Jawab Kebutuhan Talenta Keamanan Siber, Peserta Program Ready4Security Berhasil Rancang Solusi Keamanan Siber di Kompetisi U-Connect

 |   Indones

Gambar utama: Suasana setelah kegiatan pengumuman pemenang U-Connect 2024

Jakarta, 20 Mei 2024 – Tiga orang mahasiswa Indonesia–masing-masing dari Institut Teknologi Del, Universitas Semarang, dan Universitas Perjuangan Tasikmalaya–yang tergabung dalam kelompok ‘Gajah Terbang’, berhasil keluar sebagai juara pertama U-Connect 2024. U-Connect merupakan kompetisi keamanan siber yang digelar oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Microsoft Indonesia, dan InfraDigital Foundation, sebagai bagian dari program pelatihan Ready4Security– Indonesia.

Kemenangan ini diraih setelah solusi keamanan siber yang mereka integrasikan menggunakan teknologi sistem keamanan Microsoft di laboratorium virtual keamanan siber[1] berhasil mendeteksi dua skenario ancaman siber selama proses demo simulasi. Skenario pertama yaitu serangan brute force terhadap Kerberoast, suatu teknik serangan di mana penyerang mencoba banyak kata sandi berbeda terhadap suatu akun secara sangat cepat, dengan harapan menemukan kecocokkan. Sementara itu, skenario kedua adalah serangan Rozena Malware, yaitu backdoor malware[2]yang menggunakan fileless[3]untuk menanamkan remote shell[4]ke sistem atau perangkat. Hasilnya, solusi yang mereka kembangkan mampu melindungi lingkungan jaringan yang terdiri dari dua sistem, yaitu Linux dan Windows Server, di mana mereka menggunakan Linux untuk melakukan skenario percobaan serangan terhadap Windows Server.

Putri Ayu Manurung, salah satu anggota kelompok yang memenangkan kompetisi ini bersama dengan Rizki Nurul F. dan Zalfa Destian Ramadhani mengatakan, “Dengan berpartisipasi di Ready4Security dan U-Connect, saya jadi tahu lebih luas tentang dunia keamanan siber dan pentingnya keamanan siber dalam segala aspek. Saya juga jadi terdorong untuk berkarier di bidang keamanan siber ke depannya.”

Kelompok Gajah Terbang (Dari kiri ke kanan: Zalfa Destian Ramadhani, Putri Ayu Manurung, dan Rizki Nurul F.)

Sejak diluncurkan pada Mei 2023, program Ready4Security telah melatih 1.750 lebih peserta, yang terdiri dari siswa SMK, mahasiswa tingkat akhir, dan alumni muda SMK serta Perguruan Tinggi dari berbagai daerah di Indonesia, untuk meningkatkan keterampilan, daya saing, produktivitas, dan profesionalisme di bidang keamanan siber. Dari ribuan peserta, sebanyak 124 di antaranya yang terbagi ke dalam 33 kelompok mendaftarkan diri untuk mengikuti kompetisi U-Connect. Angka ini mengindikasikan tingginya minat dan komitmen para peserta terhadap topik keamanan siber.

Supahrat Juramongkol, Microsoft Philanthropies Lead untuk ASEAN, menyampaikan, “Mengutip data yang pernah disampaikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Indonesia merupakan negara dengan nilai ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Guna mengakselerasi pertumbuhan nilai ini secara lebih jauh lagi demi kesejahteraan bersama, setiap orang pertama-tama perlu menaruh kepercayaan pada teknologi itu sendiri. Di sinilah keamanan siber, yang menjadi fondasi kepercayaan kita terhadap teknologi, memegang peranan penting. Melalui program Ready4Security dan kompetisi U-Connect, kami bangga menyaksikan komitmen dan pertumbuhan talenta Indonesia di industri keamanan siber.”

Pelatihan dan praktik keamanan siber sangat penting karena lanskap ancaman siber kian berkembang dan merugikan pada skala besar. Pada tahun 2023 saja, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatatkan lebih dari 403 juta trafik anomali serangan siber di Indonesia[5]. Pada saat bersamaan, talenta profesional keamanan siber secara global  belum mencukupi. Menurut ISC2 Cybersecurity Workforce Study 2023, masih dibutuhkan sedikitnya empat juta profesional di bidang keamanan siber untuk melindungi aset digital[6].

Muhammad Rofi, Chairman InfraDigital Foundation, menyampaikan, “Kami berharap dengan adanya event U-Connect yang diselenggarakan dalam rangka Ready4Security ini dapat membuka jalan bagi talenta yang kami latih bisa terserap di dunia industri, dengan adanya bekal sertifikasi dan pengalaman dari dunia industri diharapkan peserta bisa terus mengembangkan karir di bidang keamanan siber kedepannya.”

Penyerahan penghargaan U-Connect 2024 Best Performance. Dari kiri ke kanan: Raditya Irwandi (Managing Consultant Security Delivery and Operation, Telkomsigma), Raditya Perwira Putra (Best Performer U-Connect 2024), dan Dania Rari Pratiwi (Philantropies Specialist for Microsoft Indonesia & Malaysia)

Selain juara pertama, kompetisi U-Connect juga memberikan apresiasi kepada Raditya Perwira Putra dari SMKN 8 Semarang jurusan Teknik Keamanan Jaringan, yang berhasil menjadi best performance berkat kemampuan presentasinya di babak final.

Selengkapnya mengenai program Ready4Security-Indonesia dapat diakses pada tautan berikut: aka.ms/Ready4AI-Security

 

 


[1]Lingkungan virtual yang aman dan terkendali, yang didesain untuk keperluan mengajar, belajar, menguji, dan mengevaluasi praktik-praktik keamanan siber. Laboratorium ini memungkinkan individu untuk mempelajari berbagai skenario keamanan siber di dalam pengaturan yang aman dan terstruktur.

[2]Backdoor malware adalah celah atau portal yang menjadi “pintu rahasia” bagi para penjahat siber untuk mengeksploitasi suatu sistem.

[3]Fileless malware yaitu kode berbahaya yang bekerja langsung dalam memori komputer dan sulit dideteksi karena tidak meninggalkan jejak di perangkat keras.

[4]Remote shell merupakan protokol administrasi yang memungkinkan pengguna untuk mengakses dan memodifikasi berbagai pengaturan dan file yang ada di dalam server atau perangkat jarak jauh.

[5] Artikel lengkap dapat diakses melalui link berikut: https://www.bssn.go.id/wp-content/uploads/2024/03/Lanskap-Keamanan-Siber-Indonesia-2023.pdf

[6] Artikel lengkap dapat diakses melalui link berikut: https://www.isc2.org/Insights/2023/10/ISC2-Reveals-Workforce-Growth-But-Record-Breaking-Gap-4-Million-Cybersecurity-Professionals