kota ini berada di bawah kendali Komunis. Setelah kebijakan reformis Deng Xiaoping dimulai pada akhir tahun 1978, Hangzhou memanfaatkan posisinya yang berada di Delta Sungai Yangtze untuk mendukung perkembangan kotanya dan saat ini menjadi salah satu kota besar paling makmur di Tiongkok.

Selama Revolusi Budaya, Hangzhou menjadi ajang serangkaian kerusuhan buruh dan pertempuran faksi yang dikenal sebagai Insiden Hangzhou (1975).

Pada September 2015, Hangzhou terpilih sebagai tuan rumah Asian Games 2022 dan menjadi kota ketiga di Tiongkok yang menjadi tuan rumah Asian Games setelah Beijing 1990 dan Guangzhou 2010.[54] Hangzhou juga menjadi tuan rumah KTT G20 ke-11 pada tahun 2016.[55]

Pada Februari 2020, kota ini memberlakukan jam malam karena wabah virus corona yang berawal dari Wuhan mulai menyebar ke seluruh Tiongkok.[56][57]

Citra satelit Delta Sungai Yangtze, terlihat Sungai Yangtze mengalami pergerakan sedimen

Hangzhou terletak di barat laut Provinsi Zhejiang, di ujung selatan Kanal Besar, mengarah ke Beijing, di bagian selatan-tengah dari Delta Sungai Yangtze. Wilayah administratifnya (kota subprovinsi) membentang dari barat hingga ke wilayah pegunungan Provinsi Anhui, dan dari timur ke dataran pantai dekat Teluk Hangzhou. Pusat kota dibangun di sekitar sisi timur dan utara Danau Barat, tepat di utara Sungai Qiantang.

Pasang surut di Sungai Qiantang

Hangzhou beriklim subtropis lembap (Köppen, Cfa) dengan empat musim yang khas, ditandai dengan musim panas yang panjang, sangat panas, dan lembap serta musim dingin yang berawan, kering dan dingin (sesekali turun salju). Suhu rata-rata tahunan adalah 170 °C (338,0 °F), dengan rata-rata bulanan mulai dari 46 °C (114,8 °F) pada bulan Januari hingga 289 °C (552 °F) pada bulan Juli. Curah hujan tahunan rata-rata 1.438 mm (56,6 in) dan dipengaruhi oleh musim hujan muson Asia pada bulan Juni. Pada akhir musim panas (Agustus-September), Hangzhou sering diterpa topan badai, tetapi jarang yang menyerang langsung. Umumnya terjadi di sepanjang pantai selatan Zhejiang, dilanda angin kencang dan hujan badai.[58] Suhu ekstrem sejak tahun 1951 berkisar dari −96 °C (−141 °F) pada 6 Februari 1969 hingga 416 °C (781 °F) pada 9 Agustus 2013,[59] pengukuran tidak resmi mencapai −105 °C (−157 °F) pada 29 Desember 1912 dan 24 Januari 1916, hingga 421 °C (790 °F) pada 10 Agustus 1930.[60] Dengan persentase kemungkinan mendapat sinar matahari bulanan berkisar dari 30% pada bulan Maret hingga 51% pada bulan Agustus, Hangzhou disinari matahari selama 1.709,4 jam per tahun.

Data iklim Hangzhou (1981–2010 normal, ekstrem 1951-sekarang)
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rekor tertinggi °C (°F) 25.4
(77.7)
28.5
(83.3)
32.8
(91)
34.8
(94.6)
37.6
(99.7)
39.7
(103.5)
41.3
(106.3)
41.6
(106.9)
38.7
(101.7)
35.0
(95)
31.2
(88.2)
26.5
(79.7)
41.6
(106.9)
Rata-rata tertinggi °C (°F) 8.3
(46.9)
10.3
(50.5)
14.8
(58.6)
21.1
(70)
26.3
(79.3)
29.1
(84.4)
33.6
(92.5)
32.8
(91)
28.2
(82.8)
23.2
(73.8)
17.3
(63.1)
11.3
(52.3)
21.36
(70.43)
Rata-rata harian °C (°F) 4.6
(40.3)
6.4
(43.5)
10.3
(50.5)
16.2
(61.2)
21.4
(70.5)
24.7
(76.5)
28.9
(84)
28.2
(82.8)
24.0
(75.2)
18.8
(65.8)
12.9
(55.2)
7.0
(44.6)
16.95
(62.51)
Rata-rata terendah °C (°F) 1.8
(35.2)
3.5
(38.3)
7.0
(44.6)
12.4
(54.3)
17.5
(63.5)
21.4
(70.5)
25.2
(77.4)
24.9
(76.8)
20.9
(69.6)
15.4
(59.7)
9.3
(48.7)
3.7
(38.7)
13.58
(56.44)
Rekor terendah °C (°F) −8.6
(16.5)
−9.6
(14.7)
−3.5
(25.7)
0.2
(32.4)
7.3
(45.1)
12.8
(55)
17.3
(63.1)
18.2
(64.8)
12.0
(53.6)
1.0
(33.8)
−3.6
(25.5)
−8.4
(16.9)
−9.6
(14.7)
Presipitasi mm (inci) 79.8
(3.142)
86.1
(3.39)
143.7
(5.657)
122.5
(4.823)
128.2
(5.047)
211.8
(8.339)
180.3
(7.098)
156.1
(6.146)
130.1
(5.122)
78.6
(3.094)
72.3
(2.846)
48.6
(1.913)
1.438,1
(56,617)
Rata-rata hari hujan atau bersalju (≥ 0.1 mm) 12.4 12.1 15.3 14.5 13.8 14.6 12.4 13.8 11.7 9.0 9.3 8.5 147.4
% kelembapan 75 75 75 74 74 80 76 78 79 76 74 72 75.7
Rata-rata sinar matahari bulanan 102.0 97.2 116.4 140.6 164.7 136.6 212.7 193.0 143.9 144.6 129.0 128.7 1.709,4
Sumber: Administrasi Meteorologi Tiongkok (Presipitasi curah hujan dan sinar matahari 1971-2000)[61][62]

Divisi administratif

[sunting | sunting sumber]

Hangzhou diklasifikasikan sebagai kota subprovinsi[63] dan membentuk inti dari wilayah metropolitan Hangzhou,[2] terbesar keempat di Tiongkok.[64] Hangzhou adalah ibu kota dan kota terpadat di Provinsi Zhejiang, Tiongkok Timur.[65] Hangzhou terdiri dari 10 distrik, 1 kota setingkat county dan 2 county. Sepuluh distrik kota menempati area seluas 8.292,31 km² dengan populasi 8.241.000 jiwa, enam distrik di antaranya merupakan pusat kota yang menempati kawasan seluas 706,27 km² dan memiliki populasi sebanyak 3.780.000 jiwa, sedangkan empat distrik lainnya berada di pinggiran kota, menempati wilayah seluas 7.586,04 km² dan berpenduduk 4.461.000 jiwa.

Pada awal 90-an, distrik perkotaan Hangzhou hanya terdiri dari Shangcheng, Xiacheng, Gongshu, Jianggan.

Pada 11 Desember 1996, Distrik Binjiang didirikan.

Pada 12 Maret 2001, Xiaoshan dan Yuhang, sebelumnya berstatus kota setingkat county yang dikelola oleh kota setingkat prefektur Hangzhou, diorganisir kembali menjadi distrik.

Pada 13 Desember 2014 dan Juli 2017, Fuyang serta Lin'an, juga sama dari kota setingkat county diubah statusnya menjadi distrik.

Pada 9 April 2021, Distrik Linping dan Distrik Qiantang didirikan.[66][67]

Divisi administratif Hangzhou
Kode
Divisi
Nama Sederhana Pinyin Didirikan Luas km² Penduduk
tetap (2020)
Kode pos
Distrik perkotaan pusat
330102 Distrik Shangcheng 上城区 Shàngchéng Qū Apr 2021 119,68 1.323.467 310000
330105 Distrik Gongshu 拱墅区 Gǒngshù Qū Apr 2021 98,58 1.120.985 310000
330106 Distrik Xihu 西湖区 Xīhú Qū Okt 1977 309,41 1.112.992 310000
330108 Distrik Binjiang 滨江区 Bīnjiāng Qū Des 1996 72,22 503.859 310000
Distrik pinggiran kota
330109 Distrik Xiaoshan 萧山区 Xiāoshān Qū Mar 2001 1.000,64 2.011.699 311200
330110 Distrik Yuhang 余杭区 Yúháng Qū Apr 2021 942,38 1.226.673 311100
330111 Distrik Fuyang 富阳区 Fùyáng Qū Feb 2015 1.821,03 832.017 311400
330112 Distrik Lin'an 临安区 Lín'ān Qū Sep 2017 3.118,77 634.555 311300
330113 Distrik Linping 临平区 Línpíng Qū Apr 2021 286,03 1.175.841 310000
330114 Distrik Qiantang 钱塘区 Qiántáng Qū Apr 2021 523,57 769.150 310000
County
330122 County Tonglu 桐庐县 Tónglú Xiàn 1949 1.829,59 453.106 311500
330127 County Chun'an 淳安县 Chún'ān Xiàn 1949 4.417,48 328.957 311700
Kota setingkat county
330182 Kota Jiande 建德市 Jiàndé Shì Apr 1992 2.314,19 442.709 311600

Catatan:

Demografi

[sunting | sunting sumber]
Sebuah jalan kuno di sudut Kota Hangzhou

Kota Hangzhou memiliki populasi 5.162.039 jiwa (termasuk Xiaoshan dan Yuhang) pada sensus 2010, meningkat 4,8% per tahun sejak sensus 2000.[68] Perkiraan terbaru dari populasi daerah perkotaan kota adalah antara 6.658.000 dan 6.820.000 orang.[69][70]

Selama sensus 2010, wilayah metropolitan Hangzhou seluas 34.585 km² dihuni oleh 21,1 juta orang.[2] Pada tahun 2015, Hangzhou memiliki memiliki populasi "Hukou" sebanyak 9.018.000 jiwa.[71] Seluruh wilayah perkotaan yang telah diaglomerasi (termasuk Shaoxing), yang melingkupi Kota Hangzhou diperkirakan memiliki populasi total sebanyak 8.450.000 jiwa.[72]

OECD memperkirakan populasi seluruh wilayah metropolitan yang melingkupinya berjumlah 13,4 juta orang pada tahun 2010,[73] meskipun sumber lain menyebutkan angkanya lebih dari 21 juta orang. Wilayah metropolitan Hangzhou mencakup kota-kota besar: Shaoxing, Jiaxing dan Huzhou.[2][74]

Kantor pusat Alibaba di Distrik Binjiang, 2021

Ekonomi Hangzhou telah berkembang pesat sejak pembukaannya pada tahun 1992. Sebuah kota industri dengan banyak sektor yang beragam seperti industri ringan, pertanian, dan tekstil. Hal ini dianggap sebagai basis manufaktur penting dan logistik hub untuk Cina pesisir.[75]

PDB Hangzhou pada tahun 2001 adalah RMB ¥ 156,8 miliar, menempati peringkat kedua di antara semua ibukota provinsi setelah Guangzhou. Sejak itu PDB kota meningkat lebih dari tiga kali lipat dari RMB ¥ 156,8 miliar pada tahun 2001 menjadi RMB ¥ 1,2556 triliun pada tahun 2017 dan PDB per kapita meningkat dari US$ 3.025 menjadi US$ 19.936.[75][76]

Kota ini telah mengembangkan banyak industri baru, termasuk obat-obatan, teknologi informasi, alat berat, komponen otomotif, peralatan listrik rumah tangga, elektronik, telekomunikasi, bahan kimia, serat kimia dan pengolahan makanan.[77]

Kawasan Pengembangan Ekonomi dan Teknologi

[sunting | sunting sumber]

Kawasan Pengembangan Ekonomi dan Teknologi Hangzhou didirikan dan disepakati sebagai kawasan pembangunan nasional oleh Dewan Negara pada tahun 1993. Kawasan ini mencakup area seluas 104,7 km2 (40,4 mil persegi). Industri yang dikembangkan meliputi informasi elektronik, kedokteran biologi, manufaktur mesin dan peralatan rumah tangga, dan pengolahan makanan.[78] Kawasan Pemrosesan Ekspor Hangzhou didirikan pada 27 April 2000 atas persetujuan dari Dewan Negara. Kawasan ini merupakan salah satu kawasan pertama dan satu-satunya di Provinsi Zhejiang yang disetujui oleh pemerintah. Luas total yang direncanakan adalah 2,92 km2 (1,13 mil persegi). Kawasan ini berlokasi dekat dengan Bandara Internasional Xiaoshan Hangzhou dan Pelabuhan Hangzhou.[79] Kawasan Pengembangan Industri Hi-Tech Hangzhou didirikan dengan persetujuan dari Dewan Negara sebagai Kawasan Pengembangan Industri Hi-tech Nasional pada bulan Maret 1991. Kawasan ini terdiri dari tiga bagian; daerah utama menjadi Zhijiang Sci-Tech Industrial Park dan Xiasha Sci-Tech Industrial Park. Kawasan ini telah menjadi salah satu pusat inovasi hi-tech dan industri hi-tech paling berpengaruh di Provinsi Zhejiang. Pada 2013, kawasan ini menampung lebih dari 1.100 pengembang perangkat lunak dan BPO (business process outsourcing). Perusahaan besar seperti Motorola, Nokia dan Siemens telah mendirikan pusat R & D di kawasan tersebut. Pada tahun 2011, PDB kawasan naik 13,1 persen, sebesar RMB 41,63 miliar. Kawasan ini menyumbang 5,9 persen dari total PDB Hangzhou. Kawasan ini memosisikan diri sebagai "Silicon Valley" dari Cina. Alibaba Group, portal B2B online terbesar dunia dan situs web terbesar Cina dalam hal nilai pasar, bermarkas di kawasan ini.[80][81]

Pariwisata

[sunting | sunting sumber]
Hangzhou Olympic Sports Expo City, tempat Asian Games 2022

Hangzhou dikenal karena peninggalan historis dan keindahan alamnya. Kota ini dikenal sebagai salah satu kota paling indah di Tiongkok. Meskipun Hangzhou telah mengalami banyak perkembangan akhir-akhir ini, Hangzhou masih mempertahankan warisan sejarah dan budaya. Saat ini, pariwisata masih merupakan faktor penting bagi ekonomi Hangzhou. Salah satu tempat wisata paling populer adalah Danau Barat yang menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO. Lanskap Budaya Danau Barat menempati luas 3.323 hektare dan melingkupi beberapa tempat bersejarah dan indah yang paling terkenal di Hangzhou. Pada wilayah yang berdekatan dengan danau terdapat pagoda historis, situs budaya, serta keindahan alami danau dan bukit, termasuk Gunung Fenghuang. Terdapat dua tanggul yang menjadi jalan lintas di Danau Barat.[82][83]

Tempat-tempat wisata yang menarik

[sunting | sunting sumber]
  • Kanal Besar Tiongkok, yang juga merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO. Bagian dari Kanal Besar yang ada di Hangzhou dibangun pada tahun 610 M. Dapat dicapai dengan menggunakan Metro Hangzhou Jalur  5 , berhenti di Stasiun Kanal Besar atau Stasiun Jembatan Gongchen Timur.
  • Ombak bono[84] terbesar di dunia yang dapat mencapai ketinggian hingga 12 meter. Gelombang ombak ini terjadi saat pasang surut setiap tahun pada tanggal 15-18 bulan kedelapan kalender imlek di Sungai Qiantang.
  • Bekas Kediaman Hu Xueyan (胡雪岩故居) yang terletak di Jalan Yuanbao dibangun pada tahun 1872 oleh Hu Xueyan, yang berasal dari Anhui, seorang pengusaha yang sangat sukses. Direnovasi dan dibuka untuk umum pada tahun 2001.
  • Taman Lahan Basah Nasional Xixi, didirikan dengan tujuan melestarikan sistem ekologi lahan basah, mencakup area seluas sekitar 10 km². Kolam ikan dan tumbuhan alang telah dipulihkan dan merupakan rumah bagi berbagai jenis burung. Taman ini memiliki sebuah kuil dan beberapa rumah pedesaan bersejarah.
  • Kebun Raya Hangzhou.
  • Kebun Binatang Hangzhou.
  • Jalan He Fang (He Fang Jie atau Qing He Fang, secara harfiah "lingkungan sepanjang sungai"), jalan kuno yang banyak terdapat toko cinderamata.
  • Kuil Yuefei, dibangun tahun 1221 pada masa Dinasti Song untuk memperingati Yue Fei, terletak di dekat Danau Barat.
  • Alun-alun Budaya Danau Barat adalah salah satu bangunan tertinggi di pusat kota (sekitar 160m) dan menampung Museum Sejarah Alam Zhejiang dan Museum Sains dan Teknologi Zhejiang.
  • Danau Qiandao adalah danau buatan dengan pulau terbanyak di County Chun'an, daerah administrasi pemerintahan Hangzhou. Bentuk dan ukuran pulau-pulau ini beragam serta memiliki keindahan yang khas.[82]
  • Perkebunan Teh Longjing, terletak di sebelah barat Danau Barat.

Pada Maret 2013, Hangzhou Tourism Commission memulai online campaign melalui Facebook dengan sebutan "Modern Marco Polo Campaign". Pada tahun berikutnya sekitar 26.000 partisipan dari seluruh dunia mendaftar untuk menjadi duta pariwisata asing pertama di Hangzhou.[85] Dalam konferensi pers di Hangzhou pada tanggal 20 Mei 2014, Liam Bates terpilih sebagai pemenang dan mendapat kontrak senilai USD 55.000, menjadi duta asing pertama yang ditunjuk oleh pemerintah Tiongkok secara resmi.[86]

Kuil yang ada di dekat Danau Barat

[sunting | sunting sumber]
  • Kuil Jingci terletak tepat di selatan Danau Barat.
  • Kuil Lingyin terletak sekitar 2 km di barat Danau Barat. Kuil ini diyakini sebagai kuil Buddha tertua di Hangzhou, yang telah melewati berbagai siklus kehancuran dan rekonstruksi.
  • Pagoda Baochu terletak tepat di utara Danau Barat di Bukit Permata (宝石山).
  • Kuil Yue-Wang (Kuil Raja Yue) atau Yue Fei Miao terdapat di pantai barat laut Danau Barat. Bangunan ini awalnya dibangun tahun 1221 untuk mengenang Jenderal Yue Fei, yang meregang nyawa karena persekusi politik.
  • Pagoda Leifeng, terletak di Bukit Senja, selatan Danau Barat.

Bangunan keagamaan lainnya

[sunting | sunting sumber]
  • Pagoda Liuhe atau pagoda enam harmoni yang terletak di Bukit Yuelun di tepi utara Sungai Qiantang.
  • Kuil Kongtzu.
  • Chenghuangmiao (Paviliun Dewa Kota) terletak di Wushan (Bukit Wu).
  • Kuil Hupao (虎跑寺).
  • Katedral Hangzhou, adalah salah satu gereja Katolik tertua di Tiongkok, dibangun sekitar 400 tahun yang lalu pada masa Dinasti Ming.
  • Masjid Fenghuang adalah salah satu masjid tertua di Tiongkok. Masjid ini dibangun pada masa Dinasti Yuan, sekitar 700 tahun yang lalu.

Pada tahun 1848, selama Dinasti Qing, Hangzhou digambarkan sebagai "benteng" Islam di Tiongkok, yang terdapat beberapa masjid dengan ukiran Arab.[87] Seorang warga Hui dari Ningbo juga mengabarkan kepada orang Inggris bahwa Hangzhou merupakan "benteng" Islam di Provinsi Zhejiang, berisi beberapa masjid, dibandingkan dengan jemaah kecil yang berjumlah 30 keluarga di Ningbo.[88] Di kota Hangzhou terdapat dua masjid terkenal: Masjid Hangzhou dan Masjid Fenghuang.

Kekristenan

[sunting | sunting sumber]

Dua dari Tiga Pilar Katolik Tiongkok berasal dari Hangzhou. Di Hangzhou, terjadi persekusi umat Kristen pada awal abad ke-21.[89]

Tokoh terkenal asal Hangzhou

[sunting | sunting sumber]

Kota kembar

[sunting | sunting sumber]

Berikut ini adalah kota atau provinsi yang Kembar dengan kota Hangzhou:

Kota Provinsi Negara Sejak
Sayama  Prefektur Saitama  Jepang 1978
Gifu  Prefektur Gifu  Jepang 1979
Weert  Limburg  Belanda Tidak diketahui
Boston  Massachusetts  Amerika Serikat 1982
Baguio N/A[90]  Filipina 1982
Leeds Yorkshire Barat  Britania Raya 1988
Fukui  Prefektur Fukui  Jepang 1989
Nice  Provence-Alpes-Côte d'Azur  Prancis 1994
Galway Galway  Irlandia 1996
Paramaribo Distrik Paramaribo  Suriname 1988
Budapest N/A  Hungaria 1999
Cape Town Western Cape  Afrika Selatan 2005
Curitiba  Paraná  Brazil 2007
Dresden  Saxony  Jerman 2009
Indianapolis  Indiana  AS 2009
Oulu Northern Ostrobothnia  Finlandia 2011
Atlanta  Georgia  AS 2012
Hamamatsu  Prefektur Shizuoka  Jepang 2012
Dnipro Dnipro  Ukraina 2013
El Calafate  Santa Cruz  Argentina 2013
Split Split-Dalmatia County  Kroasia 2014
Queenstown Otago  Selandia baru 2015[91]
Maribor Maribor  Slovenia 2017[92]
Heidelberg  Baden-Württemberg  Jerman 2018[93]
Kota Kinabalu  Sabah  Malaysia 2019[94][95][96]
Tallinn Harju County  Estonia Tidak diketahui
Middlesbrough Yorkshire Selatan  Britania Raya Tidak diketahui
  1. ^ Kemungkinan diucapkan Templat:IPAc.[43]
  2. ^ Untuk diskusi tentang sumber dan ejaan varian nama, silakan lihat Moule.[45] Sumber utama Tiongkok dari nama-nama ini telah diberikan secara beragam sebagai Jīngshī (京師, "ibu kota"); Xingzai, singkatan dari Xíngzàisuǒ (行在, "Tempat Tinggal Sementara"), yang sebelumnya merupakan nama ibu kota Dinasti Song dengan harapan bahwa istana pada akhirnya akan kembali ke utara Kaifeng dan Hangtsei, yang merupakan pelafalan dialek Hangzhou untuk nama kota Hangzhou.[43]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Liu Xin was elected mayor of Hangzhou Municipal People's Government". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-03-18. Diakses tanggal 2021-09-10. 
  2. ^ a b c d e f Economic and Social Development Report of Hangzhou Metropolitan Circles (2007–2012) (dalam bahasa Tionghoa). Social Sciences Academic Press(China). October 1, 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 12, 2013. Diakses tanggal February 20, 2013. 
  3. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-09-29. Diakses tanggal 2021-09-21. 
  4. ^ "Hangzhou". Lexico UK Dictionary. Oxford University Press. 
  5. ^ "The World According to GaWC 2020". GaWC – Research Network. Globalization and World Cities. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-24. Diakses tanggal 31 August 2020. 
  6. ^ "The Global Financial Centres Index 28" (PDF). Long Finance. September 2020. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2021-11-02. Diakses tanggal 26 September 2020. 
  7. ^ "中央机构编制委员会印发《关于副省级市若干问题的意见》的通知. 中编发[1995]5号". 豆丁网. 1995-02-19. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-29. Diakses tanggal 2014-05-28. 
  8. ^ "2012中国都市圈评价指数今年7月发布" (dalam bahasa Simplified Chinese). 上海交通大学. 2012-07-02. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-02-28. Diakses tanggal 2013-02-20. 
  9. ^ "Shimao Shenkong International Center•Hurun Global Rich List 2020". Hurun Report. 2020-02-26. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-12-21. Diakses tanggal 2021-09-10. 
  10. ^ "Nature Index 2020 Science Cities | Supplements | Nature Index". www.natureindex.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-10-28. Diakses tanggal 2020-10-10. 
  11. ^ "Zhejiang University". Top Universities (dalam bahasa Inggris). 2015-07-16. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-11. Diakses tanggal 2020-10-10. 
  12. ^ "Zhejiang University". Times Higher Education (THE) (dalam bahasa Inggris). 2020-09-18. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-21. Diakses tanggal 2020-10-10. 
  13. ^ "Institution outputs | Nature Index". www.natureindex.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-01-08. Diakses tanggal 2020-10-10. 
  14. ^ "Hangzhou of China selected to host 2022 Asian Games". Xinhua. 2015-09-16. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-11-25. Diakses tanggal 2015-09-16. 
  15. ^ "China to host 2016 G20 summit in Hangzhou - China.org.cn". China.org.cn (dalam bahasa Inggris). 17 November 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-11-18. Diakses tanggal 2 September 2018. 
  16. ^ Yan Wenming. "The Beginning of Farming", p. 36, in The Formation of Chinese Civilization: An Archaeological Perspective, pp. 27–42. Yale University Press (New Haven), 2005. ISBN 978-0-300-09382-7.
  17. ^ Fuller, Dorian; et al. (2009). "The Domestication Process and Domestication Rate in Rice: Spikelet bases from the Lower Yangtze" (PDF). Science. 323 (5921): 1607–1610. Bibcode:2009Sci...323.1607F. doi:10.1126/science.1166605. PMID 19299619. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal September 22, 2017. Diakses tanggal April 20, 2018. 
  18. ^ Shanghai Qingpu Museum. "[museum.shqp.gov.cn/gb/content/2009-02/23/content_237435.htm Migration of the Tribe and Integration into the Han Chinese]". Accessed 24 July 2014.
  19. ^ 中国历史地名大辞典. Shanghai: Shanghai Lexicographical Publishing House. hlm. 1516. 
  20. ^ Ebrey, Cambridge Illustrated History of China, 114: "[…] the Grand Canal, dug between 605 and 609 by means of enormous levies of conscripted labour."
  21. ^ Waley (1941), 131
  22. ^ Zhou, Feng (周峰) (1997). Archived copy 吴越首府杭州: 及北宋东南第一州 (dalam bahasa Tionghoa). University of California: 浙江人民出版社 [Zhejiang People's Press]. hlm. 32. ISBN 9787213015052. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 29, 2016. Diakses tanggal 22 July 2014. 
  23. ^ Worthy 1983, hlm. 19.
  24. ^ Barmé, Germeie R. (2012), "Glossary: Tides Chao 潮", China Heritage Quarterly, No. 29, Australian National University College of Asia & the Pacific, diarsipkan dari versi asli tanggal January 13, 2019, diakses tanggal January 13, 2019  .
  25. ^ Piper Rae Gaubatz (1996). Beyond the Great Wall: urban form and transformation on the Chinese frontiers (edisi ke-illustrated). Stanford University Press. hlm. 210. ISBN 0-8047-2399-0. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 27, 2013. Diakses tanggal 17 July 2011. 
  26. ^ Greville Stewart Parker Freeman-Grenville, Stuart C. Munro-Hay (2006). Islam: an illustrated history (edisi ke-illustrated, revised). Continuum International Publishing Group. hlm. 228. ISBN 0-8264-1837-6. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 27, 2013. Diakses tanggal 17 July 2011. 
  27. ^ Zhongguo guo ji mao yi cu jin wei yuan hui (1991). China's foreign trade. the University of California: China Council for the Promotion of International Trade. hlm. 98. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 25, 2016. Diakses tanggal 17 July 2011. 
  28. ^ Yule 2002, hlm. 128.
  29. ^ Elliott, Michael (July 21, 2011). "Summer Journey 2011". Diarsipkan dari versi asli tanggal January 17, 2012. Diakses tanggal October 28, 2011 – via www.time.com. 
  30. ^ The Travels of Ibn Battuta Volume 4 pp. 904, 967 (The Hakluyt Society 1994, British Library)
  31. ^ Coblin, Weldon South (2002). "Migration History and Dialect Development in the Lower Yangtze Watershed". Bulletin of the School of Oriental and African Studies. 65 (3): 533. doi:10.1017/s0041977x02000320. 
  32. ^ Holcombe, Charles (2011). A History of East Asia: From the Origins of Civilization to the Twenty-First Century. Cambridge University Press. hlm. 129. ISBN 978-0-521-51595-5. 
  33. ^ a b Mote, Frederick W. (2003). Imperial China: 900–1800. Harvard University Press. hlm. 292–3. ISBN 978-0-674-01212-7. 
  34. ^ Franke, Herbert (1994). Denis C. Twitchett; Herbert Franke; John King Fairbank, ed. The Cambridge History of China: Volume 6, Alien Regimes and Border States, 710–1368. Cambridge University Press. hlm. 229. ISBN 978-0-521-24331-5. 
  35. ^ a b Mote, Frederick W. (2003). Imperial China: 900–1800. Harvard University Press. hlm. 461. ISBN 978-0-674-01212-7. 
  36. ^ Gernet, Jacques (1962). Daily Life in China, on the Eve of the Mongol Invasion, 1250–1276. Stanford University Press. hlm. 25. ISBN 978-0-8047-0720-6. 
  37. ^ Yuhang Cultural Network (October 2003). Shen Kuo's Tomb Diarsipkan May 2, 2014, di Wayback Machine. The Yuhang District of Hangzhou Cultural Broadcasting Press and Publications Bureau. Retrieved on 2007-05-06.
  38. ^ "Largest Cities Through History". Geography.about.com. March 2, 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal February 18, 2001. Diakses tanggal March 16, 2011. 
  39. ^ Janet L. Abu-Lughod, Before European Hegemony: The World System A.D. 1250–1350, "All the Silks of China" (Oxford University Press US) 1991, p. 337
  40. ^ Gernet, 15.
  41. ^ Wassaf, The Allocation of Cities. (dalam bahasa tidak diketahui)
  42. ^ Marco Polo, Travels. (dalam bahasa tidak diketahui)
  43. ^ a b Moule (1957), hlm. 4.
  44. ^ Odoric of Pordenone, Travels. (dalam bahasa Latin)
  45. ^ Moule, Arthur Christopher (1957), Quinsai, Cambridge, England: Cambridge University Press, hlm. 2–4, ISBN 9781107621909, diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-14, diakses tanggal 2021-09-16 .
  46. ^ Dent, J.M. (1908), "Chapter LXVIII: On the Noble and Magnificent City of Kin-Sai", The travels of Marco Polo the Venetian, hlm. 290–310, diarsipkan dari versi asli tanggal April 2, 2016, diakses tanggal October 16, 2016 
  47. ^ Childress, Diana (January 2013). Marco Polo's Journey to China. ISBN 9781467703796. Diarsipkan dari versi asli tanggal December 16, 2018. Diakses tanggal October 16, 2016. 
  48. ^ Dunn, Ross E. (2005). The Adventures of Ibn Battuta. University of California Press. hlm. 260. ISBN 978-0-520-24385-9. 
  49. ^ Elliott, Michael (July 21, 2011). "The Enduring Message of Hangzhou". Time.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 17, 2012. Diakses tanggal November 5, 2011. 
  50. ^ Battutah, Ibn (2002). The Travels of Ibn Battutah. London: Picador. hlm. 268, 323. ISBN 9780330418799. 
  51. ^ Cassel, Pär (2003), "Excavating Extraterritoriality: The "Judicial Sub-Prefect" as a Prototype for the Mixed Court in Shanghai", Late Imperial China, 24 (2), hlm. 156–182 .
  52. ^ Constitution of the Republic of China: Chapter I, Article 4 - "The territory of the Republic of China according to its existing national boundaries shall not be altered except by resolution of the National Assembly."
  53. ^ 陸委會網站管理員 (3 September 2010). "ACT GOVERNING RELATIONS BETWEEN PEOPLES OF THE TAIWAN AREA AND THE MAINLAND AREA". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-11-05. Diakses tanggal 2021-09-16. 
  54. ^ "Hangzhou of China selected to host 2022 Asian Games". Xinhua. September 16, 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal November 25, 2015. Diakses tanggal September 16, 2015. 
  55. ^ "China to host 2016 G20 summit in Hangzhou". PRC Central Government Official Website. 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal November 18, 2015. Diakses tanggal December 20, 2015. 
  56. ^ "China locks down Hangzhou, mega-city far from epicentre of coronavirus outbreak". South China Morning Post. 6 February 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-06. Diakses tanggal 7 February 2020. 
  57. ^ "More Chinese cities shut down as novel coronavirus death toll rises". CNA. 5 February 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-01. Diakses tanggal 7 February 2020. 
  58. ^ Hangzhou Diarsipkan 2006-08-26 di Wayback Machine.. China Today. Retrieved August 22, 2006.
  59. ^ "Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal March 18, 2013. Diakses tanggal January 15, 2015. 
  60. ^ "Extreme Temperatures Around the World". Diarsipkan dari versi asli tanggal August 4, 2014. Diakses tanggal February 21, 2013. 
  61. ^ 中国气象数据网 – WeatherBk Data (dalam bahasa Tionghoa). China Meteorological Administration. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-09-05. Diakses tanggal 2020-04-15. 
  62. ^ 中国地面国际交换站气候标准值月值数据集(1971-2000年). China Meteorological Administration. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-09-21. Diakses tanggal 2010-05-25. 
  63. ^ "Archived copy" 中央机构编制委员会印发《关于省级市若干问题的意见》的通知. 中编发[1995]5号. 豆丁网. February 19, 1995. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 29, 2014. Diakses tanggal May 28, 2014. 
  64. ^ 2012中国都市圈评价指数今年7月发布 (dalam bahasa Tionghoa). Shanghai Jiaotong University. 2012-07-02. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 February 2013. Diakses tanggal 2013-02-20. 
  65. ^ "Illuminating China's Provinces, Municipalities and Autonomous Region". PRC Central Government Official Website. 2001. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 11, 2014. Diakses tanggal April 22, 2014. 
  66. ^ 浙江省政府办公厅. "浙江省人民政府关于调整杭州市部分行政区划的通知". 浙江省人民政府. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-07. Diakses tanggal 2021-04-09. 
  67. ^ "浙江省人民政府关于调整杭州市部分行政区划的通知" (PDF). Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2021-06-18. Diakses tanggal 2021-09-17. 
  68. ^ "China: Provinces and Major Cities – Population Statistics, Maps, Charts, Weather and Web Information". www.citypopulation.de (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal December 9, 2017. Diakses tanggal December 8, 2017. 
  69. ^ "The World's Cities in 2016" (PDF). United Nations. 2016. hlm. 11. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal October 1, 2017. Diakses tanggal December 8, 2017. 
  70. ^ "Demographia World Urban Areas, 13th Annual Edition" (PDF). April 2017. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 26 November 2017. 
  71. ^ 2015年浙江省1%人口抽样调查主要数据公报-浙江统计信息网. www.zj.stats.gov.cn. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 31, 2016. Diakses tanggal 2016-04-10. 
  72. ^ "Major Agglomerations of the World – Population Statistics and Maps". www.citypopulation.de (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal December 9, 2017. Diakses tanggal December 8, 2017. 
  73. ^ OECD Urban Policy Reviews: China 2015, OECD READ edition. OECD iLibrary. OECD Urban Policy Reviews (dalam bahasa Inggris). OECD. April 18, 2015. hlm. 37. doi:10.1787/9789264230040-en. ISBN 9789264230033. ISSN 2306-9341. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 27, 2017. Diakses tanggal December 8, 2017.  Linked from the OECD here Diarsipkan December 9, 2017, di Wayback Machine.
  74. ^ "Hangzhou City Profile 2017" (PDF). Jones Lang LaSalle IP, Inc. 2017. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal December 9, 2017. Diakses tanggal December 8, 2017. 
  75. ^ a b "Industries of Hangzhou". Hzindus.gov.cn. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-07. Diakses tanggal 2011-03-16. 
  76. ^ "杭州市人均GDP已达到中上等国家和富裕国家临界水平-杭报在线-新闻". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-04-11. Diakses tanggal 2015-10-25. 
  77. ^ "Hangzhou Economy". China-window.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-01-08. Diakses tanggal 2011-03-16. 
  78. ^ Hangzhou Economic & Technological Development Zone|China Industrial Space Diarsipkan 2010-03-23 di Wayback Machine.. Rightsite.asia. Retrieved on 2011-08-28.
  79. ^ Hangzhou Export Processing Zone|China Industrial Space Diarsipkan 2010-04-17 di Wayback Machine.. Rightsite.asia (2000-04-27). Retrieved on 2011-08-28.
  80. ^ Hangzhou Hi-Tech Industrial Development Zone|China Industrial Space Diarsipkan 2010-03-22 di Wayback Machine.. Rightsite.asia. Retrieved on 2011-08-28.
  81. ^ "Hangzhou Development Zones". China Briefing. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-05-07. Diakses tanggal 9 May 2015. 
  82. ^ a b Hangzhou Today: Tourism. China Pages. Retrieved August 22, 2006. Diarsipkan 2009-03-26 di Wayback Machine.
  83. ^ "Hangzhou Travel Guide: Attractions, Tour, Travel Tips". Travel China Guide (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-09. Diakses tanggal 3 September 2018. 
  84. ^ "Tidal bore". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-30. Diakses tanggal 2015-10-25. 
  85. ^ "Modern-Day Marco Polo for Hangzhou, China". NBC News (dalam bahasa Inggris). 20 Mei 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-12-05. Diakses tanggal 3 September 2018. 
  86. ^ "Briton to promote China on Facebook". Mail Online (dalam bahasa Inggris). 21 Mei 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-12-06. Diakses tanggal 3 September 2018. 
  87. ^ Williams, Samuel Wells (1848). The Middle Kingdom: A Survey of the ... Chinese Empire and Its Inhabitants ... (dalam bahasa Inggris) (edisi ke-3). Wiley & Putnam. hlm. 98. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-14. Diakses tanggal 2018-09-03. 
  88. ^ The Chinese Repository (dalam bahasa Inggris). 13. Printed for the proprietors. 1844. hlm. 32. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-14. Diakses tanggal 2018-09-03. 
  89. ^ Fan, Maureen (October 1, 2006). "In China, Churches Challenge the Rules". Washington Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-10-17. Diakses tanggal 2015-10-25. 
  90. ^ Kota Baguio.
  91. ^ "Sister city link gains traction". Otago Daily Times. 28 October 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 September 2019. Diakses tanggal 23 September 2019. 
  92. ^ "Prijateljska in partnerska mesta" [Friendly and partner cities]. maribor.si (dalam bahasa Slovenian). Diarsipkan dari versi asli tanggal May 12, 2019. Diakses tanggal 7 May 2019. 
  93. ^ "Stadtporträt Hangzhou" [portrait of the city of Hangzhou]. heidelberg.de (dalam bahasa German). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-12. Diakses tanggal June 25, 2020. 
  94. ^ "Kota Kinabalu, Hangzhou to ink MoU to enhance friendship ties". The Borneo Post. 12 November 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 March 2017. Diakses tanggal 17 March 2017. 
  95. ^ "Remarks by Consul-General CHEN Peijie At the National Day Reception". Consulate General of the People's Republic of China in Kota Kinabalu. 23 September 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 March 2017. Diakses tanggal 17 March 2017. 
  96. ^ "KK-Hangzhou friendship city pact". Daily Express. 21 September 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 September 2019. Diakses tanggal 23 September 2019. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]